• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DESKRIPSI, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PENELITIAN

Deskripsi Penelitian menjelaskan tentang proses penelitian pada siklus I dan siklus II yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

1. Siklus I

Siklus I dilaksanakan di kelas IV SD Kanisius Nglinggi pada semester I tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah pertemuan pada siklus I sebanyak 3 kali pertemuan yaitu pada hari Rabu tanggal 13 November 2013, hari Jumat 15 November 2013 dan Sabtu 16 November 2013, sedangkan siklus kedua dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pada hari Jumat tanggal 22 November 2013 dan hari Sabtu 22 November 2013 dengan masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x35menit).

a. Perencanaan

Hal pertama yang dilakukan peneliti dalam perencanaan adalah melakukan permohonan ijin kepada kepala sekolah SD Kanisius Nglinggi untuk melakukan penelitian setelah itu peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV untuk mendapatkan informasi mengenai minat belajar IPA. Peneliti juga mengumpulkan data berupa nilai siswa pada tahun pelajaran sebelumnya. Semua

88

data tersebut digunakan peneliti untuk merencanakan tindakan yang dirasa dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Hal selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan instrumen penelitian yang berupa perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, ringkasan materi, lembar aktivitas siswa, soal evaluasi, rubrik penilaian. Peneliti juga menyusun kuesioner minat siswa dan lembar pengamatan. Instrumen yang telah disusun tersebut divalidasikan kepada dosen, kepala sekolah dan guru. Sebelum digunakan untuk mengukur minat dan prestasi belajar siswa peneliti melakukan uji validasi empiris kuesioner dan soal evaluasi. Uji validasi empiris ini dilakukan di SD N Nogotirto kelas VB.

b. Pelaksanaan

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 13 November 2013. Kegiatan dibuka dengan doa, salam, presensi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Peneliti memotivasi siswa dengan menyanyikan lagu “Ibu Guru Punya Kotak”. Guru melakukan tanya jawab mengenai lagu yang telah dinyanyikan dan menunjukan gambar coklat padat dan cair hal ini dilakukan sebagai apersepsi. Kegiatan yang dilakukan setelah apersepsi adalah menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian memasuki kegiatan inti karena penelitian ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning maka kegiatan inti dilakukan berdasarkan langkah-langkah dalam Problem Based Learning. Langkah-langkah Problem Based Learning tersebut antara lain: mengidentifikasi masalah, merancang kegiatan, penyelesaian masalah, melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah, kegaiatan tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah dan menyusun laporan. Kegiatan identifikasi

89

masalah dilakukan pada saat guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi

masalah yang ada yaitu “bagaimana coklat batang bisa menjadi coklat cair dan

coklat cair bisa menjadi coklat batang?” guru membimbing siswa untuk menuliskan jawaban sementara pada LKS yang telah disediakan guru, kegiatan selanjutnya siswa berdiskusi dengan teman untuk merancang kegiatan penyelesaian masalah yaitu rancangan kegiatan percobaan, siswa menuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan dan menuliskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan untuk membuktikan jawaban sementara yang telah mereka tulis. Setelah menuliskan alat dan bahan serta langkah-langkah kegiatan percobaan setiap kelompok melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan percobaan dan mencatat hasil pengamatan selanjutnya setiap kelompok melaporkan hasilnya kepada guru kelas. Hal yang dilaporkan kepada guru yaitu mengenai hambatan yang dialami, berhasil atau tidaknya percobaan yang dilakukan, selanjutnya guru memberikan masukan kepada siswa yang mengalami hambatan. setiap kelompok mendiskusikan masukan dari guru dan melanjutkan kegiatan percobaan. Setelah percobaan selesai setiap kelompok menyusun laporan percobaan. Kegiatan selanjutnya guru dan siswa menyimpulkan kegiatan secara keseluruhan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Kegiatan penutup dari pertemuan pertama ini guru menyampaikan tindak lanjut kemudian siswa mengisi kuesioner dan refleksi serta salam penutup.

