• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini mengacu siklus yang dilakukan oleh Kemmis dan Taggart yang mempunyai 2 siklus yaitu penelitian siklus I dan penelitian siklus II. Penelitian ini mengambil satu Standar Kompetensi dengan tiga Kompetensi dasar untuk 2 siklus tersebut. Penelitian ini menggunakan 3 kali pertemuan untuk 2 siklus. Siklus I dua pertemuan dan Siklus II satu pertemuan. Alokasi waktu tiap pertemuan adalah 2jp atau 2 x 35 menit. Tahap-tahap dalam setiap siklus PTK meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Peneliti dalam melakukan

penelitian ini bekerjasama dengan teman sejawat untuk membantu

mendokumentasikan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung khususnya mata pelajaran PKn. Peneliti menggunakan perangkat pembelajaran yang dibuat dan telah divalidasi oleh dosen ahli PKn, dosen ahli psikologi, guru kelas, dan uji kuesioner pada siswa.

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana penelitian. Hal ini merupakan kesepakatan dari guru kelas. Guru kelas berpendapat bahwa peneliti lebih paham dan mengerti tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan untuk mengajar. Penelitian ini dilakukan di kelas III

dengan jumlah siswa 31 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dilaksanakan tanggal 30 September 2015 sampai dengan 6 November 2015. Berikut merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti selama siklus I dan II.

B. Proses Penelitian 1. Siklus I

Penelitian siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan observasi dan menemukan masalah dalam proses pembelajaran yaitu rendahnya sikap kedisiplinan dalam mata pelajaran PKn. Rendahnya sikap siswa tersebut dilihat dari siswa yang hanya belajar pengetahuan kognitifnya saja tanpa mempelajari nilai yang ada dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti membuat rancangan pembelajaran untuk dapat meningkatkan sikap kedisiplinan siswa sehingga siswa tidak hanya belajar pengetahuannya saja tetapi juga memahami dan melaksanakan nilai yang ada dalam suatu materi pelajaran yang didapatnya. Peneliti merancang bahwa pembelajaran ini menggunakan model Pendekatan Pedagogi Reflektif (PPR). Peneliti membuat perangkat pembelajaran pertemuan 1 dan 2 yaitu silabus, RPP, lembar kerja kelompok, rubrik penilaian, soal evaluasi dan kunci jawaban serta instrumen penelitian berupa kuesioner.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2.

- Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2jp (2x35 menit) dan dimulai pada pukul 09.40-10.50 dengan materi mengenal aturan dan menyebutkan pengertian aturan serta contoh-contoh aturan.

Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti adalah mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa dan siswa menjawab “selamat pagi.” Peneliti kemudian menanyakan siswa istirahat “bagaimana kabar kalian hari ini?” dan siswa menjawab “baik”. Peneliti kemudian memeriksa kesiapan siswa untuk belajar “apakah sudah siap belajar? Jika sudah, keluarkan buku PKn kalian”. Siswa menjawab “sudah, baik bu”. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan pelajan yang akan dipelajari hari ini yaitu pengertian aturan dan contoh-contohnya. Hal yang dilakukan peneliti sebelum masuk ke materi adalah memberikan apersepsi tentang contoh aturan. Peneliti bertanya kepada siswa “siapa yang tau contoh aturan?”. Salah satu siswa menjawab, “membuangan sampah pada tempatnya”. Peneliti menjawab “ya bagus”. Siswa juga ada yang menjawab “jangan mencoret-coret tembok”. Peneliti menjawab, “ya benar”.

