• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Deskripsi pelaksanaan siklus I

Siklus pertama dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 11 April dan 14 Aprik pada pukul 08.30-10.30 WIB. Pada pertemuan pertama tanggal 11 April, dari 32 siswa semuanya hadir dalam mengikuti pelajaran, dan untuk pertemuan kedua pada tanggal 14 April sumua siswa hadir seperti pada pertemuan pertama. Materi pembelajaran tentang “Akar-akar nasionalisme di Indonesia dan peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan” berikut ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siklus pertama:

a. Perencanaan siklus I

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan tindakan berupa penyiapan pembelajaran. Adapun langkah-langkah persiapan dan perencanaanya adalah sebagai berikut: 1) Peneliti membuat perangkat pembelajaran yang mencakup rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa, hanhout, media pembelajaran dan tabel penilaian proses kegiatan belajar

disajikan dalam uraian masing-masing perangkat pembelajaran: a) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP berisikan tentang rencana langkah-langkah proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran tipe Students Teams Achievement Divisions (STAD). Peneliti menyusun RPP dengan berkonsultasi dengan dosen

b) Materi pembelajaran

Materi pembelajaran mencakup akar-akar nasionalisme yang ada di Indonesia, peristiwa sebelum proklamasi, peristiwa sesudah proklamasi dan penegakan kedaulatan negara Indonesia.

c) Lembar kerja siswa

Peneliti membuat lembar kerja siswa yaitu berupa soal-soal atau pertanyaan yang harus didiskusikan bersama kelompok yang akan dipersentasikan di depan kelas. Selain itu peneliti juga membuat soal atau pertanyaan yang harus dikerjakan masing-masing siswa

d) Media pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah papan tulis, gambar, power point dan film dokumenter.

e) Tabel penilaian kegiatan belajar

Untuk mengetahui kegiatan belajar kelas IX IPS I maka peneliti membuat tabel observasi sebagai berikut:

Tabel 19 : Kegiatan Belajar Siswa On task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 4 Siswa mencatat hal-hal penting

5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 6 Siswa bertanya kepada guru

7 Siswa membawa buku paket

8 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 9 Siswa aktif berkerja sama dalam proses

pembelajaran

depan kelas

11 Siswa mengambil giliran

12 Siswa bertanya kelompok yang berprestasi  Off task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1 Siswa mengobrol dalam kelas 2 Siswa banyak yang mengantuk 3 Siswa sibuk bermain Handphone 4 Siswa keluar masuk kelas

5 Siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran

Cara memperoleh persentase kegiatan belajar siswa sebagai berikut:

� =Skor Perolehan

3. Peneliti menyusun dan mempersiapkan pengumpulan data yaitu meliputi: a) Instrumen observasi terhadap kegiatan guru dalam kelas melaksanakan

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD)

b) Instrumen Observasi terhadap kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD)

c) Instrumen observasi terhadap kondisi kelas selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)

b. Tindakan siklus I

Pada tahap ini pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Pada siklus ini dilaksanakan sebanyak dua kali. Berikut

diuraikan tindakan yang dilakukan pada siklus pertama: 1)Tindakan Pertemuan 1

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada tindakan pertama dilalukan

pada hari selasa 11 April 2016, pada pukul 08.30-10.30 WIB. Materi yang dibahas pada tindakan pertama ini adalah tentang akar-akar nasionalisme di Indonesia.

Pertemuan pertama diawali dengan peneliti mengucapkan salam dan menyapa siswa. Pada kegiatan awal peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari. Siswa terlihat mendengarkan pertanyaan peneliti. Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti. peneliti menjelaskan secara singkat tentang akar-akar nasionalisme yang ada di Indonesia. setelah menjelaskan kemudian siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri 5-6 orang, setiap kelompok menerima tugas atau pertanyaan untuk didiskusikan. Setelah didiskusikan dalam kelompok siswa bertanggung jawab atas kelompoknya masing-masing dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Selama kegiatan berlangsung peneliti melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar. Sebelum pelajaran berahir, peneliti bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Pada kegiatan

penutup peneliti merefleksikan kepada siswa terkait dengan materi yang sudah dipelajari.

