METODE PENELITIAN
4. Struktur Birokrasi
Sebagai pelaksana sebuah kebijakan harus dapat mendukung kebijakan yang telah diputuskan secara politik dengan jalan melakukan koordinasi yang baik. Menurut George Edward III terdapat dua karakteristik yang dapat mendongkrak kinerja birokrasi ke arah yang lebih baik, yaitu dengan melakukan Standard Operating Procedures (SOPs) dan melaksanakan fragmentasi. Dari hasil pengolahan data yang dalam indikator penelitian ini memuat 4 butir instrumen pernyataan di dapat 66,25%. Implementasi Peraturan Mentri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Serang. Hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator struktur birokrasi adalah 4
132
x 50 x 4 = 800. (4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 50 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 4 = jumlah pernyataan yang ada pada indikator struktur birokrasi). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang di isi oleh responden yaitu sebesar 530 : 800 = 0,6625 x 100% = 66,25%. Hal ini dapat diartikan bahwa Implementasi Permendagri No.8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) di Bappeda Kota Serang belum berjalan dengan baik apabila dilihat dari indikator struktur birokrasi.
Berdasarkan perhitungan pada setiap indikator diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat persetujuan responden terhadap indikator penelitian yaitu indikator sumberdaya sejauh ini baru mencapai 57%, indikator komunikasi mencapai 66%, indikator disposisi (sikap) mencapai 66%, dan yang terakhir indikator struktur birokrasi mencapai 66,25%.
Dari masing-masing tingkat persetujuan tersebut diartikan bahwa implementasi Implementasi Peraturan Mentri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Serang dilihat dari keempat indikator yang diantaranya sumberdaya, komunikasi, disposisi (sikap) dan struktur birokrasi yang dipakai untuk menjadi pisau analisis peneliti dalam penelitian ini dapat diartikan belum baik atau kurang baik.
133 BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan analisis data dalam penelitian ini, yang berjudul Implementasi Peraturan Mentri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Serang, dapat disimpulkan menjadi dua point yang dapat dirumuskan dengan rumusan masalah yang telah ditentukan oleh peneliti. Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Implementasi Peraturan Mentri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Serang dalam penerapannya dilapangan menunjukan ketercapaiannya sebesar 61,7% dari yang diharapkan, dan ini berarti ketercapaian maksimal 70% dari yang diharapkan tidak dapat tercapai.
2. Implementasi Peraturan Mentri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Serang terdapat kendala atau permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Apabila dilihat dri pengolahan data dari indikator sumberdaya teori Edward III masih banyak tim pengelola SIPD yang terlibat dan
134
tersebar di seluruh OPD yang ada di Kota Serang masih belum memahami proses implementasi Permendagri tersebut hal tersebut dibuktikan dengan capaian pada indikator sumberdaya yang hanya mampu mencapai 66,19%. Selanjutnya pada indikator komunikasi mencapai 66,08%, hal tersebut menunjukkan bahwa indikator komunikasi masih belum dijalankan dalam pelaksanaan implementasi Permendagri No 8 Tahun 2014 tentang SIPD. Kemudian indikator disposisi (sikap) mencapai 66,21%, dengan capaian tersebut maka indikator disposisi (sikap) para tim pengelola SIPD masih belum optimal seperti yang diharpak oleh peneliti yaitu capaian maksimal 70%. Dan yang terakhir indikator struktur birokrasi mencapai 66,50% indikator tersebut menggambarkan bagaimana struktur birokrasi berperan dalam pelaksanaan implementasi Permendagri No 8 Tahun 2014 tentang SIPD, meskipun capaian nya sudah cukup baik, namun masih belum seperti yang diharapkan.
b. Apabila dilihat dari pengolahan data dari indikator sumberdaya teori Edward III masih banyak tim pengelola SIPD yang terlibat dan tersebar di seluruh OPD yang ada di Kota Serang masih belum memahami proses implementasi Permendagri tersebut.
c. Rekan kerja dan pemimpin pelaksana dalam tim pengelola SIPD sedikit yang memberikan arahan kepada bawahan dalam hal pengumpulan data SIPD.
135
d. Saran dan prasarana untuk proses pengolahan data pembangunan kurang memadai dan sumberdaya manusia yang melaksanakan kurang memiliki keahlian khusus.
e. Anggaran yang dipakai masih kurang mengakomodir segala keperluan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan implementasi Permendagri no 8 tahun 2014 tentang SIPD yang lebih baik.
f. Pembagian insentif kepada para pelaksana masih kurang memadai dan tidak merata.
5.2 Saran
Dari kesimpulan yang diperoleh, peneliti mengajukan saran-saran yang dapat membantu pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Serang, dalam pelaksanaan Implementasi Peraturan Mentri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang lebih baik. Saran yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Serang harus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh OPD yang terlibat agar pelaksanaan Implementasi Peraturan Mentri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang lebih baik dan sesuai dengan harapan.
2. Diharapkan sumberdaya yang terlibat dalam pelaksanaan implementasi Permendagri No 8 Tahun 2014 tentang SIPD dapat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan serta mampu menciptakan capaian yang sesuai
136
dengan tujuan dari pelaksanaan implementasi Permendagri No 8 Tahun 2014 tentang SIPD tersebut.
3. Diharapkan tim pengelola SIPD yang terlibat memiliki keahlian khusus yang sesuai dengan pelaksanaan implementasi Permendagri No 8 Tahun 2014 tentang SIPD guna mendukung tercapainya implementasi sesuai dengan yang diharapkan
4. Sarana dan prasarana untuk proses penginputan data dan informasi SIPD serta dalam hal evaluasi terpadu data SIPD harus ditingkatkan serta mendukung. Sehingga dalam proses pengolahan data SIPD dapat tercapai dengan baik.
5. Diharapkan agar tersedianya sarana pendukung dan ruangan khusus guna mendukung pelaksanaan pelaksanaan implementasi Permendagri No 8 Tahun 2014 tentang SIPD agar tercapai seperti yang diharapkan.
6. Agar terciptanya pelaksanaan Implementasi Peraturan Mentri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) , maka diharapkan tersedianya anggaran guna pemukhtakiran data SIPD dan dapat mengakomodir segala kebutuhan dalam pelaksanaan pelaksanaan Implementasi Peraturan Mentri Dalam Negeri No 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).
7. Diharapkan BAPPEDA mampu membuat aplikasi SIPD sendiri, sehingga Kota Serang sebagaimana ibukota Provinsi Banten mampu menyajikan data pembangunan serta potensi yang dimiliki daerahnya dalam bentuk aplikasi yang dapat diakses oleh semua orang.