METODE PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti yaitu Kota Serang, kemudian dalam deskripsi objek penelitian ini juga akan menjelaskan tentang responden berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan usia.
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dalam Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 berfungsi sebagai sebuah jejaring dalam pengumpulan data secara terpadu, realtime dan online di pusat dan daerah dengan menggunakan teknologi informasi, sebagai dukungan dalam perencanaan program dan kegiatan serta evaluasi pembangunan daerah secara rasional, efektif dan efisien. Penggunaan aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dalam Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang difokuskan kepada pemanfaatan informasi yang dihasilkan berdasarkan pengolahan data yang telah di input oleh pemerintah daerah.
Tujuan penggunaan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dalam Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 adalah untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pengambilan keputusan, baik di daerah maupun dipusat sehingga memudahkan dalam pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah serta mampu mendukung data dan informasi dalam penyusunan arah dan
69
kebijakan pembangunan daerah. Dengan adanya Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) juga dapat mendukung dalam penetapan prioritas permasalahan di daerah guna meningkatkan kualitas produk–produk kebijakan publik dan mempromosikan potensi ekonomi daerah.
Namun pada kenyataannya pelaksanaan Implementasi Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) masih belum berjala dengan optimal, dimana masih ditemukan masalah-masalah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan implementasi tersebut. Dimana Bappeda selaku badan yang berwenang dalam penginputan data dan informasi SIPD masih menghadapi kendala dalam mengumpulkan data untuk kepentingan penyusunan perencanaan pembangunan daerah, hal tersebut di akibatkan oleh lemahnya koordinasi antara Bappeda dan OPD dalam pengumpulan data serta minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan pendanaan di Bappeda untuk pemutakhiran data.
Kemudian pada proses pendistribusian elemen data Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dalam Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 tersebut terdapat pasal 3, ayat (2) yang tertulis bahwa kelompok data SIPD sekurang-kurangnya meliputi 8 kelompok data, antara lain : Data Umum, Sosial Budaya, Sumber Daya Alam, Infrastruktur, Ekonomi, Keungan Daerah, Politik, Hukum dan Keamanan dan insidensial. Dengan banyaknya elemen data tersebut maka cukup sulit dalam mendistribusikan data ini ke OPD yang bertanggungjawab terhadap ketersediaan data, sehingga sering terjadi kesalahpahaman antar OPD yang mengklaim bahwa beberapa elemen data yang telah didistribusikan tersebut
70
bukan menjadi tanggungjawabnya melainkan tanggungjawab SKPD lain. Inilah salah satu kelemahan jika data SIPD ini dibagi ke dalam 8 kelompok data tersebut, agak sulit melacak suatu elemen data menjadi tanggung jawab OPD mana. Sehingga data cenderung tidak real time/aktual sehingga terdapat ketidakpahaman daerah untuk memilih sumber data yang lebih valid.
Kemudian penyediaan data dan informasi pembangunan masih belum menjadi prioritas utama dalam penganggaran. Dimana sejauh ini Bappeda belum berencana untuk membuat Aplikasi SIPD itu sendiri, sehingga sampai saat ini Bappeda hanya melakukan pengisian data SIPD melalui web yang disediakan oleh Bangda saja. Hal tersebut dikarekan lemahnya koordinasi antara Bappeda dengan OPD. Bappeda menganggap pembuatan aplikasi SIPD membutuhkan anggaran yang besar sehingga jika data yang tersedia untuk pengisian pada aplikasi SIPD masih belum real time/akurat maka manfaat dari aplikasi tersebut tidak akan optimal. Sehingga sampai saat ini Bappeda Kota Serang masih belum memiliki aplikasi SIPD sendiri.
Adapun Lokasi penelitian dengan judul Implementasi Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Indormasi Pembangunan Daerah (SIPD) Studi Kasus di Bappeda Kota Serang yaitu di Kota Serang. Kota Serang merupakan sebuah kota yang menjadi Ibukota dari Provinsi Banten. Selanjutnya dalam penelitian ini objek penelitian yang dipilih yaitu Bappeda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Instansi yang terlibat dalam pelaksanaan Implementasi Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
71
Pembangunan Daerah (SIPD). Selanjutnya OPD yang ada di kota Serang yaitu seluruh Intansi yang terlibat yang berjumlah sebanyak 31 intansi.
