• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

Lampiran 3. Deskripsi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

Deskripsi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. (Adhi, 2008).

a. Jantung

Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :

1. lamina panistalis di sebelah luar

2. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung

Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidalis) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik ke serambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.

Gambar 1. Bagian-Bagian Jantung dan Aliran Darah di Jantung (Sumber : Anonim, 2010)

b. Pembuluh darah

Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal. Berikut ini perbedaan ciri-ciri pembuluh darah arteri dan vena :

1. Pembuluh nadi

 tempat agak ke dalam

 dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastis

 aliran darah berasal dari jantung

 denyut terasa

 bila ada luka darah memancar keluar 2. Pembuluh vena

 dinding pembuluh tipis, tidak elastis

 dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)

 aliran darah menuju jantung

 denyut tidak terasa

 katup disepanjang pembuluh

 bila ada luka darah tidak memancar

Gambar 2. Struktur Pembuluh Arteri, Vena, dan Kapiler (Anonim, 2010)

c. Darah

Darah manusia tersusun atas plasma darah dan sel darah. Dimana plasma darah dan sel darah terdiri atas bagian tertentu.

1. Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan darah berwarna jernih kekuningan yang 90% terdiri atas air dan sisanya adalah zat-zat yang terlarut. Plasma darah

berfungsi mengangkut atau mengedarkan sari makanan yang terlarut ke seluruh bagian tubuh, seperti asam amino, glukosa, asam lemak, dan vitamin. Plasma darah juga mengangkut zat-zat sisa proses metabolisme dari jaringan atau sel-sel tubuh ke alat-alat ekskresi.

Sebagian besar plasma darah terdiri dari 90% air dan 10% lainnya berupa protein, asam amino, gula, vitamin, garam mineral, enzim, hormon dan antibodi, serta gas dan zat sisa metabolisme. Jenis protein darah meliputi albumin, fibrinogen, dan globulin. Jenis garam mineral di antaranya Na, Ca, K, Cl, ion fosfat, karbonat, dan sulfat. Gas-gas yang ada, seperti O2 dan CO2. Jenis protein yang dominan adalah albumin dan globulin.

2. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Warna merah pada sel darah merah disebabkan oleh hemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen sehingga darah berwarna merah cerah. Jika hemoglobin tidak banyak mengikat oksigen, darah berwarna merah tua. Hemoglobin mengikat oksigen dari paru-paru dan membentuk oksihemoglobin (HbO2) yang kemudian dibawa ke seluruh sel tubuh.

Sel darah merah dibentuk di sumsum merah. Sel darah merah berumur kurang lebih 120 hari. Setelah itu, sel darah merah akan rusak dan dirombak di dalam hati dan limpa. Dimana jumlah sel darah merah sekitar 5 juta per 1 mm3 darah.

3. Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih berukuran lebih besar daripada sel darah merah. Dalam setiap satu millimeter kubik (1 mm3) darah terdapat kurang lebih 8.000 sel darah putih. Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap,

dapat bergerak secara ameboid, dan dapat menembus dinding pembuluh darah. Ada lima macam sel darah putih dalam tubuh, yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, monosit, dan limfosit.

Neutrofil dan monosit bersifat fagosit artinya dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya. Eosinofil dapat membunuh cacing parasit, menghancurkan antigen, dan mengatasi alergi. Basofil mengandung zat anti penggumpalan dan zat yang berfungsi dalam penyembuhan luka. Limfosit dapat membentuk antibodi untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Sel darah putih dibentuk di dalam sumsum merah, limpa, dan kelenjar getah bening.

4. Keping-Keping Darah (Trombosit)

Jika kita mengalami luka berdarah, keping-keping darah berfungsi untuk membekukannya. Jaringan yang luka menyebabkan trombosit pecah dan mengeluarkan enzim pengaktifan protrombin yang disebut trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase mengubah protrombin menjadi thrombin dengan pertolongan mineral kalsium (Ca2+) dan vitamin K. Selanjutnya, thrombin akan merangsang fibrinogen membentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin menyebabkan darah membeku.

Gambar 3. Sel Darah Manusia 5. Fungsi Darah

Darah memiliki fungsi antara lain : a. Alat pengangkut

b. Membunuh kuman penyakit c. Membekukan darah

d. Menjaga suhu tubuh

Dari keempat fungsi darah yang telah disebutkan diatas, dapat kita analisa mengapa ketika berada di daerah yang lebih tinggi denyut jantung lebih kencang dibandingkan ketika sedang berada di dataran yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan ketika tekanan udara rendah, dibutuhkan oksigen yang lebih banyak sehingga kinerja jantung meningkat untuk memompakan darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh.

6. Golongan Darah

Karl Landsteiner, ilmuwan Austria, pada tahun 1900 membedakan darah menjadi 4 golongan darah, yaitu A, B, AB, dan O. Penentuan golongan darah ini berdasarkan kandungan aglutinogen pada sel darah merah, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Selain aglutinogen, juga

ditemukan sejenis protein lain pada plasma darah, yaitu aglutinin. Aglutinin disebut juga anti aglutinogen, yaitu anti aglutinogen A dan anti aglutinogen B.

