• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Penelitian siklus II didasarkan siklus I. siklus II juga dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 21-26 April 2016. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis 21 April 2016 dengan jumlah siswa 32 orang dan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 26 April 2016 dengan jumlah siswa 32 orang. Tahap-tahap dalam kegiatan dilakukan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dari siklus I, berikur disajikan tahap-tahap

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada siklus kedua:

a. Perencanaan Siklus II

Berdasarkan hasil identifikasi pada siklus I maka diadakan tindakan berikutnya, yaitu siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan dalam siklus II hampir sama dengan siklus I. menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Selain menyusun perangkat pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan instrument pengumpulan data yang meliputi instrument obeservasi terhadap kegiatan belajar dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).

b.Tindakan Siklus II

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan yang dilakukan pada siklus I. pelaksanaan juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 21-26 April 2016. Berikut uraian tindakan siklus kedua.

1) Tindakan Pertemuan I

Tindakan pertama pada siklus kedua pada hari kamis 21 April 2016 yaitu pada pukul 12.15-13.45 WIB materi pembelajaran yang dipelajari pada tindakan pertama siklus kedua yaitu tentang peristiwa-peristiwa setelah proklamasi kemerdekaan.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan mengabsen siswa. Kemudian peneliti yang bertindak sekaligus sebagai guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada siswa terkait dengan

materi yang disampaikan pada minggu lalu. Kemudian peneliti yang akan diberikan sedikit gambaran tentang materi yang akan dipelajari berikutnya, dan penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Selain peneliti menjelaskan sedikit tentang materi yang akan dipelajari, kemudian peneliti membagi siswa kedalam kelompok, dan membagikan pada tiap kelompok masing-masing soal atau pertanyaan yang harus didiskusikan bersama kelompoknya. Setelah didiskusikan dengan anggota kelompoknya kemudian mereka mempersiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Selama proses pembelajaran berlangsung semua siswa terlihat aktif dan lebih serius dalam mengikuti pelajaran.

2) Tindakan Pertemuan II

Tindakan kedua siklus kedua dilaksanakan pada selasa 26 April 2016. Materi yang dipelajari pada tindakan kedua ini yaitu tentang Penegakan Kedaulatan Negara Indonesia.

Pada kegiatan awal, peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa terkait dengan materi yang disampaikan pada minggu lalu. Selain itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran setelah itu peneliti memberikan gambaran sedikit tentang materi yang disampaikan.

Pada kegiatan inti, peneliti membagi siswa kedalam kelompok untuk mendiskusikan soal-soal atau pertanyaan yang telah peneliti siapkan. Bersama kelompoknya siswa terlihat kerjasama untuk mendapatkan hasil yang baik. Setelah diskusi dengan dengan anggota kelompoknya, kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas. Siswa terlihat aktif dalam

mekikuti pembelajaran. Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas, pada kegiatan penutup peneliti mengajak siswa menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari, dan peneliti memberi refleksi secara tertulis dan tugas sebagai PR siswa.

c. Observasi Kegiatan Belajar Siklus II

Observasi mengenai kegiatan belajar di dalam kelas secara umum dalam kegiatan pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Adapun hasil observasi siswa pada siklus kedua diuraikan sebagai berikut:

Tabel 25 : Data Hasil Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II

On task

No Aspek yang diamati Jumlah Persen

tase 1. Siswa siap mengikuti proses ppembelajaran 30 93,75 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 27 84,37 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 8 25 4. Siswa mencatat hal-hal penting 11 34,37 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 30 93,75 6. Siswa bertanya kepada guru 10 31,25 7. Siswa membawa buku paket 29 90,62 8. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 8 25 9. Siswa aktif berkerja sama dalam proses

pembelajaran 30

93,75 10. Siswa berani mengemukakan pendapat di

depan kelas 8

25 11. Siswa mengambil giliran 14 43,75 12. Siswa bertanya kepada kelompok yang

berpresentasi 9

Off task

No Aspek yang diamati Jumlah Perse

ntase 1. Siswa mengobrol dalam kelas 11 34,37 2. Siswa banyak yang mengantuk 2 6,25 3. Siswa sibuk bermain Handphone 6 18,75 4. Siswa keluar masuk kelas 0 0 5. Siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran 2

