• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A.Kajian Teori

PELAKSANAAN PENELITIAN

D. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II 1.Perencanaan Tindakan

Perencanaan kegiatan menggunting pola garis lurus, miring, lengkung dan lingkaran untuk mengembangkan mototik halus anak pada Siklus 1 umumnya sudah cukup baik. Namun belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu 85%, masih ada anak yang kurang memuaskan dalam ketrampilan menggunting. Untuk mengatasi kekurang pada Siklus 1, maka pada hari Kamis, 7 Juni 2018 peneliti dan teman sejawat merencanakan tindakan pada Siklus II. Peneliti dan teman sejawat setelah melakukan diskusi, bersepakat melakukan beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dalam pembelajaran. Hal-hal tersebut antara lain :

a. Guru kelas memaksimalkan tindakan yang lebih interaktif dengan anak didik, guru kelas memberi motifasi anak, umpan balik, dan penguatan.

52

b. Tema tetap memakai tema yang sebelumnya “Diri Sendiri” sub tema yang berbeda “mainan kesukaan (mainan moderen)” serta peneliti mengganti gambar yang nantinya di gunting anak.

c. Adanya anak yang kurang memperhatikan pelajaran, maka guru kelas mencoba mendekati dan memberi perhatian khusus pada saat anak tersebut memulai menggunting dan di bantu oleh peneliti.

d. Guru kelas juga memberikan reward kepada anak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

e. Ada pola garis yang mudah di gunting anak dan ada pola garis yang sulit untuk digunting anak, tetapi karena gambar yang di buat peneliti sangat menarik bagi anak, maka anak bisa berhati-hati ketika menggunting dan mempunyai keinginan untuk menggunting rapi.

Urutan tindakan yang telah direncanakan dan akan digunakan pada Siklus II adalah sebagai berikut :

a. Guru kelas memberikan sumber belajar dan alat pembelajaran yang memenuhi seluruh jumlah anak.

Adapun materi yang digunakan dalam Siklus II dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

53

Gambar 3.3 Materi Siklus II Pada Hari Kamis 7 Juni 2018

b. Guru kelas mengkondisikan anak agar siap untuk belajar.

c. Guru kelas membuka pelajaran dengan do‟a dan mengucapkan salam.

d. Tanya jawab tentang pola garis yang telah diajarkan pada pertemuan yang lalu.

e. Guru kelas kembali menunjukkan gambar baru pada anak, kemudian memberi penjelasan di gambar tersebut ada garis apa saja.

f. Guru kelas memberikan reward kepada anak yang bisa menjawab pertanyaan, berupa bintang di papan tulis.

54

g. Guru kelas memulai memberi arahan dan contoh bagaimana cara menggunting yang baik.

h. Anak yang sudah selesai menggunting meminta anak untuk menempel hasil guntingan di kertas HVS di warna yang berbeda.

i. Anak yang sudah selesai menggunting di berikan reward berupa bintang di lembar kerja anak.

j. Guru kelas menutup pembelajaran dengan tepuk robot. Tepuk Robot (tepuk tangan 3x)

Ngik...ngak...ngik..ngok... (tepuk tangan 3x) Ngik...ngak...ngik...ngok... (tepuk tangan 3x) ROBOT!

Secara umum pembelajaran pada Siklus II, seperti tersebut diatas, sama prosesnya dengan pembelajaran pada Siklus I, setiap pertemuan pada kedua Siklus ini, juga diberikan variasi agar anak tidak merasa bosan dan lebih menyenangkan. Adapun Variasinya adalah gambar pada lembar kerja anak, lagu yang di gunakan pada Siklus I dan Siklus II berbeda, warna kertas yang di gunting berbeda agar anak juga bisa mengenal warna.

Pada Siklus I anak di ajak tanya jawab tentang bentuk-bentuk geometri sama dengan bentuk mainan apa saja, bernyanyi lingkaran kecil dan menggunting bentuk-bentuk geometri. Siklus II, anak diajak tanya jawab, tepuk robot dengan menirukan gerakan robot, dan menggunting gambar robot. Anak yang mampu menggunting dengan rapi akan di berikan reward berupa bintang di lembar kerjanya.

55 2. Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, maka peneliti dan teman sejawat melaksanakan tindakan pada Siklus II. Pelaksanaan pada siklus II yaitu dimulai pada hari Kamis 7 Juni 2018 selama 45 menit, dimulai dari jam 08.00-08.45 WIB.

Guru kelas pada awalnya mengkondisikan anak agar siap untuk belajar. Guru kelas memulai kegiatan dengan salam, berdo‟a dan bernyanyi. Sebelum menyampaikan materi, peneliti mengulang kembali materi yang di sampaikan pada pertemuan lalu.

Adapun gambaran dialog antara guru kelas dengan anak-anak adalah sebagai berikut :

Guru kelas : Assalamu’alaikum wr.wb, selamat pagi anak-anak? Anak-anak : Wa’alaikum salam wr.wb, selamat pagi bu guru..

Guru kelas: Hai...hai...hai...bertemu lagi hari ini dengan ibu guru, bagaimana kabar kalian?