Tabel Kandungan Aglitinogen dan Aglutinin Dalam Darah

Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin

A A B

B B A

AB A dan B Tdak Ada

0 Tidak Ada A dan B

7. Transfusi Darah

Transfusi darah sangat berguna bagi orang yang banyak kehilangan darah, misalnya karena kecelakaan atau karena sedang menjalani operasi. Dalam kegiatan transfusi darah, sebagai resipien yang harus diperhatikan adalah resepien memiliki anti apa, sedangkan sebagai donor yang harus diperhatikan adalah donor memiliki aglutinogen apa.

Transfusi darah sebaiknya dilakukan antar golongan darah yang sama. Hal ini dilakukan untuk menjamin keberhasilan transfusi darah karena selain aglutinin dan aglutinogen, ada faktor lain yang menentukan keberhasilan transfusi darah. Jika golongan darah donor tidak sesuai dengan golongan darah resepien, darah resepien akan menolak darah donor. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan darah yang dapat berakibat fatal bagi resepien.

Tabel Skema Transfusi Darah Skema Transfursi Golongan darah donor

A B AB 0 Golongan darah resepien A √ X X √ B X √ X √ AB √ √ √ √ 0 X X X √ Keterangan : X = menggumpal √ = tidak menggumpal

(Sumber : Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga)

d. Peredaran darah

Darah manusia selalu beredar di dalam pembuluh darah. Oleh karena itu, peredaran darah manusia disebut juga peredaran darah tertutup. Darah dari bilik kiri, melalui pembuluh nadi tubuh akan dibawa ke seluruh tubuh. Darah ini kaya dengan oksigen. Di sel-sel tubuh akan terjadi pertukaran antara gas oksigen dan gas karbon dioksida. Dari sel-sel tubuh, melalui pembuluh balik tubuh, darah akan dibawa ke serambi kanan. Kemudian darah dipompa ke bilik kanan. Darah ini kaya dengan karbon dioksida.

Dari bilik kanan, melalui pembuluh nadi paru-paru, darah dipompa menuju ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas karbon dioksida dengan gas oksigen. Dari paru-paru, melalui pembuluh balik paru-paru, darah yang kaya akan oksigen ini akan kembali ke jantung bagian serambi kiri yang diteruskan ke bilik kiri dan keluar lagi ke seluruh tubuh, demikian seterusnya.

Peredaran darah manusia disebut peredaran darah rangkap karena dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung sebanyak dua kali. Peredaran darah

rangkap ini terbagi menjadi dua, yaitu peredaran darah kecil dimana peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kiri). Peredaran darah besar dimana peredaran darah berawal dari jantung (bilik kiri) menuju ke seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kanan).

(Sumber : Tim IPA, 2007, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga)

e. Penyakit pada sistem peredaran darah

Berikut ini beberapa contoh penyakit pada sistem peredaran darah yang umum dijumpai:

1. Kelainan darah a. Anemia

Anemia adalah keadaan dimana darah tidak mampu membawa oksigen yang cukup bagi tubuh.

b. Talasemia

Talasemia adalah penyakit kelainan darah turunan yang ditandai dengan adanya sel darah merah yang abnormal.

c. Leukopenia dan Leukositosis

Leucopenia adalah keadaan dimana jumlah sel darah putih kurang dari normal (dibawah 5.000 sel/mm3 darah). Sebaliknya, leukositosi adalah keadaan jumlah sel darah putih yang terlalu banyak.

d. Leukemia

Leukemia sering juga disebut sebagai kanker darah. Dimana sel darah putih membelah tak terkendali sehingga jumlahnya meningkat pesat, dan kemungkinan memakan sel darah merah, sel darah putih lainnya, dan keping darah.

e. Hemofilia

Penyakti ini menyebabkan darah sukar membeku. Penderita dapat kehilangan banyak darah hanya karena luka kecil. Penyakit ini bersifat menurun dan tidak dapat disembuhkan.

2. Kelainan pembuluh darah dan jantung a. Atherosklerosis

Atherosklerosis terjadi apabila terdapat penumpukan lemak, kolesterol, gula, dan berbagai bahan lainnya pada dinding pembuluh darah arteri. Jika penyempitan ini terjadi pada pembuluh darah arteri yang memberi nutrisi dan oksigen pada jantung, dapat menyebabkan serangan jantung. Jika terjadi pada pembuluh darah arteri yang menuju ke otak, dapat menyebabkan stroke.

b. Varises

Varises terjadi pada pembuluh darah balik atau vena akibat tidak lancarnya aliran darah menuju jantung.

c. Angina

Angina adalah kondisi dimana timbul rasa sakit pada dada sebelah kiri akibat gangguan pada jantung.

d. Serangan Jantung

Serangan jantung diakibatkan oleh berkurangnya pasokan darah ke otot jantung.

Dokumen terkait