2) Tindakan Pertemuan II

Tindakan kedua pada siklus pertama dilakukan pada tanggal 14 April 2016. Materi yang dipelajari pada tindakan kedua peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan. Tindakan yang dilakukan pada pertemuan tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Namun pada tindakan kedua ini peneliti melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. Sehingga kekurangan- kekurangan pada pertemuan pertama diperbaiki dipertemuan kedua.

Pada awal pembelajaran peneliti memberikan salam dan menyapa siswa. Seperti pertemuan pertama peneliti memberikan apersepsi begitu juga pada pertemuan kedua peneliti memberikan apersepsi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan sedikit materi tentang peristiwa- peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan, kemudian siswa dibagi menjadi dalam kelompok untuk mendiskusikan soal-soal atau pertanyaan yang telah dipersiapkan. Dalam diskusi kelompok terlihat siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya. Setelah selesai berdiskusi siswa mempresentasikan di depan kelas, dan mempersilahkan kepada teman-teman kelompok lain untuk bertanya. Sebagian besar siswa terlihat aktif dalam berdiskusi.

Setelah selesai tanya jawab peneliti mempersilahkan siswa untuk duduk kembali ke bangku masing-masing. Kemudian peneliti menarik kesimpulan tentang materi yang telah disimpulkan, pada saat memberi kesimpulan terlihat

siswa mulai berkemas-kemas menyimpan buku pelajaran sejarah. Pada bagian penutup tidak lupa memberi tugas dan merefleksikan kepada siswa.

c. Observasi Kegiatan Belajar pada Siklus I

Observasi mengenai kegiatan belajar secara umum dalam kegiatan pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Team Acheavement Division (STAD). Adapun hasil observasi terhadap kegiatan belajar

pada siklus pertama diuraikan sebagai berikut:

Tabel 20 : Data Hasil Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I

On task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1. Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran 26

81,25 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 26 81.25 3. Siswa menanggapi pembahasan

pelajaran 5

15.625 4. Siswa mencatat hal-hal penting 5 15.625 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 26 81.25 6. Siswa bertanya kepada guru 4 12.5 7. Siswa membawa buku paket 26 81.25 8. Siswa menjawab pertanyaan guru

dengan baik 4

12.5

9. Siswa aktif berkerja sama dalam proses

pembelajaran 27

84,375

10. Siswa berani mengemukakan pendapat

di depan kelas 6

18,75 11. Siswa mengambil giliran 12 37,5 12. Siswa bertanya kepada kelompok yang

berpresentasi 5

Off task

No Aspek yang diamati Jumlah Persentase

1. Siswa mengobrol dalam kelas 15 46.875 2. Siswa banyak yang mengantuk 4 12.5 3. Siswa sibuk bermain Handphone 11 34.375 4. Siswa keluar masuk kelas 0 0 5. Siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran 7

21.875

Tabel 20 di atas menunjukkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar selama mengikuti proses belajar mengajar berlangsung. Pada siklus I pertemuan kedua ini siswa hadir semua dalam tabel di atas terlihat siswa siap mengikuti pelajaran 26 orang atau 81,25%, memperhatikan penjelasan guru 26 siswa atau 81,25% menanggapi pembahasan 5 siswa atau 15,62%, mencatat hal-hal penting 5 siswa atau 15,62%, mengerjakan tugas 26 siswa atau 81,25%, bertanya kepada guru 4 siswa atau 12,5%, menjawab pertanyaan guru 4 siswa 12,5%, bekerjasama menjawab pertanyaan 27 siswa atau 84,37%, mengemukakan pendapat 6 siswa atau 18,75, mengambil giliran 12 siswa atau 37,5, dan bertanya kepada kelompok yang berpresentasi 5 siswa atau 15,62%. Sedangkan yang offtas mengobrol dalam kelas 15 siswa atau 46,8%, mengantuk di dalam kelas 4 siswa atau 12,5%, bermain Handphone 11 siswa atau 34,3 dan yang kurang memperhatikan proses pembelajaran 7 siswa atau 21,8%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I pada pertemuan kedua sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran. Meski ada beberapa siswa yang belum mengikuti pelajaran dengan baik.