90

Pertemuan kedua pada hari Jumat, 15 November 2013 dilaksanakan dengan kegiatan pembuka yaitu doa, salam, presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi dilakukan dengan mengulas terlebih dahulu pertemuan pertama. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “perubahan wujud cair

dan gas menjadi cair”. Langkah-langkah kegiatan inti pada pertemuan dua ini

tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah kegiatan pada pertemuan pertama. Pada kegiatan inti siswa diajak mengidentifikasi masalah mengenai “Apa yang terjadi pada air setelah direbus dan sebelum direbus?” “Apa yang terjadi pada gelas yang berisi air sebelum ditambahkan es dan sesudah ditambahkan es?” “Mengapa hal ini dapat terjadi?” dengan bimbingan guru siswa menemukan jawaban sementara dan menuliskan pada LKS. Siswa menyusun rancangan percobaan untuk membuktikan jawaban yang telah mereka tuliskan. Kegiatan ini siswa menuliskan alat dan bahan serta langkah-langkah percobaan.

Setiap kelompok melakukan percobaan dan melakukan pengamatan sesuai rancangan yang telah mereka susun. Kegiatan tutorial dilakukan dengan melaporkan hasil percobaan pada guru, setiap kelompok melaporkan hambatan dan berhasil atau tidaknya percobaan yang mereka lakukan kemudian guru memberi masukan. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan masukan yang diberikan guru dan memperbaiki percobaan yang telah mereka lakukan. Kegiatan selanjutnya adalah menyusun laporan yang ada dalam LKS. Selanjutnya siswa dan guru merangkum keseluruhan kegiatan yang telah mereka lakukan dan membuat kesimpulan serta melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dipahami siswa. Kegiatan penutup guru menyampaikan tindak lanjut untuk

91

pertemuan selanjutnya kemudian siswa mengisi kuesioner dan mengisi lembar refleksi.

Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Sabtu, 16 November 2013. Pertemuan ketiga ini apersepsi dilakukan dengan mengulas terlebih dahulu pertemuan kedua. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “perubahan wujud padat menjadi

gas dan gas menjadi padat”. Langkah-langkah kegiatan inti pada pertemuan

ketiga ini tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah kegiatan pada pertemuan kedua.

Pada kegiatan inti siswa diajak mengidentifikasi masalah mengenai “mengapa pengharum ruangan bisa menghasilkan bau yang harum?”, dengan bimbingan guru siswa menemukan jawaban sementara dan menuliskan pada LKS. Siswa menyusun rancangan percobaan untuk membuktikan jawaban yang telah mereka tuliskan pada LKS. Dalam kegiatan ini siswa menuliskan alat dan bahan serta langkah-langkah percobaan. Setiap kelompok melakukan percobaan dan melakukan pengamatan sesuai rancangan yang telah mereka susun.

Kegiatan tutorial dilakukan dengan melaporkan hasil percobaan pada guru, setiap kelompok melaporkan hambatan dan berhasil atau tidaknya percobaan yang mereka lakukan dan guru memberi masukan. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan masukan yang diberikan guru dan memperbaiki percobaan yang telah mereka lakukan. Kegiatan selanjutnya adalah menyusun laporan yang ada dalam LKS. Selanjutnya siswa dan guru merangkum keseluruhan kegiatan yang telah mereka lakukan dan membuat kesimpulan serta melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dipahami siswa. Dalam kegiatan penutup guru

92

menyampaikan tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya kemudian siswa mengisi kuesioner dan mengisi lembar refleksi dan mengerjakan soal evaluasi.

c. Observasi

Observasipada siklus I peneliti dibantu rekan peneliti yang ikut mengamati pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan bantuan lembar observasi yang memuat indikator minat. Observer/pengamat mengamati kegiatan yang dilakukan siswa dan mendiskripsikan keadaan siswa yang terjadi pada lembar observasi. Observer juga melakukan penilaian afektif dan psikomotorik. Penilaian afektif dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan, menggunakan lembar observasi. Penilaian psikomotorik dilakukan saat siswa melakukan aktivitas percobaan pada setiap pertemuan. Penilaian psikomotorik dilakukan dengan bantuan rubrik penilaian psikomotorik.

d. Refleksi

Penelitian yang telah dilakukan sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun namun hasil observasi dan kuesioner siswa menunjukan bahwa minat siswa pada penelitian siklus I belum sepenuhnya meningkat dan hasil perhitungan observasi dan kuesioner menunjukan bahwa pada indikator keterlibatan dalam proses pembelajaran siswa belum meningkat sesuai target. Tidak berhasilnya penelitian pada siklus 1 dikarenakan adanya kendala antara lain dalam kelompok ada siswa yang kurang memperhatikan ketika melakukan percobaan melelehkan coklat. Siswa yang kurang memperhatikan tersebut lebih tertarik dengan coklat yang akan dilelehkan dan memohon kepada guru untuk dapat memakan coklat

