• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

3. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar a.Pengertian Belajar

Menurut Sukmadinata (2009: 272) belajar adalah proses internal yang dimanifestasikan dalam perilaku, suatu upaya untuk mengubah perilaku melalui pengalaman, sedangkan menurut Syah (2003:63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Menurut Harriyanto dan Suyono (2011:9) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Surya (2003:32) menyatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

b. Ciri-Ciri Belajar

Syah (2003: 117-119) setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri perubahan spesifik. Di antara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah perubahan Intesional yang dimaksud perubahan Intesional adalah Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari. Siswa dapat merasakan perubahan dalam dirinya.

15

Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau setidaknya ia merasakan perubahan dari dalam, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan tertentu, ketrampilan dan sebagainya. Perubahan yang kedua adalah perubahan positif dan aktif yaitu perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat aktif dan pasif. Positif artinya baik, bermanfaat, dan sesuai harapan. Hal ini juga berarti perubahan tersebut merupakan penambahan yakni diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik daripada sebelumnya. Aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti proses kematangan tetapi karena usaha siswa itu sendiri.yang ketiga perubahan efektif dan fungsional, yaitu perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat bagi siswa. Selain itu perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.

Menurut Baharudin (2007:15) ciri-ciri belajar antara lain: belajar ditandai dengan adanya peruabahan tingkah laku, perubahan tingkah laku relatif permanen, perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial, Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan pengalaman, pengalaman atau latihan dapat memberikan penguatan.

c. Unsur-unsur Belajar

Sukmadinata (2009: 157) mengemukakan adanya unsur belajar yaitu tujuan, kesiapan, situasi, interpretasi, respon, konsekuensi, reaksi terhadap kegagalan.

16

Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu muncul untuk memenuhi sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar diarahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan dan untuk memenuhi sesuatu kebutukan. Belajar akan efisien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti bagi individu, agar dapat melakukan perbuatan belajar perlu memiliki kesiapan baik kesiapan fisik dan psikis kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu maupun penguasaan pengetahuan.

Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Situasi meliputi tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang ikut berperan dalam kegiatan belajar. Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan mnghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. Respon berpedoman pada hasil interpretasi apakah individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia memberikan respon.

Setiap usaha akan membawa hasil, apabila siswa berhasil dalam belajarnya ia akan merasa senang, dan akan lebih meningkatkan semangatnya untuk melakuakn usaha belajar selanjutnya. Selain keberhasilan kemungkinan lain yang diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan. Kegagalan bisa menurunkan semangat dan mempev hrkecil usaha-usaha selanjutnya tetapi bisa juga sebaliknya kegagalan membangkitkan semangat yang luar biasa. Berdasarkan teori dari ahli yang telah dijabarkan di atas mengenai belajar peneliti mengambil kesimpulan

17

bahawa belajar adalah akktivitas fisik dan psikis dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap.

d. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008) “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai angka yang

diberikan oleh guru”. Gagne (dalam Baharudin, 2007:57) mengemukakan bahwa

prestasi belajar merupakan salah satu umpan balik dari proses belajar yang telah dilakukan siswa. Prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan hasil belajar siswa, hasil belajar tersebut dapat berupa ketrampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal atau menyelesaikan tugas.

Arifin (2009:78) mengemukakan prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar juga meliputi pembangunan karakter siswa. Kata prestasi sering digunkan dalam berabgai bidang yaitu dalam biang kesenian,olah raga, dan pendidikan.

Syah (2003:213) mendefinisikan indikator prestasi belajar pada prinsipnya adalah pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Berdasarkan pendapat para ahli tentang prestasi belajar dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan bukti penguasaan pengetahuan seseorang dalam mata pelajaran tertentu yang ditunjukan dengan hasil berupa nilai tes. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi atau tes.

18

e. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor baik berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor eksternal). Prestasi belajar merupakan hasil interaksi antara berbagi faktor tersebut. Syah (2002:132-139) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah pertama faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni: aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). Aspek fisiologismerupakan kondisi umum jasmani yang menandakan tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, dapat menurunkan kualitas belajar siswa. sedangkan aspek psikologis merupakan faktor yang terdapat dalam aspek psikologi dipandang lebih esensial.

Faktor-faktor tersebut antara lain Intelegensi Siswa, sikap siswa, bakat, dan minat. Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Syah, 2012:131). Sikap Siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya (Syah, 2010:132). Sikap siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap guru dan pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar untuk siswa tersebut.

19

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat adalah kemampuan untuk belajar menurut Syah (2002: 135). Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang tertentu. Siswa yang belajar sesuai bakatnya akan mendapatkan prestasi yang lebih tinggi. Minat yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Syah, (2012:133) Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Dokumen terkait