• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Adapun pengolahan data dari penelitian Pra Siklus sampai Siklus II didapatkan hasil prosentase pencapaian kemampuan fisik motorik halus anak sebagai berikut:

Tabel 4.9 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai Prosentase Keberhasilan Rata-rata Kelas Per Siklus

Kegiatan Persentase Keberhasilan Kelas

Peningkatan Nilai

Pra Siklus 0% -

Siklus I 46% 46%

80

Adapun data peningkatan dari Pra Siklus sampai Siklus II, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Diagram Pengembangan Fisik Motorik Halus

Dapat disimpulkan dari data yang telah disajikan, bahwa motorik halus anak mengalami peningkatan dengan melalui kegiatan menggunting pola garis lurus, miring, lengkung dan lingkaran pada anak kelompok A.1 di RA Ma‟arif Kecandran Salatiga. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengembangan dari Pra Siklus yang rata-rata pecapaian kelas bernilai 0%, meningkat pada Siklus I yang rata-rata pencapaian kelas bernilai 46%, ditambah lagi dengan adanya pengembangan pada Silus II dimana rata-rata anak pencapaian kelas bernilai 85%.

Jadi fisik motorik halus pada anak kelompok A.1 di RA Ma‟arif Kecandran Salatiga tahun pelajaran 2018 dapat ditingkatkan dengan kegiatan menggunting pola garis lurus, miring, lengkung, dan lingkaran.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Diagram Pengembangan Pra Siklus, Siklus I,

Siklus II

81 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan menggunting pola garis lurus, miring, lengkung dan lingkaran dapat mengembangkan fisik motorik halus pada anak kelompok A.1 RA Ma‟arif Kecandran Salatiga. Kemampuan fisik motorik halus anak yang mengalami peningkatan diantaranya otot-otot kecil anak semakin lentur, posisi badan ketika menggunting sudah tidak ikut berputar, kemandirian, kerapian dan ketepatan dalam menggunting, serta ketika menulis pun kekuatan jari-jari anak juga ikut tidak kaku. Kegiatan menggunting dapat meningkatkan fisik motorik halus anak, hal ini dapat dibuktikan dari hasil prosentase keberhasilan kelas pada Pra Siklus adalah 0%, Siklus I menjadi 46%, dan Siklus II meningkat menjadi 85%. Selisih peningkatan nilai pada Pra Siklus ke Siklus I adalah 46%, dan selisih Siklus I ke Siklus II adalah 39%, dengan meningkatnya prosentase nilai kegiatan menggunting pola garis untuk mengembangkan fisik motorik halus anak RA Ma‟arif Kecandran dinyatakan berhasil.

82 B. Saran

1. Bagi Lembaga

Lembaga Selalu mengembangkan kualitas sekolah. Terutama kualitas guru dalam mengajar, dibutuhkan inovasi, kreativitas, dan alat pendukung pembelajaran yang mencukupi jumlah murid. Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal. Hendaknya lembaga RA/TK menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Bagi Guru

Guru hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran, guru dapat menggunakan kegiatan menggunting dalam pembelajaran karena dapat merangsang kemampuan fisik motorik halus mereka dengan lebih baik dan anak dapat secara aktif dan konsentrasi pada saat menggunting sehingga secara tidak langsung tidak hanya kemampuan fisik motorik halus anak saja yang mendapatkan stimulus dengan baik, namun juga kemampuan berimajinasi dan kreativitas mereka.

3. Bagi Orang Tua

Orang tua hendaknya berperan aktif dan mendukung setiap perkembangan anak, orang tua harus selalu menjalin kerja sama dengan guru untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan anak, orang tua juga harus selalu memberi dukungan, motivasi, dan semangat pada anaknya, agar anak lebih merasa percaya diri.

83

DAFTAR PUSTAKA

Asmawati, Luluk. 2011. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Damay, Denidya. 2012. Tips Trik Meningkatkan & Ketelitian Anak Agar Sukses & Berprestasi. Yogyakarta: Araska.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Fisik Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta

Desni, M.Psi. 2010. Metode Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini. Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.

