• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A.Kajian Teori

2. Kajian Materi Penelitian

i. Menyikat gigi tanpa bantuan.

Berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan fisik motorik halus tersebut dapat di peroleh satu informasi, yaitu gerakan tangan mendominasi ketrampilan motorik halus pada anak usia dini. Pada usia ini lah mulai ditentukanapakah anak lebih sering menggunakan tangan kanan atau tangan kirinya. Dominasi tangan pada gerakan motorik halus dapat diistilahkan dengan handness.

Terkait dengan pemilihan tangan kanan atau tangan kiri dalam bekerja, Hurlock pada bukunya Desni (2010: 68) megungkapkan bahwa anak yang mengikuti kegiatan pendidikan di TK/RA akan jarang mengembangakan penggunaan tangan kiri dibandingkan dengan anak-anak yang menghabiskan usia dininya di rumah dan di lingkungan tetangganya. Hal ini dikarenakan di TK/RA sebagian pendidiknya dianjurkan untuk mendorong anak menggunakan tangan kanan dan diharapkan untuk mengajarkan ketrampilan tangan baru sehingga anak yang cakap menggunakan kedua tangannya akan lebih mudah menggunakan tangan kanannya dan tidak lagi binggung saat masuk kelas 1 SD.

2. Kajian Materi Penelitian

a. Pengertian Ketrampilan Menggunting

Luluk (2011: 6.36) mengungkapkan bahwa “ketrampilan menggunting adalah kemampuan gerak halus antara tangan dan mata dalam kegiatan memotong suatu benda”.

Menggunting merupakan kegiatan kreatif yang menarik bagi anak-anak. Menggunting termasuk tekhnik dasar untuk membuat aneka bentuk kerajinan tangan, bentuk hiasan dan gambar dari bahan kertas dengan memakai bantuan alat pemotong. Sumantri (2005: 152) mengemukakan bahwa menggunting adalah memotong

24

berbagai aneka kertas atau bahan-bahan lain dengan mengikuti alur garis atau bentuk-bentuk tertentu merupakan salah satu kegiatan yang mengembangakan motorik halus anak koordinasi mata dan tangan dapat berkembang melalui kegiatan menggunting. Saat menggunting jari-jemari anak akan bergerak mengikuti pola bentuk yang digunting.

Suratno (2005: 126) menyatakan bahwa kegiatan menggunting membutuhkan ketrampilan menggerakkan otot-otot tangan dan jari-jari untuk berkoordinasi dalam menggunting sehingga bisa memotong kertas, kain atau yang lain sesuai yang diinginkan seperti menggunting yang berpola, menggunting dan melipat untuk membentuk gambar, membentuk pola ataupun yang lain.

Dari beberapa pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan menggunting menjadi salah satu stimulus yang dapat dikembangkan oleh pendidik dalam mengembangkan motorik anak terutama motorik halus.

b. Manfaat Kegiatan Menggunting

Sumantri (2005: 157) mengemukakan manfaat kegiatan menggunting untuk mengembangkan mengembangkan ketrampilan, melatih koordinasi tangan dan mata, dan konsentrasi yang merupakan persiapan awal atau pengenalan kegiatan menulis. Kegiatan menggunting sangat bermanfaat untuk mengembangkan ketrampilan anak dalam menggerakkan otot-otot tangan dan jari-jari anak.

Manfaat menggunting bagi anak yang perlu diketahui adalah sebagai berikut : a) Melatih motorik halus anak.

Menggunting merupakan salah satu ajang melatih motorik halus anak selain menulis, menempel, dan meronce.

25

Saat menggunting, anak belajar mengkoordinasikan gerakan tangan kanan yang memegang gunting dan kiri memegang kertasnya, serta mata yang mengikuti gerakan gunting tersebut.

c) Melatih konsentrasi dan kesabaran.

Awal-awal menggunting anak akan merasa tidak sabar, oleh karena itu tugas orang tua harus memberi contoh cara menggunting yang nantinya menghasilkan guntingan yang rapi yaitu dengan cara sabar menggunting secara pelan-pelan. d) Melatih percaya diri.

Raut wajah anak akan terlihat bahagia dan bangga ketika anak berhasil menyelesaikan guntingan kertas dari sisi lain ke sisi lain, hal ini membuat percaya diri untuk menggunting banyak kertas lainnya.

e) Melatih kreatifitas anak.

dengan menggunting bebas anak akan mulai berimajinai sesuai keinginannya. (mommiesdaily.com) Senin, 7 Mei 2018: 19:42.