d. Motivasi belajar siswa

Pelaksanaan siklus I peneliti tidak mengalami kendala yang cukup berarti, dikarenakan peneliti mampu menguasai ruangan dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga tidak ada siswa membuat gaduh diruangan kelas. Pengamatan motivasi dalam siklus I dilakukan dengan menggunakan koesioner. Koesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran sejarah dan untuk mengetahui perbandingan dengan keadaan awal sebelum menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) hasil dari koesioner siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 21 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus I

NO. NAMA Skor Nilai Keterangan

ST T S R SR 1 A H K 163 93,1 √ 2 A D 135 77,1 √ 3 A I 137 78,3 √ 4 A S P 147 84 √ 5 C H B 129 73,7 √ 6 B C W 124 70,9 √ 7 C A G 137 78,3 √ 8 C A 140 80 √ 9 C L S 136 77,7 √ 10 D A 146 83,4 √ 11 D P 122 69,7 √ 12 D A P 125 71,4 √ 13 D C N 129 73,7 √ 14 D K 147 84 √ 15 D S 131 74,9 √ 16 D H I 140 80 √ 17 F A 133 76 √ 18 F T 132 75,4 √ 19 F H 131 74,9 √ 20 F N A 137 78,3 √ 21 F Y S 134 76,6 √ 22 G P T 118 67,4 √ 23 I J F 137 78,3 √ 24 I N 141 80,6 √

25 I M H 138 78,9 √ 26 I N 136 77,7 √ 27 K W 127 72,6 √ 28 L J 112 64 √ 29 V O 112 64 √ 30 Y K 128 73,1 √ 31 Y C 125 71,4 √ 32 Y P 143 81,7 √ Total 4272 2441,14 1 7 20 3 Tertinggi 163 93,1 Terendah 112 64 Rata-rata 133,5 76

Dari tabel 21 di atas dapat diketauhui bahwa kategori sangat tinggi 1 siswa dengan, kategori tinggi 7 siswa, kategori sedang 20 siswa dan kategori rendah ada 3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan motivasi belajar sejarah siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil observasi kegiatan diperoleh data motivasi siswa sebagai berikut:

Tabel 22 : Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa

No Nilai Motivasi Belajar F Frek Relatif % Interprestasi

1 90- 100 1 3 Sangat Tinggi 2 80 -89 7 22 Tinggi 3 70 - 79 21 66 Sedang 4 60 - 69 3 9 Rendah 5 0 -59 0 0 Sangat Rendah Jumlah 32 100

Dari tabel 22 di atas dapat diketauhui bahwa kategori sangat tinggi 1 siswa dengan, kategori tinggi 7 siswa, kategori sedang 20 siswa dan kategori rendah ada 3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan motivasi belajar sejarah siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan motivasi belajar siswa siklus I melalui diagram seperti berikut.

Gambar V : Diagram Motivasi Siklus I e. Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I

Prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik diukur berdasarkan hasil penilaian proses dan hasil penilaian produk. Hasil penilaian proses yaitu berupa hasil penilaian terhadap tugas-tugas siswa dan hasil pengamatan kooperatif siswa. Sedangkan hasil penilaian produk yaitu berupa hasil ulangan atau tes yang dilakukan setelah proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus pertama. Adapun prestasi belajar siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 23 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

Ya Tidak 1 A H K 80 √ 2 A D 82 √ 3 A I 84 √ 4 A S P 62 √ 5 C H B 78 √ 6 B C W 76 √ 7 C A G 78 √ 8 C A 89 √ 9 C L S 80 √ 3% 22% 66% 9% 0% sangat tinggi tinggi cukup rendah sangat rendah