6,25

Tabel 25 di atas menunjukkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel di atas terlihat siswa yang siap mengikuti proses pembelajaran 30 siswa atau 93,75%, memperhatikan penjelasan guru 27 siswa atau 84,37%, menanggapi pembahasan pelajaran 8 siswa atau 25%, mencatat hal- hal penting 11 siswa atau 34,37%, mengerjakan tugas dengan baik 30 siswa atau 93,75%, bertanya kepada guru 10 siswa atau 31,25%, membawa buku paket 29 siswa atau 90,62%, menjawab pertanyaan guru dengan baik 8 siswa atau 25%, bekerjasama dengan kelompok 30 siswa atau 93,75%, mengemukakan pendapat 8 siswa atau 25%, siswa mengambil giliran 14 siswa atau 47,75% dan bertanya kepada kelompok yang berpresentasi 9 siswa 28,12%. Sedangkan yang kategori Offtas ialah mengobrol dalam kelas 11 siswa atau 34,37%, mengantuk 2 siswa atau 6,26%, bermain Handphone 6 siswa atau 18,75% dan siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran 28,12%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap siswa pada tindakan pertemuan kedua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan semua siswa terlibat mengikuti proses pembelajaran.

d. Motivasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II

Pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus II dilakukan melalui cara pengamatan kegiatan belajar siswa dikelas. Pengamatan tersebut bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan unruk mengetahui perbandingan dengan siklus I. hasil dari siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 26 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II

NO. NAMA Skor Nilai Keterangan

ST T S R SR 1 A H K 166 94,86 √ 2 A D 149 85,14 √ 3 A I 167 95,43 √ 4 A S P 149 85,14 √ 5 C H B 129 73,71 √ 6 B C W 152 86,86 √ 7 C A G 141 80,57 √ 8 C A 160 91,43 √ 9 C L S 123 70,29 √ 10 D A 164 93,71 √ 11 D P 127 72,57 √ 12 D A P 131 74,86 √ 13 D C N 151 86,29 √ 14 D K 168 96,00 √ 15 D S 137 78,29 √ 16 D H I 171 97,71 √ 17 F A 125 71,43 √ 18 Ft 138 78,86 √ 19 F H 151 86,29 √ 20 F N A 142 81,14 √ 21 F Y S 125 71,43 √ 22 G P T 112 64,00 √ 23 I J F 150 85,71 √ 24 I N 152 86,86 √ 25 I M H 153 87,43 √ 26 I N 153 87,43 √ 27 K W 116 66,29 √

28 L J 129 73,71 √ 29 V O 153 87,43 √ 30 Y K 131 74,86 √ 31 Y C 142 81,14 √ 32 Y P 157 89,71 √ Total 4614 2636,6 7 13 10 2 0 Tertinggi 171 97,71429 Terendah 112 64 Rata-rata 144,19 82,393

Dari table 26 di atas dapat diketahui bahwa terdapat skor tertinggi pada siklus II yaitu terletak pada skor 171 dengan nilai 97,7 dan terendah terletak pada skor 112 dengan nilai 60,50. Pada siklus II terdapat 7 orang pada ketegori sangat tinggi, 13 siswa pada kategori tinggi, 10 siswa pada kategori sedang dan 2 siswa pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan peningkatan motivasi yang baik dalam mengikuti pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada siklus II ini siswa sudah baik

dalam mengikuti proses pembelajaran terbukti dengan meningkatnya motivasi siswa yang terlihat jelas signifikan. Berikut hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II