Adapun beberapa instansi tersebut yaitu BPS, Biro Pemerintahan, BKD, DPPKD, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Kemenag, Dinas Pertanian, dan seluruh OPD/Instansi yang terkait dalam pelaksanaan Implementasi Permendagri No 8 Tahun 2014 tentang SIPD. Dalam setiap SKPD/Intansi yang dijadikan responden dalam penelitian ini yaitu hanya pada bidang Program Evaluasi dan Pelaporan (PEP) disetiap SKPD/Intansi yang terlibat dalam Pelaksanaan Implementasi Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Indormasi Pembangunan Daerah (SIPD).
Selanjutnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Serang selaku badan yang berwenang dalam pelaksanaan Implementasi Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Indormasi Pembangunan Daerah (SIPD). Dalam objek penelitian mengenai pelaksanaan Implementasi Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Indormasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang terlibat adalah seluruh OPD/Instansi yang ada di Kota Serang adapun kriteria yang dijadikan responden pada penelitian ini yaitu, Bappeda selaku badan yang berwenang penuh dalam pelaksanaan Implementasi Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Indormasi Pembangunan Daerah (SIPD). Dimana Bappeda berperan sebagai badan yang menginput data dan informasi SIPD yang telah diterima dari masing-masing SKPD/Intansi yang ada di Kota Serang.
72
Kemudian Kasubag serta satu Staf yang ada di masing-masing SKPD/Instansi yang ada di Kota Serang, yang mewakili dari dinas atau instansinya untuk menyerahkan data yang berkaitan dengan instansinya untuk diserahkan ke Bappeda selaku badan yang berwenang dalam penginputan data dan informasi SIPD.
4.1.2 Panduan Penggunaan Sistem Informasi Pembangunan Daerah 1. Beranda
Beranda merupakan tampilan awal pada sistem aplikasi SIPD yang antara lain terdiri dari empat menu yaitu :
a. Informasi Pembangunan
Menu ini akan menampilkan data secara nasional
Untuk menampilkan data tersebut, adapun langkah-langkah nya sebagai berikut :
1. Pilih Aspek 2. Pilih Fokus 3. Pilih Bidang
73 4. Pilih Analisa
5. Tampilkan 6. Pergantian Tahun 7. Peta Analisa
Pada fitur ini dapat diketahui grafik analisa per Kabupaten/Kota dengan cara mengklik peta Provinsi yang diinginkan. Contohnya seperti gambar dibawah ini :
8. Persentase
Fitur ini menampilkan persentase tertinggi, terendah, dan rata-rata dari analisa secara nasional. Seperti gambar dibawah ini :
74 b. Data Pembangunan
Data Pembangunan adalah menu untuk menampilkan seluruh elemen data berdasarkan kelompok data dan jenis data. Ditampilkan ke dalam data tabular per Kabupaten/Kota. Adapun langkah-langkah nya sebagai berikut :
1. Pilih Kelompok dan Jenis Data
Pilih kelompok data yang diinginkan pada form Pilih Kelompok, selanjutnya pilih Jenis Data. Misalnya Data Keuangan, maka yang akan muncul adalah jenis data yang terdiri dari Produk Dosmetik Regional Bruto, Ringkasan APBD, Pajak & Retribusi dan Dana Perimbangan.
2. Pilih Provinsi yang diinginkan 3. Pilih Peta Kabupaten/Kota
75
Apabila peta kabupaten sudah dipilih maka akan keluar data tabular kabupaten tersebut dilengkapi dengan trend grafik pertahun. Seperti contoh dibawah ini :
Selanjutnya klik pada menu converta apabila data tabular ini ingin diunduh (download) kedalam format pdf. Klik pada menu untuk mengganti tahun. Apabila ingin menampilkan grafik seluruh elemen data tabular, klik menu yang terdapat pada kanan kolom. c. Kegiatan Strategis
Kegiatan Strategis merupakan menu pada SIPD yang menampilkan data dari program-program strategis direktorat yang ada di lingkungan
76
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah. Adapun dua menu yang dapat di tampilkan yaitu :
1. Menu Kegiatan strategis 2. Informasi Data
d. Analisa Elemen
Analisa Elemen adalah menu untuk menampilkan data nasional pada level provinsi maupun kabupaten/kota yang berbentuk grafik untuk membandingkan per elemen data dalam tahun. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
77 1. Pilih Tahun
2. Pilih Kelompok data yang diinginkan 3. Pilih Item Data yang ingin ditampilkan