10 D A 82 √ 11 D P 82 √ 12 D A P 74 √ 13 D C N 82 √ 14 D K 82 √ 15 D S 78 √ 16 D H I 80 √ 17 F A 71 √ √ 18 Ft 84 √ 19 F H 80 √ 20 F N A 80 √ 21 F Y S 84 √ 22 G P T 74 √ 23 I J F 76 √ 24 I N 82 √ 25 I M H 82 √ 26 I N 78 √ 27 K W 78 √ 28 L J 74 √ 29 V O 82 √ 30 Y K 76 √ 31 Y C 74 √ 32 Y P 76 √ Jumlah 2520 27 5 KKM 75 Persentase 81 19 Tertinggi 89 Terendah 62 Rata-rata 78,75

Berdasarkan tabel 23 di atas menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 27 siswa atau 81%, sedangkan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 5 siswa atau 19%. Rata-rata nilai pada siswa pada siklus I adalah 78,75, dengan nilai tertinggi 89 dan nilai terendah 62. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siklus I, lebih dari setengah siswa kelas XI IPS I nilai pelajaran sejarah berada di atas KKM yang telah ditentukan yaitu 75

Tabel 24: Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No Kriteria

Nilai Tingkat Penugasan Prestasi belajar

Frekuensi Persentase Rata- rata 1 Sangat Tinggi 90 - 100 0 0 78,75 2 Tinggi 80 -89 17 53,12 3 Cukup 70 - 79 14 43,75 4 Kurang 60 - 69 1 3,12 5 Sangat Kurang 0 -59 0 0 Jumlah 32 100

Gambar IV: Diagram Prestasi Siklus I f. Refleksi Siklus 1

Refleksi siklus I dilakukan terhadap proses pembelajaran, hasil observasi dan prestasi belajar siswa berupa hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achenement Divisions (STAD). Refleksi terhadap proses pembelajaran dilakukan bersama sesama peneliti.

0% 53% 44% 3% 0% Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Kurang

Berdasarkan refleksi yang dilakukann secara lisan oleh sesama teman peneliti maka dapat disimpulkan bahawa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisiaon (STAD) pada siklus I berjalan dengan baik, meski terdapat beberapa

hambatan seperti menejeman waktu. Dalam hal menejeman waktu terkadang waktunya tidak sesuai dengan yang ditentukan atau yang telah dialokasikan. Ada juga beberapa anak yang masih bergurau dengan temannya disaat membagikan kelompok sambil malas-malas sehingga waktu berdiskusi menjadi berkurang.

Pada pertemuan pertama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada siklus satu ini bertujuan untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IX IPS I SMA N 2 NGAGLIK. Pada awal pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Kerja sama dalam kelompok sangat

diperlukan, sehingga dengan adanya kerjasama maka akan membawa hasil yang baik, keaktifan dari pihak guru maupun siswa sangat penting. Namun guru tidak sepenuhnya berinteraksi dengan siswa.

Kembali kepada tujuan peneliti dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus 1 ini, pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), mampu menunjukkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar

siswa, namun hasil yang diperoleh belum maksimal, secara umum hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a) Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) atau dengan kata lain masih terbiasa dengan

metode ceramah.

b) Siswa masih pasif dalam mengemukakan pendapat dalam kelompok dan hanya beberapa siswa yang aktif sehingga proses pelaksanaan diskusi kurang bisa membawa siswa untuk aktif berbicara mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan.

c) Siswa kebanyakan bergantung kepada Handphone ketika mengerjakan soal diskusi kelompok padahal di atas meja sudah tersedia buku paket atau LKS yang sebagian besar jawaban sudah ada di buku tersebut.

Sebagaimana hasil observasi di atas setelah terlebih dahulu berdiskusi dengan sesama peneliti, peneliti berinisiatif untuk melakukan perubahan dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), diharapkan akan lebih dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Kekurangan yang terjadi pada siklus I diperbaiki disiklus II

Dokumen terkait