Peneliti kemudian bertanya kepada siswa setelah siswa menyebutkan contoh-contoh aturan “aturan itu apa?”. Siswa menjawab, “norma”. Peneliti mengatakan, “ya tepat sekali”. Peneliti kemudian bertanya kepada siswa, “siapa yang tahu

pengertian norma atau aturan?”. Peneliti menjawab sendiri pertanyaan tersebut karena siswa hanya diam, “norma atau aturan adalah ketentuan yang dibuat dan mengikat kelompok masyarakat”. Peneliti kemudian membentuk anak kedalam 5 kelompok untuk bermain menyusun puzzle gambar tentang contoh-contoh aturan yang ada di masyarakat. Siswa bersama dengan kelompoknya menyusun puzzle gambar tersebut menjadi gambar tersebut dan menuliskan nama aturan dari gambar tersebut.

Peneliti meminta siswa untuk menjelaskan gambar yang terbentuk didepan kelas, “kelompok siapa yang mau menjelaskan gambar?”. Siswa kelompok satu mengangkat tangan. Siswa kelompok satu maju kedepan kelas dan menjelaskan gambar puzzle yang didapat, “teman-teman ini gambar anak-anak yang melakukan piket”. Peneliti bertanya, “melakukan piket adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di kelas”. Peneliti menjawab, “iya, tepat sekali. Bisa juga merupakan aturan sekolah”. Peneliti bertanya kepada siswa, “kelompok mana yang ingin presentasi lagi?”. Siswa kelompok tiga mengangkat jari. Siswa kelompok tiga mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini gambar orang sedang ronda malam”. Peneliti bertanya, “ronda malam adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di kampung”. Peneliti menjawab, “iya, betul”. Peneliti bertanya kepada siswa, “selanjutnya kelompok mana yang ingin presentasi lagi?”. Siswa kelompok empat mengangkat jari. Siswa kelompok empat mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini gambar orang yang berbaris sebelum masuk kelas”. Peneliti bertanya, “berbaris sebelum masuk kelas adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa

menjawab, “di sekolah”. Peneliti menjawab, “iya, betul lagi”. Peneliti bertanya kepada siswa, “selanjutnya kelompok yang mana yang ingin presentasi lagi?”. Siswa kelompok dua mengangkat jari terlebih dahulu daripada kelompok lima. Siswa kelompok dua mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini gambar ikut kerja bakti”. Peneliti bertanya, “ikut kerja bakti adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di kampung”. Peneliti menjawab, “iya, benar”. Peneliti mengatakan, “sekarang kelompok lima silahkan mempresentasikan jawabannya”. Siswa kelompok lima maju ke depan. Siswa kelompok lima mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini gambar murid yang sedang mendengarkan guru”. Peneliti bertanya, “murid yang sedang mendengarkan guru adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di sekolah”. Peneliti menjawab, “iya, benar”.

Siswa sudah mengerti mengenai contoh-contoh aturan. Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti. Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian kesimpulan pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “hari ini apa yang telah dipelajari?”. Siswa menjawab, “Norma, pengertian aturan dan contoh-contoh aturan”. Peneliti menjawab, “tepat, sekali”. Peneliti kemudian melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran hari ini?”. Siswa menjawab, “senang”. Peneliti bertanya lagi, “siapa yang tidak mau bekerjasama dengan kelompoknya tadi?”. Siswa menjawab, “semua bekerja sama”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis aturan

yang ada di lingkungan masyarakat sekitar?”. Siswa menjawab, “sudah, ada aturan disekolah dan dimasyarakat”.

Peneliti setelah siswa berefleksi mengajak siswa untuk membuat aksi. Aksi yang akan dilakukan siswa adalah membuat daftar aturan-aturan yang ada dilingkungan sekolah dan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah melakukan aksi adalah penutup. Peneliti menutup pembelajaran dengan ajakan untuk beristirahat dan salam serta ucapan terimakasih.

- Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2jp (2x35 menit) dan dimulai pada pukul 09.40-10.50 dengan materi mengenal aturan dimasyarakat.

Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti dalam penelitian ke dua adalah mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa dan siswa menjawab “selamat pagi”. Peneliti kemudian menanyakan siswa istirahat “bagaimana kabar kalian hari ini?” dan siswa menjawab “baik”. Peneliti kemudian memeriksa kesiapan siswa untuk belajar “apakah sudah siap belajar? Jika sudah, ayo keluarkan buku PKn kalian”. Siswa menjawab “sudah, baik”. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan pelajan yang akan dipelajari hari ini yaitu mengenal aturan dimasyarakat. Hal yang dilakukan peneliti sebelum masuk ke materi adalah memberikan apersepsi tentang contoh aturan. Peneliti bertanya kepada siswa “siapa yang tahu contoh aturan dimasyarakat?”. Salah satu siswa menjawab, “membuangan sampah pada tempatnya”. Peneliti menjawab “ya bagus”. Siswa juga ada yang menjawab “ronda malam”. Peneliti menjawab, “ya tepat sekali”.

Peneliti kemudian bertanya kepada siswa setelah siswa menyebutkan contoh aturan “aturan dimasyarakat itu apa?”. Siswa menjawab, “aturan yang dibuat dimasyarakat”. Peneliti mengatakan, “ya tepat sekali”. Peneliti mengulas jawaban siswa, “aturan dimasyarakat adalah aturan yang dibuat oleh sekelompok masyarakat yang bertujuan untuk membuat tertib warga-warganya”. Peneliti bertanya kepada siswa, “lalu apa pengertian dari aturan disekolah?”. Seorang siswa menjawab, “aturan di sekolah adalah atuaran yang dibuat oleh sekolah supaya murid-muridnya tertib”. Peneliti menjawab, “tepat sekali”. Peneliti kemudian membentuk anak kedalam 5 kelompok. Peneliti membagikan gambar aturan yang ada dimasyarakat dan disekolah kepada sejumlah kelompok. Siswa bersama dengan kelompoknya mendiskusikan gambar yang merupakan gambar aturan dimasyarakat dan yang mana merupakan gambar diaturan disekolah.

Peneliti meminta siswa untuk maju dan menempelkan gambar sesuai dengan tempatnya. Siswa secara bergantian maju menempelkan gambar tentang contoh aturan ditempat yang telah disediakan. Peneliti mengoreksi letak gambar itu benar atau salah bersama dengan siswa. Gambar yang disiapkan peneliti berjumlah 22 gambar. Gambar yang aturan dimasyarakat berjumlah 9 gambar dan gambar yang ada di lingkungan sekolah berjumlah 13 gambar. Jawaban siswa menempelkan gambar aturan sesuai dengan tempatnya betul semua. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah membagikan soal evaluasi.

Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti. Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian kesimpulan pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “hari ini apa yang telah dipelajari?”. Siswa menjawab,

“aturan yang ada dimasyarakat dan disekolah”. Peneliti menjawab, “tepat, sekali”. Peneliti kemudian melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran PKn hari ini?”. Siswa menjawab, “senang”. Peneliti bertanya lagi, “siapa yang tidak mau bekerjasama dengan kelompoknya tadi?”. Siswa menjawab, “semua bekerja sama”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “apakah kamu sudah mengetahui contoh aturan yang ada disekolah dan dimasyarakat?”. Siswa menjawab, “sudah”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “jika ada aturan, apa yang akan kalian lalukan?”. Siswa menjawab, “mematuhinya”.

Peneliti setelah siswa berefleksi mengajak siswa untuk membuat aksi. Aksi yang akan dilakukan siswa adalah menyebutkan aturan yang ada dilingkungan sekolah. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah melakukan aksi adalah penutup. Peneliti meminta siswa mengerjakan kuesioner akhir siklus I. Peneliti menutup pembelajaran dengan ajakan untuk beristirahat, salam, dan ucapan terimakasih.

