• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Deskripsi Proses Pembelajaran dan Pembahasan

Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2017 di kelas VIIA SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Kelas VII A terdiri dari 16 putra dan 10 putri. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh 3 rekan mahasiswa sebagai observer yang membantu dalam mengamati proses pembelajaran. Penelitian dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Tiga kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual dan satu pertemuan untuk melaksanakan tes hasil belajar. Peneliti mendeskripsikan proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ini untuk mengetahui apakah rencana yang sudah disusun oleh peneliti dalam membelajarkan materi garis dan sudut pada siswa kelas VIIA SMP Kanisius Gayam Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual sudah terlaksana sesuai dengan rencana atau belum. Hal ini perlu dilakukan karena untuk dapat menjawab pertanyaan bagaimana hasil penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran matematika, perlu ditunjukkan terlebih dahulu bahwa pembelajaran yang terjadi sungguh-sungguh merupakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Selain itu, mengetahui apakah semua

komponen-komponen dalam pendekatan pembelajaran kontekstual sudah muncul atau belum ketika proses pembelajaran di kelas dapat menjadi bahan evaluasi bagi peneliti selanjutnya atau guru yang akan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual agar dapat memperbaiki kesalahan ataupun hal-hal yang belum muncul ketika pelaksanaannya. Adapun rincian proses pembelajaran adalah sebagai berkut:

1. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2017 dan berlangsung selama 80 menit. Materi yang dibahas yaitu tentang kedudukan dua garis yang sejajar, berpotongan, berhimpit dan bersilangan. Proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti di kelas sesuai dengan komponen-komponen dalam pendekatan pembelajaran kontekstual antara lain adalah:

a. Guru melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas, memeriksa kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Guru memberikan apersepsi dengan mengenalkan tentang konsep titik, garis dan bidang dalam geometri.

c. Siswa mengamati gambar yang berkaitan dengan contoh ruas garis, sinar garis, kedudukan titik terhadap garis dan kedudukan titik terhadap bidang yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

d. Siswa kemudian mengkonstruksi pemahamannya dengan melakukan proses tanya jawab yang diberikan oleh guru setelah itu siswa berdiskusi untuk sampai pada kesimpulan yang ingin dicapai. Poin (c) dan (d) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu konstruktif, karena kegiatan pada poin tersebut merupakan proses yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikiran sesuai dengan pemahaman yang mereka miliki serta menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata. Pembelajaran tidak monoton selalu berpusat kepada guru. Tetapi siswa juga diajak untuk menggunakan pemikiran dan pengetahuan yang telah diperolehnya untuk memecahkan masalah-masalah. e. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberitahukan

manfaat pembelajaran, yaitu kita dapat mengetahui tentang kedudukan dua garis yang sejajar, berpotongan, berhimpit dan bersilangan dalam kehidupan sehari-hari.

f. Siswa mengamati gambar yang ditampilkan oleh guru, gambar yang ditampilkan menunjukkan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari tentang kedudukan dua garis yang sejajar, berhimpit, berpotongan dan bersilangan.

g. Siswa mengamati contoh dan mulai mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tentang kedudukan dua garis yang sejajar,

berhimpit, berpotongan dan bersilangan dengan bantuan guru yang memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa.

h. Setelah mengkonstrusi pemahamannya, siswa berdiskusi untuk menemukan ciri-ciri dari kedudukan dua garis yang sejajar, berhimpit, berpotongan dan bersilangan sampai pada kesimpulan tentang kedudukan dua garis yang sejajar, berhimpit, berpotongan dan bersilangan

i. Siswa mencari contoh lain dalam kehidupan sehari-hari yang terkait kedudukan dua buah garis.

Poin (h) dan (i) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu inquiri, karena kegiatan pada poin-poin tersebut merupakan proses dimana guru memberikan kesempatan untuk siswa menemukan suatu ciri-ciri dari kedudukan dua buah garis dan mencari contoh lain tentang kedudukan dua buah garis dalam kehiduan sehari-hari.

j. Siswa melakukan diskusi secara berkelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang.

k. Siswa mengemukakan ide dan pengetahuannya untuk menyelesaikan soal-soal yang ada dalam LKS bersama kelompok. l. Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal tekait dengan materi

kedudukan dua garis (berhimpit, sejajar, berpotongan, bersilangan) yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan oleh guru.