Tabel 27 : Data Kategori Motivasi Belajar Siswa Siklus II No Nilai Motivasi Belajar F Frek Relatif % Interprestasi 1 90- 100 7 22 Sangat Tinggi 2 80 -89 13 41 Tinggi 3 70 – 79 10 31 Sedang 4 60 - 69 2 6 Rendah 5 0 -59 0 0 Sangat Rendah Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 27 diatas, dapat diketahui bahwa dalam kategori sangat tinggi terdapat 7 siswa atau 22 %, kategori tinggi 13 siswa atau 41 %, kategori sedang 10 siswa atau 31 %, kategori rendah 2 siswa atau 6 % dan tidak ada siswa yang berada kategori sangat rendah. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan motivasi belajar siswa siklus II melalui diagram sebagai berikut:

Gambar VII : Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus II e. Prestasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II

Prestasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS I SMA NEGERI 2 NGAGLIK diukur berdasarkan hasil penilaian proses dan hasil penilaian produk. Hasil penilaian proses yaitu berupa hasil penilaian terhadap tugas-tugas siswa dan hasil pengamatan keterampilan kooperatif siswa. Sedangkan hasil penilaian produk yang berupa hasil ulangan atau tes yang dilakukan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siklus kedua. Adapun prestasi belajar siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

22% 41% 31% 6% 0% sangat tinggi tinggi cukup rendah sangat rendah

Tabel 28 :Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar

Ya Tidak 1 A H K 90 √ 2 A D 96 √ 3 A I 74 √ 4 A S P 80 √ 5 Chb 88 √ 6 B C W 86 √ 7 C A G 88 √ 8 C A 90 √ 9 C L S 88 √ 10 D A 96 √ 11 D P 94 √ 12 D A P 98 √ 13 D C N 92 √ 14 D K 96 √ 15 D S 84 √ 16 D H I 72 √ 17 F A 88 √ 18 Ft 92 √ 19 F H 90 √ 20 F N A 84 √ 21 F Y S 94 √ 22 G P T 98 √ 23 I J F 94 √ 24 I N 92 √ 25 I M H 90 √ 26 I N 96 √ 27 K W 86 √ 28 L J 86 √ 29 V O 90 √ 30 Y K 96 √ 31 Y C 88 √ 32 Y P 90 √ Jumlah 2866 30 2 KKM 75 Persentase 94 % 6 % Tertinggi 98 Terendah 72 Rata-rata 89,56

Berdasarkan tabel 28 di atas menunjukkan bawa pada siklus II yang nilainya mencapai KKM berjumlah 30 siswa atau 94 %, sedangkan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 2 orang atau 6 %. Rata-rata nilai siswa pada silklus II adalah 89,56, dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 72. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada siklus II ditunjukkan dalam tabel persentase berikut.

Tabel 29: Data Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II No Kriteria

Kriteria Prestasi belajar

Frekuensi Persentase Rata- rata 1 Sangat Tinggi 90% - 100 % 19 59,37 89,56 2 Tinggi 80 % -89 % 11 34,37 3 Cukup 70 % - 79 % 2 6,25 4 Kurang 60 % - 69 % 0 0 5 Sangat Kurang 0 % -59 % 0 0 Jumlah 32 100

Gambar VIII : Prestasi Belajar Siswa Siklus II 60% 34% 6% 0% 0% Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Kurang

f. Refleksi Siklus II

Sama seperti siklus pertama, pada siklus kedua juga dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, hasil observasi, kegiatan belajar dan prestasi belajar siswa. Pada siklus kedua pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dengan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Walaupun demikian pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) tidaklah luput dari kekurangan-kekurangan.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) memberikan manfaat kepada siswa dalam proses

pembelajaran. Selain itu materi yang diberikan dapat dipahami, sedangkan hambatanya terkadang siswa merasa bosan karena selau berdiskusi kelompok, sementara ada siswa yang lebih senang kalau kerja secara individu.

Selain terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, refleksi juga dilakukan terhadap kegiatan belajar dan prestasi siswa setelah mengunkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada siklus kedua ini terlihat motivasi terlihat lebih baik terbukti dengan meningkatnya nilai rata-rata motivasi belajar siswa dibandingkan dengan siklus pertama. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model kooperati tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

B.Komparasi Kegiatan Belajar, Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Dokumen terkait