93

tersebut. Pada saat diskusi ada siswa dalam kelompok yang bermain bolpoin dan tidak ikut berdiskusi dalam pemecahan masalah sehingga dalam pelaksanaan ada kelompok yang tidak memperhatikan langkah-langkah mencairkan coklat. Oleh karena itu peneliti melanjutkan penelitiannya pada siklus II. Penelitian siklus II ini diharapkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dapat meningkat sesuai target yang dicapai. Pada siklus II peneliti akan memodifikasi dengan mengurangi jumlah anggota kelompok, dengan berkurangnya jumlah anggota kelompok diharapkan setiap siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran.

Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran siswa mengisi kuesioner. Kuesioner yang telah diisi siswa merupakan alat pengukur minat. Hal ini diperoleh dari rata-rata kuesioner yang telah diisi siswa pada setiap pertemuan. Siswa juga mengerjakan soal evaluasi pada setiap akhir siklus. Soal evaluasi digunakan untuk melihat ketercapaian prestasi belajar siswa. target capaian siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siklus I Indikator Kondisi awal Target Capaian Siklus I Pertemu an 1 Pertemu an 2 Pertemu an 3 Rata-rata Siklus I Minat Rasa senang 2,97 3,4 3,36 3,52 3,66 3,51 Perhatian 2,89 3,3 3,13 3,27 3.44 3,28 Keterlibatan 2,89 3,3 3,24 3,36 3,56 3,39 Inisiatif 2,65 3,1 3,07 3,25 3,46 3,26 Persentase siswa yang termasuk kategori minimal cukup berminat 42,85% 52,85% 64,28% 78,57% 85,71% 76,18% Prestas i

Siswa yang lulus KKM

57,89% 67% 100%

Rata-rata nilai 68,3 73 73,21

94

Tabel 4.1 menunjukan bahwa indikator minat yaitu sikap ceria, perhatian, inisiatif dalam kegiatan pembelajaran sudah meningkat dari kondisi awal dan sudah mencapai target yang diharapakan. Indikator rasa senang meningkat dari kondisi awal 2,97 meningkat menjadi 3,51; indikator perhatian meningkat dari kondisi awal 2,89 meningkat menjadi 3,28; indikator keterlibatan meningkat dari kondisi awal 2,89 meningkat menjadi 3,39 dan indikator inisiatif meningkat dari kondisi awal 2,65 meningkat menjadi 3,26 pada akhir siklus I, namun pada indikator perhatian belum mencapai target yang telah di tentukan peneliti. Rata-rata nilai kelas dari kondisi awal 68,3 meningkat menjadi 73,21. Persentase siswa yang telah mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 57,89% meningkat menjadi 100%. Hasil perhitungan kuesioner minat menunjukan bahwa rata-rata skor minat untuk indikator perhatian belum mencapai target capaian yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan penelitian dilanjutkan pada siklus II.

2. Siklus II

Penelitian pada siklus satu belum mencapai salah satu indikator minat siswa. indikator tersebut adalah perhatian pada saat kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan pada siklus II. Peneliti melakukan perubahan dalam siklus II ini yaitu dengan mengurangi jumlah anggota setiap kelompok. Pada siklus I jumlah anggota setiap kelompok adalah 4 sampai 5 orang, sedangkan pada siklus II jumlah anggota kelompok adalah 3 sampai 4 orang. Pengurangan jumlah anggota dalam kelompok dimaksudkan untuk meningkatkan perhatian siswa.

95

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, ringkasan materi, Lembar Aktivitas Siswa (LAS), soal evaluasi, dan rubrik penilaian. Perangkat pembelajaran yang telah disusun kemudian divalidasikan kepada dosen, kepala sekolah, guru dan siswa. Peneliti masih menggunakan kuesioner yang dibuat pada siklus I untuk mengukur minat siswa.

Peneliti melakukan validitas empiris untuk soal evaluasi dan kuesioner validasi empiris soal evaluasi dilakukan di SD Negeri Jongkang kelas VA, kemudian hasil validitas empiris soal evaluasi diolah dengan menggunakan SPSS untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

b. Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Kompetensi dasar pada siklus II ini berbeda dengan kompetensi dasar pada siklus I yaitu tentang “ sifat

bahan dan kegunaannya”. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22

November 2013 mengenai “hubungan sifat bahan dan kegunaannya”. Kegiatan dimulai dengan doa, presensi, motivasi, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Guru mengajak siswa bernyanyi lagu ubahan “di sini senang di

sana senang”. Hal ini dilakukan guru untuk memotivasi siswa.