Suratno (2005: 127) menyatakan bahwa kegiatan menggunting dapat melatih otot tangan dan jari anak serta melatih konsentrasi anak. Selain ada banyak manfaat yang akan didapat anak dari kegiatan menggunting diantaranya adalah melatih motorik halus, melatih koordinasi tangan mata dan konsentrasi, meningkatkan kepercayaan diri, dan lancar menulis.

c. Tahap-tahap dan Langkah-langkah Kerja Menggunitng

Tahap perkembangan menggunting yang biasanya dilakukan anak usia dini menurut Luluk (2011: 13) adalah sebagai berikut :

a) Menggunting sekitar pinggiran kertas, biasanya hanya menggunakan ujung gunting yang terbuka sedikit.

26

b) Menggunting dengan sepenuh bukaan gunting, artinya menggunting dengan membuka gunting tersebut seluruhnya sampai belakang, tidak hanya ujungnya saja.

c) Membuka dan menggunting terus menerus sepanjang kertas.

Anak sudah dapat membuka dan menutup gunting dengan penuh dan menggerak-gerakkannya ke depan untuk menggunting, namun masih tersendat-sendat dan hasil guntingan tampak tidak rata (runcing-runcing). d) Menggunting diantara 2 garis lurus pada kertas.

Pada tahap ini, anak dapat menggunting bekas lipatan kertas yang dilipat menjadi 2, namun belum mampu membentuk garis lurus.

e) Menggunting bentuk tetapi tidak tepat mengikuti garis.

Anak mulai mencoba menggunting suatu bentuk, tidak hanya menggunting lurus, tetapi sudah mulai berusaha melengkung mengikuti suatu bentuk (misalnya kotak atau lingkaran), tetapi belum dapat mengikuti garis pada bentuk tersebut.

f) Menggunting pada garis tebal dengan rapi dan terkendali.

Anak sudah dapat menggunting pada garis lurus yang tebal dengan baik, tidak berbelok-belok atau keluar garis.

g) Menggunting berbagai macam bentuk.

Anak sudah dapat menggunting berbagai macam bentuk dengan konsisten mengikuti garis pada bentuk tersebut.

Kegiatan menggunting merupakan kegiatan kreatif yang menarik bagi anak- anak. Menggunting membutuhkan langkah kerja yang memudahkan anak untuk melakukannya. Secara umum prosedur kerja menggunting menurut Sumanto (2005:109) adalah sebagai berikut :

27

a. Tahap persiapan

Dimulai dimulai dengan menentukan bentuk, ukuran dan warna kertas yang digunakan. juga persiapakan bahan pembantu dan alat yang diperlukan sesuai model yang akan dibuat. Menenentukan bentuk, ukuran, dan warna kertas yang digunakan dalam menggunting mempengaruhi tingkat kemudahan anak dalam melakukan menggunting. Warna kertas yang digunakan dalam menggunting memiliki warna yang menarik anak.

b. Tahap pelaksanaan

Yaitu melakukan pemotongan kertas tahap demi tahap sesuai gambar pola (gambar kerja) dengan rapi sampai selesai baik secara langsung atau tidak langsung. Menggunting secara langsung yaitu menggunting lembaran kertas dengan alat gunting sesuai bentuk yang dibuat. Cara menggunting tidak langsung yaitu menggunting dengan melalui atau tahapan melipat terlebih dahulu pada lembaran kertas, baru dilakukan pengguntingan sesuai bentuk yang dibuat.

c. Tahap penyelesaian

yaitu menempelkan hasil guntingan diatas bidang gambar. Hasil kegiatan menggunting anak ditempel pada buku hasil karya anak yang nantinya dapat ditunjukkan hasil karya mereka di depan kelas.

Kegiatan menggunting berdasarkan cara pembuatannya menurut Sumanto (2005:111) dapat dibedakan yaitu menggunting secara langsung dan menggunting secara tidak langsung. Cara langsung yaitu menggunting lembaran kertas dengan alat gunting sesuai bentuk yang dibuat. Cara tidak langsung yaitu menggunting dengan melalui atau tahapan melipat terlebih dahulu pada lembaran kertas, baru dilakukan pengguntingan sesuai bentuk yang dibuat. Menggunting secara tidak langsung ini

28

biasanya disebut teknik 3M (melipat, menggunting dan menempel). Berikut jenis menggunting secara langsung dan tidak langsung di antaranya :

a) Menggunting lurus secara langsung

(Pola)

(Model Rumah)

b) Menggunting lurus cara tidak langsung

1. Lipatan setengah, kertas dilipat satu kali dibagian tengah (pola tengah) kemudian digunting.

2. Lipatan seperempat, caranya: (1) kertas bujur sangkar dilipat miring, (2) hasil lipatan berbentuk segitiga kemudian dilipat satu kali lagi sampai dihasilkan bentuk segitiga yang besarnya seperempat dari kertas bujur sangkar.

selanjutnya digunting sesuai pola.