Anak-anak : Alhamdulillah...luar biasa...Allah hu Akbar, yes yes yes...

Guru kelas: Alhamdulillah... bagaimana? Masih ingat dengan macam-macam bentuk geometri selain lingkaran yang seperti bola?

Anak-anak : Masih bu, masih...

Guru kelas: Alhamdulillah...pandai-pandai sekali anak-anaknya ibu guru, hari ini kita akan mengulang kembali pembelajaran kemarin, siapa yang ingat kemari waktu ibu guru masuk sini anak anak di ajari apa ya?

56

Guru kelas : Pinter, semuanya hebat sekali, tepuk tangan dulu buat kita semua.Baiklah, kalau begitu siapa yang tahu ibu guru bawa gambar apa?

Anak-anak : Robot, robot bu,,

Guru kelas: Nah, hebat,,, bu guru bawa gambar robot, gambar robot ini ada garis lurus, garis miring, garis lengkung dan lingkaran.

Anak-anak : Robotnya lucu bu..

Dari uraian diatas, guru kelas segera meminta anak-anak melihat cara menggunting robot, dan setelah di gunting lalu di tempelkan di kertas HVS warna yang berbeda. Lalu anak diminta untuk menggunting gambar robot yang akan di bagikan satu per satu.

Guru kelas: Anak-anak, barusan anak-anak sudah melihat ibu guru menggunting yang rapi, setelah ini anak-anak akan di bagi gambar robot dan nanti di gunting yang rapi seperti bu guru ya, jangn lupa, yang rapi lo ya, jangan sampai tangan atau kakinya ikut tergunting, nanti kasian robotnya tidak punya kaki atau tangan. Setelah anak-anak selesai menggunting gambar robot dan menempelkannya di kertas HVS warna berbeda. anak-anak diajak berdiri dan melakukan tepuk robot sambil menirukan gerak robot.

Pada akhir pembelajaran guru kelas melakukan review, mengajukan pertanyaan mengenai gambar apa yang di gunting, siapa yang suka dengan robot dan lain-lain. Guru akan memberikan reward berupa nilai bintang yang di gambar sesuai permintaan anak-anak. bila anak mampu menjawab dengan benar, peneliti mencatat hasil observasi yang telah dibuat unuk diamati.

Paparan tersebut merupakan proses pembelajaran pada Siklus II. Sebagaimana yang telah direncanakan, secara garis besar proses pembelajaran

57

seperti yang telah disebutkan diatas. Demikian juga apada Siklus II pada pertemuan kedua. Anak diajak berdiri di dalam kelas dan melakukan tepuk robot sambil menirukan gerakan robot, sampai anak-anak merasa gembira dan bersemangat.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran. Observasi digunakan untuk mengetahui penguasaan ketrampilan menggunting pola garis lurus, miring, lengkung dan lingkaran, semangat, keaktifan, kerapian, ketepatan, kelenturan jari-jemari dan kekutan otot pergelangan tangan pada saat menggunting.

Dalam kegiatan ini, peneliti dibantu teman sejawat sebagai kolaborator di RA Ma‟arif Kecandran Salatiga. Observasi ini berpedoman pada delapan indikator yang tertuang dalam lembar observasi yang dibuat peneliti, yaitu:

mampu menggunting bentuk (lurus, miring, lengkung, lingkaran) dengan menggunakan gunting, kelenturan jari-jemari, kelenturan pergelangan tangan, posisi badan saat menggunting, melakukan dan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan, mau membantu temannya, kerapian dalam menggunting, ketepatan dalam menggunting.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti bersama teman sejawat diperoleh data sebagai berikut :

1. Siswa

a. Sebagian besar anak tertarik dan antusias mengikuti kegiatan menggunting. b. Ada beberapa anak yang mengikuti pembelajaran namun harus dimotivasi

58

c. Pada pertemuan pertama, pelaksanaan masih kurang karena waktu yang sebentar dan alat yang digunakan seperti gunting dan lem terbatas, tidak sesuai dengan jumlah siswa. sehingga anak yang terlalu lama menunggu antrian gunting akan merasa bosan menunggu dan tidak sabar.

d. Hasil penguasaan ketrampilan menggunting sudah menunjukkan peningkatan yang sangat baik dari Siklus I sebesar 46% dan pada Siklus II mencapai 85%. 2. Guru

a. Persiapan guru untuk menyediakan alat untuk pembelajaran lebih baik.

b. Guru sudah tidak terfokus pada 1 dan 2 anak saja, tapi semua anak di beri bimbingan dan arahan.

4. Refleksi

Proses tindakan Siklus II berjalan dengan baik. Kelemahan yang ada pada siklus I teratasi. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan, yaitu tampak peningkatan penguasaan motorik halus anak, seperti otot lengan, kelenturn jari jemari saat menggunting sudah terlihat lentur atau tidak kaku, hal inidapat di lihat dari hasil guntingan anak sudah banyak yang rapi dan sesuai garis.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan menggunting dapat meningkatkan motorik halus anak pada siswa kelompok A.1 di RA Ma‟arif Kecandran Salatiga.

59 BAB IV

Dokumen terkait