Kegiatan inti dimulai dengan pengamatan. Siswa mengamati benda-benda sekitar yang dibawa oleh guru kemudian melakukan tanya jawab mengenai benda-benda tersebut. Kemudian siswa masuk ke dalam kelompok untuk mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa.

96

Lembar Kegiatan Siswa dirancang berdasarkan kegiatan dalam Problem Based Learning. Siswa berdiskusi untuk memahami masalah dan membuat penyelesaiannya hal ini merupakan tahap identifikasi masalah. Siswa menuliskan jawaban sementara pada LKS yang telah tersedia. Masalah yang di angkat adalah

“apakah benda-benda yang ada di sekitar kita terbuat dari bahan yang sama?”.

Siswa merancang kegiatan penyelesaian masalah bersama dengan teman kelompok. Setiap kelompok memilih ruangan yang akan mereka amati, seperti ruang kelas, kamar mandi, ruang UKS dan perpustakaan. Setiap siswa dalam kelompok saling berbagi tugas untuk menyiapkan tabel pengamatan. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan siswa adalah mengamati benda-benda yang ada di tempat yang sudah mereka pilih kemudian siswa menuliskan benda-benda tersebut di dalam tabel dilengkapi dengan bahan penyusunnya.

Kegiatan tutorial setiap kelompok melaporkan hasilnya kepada guru dengan mempresentasikan hasil yang di dapat di depan kelas dan mendapat masukan dari guru. Setelah presentasi setiap kelompok mendiskusikan masukan dari guru untuk melanjutkan percobaan. Kegiatan terakhir adalah menyusun laporan, dalam kegiatan menyusun laporan setiap kelompok harus mengelompokkan benda-benda berdasarkan bahan penyusun yang berbeda dan membuat kesimpulan. Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai kegiatan pembelajaran pada hari ini dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Kegiatan penutup dilakukan dengan penyampaian tindak lanjut, pengisian kuesioner, refleksi, dan salam penutup.

97

Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 November 2013 mengenai “sifat bahan dan kegunaannya”, yang membedakan antara pertemuan pertama dan kedua terletak pada kegiatan inti. Kegiatan awal dimulai dengan doa, presensi, motivasi, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Pada kegiatan apersepsi dan motivasi, guru. Kegiatan inti dimulai dengan tanya jawab mengenai benda-benda yang telah mereka temukan pada pertemuan pertama.

Guru memberikan permasalahan mengenai sifat-sifat benda yang telah mereka bawa seperti bagaimana sifat dari bahan (kertas, kaca, plastik, besi, dll). Kemudian siswa masuk ke dalam kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Di dalam kelompok, siswa mengerjakan LKS, siswa berdiskusi untuk memahami masalah dan membuat penyelesaiannya. Kemudian siswa berdiskusi membicarakan jawaban sementara dan menuliskannya pada LKS. Setelah siswa menemukan jawabannya, kemudian siswa merancang kegiatan penyelesaian masalah.

Mereka akan melakukan percobaan untuk membuktikan sifat bahan penyusun benda. Mereka harus membuat daftar benda yang sudah mereka temukan pada pertemuan sebelumnya dan mengelompokkan berdasarkan bahan penyusunnya. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan percobaan untuk membuktikan jawaban mereka.Setelah siswa melakukan percobaan mereka melaporkan hasil percobaan yang telah dilakukan kepada guru dan menyampaikan hambatan yang mereka alami dan guru memberikan masukan untuk kelompok yang mengalami hambatan/kesulitan dalam kegiatan penyelesaiaan masalah setiap kelompok mendiskusikan masukan dari guru dan menuliskan jawabannya di

98

dalam LKS serta mengisi tabel pengelompokan benda-benda berdasarkan mudah/tidaknya terbakar, mudah/tidaknya menyerap air, mudah/tidaknya berubah bentuk apabila ditekan dan berdiskusi untuk menemukan kegunaan dari bahan-bahan tersebut.