Naila, Zair. 2107. Dokumen 1. Salatiga: RA Ma‟arif Kecandran

Gunarti, Winda. 2013. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Hasan, Alwi, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hermawan, Didik. 2007. Saat Anak Tumbuh. Surakarta: Media Insani Press.

J Beaty, Janice. 2014. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Kemenag. 2011. Pedoman Penyusunan Perangkat Pembelajaran RA/BA. Jawa Tengah: Mapenda Kanwil Kemenag Provinsi.

Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam No. 3489 Tahun 2016 Tentang Kurikulum Raudlatul Athfal. 2016: RA Ma‟Arif Kecandran.

Masitoh, 2010. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mutiah, Diana. 2012. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siswanto. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Media Group.

Somadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sujiono, Bambang, dkk. 2010. Metode Perkembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sumantri, 2005. Model Pengembangan Ketrampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta:

Mendiknas.

Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Susanto, A. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta: Kencana.

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. Wardhani, IGAK. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

84

Wiyana, Navan Ardy. 2016. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media.

Wiyani, N Ardy. 2013. Bina Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Yudrik, Yahya. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Yusuf, L N, Syamsu. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

85

Foto Kepala Sekolah, Peneliti, dan Teman Sejawat

Foto Kepala Sekolah Foto Teman Kolaborasi

86

Foto Gedung dan Dewan Guru RA Ma’arif Kecandran Salatiga

Foto Gedung RA Ma‟arif Kecandran Salatiga

87

Foto Kegiatan Siklus I

Berdo‟a sebelum belajar Menyanyi lagu lingkaran-lingkaran

Cara anak menggunting pada siklus I Cara anak menggunting pada siklus I

88

Foto Kegiatan Siklus II

Tepuk robot Guru menjelaskan materi

Pada siklus II penjelasan yang di berikan oleh guru cukup singkat, padat, dan jelas

Foto cara anak menggunting di siklus II sudah sangat bagus

89

Hasil menggunting dari salah satu anak Kelnturan jari jemari anak pada saat menggunting kaki robot sudah sangat baik

Materi siklus II

90

Foto Kegiatan Pra Siklus

92

DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Yunita Wirawati Aisyah NIM : 116-14-018

Jurusan : PIAUD

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Skor

1 OPAK STAIN Salatiga 2014 “Aktualisasi Gerakan Mahasiswa yang Beretika, Disiplin dan Berfikir Terbuka"

18-19 Agustus 2014 Peserta 3

2 Opak Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 2014 “Aktualisasi Pendidikan Karakter Sebagai Pembentuk Generasi yang Religius, Educative, dan Humanis”

20-21 Agustus 2014 Peserta 3

3 Orientasi Dasar Keislaman (ODK) “ Pemahaman Islam Rahmatan Lil „ Alamin Sebagai Langkah Awal Menjadi Mahasiswa Berkarakter”

21 Agustus 2014 Peserta 2

4 Achievement Motovstion Training (AMT), “Dengan AMT Semangat Menyongsong Prestasi”

23 Agustus 2014 Peserta 2

5 UPT Perpustakaan STAIN Salatiga “Library User Education

(Pendidikan Perpustakaan)

28 Agustus 2014 Peserta 2

6 “Training Pembuatan Makalah” yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampus (ODK) Darul Amal STAIN Salatiga

17 September 2014 Peserta 2

7 Seminar dan Pelatihan “To Be

Creative Teacher” 10 November 2014 Peserta 2 8 Study Banding ke Rumah Pintar

ABK Kota Salatiga “Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)”

20 Mei 2015 Peserta 2

9 SK GTY di RA. Ma‟arif Kecandran Salatiga

6 Juli 2015 GTY 8 10 “Sarasehan Kebangsaan Pencegahan

Terorisme dan Radikalisme Melalui Dunia Pendidikan”