3. Lipatan seperdelapan, caranya: (1) kertas bujur sangkar dilipat miring, (2) hasil lipatan berbentuk segitiga kemudian dilipat lagi dua kali sampai dihasilkan bentuk segitiga yang besarnya seperdelapan dari kertas bujur sangkar. Selanjutnya digunting sesuai pola yang dibuat.

4. Lipatan rangkap atau bersusun, dibuat dengan menggunakan kertas empat persegi panjang, kemudian dilipat rangkap memanjang dan selanjutnya digunting dengan arah berlawanan.

29

Menggunting lengkung secara langsung yaitu menggunting lembaran kertas dengan alat gunting secara langsung sesuai bentuk yang dibuat.

(Pola guntingan lengkung)

d) Menggunting lengkung secara tidak langsung

1. Lipatan setengah, kertas dilipat ditengah kemudian digunting melengkung mengikuti pola.

Pola lipatan kertas Hasil guntingan

2. Lipatan seperempat, kertas dilipat ditengah kemudian digunting melengkung mengikuti pola.

3. Menggunting lengkung pada lipatan rangkai atau lipatan rangkap.

d. Bentuk Pola Garis Lurus, Miring, Lengkung dan Lingkaran

a) Pola garis lurus

Pola garis lurus adalah dua titil yang dihubungkan dan menjadi ruas garis. b) Pola garis Miring

Pola garis miring adalah garis yang menyerong. c) Pola garis lengkung

Pola garis lengkung adalah garis yang dibedakan berdasarkan bentuk.

(idewikipedia.org/wiki/macam-macamgaris) diakses pada 17 April 2018 pukul 21:10 WIB.

30

d) Garis lingkaran

Garis lingkaran adalah garis melengkung yang dua ujungnya bertemu pada jarak yang sama dari titik pusat. KBBI (2002:46).

e. Kaitan Ketrampilan Menggunting Dengan Motorik Halus

Salah satu kegiatan yang mengembangkan motorik halus adalah kegiatan menggunting. Dalam kegiatan menggunting, anak dapat menggerak-gerakkan gunting mengikuti alur gunting kertas, dan kegiatan tersebut merupakan kegiatan efektif untuk mengasah kemampuan motorik halus anak, dalam kegiatan menggunting anak akan menikmati suasana asik ketika menggunting, serta dapat berkreasi dan berkarya. Saat berkarya lewat kegiatan menggunting anak memerlukan kelenturan jari-jemari serta koordinasi mata dan tangan saat menggunting. Kelenturan jari jemari dan gerakan-gerakan otot-otot kecil dapat dikembangkan dengan kegiatan menggunting.

Selanjutnya, menurut Ahmad Susanto (2011:164), mengungkapkan bahwa perkembangan kemampuan gerak halus disebut gerakan halus, bila hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, karena itu tidak memerlukan banyak tenaga. Namun begitu, gerakan halus ini memerlukan koordinasi yang cermat. Contoh gerakan halus yaitu :

1. Gerakan mengambil sesuatu benda dengan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan.

2. Gerakan memasukkan benda kecil kedalam lubang. 3. Membuat prakarya (menggunting, menempel). 4. Menggambar, mewarnai, menulis, menghapus.

31

Sumantri (2005: 143), mengungkapkan ada hubungan yang erat antara kemampuan motorik halus anak dengan kegiatan menggunting yaitu kekuatan jari-jemari dalam menggunting kegiatan menggunting membantu perkembangan motorik, latihan ketrampilan, sikap anak. Ketrampilan yang didapat anak yaitu ketrampilan mengoprasikan gunting yang benar, kecermatan mana yang harus dipotong dan mana yang tidak boleh dipotong, dan ketahanan mengerjakan memotong dengan waktu yang relatif lama bagi anak.

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara ketrampilan menggunting dengan motorik halus anak. Kemampuan motorik halus anak dapat distimulus melalui kegiatan menggunting yang didalamnya terdapat beberapa aspek pada perkembangan motorik halus seperti kekuatan jari-jemari dan kelenturan pergelangan tangan.

Dokumen terkait