Kegiatan terakhir yang harus dilakukan setiap kelompok adalah menyusun laporan berdasarkan LKS yang telah disediakan. Mereka juga harus membuat kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah mereka lakukan. Setelah kegiatan inti selesai, siswa bersama guru membuat kesimpulan dan rangkuman kegiatan yang telah dilakukan, kemudian guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Kegiatan penutup dilakukan dengan mengerjakan soal evaluasi, pengisian kuesioner, refleksi, dan salam penutup.

c. Observasi

Observasi pada siklus II sama dengan observasi pada siklus pertama. Peneliti dibantu rekan peneliti yang ikut mengamati pada saat pembelajaran berlangsung. Observer bertugas untuk melihat seluruh proses kegiatan pembelajaran dan menuliskan diskripsi hasil pengamatan pada lembar observasi. Observer juga melakuakn penilaian afektif dan psikomotorik. Penilaian afektif dan psikomotorik dilakukan pada setaiap pertemuan menggunakan rubrik penilaian. Penilaian psikomtorik dilakukan pada saat siswa melakukan kegiatan penyelesaian masalah, penilaian ini dilakukan untuk melihat kemampuan siswa dalam menggunakan alat dan bahan. Observasi yang dilakukan untuk mendukung data kuesioner siswa.

99

d. Refleksi

Pembelajaran pada siklus II yang terdiri dari dua pertemuan berjalan sesuai dengan rencana. Minat siswa juga mengalami peningkatan. Indikator perhatian pada siklus II juga sudah mengalami peningkatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari kuesioner yang telah diisi siswa pada setiap akhir pembelajaran.

Bel berbunyi tanda waktu istirahat berakhir siswa telah siap di dalam kelas. Siswa meminta peneliti untuk segara memulai kegiatan pembelajaran padahal pada waktu itu guru belum tiba di kelas. Hal ini menunjukan antusias siswa muncul. Pada siklus II ini jumlah anggota setiap kelompok dikurangi maka setiap siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran karena mereka harus mengerjakan LKS bersama teman kelompok, karena jumlah anggota kelompok yang semakin kecil siswa memperhatikan setiap kegiatan yang berlangsung, mereka memperhatikan setiap langkah pengerjaan LKS. Kuesioner minat siswa pada siklus II dihitung dengan cara yang sama pada siklus I. Peningkatan minat pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

100

Tabel 4.2 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siklus II

Indikator Deskriptor Kondisi awal Target capaian siklus 1 Capaia n siklus 1 Ket Target capaian siklus 2 Capaian siklus 2 Ket Minat Sikap ceria Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal batas pada setiap indikator dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 2,97 3,47 3,51 Tercapai 4,01 4,01 Tercapai Perhatian 2,89 3,39 3,28 Tidak Terlibat 3,39 3,78 Tercapai Keterlibat an 2,89 3,39 3,39 Tercapai 3,89 3,91 Tercapai

Inisiatif 2,65 3,16 3,26 Tercapai 3,76 3,80 Tercapai

Prestasi Siswa yang lulus KKM Jumlah siswa yang luus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 57,89% 67% 100% Tercapai 100% 100% Tercapai Rata-rata nilai Jumlah nilai yang diperoleh dibagi jumlah siswa 68,3 73 73,21 Tercapai 75 75,83 Tercapai 100

101

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua indikator minat sudah meningkat dan tercapai sesuai target yang diharapkan. Pada siklus II rata-rata skor indikator rasa senang meningkat dan mencapai target capaian dari siklus I sebesar 3,51 menjadi 4,01: pada indikator perhatian meningkat dari capaian siklus I sebesar 3,28 meningkat menjadi 3,78, indikator perhatian dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I belum tercapai, namun di siklus 2 sudah tercapai. Indikator keterlibatan pada capaian siklus I sebesar 3,39 meningkat menjadi 3,91 pada siklus II dan indikator inisiatif pada siklus I sebesar 3,26 meningkat menjadi 3,80. Prestasi belajar siswa pun meningkat. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang lulus KKM dari kondisi awal 57,89% meningkat menjadi 100% pada siklus I. Pada siklus II jumlah siswa yang lulus KKM tetap 100%, dan dilihat dari nilai rata-rata kelas yang meningkat dari kondisi awal sebesar 68,3 meningkat menjadi 73,21 pada siklus I. Siklus II nilai rata-rata kelas meningkat dari siklus I 73,21 menjadi 75,83.

B. HASIL PENELITIAN

Dokumen terkait