29 Oktober 2015 Peserta 2

11 IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi Kebangsaan “Menyemai Nilai- nilai Islam Indonesia Untuk

Memperkokoh NKRI dalam Mewujudkan Baldatun Toyyibatun

93

Warobbun Ghofur”

12 Pelatihan Sosial Media dan

Enterpreneurship “Social Media di Tengah Dunia Kreatif Anak Muda Indonesia”

14 November 2015 Peserta 2

13 Kegiatan Mujahadah Nariyah Serentak Se-Indonesia

5 Desember 2015 Panitia 4 14 Kegiatan Lomba Pildacil, Tilawah,

Adzan Se-Kota Salatiga

22 Januari 2016 Panitia 4 15 Pelatihan Menjahit Tahap Awal

dalam Rangka Mengembangkan Kewirausahaan

8 Februari 2016 Peserta 2

16 Seminar Nasional “Memperkuat Peran Pemuda dalam Meningkatkan Ekonomi Nasional Melalui

Kewirausahaan” Koprasi Mahasiswa (KOPMA) “FATAWA” IAIN Salatiga

26 April 2016 Peserta 8

17 Kegiatan Nusantara Mengaji Se- Indonesia Untuk Keselamatan Bangsa Indonesia 300.000 Khatamab Al-Qur‟an

7-8 Mei 2016 Panitia 4

18 Kegiatan Sholawat Shimtudduror di PP Itihadul Asna Klumpit Salatiga

9 Mei 2016 Panitia 4 19 Sarasehan Regional “Mengkikis

Radikalisme Agama dan Pendidikan dengan Akal Sehat”

9 Juni 2016 Peserta 2

20 Kegiatan Jalan Sehat dalam Rangka Hari Santri Nasional

11 Juni 2016 Panitia 4 21 “Pelatihan Pembuatan Alat Peraga

Edukatif (APE) dari Barang Bekas Layak Pakai” Diselenggarakan oleh PGRA IAIN Salatiga

22 Oktober 2016 Peserta 2

22 “Pelatihan Penyusunan Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK)” Diselenggarakan oleh PGRA IAIN Salatiga

29 Oktober 2016 Peserta 2

23 SK GTY di RA. Ma‟Arifk Kecandran Salatiga

1 November 2016 GTY 8 24 Dialog Kebangsaan “Indonesia

Milik Siapa?” 2 Maret 2017 Peserta 2 25 Kegiatan Bahsul Masail Pondok

Pesantren Ittihadulasna Salatiga

19 Maret 2017 Panitia 4 26 Kegiatan Academi Santri Ittihadul

Asna (ASIA) dalam Rangka “Maulid Nabi Muhammad SAW, Khaul dan Imtihan”

95

HASIL WAWANCARA 1

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/Tanggal : Selasa, 29 Mei 2017 Jam : 10.00-12.00

Lokasi : Ruang Kelas Sumber Data : Harmiati Diskripsi Data :

Informan adalah guru kelompok A.1 RA Ma‟arif Kecandran Salatiga. Pertanyaan yang diajukan yaitu mengenai bagaimana kondisi fisik motorik halus siswa di kelas. Dan selama ini bagaimana cara meningkatkan perkembangan fisik motorik anak di dalam kelas.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa fisik motorik anak di dalam kelas selama ini hanya begitu-begitu saja atau tidak berkembang baik, karena guru tidak begitu memikirkan perkembangan fisik motorik anak, dan jarang memberikan stimulus pada anak untuk mengembangkan fisik motorik halus, guru hanya berpedoman semakin tumbuh perkembangan anak, maka fisik motorik halus anak akan berkembang dengan sendirinya. Jadi guru hanya mengajar menggunakan buku paket yang di bagi setiap awal tahun. Guru hampir jarang membuat materi sendiri untuk di sesuaikan dengan perkembangan anak. Selain itu, ada beberapa kendala yaitu alat peraga, alat pendukung seperti (gunting dan lem), mainan bongkar pasang yang dapat merangsang perkembangan fisik motorik halus anak.

Dokumen terkait