c. Observasi

Kegiatanobservasiyang dilakukan

penelitiselamaprosespembelajaranberlangsung.Observasidilakukanolehpenelitiunt

ukmengamatisiswa dalammengerjakantugaskelompok,soalevaluasiakhir

pertemuan,dankuesionerakhirsiklus.Penelitimelakukanobservasijuga bertujuan

d. Refleksi

Peneliti melakukanrefleksiuntukmelihatkembaliprosespembelajaranyang

sudahdilakukanyaituberkaitandenganpelaksanaandengan perencanaan

pembelajaran.Penelitimeninjautentangsikap siswaselamaprosespembelajaran

berdasarkanaktivitasyangdilakukanolehsiswa.Penelitimeninjaujawabantugas kelompok,evaluasiakhirpertemuan,dankuesioner akhir siklus untuk melihat ketercapaian indikator khususnya mengenai prestasi belajar.

PertemuanpertamadilakukanhariKamistanggal22Oktober2015pada

pukul09.40-10.50.Penelititelah melakukanpelaksanaanpembelajaran sesuaidengan

RPPyangtelahdibuat.Penelitidalammelakukanpembelajaranmenggunakan model

paradigma pedagogi reflektifdenganmediapembelajaransesuaidenganyangtelah direncanakannya yaitu puzzle gambar.

PertemuankeduadilaksanakanpadahariKamistanggal26Februari2015 pukul

09.40-10.50. Pembelajarandapatterlaksana sesuaidenganyangtelah

direncanakannya. Media yang digunakan yaitu gambar-gambar.

Penelitimenerimasaran dari teman sejawat yang membantu mengambil gambar

sebagai gambar dokumentasi agaranak-anak

priatidakdijadikansatukelompoksupayatidakramaisendiridandapatmengerjakan tugas.

Hambatan yang dialami peneliti saat berlangsungnya siklus I adalah saat dibentuk kelompok belajar, terdapat siswa yang tidak mau bergabung dengan kelompok yang didapat. Peneliti kemudian membujuk siswa tersebut agar mau

belajar dikelompoknya. Peneliti mengatakan bahwa semua itu adalah teman dan tidak boleh membeda-bedakan teman.

2. Siklus II

Penelitian siklus II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan

TahapperencanaanyangdilakukanolehpenelitisetelahmelakukansiklusI masih

terdapatpermasalahandalampembelajaranyaitumengenai kurang terlihat

meningkatnya sikap kedisiplinan siswa dalam mata pelajaran PKn. Peneliti merencanakanuntukmelanjutkanprosespembelajaranyaitumelakukansiklusII yangbertujuanuntukdapatmeningkatkan sikap kedisiplinan siswa.

Tahapperencanaan siklus II ini pembelajaran yang diterapkan

masihsamadengan siklus Iyaitu menggunakan pembelajaran dengan metode

paradigma pedagogi reflektif.Peneliti menyiapkan perangkat

pembelajaran.Perangkatpembelajaranyangdipersiapkanyaitusilabus, RPP untuk 1 pertemuan,bahanajar untuk 1 pertemuan,tugaskelompok untuk 1 pertemuan, soal evaluasi untuk 1 pertemuan dan kunci jawabannya, serta perangkat penelitian berupa kuesioner untuk akhir siklus II.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan saja. Kegiatan yang dilakukan peneliti di siklus yang kedua ini hampir sama dengan siklus I, hanya saja media berbeda. Pertemuan dilaksanakan pada hari Kamis, 5 November 2015

dengan alokasi waktu 2jp (2x35 menit) dan dimulai pada pukul 09.40-10.50 dengan melaksanakan aturan.

Kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengawali pembelajaran dalam penelitian ini adalah mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa dan siswa menjawab “selamat pagi”. Peneliti kemudian menanyakan siswa istirahat “bagaimana kabar kalian hari ini?” dan siswa menjawab “baik”. Peneliti kemudian memeriksa kesiapan siswa untuk belajar “apakah sudah siap belajar? Jika sudah, ayo keluarkan buku PKn kalian”. Siswa menjawab “sudah, baik”. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan pelajan yang akan dipelajari hari ini yaitu melaksanakan aturan. Hal yang dilakukan peneliti sebelum masuk ke materi adalah memberikan apersepsi tentang contoh aturan. Peneliti bertanya kepada siswa “siapa yang sudah melakukan aturan disekolah maupun dirumah?”. Semua siswa menjawab, “saya”. Peneliti menjawab “ya bagus sekali, berarti kalian anak yang patuh aturan dan displin”.

Peneliti kemudian bertanya kepada siswa setelah siswa menyebutkan contoh aturan “aturan apa yang telah kalian patuhi?”. Salah satu siswa menjawab, “melaksanakan piket kelas”. Peneliti mengatakan, “ya bagus sekali”. Peneliti menanyakan hal yang sama. Salah satu siswa menjawab yang lain, “mengikuti kerja bakti menyapu jalan”. Peneliti memberikan jawaban, “bagus sekali”. Peneliti kemudian membentuk anak kedalam 5 kelompok. Peneliti membagikan naskah drama yang telah dibuat kepada semua kelompok. Peneliti menjelaskan tugas yang diberikan agar siswa mempelajari teks tersebut dan mempraktikkan didepan

kelas. Siswa bersama dengan kelompoknya belajar naskah drama yang telah diberikan peneliti.

Peneliti meminta setiap kelompok untuk maju menampilkan drama dari teks yang dipelajari. Kelompok siswa secara bergantian maju mempraktikan cerita mengenai menaati aturan dan melanggar aturan. Peneliti memberi reward berupa tepuk tangan setelah ada kelompok yang maju. Peneliti menyiapkan 5 cerita mentang melaksanakan aturan dan melanggar aturan. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah semua kelompok siswa praktik didepan kelas adalah membagikan soal evaluasi.

Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti. Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian kesimpulan pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “hari ini apa yang telah dipelajari?”. Siswa menjawab, “pelanggaran aturan dan menepati aturan”. Peneliti menjawab, “ya, benar sekali”. Peneliti kemudian melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran PKn hari ini?”. Siswa menjawab, “senang”. Peneliti bertanya lagi, “siapa yang tidak mau bekerjasama dengan kelompoknya tadi?”. Siswa menjawab, “semua bekerja sama”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “apakah kamu lakukan jika ada sebuah aturan?”. Siswa menjawab, “mematuhinya”. Peneliti mengatakan kepada siswa, “bagus, sekali”.

Peneliti setelah siswa berefleksi mengajak siswa untuk membuat aksi. Aksi yang akan dilakukan siswa adalah menyebutkan aturan yang ada dilingkungan rumah. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah melakukan aksi adalah penutup.

Peneliti meminta siswa mengerjakan kuesioner akhir siklus II. Peneliti menutup pembelajaran dengan ajakan untuk beristirahat, salam, dan ucapan terimakasih.

c. Observasi

ObservasiyangdilakukanpadasiklusIIiniyaitusikap kedisiplinansiswa.Sikap

kedisiplinan siswa diamati oleh penelitimenggunakan kuesioner.Sikap

kedisiplinanyangdiamatipenelitiberdasarkanhasil pekerjaansiswayaitutugas

kelompok,soalevaluasiakhirpertemuan,dankuesioner akhir siklus.

d. Refleksi PenelitimengevaluasihasilpembelajaranpadasiklusIIbahwapembelajaran dapatberjalansesuaidenganrencana.Alokasiwaktuyang digunakan2jampelajaran.RPPjugadapatdijalankandenganlancardanberurutan. Mediayangdigunakanjugasesuaiyaitunaskah drama.Penelitimenemukanmasalah ketikamengadakankerjakelompokyaituadasiswayangbingungdalammembagi pemeran cerita siswa perempuan tidak mau memerankan karakter laki-laki. Penelitikemudian mengganti nama laki-laki menjadi nama perempuan.

Dokumen terkait