Poin (j), (k) dan (l) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu masyarakat belajar dan bertanya, karena kegiatan pada poin tersebut siswa melakukan kerjasama dalam kelompok dan memanfaatkan sumber belajar dari teman temannya melalui kegiatan berbagi pengalaman (sharing). Komponen bertanya tampak pada kegiatan diskusi siswa yang dilaksanakan dengan mengerjakan LKS yang berisi tentang materi yang dipelajari. LKS tersebut digunakan sebagai bahan diskusi siswa, siswa bertanya kepada teman sebayanya ataupun kepada guru dalam proses mengerjakan LKS. Dengan diskusi kelompok siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran serta dapat membantu temannya yang mengalami kesulitan.

m.Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.

n. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan bisa bekerja sama dengan baik dalam mengerjakan LKS.

Poin (m) dan (n) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu penilaian sebenarnya, karena kegiatan pada poin tersebut guru tidak hanya menilai dari hasil yang didapat, tetapi juga menilai dari proses dan apa yang dapat dilakukan oleh siswa ketika diskusi kelompok.

p. Siswa melakukan refleksi dengan mengemukakan pendapatnya terhadap proses pembelajaran, tentang apa yang diperoleh pada hari itu, meminta kesan siswa mengenai pembelajaran.

Poin (o) dan (p) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu refleksi, karena kegiatan pada poin tersebut guru memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Poin-poin tersebut tampak pada akhir pembelajaran guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengingat kembali dan menuliskan refleksi mengenai apa yang baru dipelajarinya, serta berfungsi sebagai umpan balik. Refleksi ini dilakukan agar siswa mengetahui kesimpulan yang tentang apa yang dipelajarinya tentang hari itu. Sehingga pembelajaran pada pertemuan itu menjadi lebih bermakna.

q. Siswa diminta untuk mempelajari materi selanjutnya dan memberitahukan untuk pertemuan selanjutnya siswa diminta membawa busur derajat.

r. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa.

Dalam pertemuan pertama terdapat komponen dalam pendekatan pembelajaran kontekstual yang tidak muncul yaitu

pemodelan, hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti pada proses belajar mengajar.

2. Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2017 dan berlangsung selama 80 menit. Materi yang dibahas yaitu tentang sudut, bagaimana menggunakan satuan sudut yang sering digunakan dan dapat mengukur besar sudut dengan menggunakan busur derajat. Proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti di kelas sesuai dengan komponen-komponen dalam pendekatan pembelajaran kontekstual antara lain adalah:

a. Guru melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa dan tujuan pembelajaran.

b. Guru memberikan apersepsi dengan menampilkan gambar tiang listrik sebagai contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari guna mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan, bersilangan).

c. Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru untuk mengingatkan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya tentang kedudukan dua buah garis berdasarkan contoh yang ditampilkan.

Poin (c) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu bertanya, karena kegiatan pada poin tersebut guru menggali informasi apa yang sudah diketahui oleh siswa tentang materi sebelumnya dengan bertanya.

d. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberitahukan manfaat pembelajaran, yaitu kita dapat mengetahui tentang apa itu sudut, bagaimana menggunakan satuan sudut dan dapat mengukur besar sudut dengan menggunaan busur derajat.

e. Siswa mengamati beberapa contoh yang ditampilkan oleh guru yaitu beberapa aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sudut seperti aktivitas memanah dan push up.

f. Setelah siswa untuk mengamati gambar tersebut, dengan beberapa pertanyaan siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tentang sudut hingga siswa mampu mendefinisikan sudut, mengetahui satuan sudut dan alat yang digunakan untuk mengukur sudut.

Poin (f) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu konstruktif, karena kegiatan pada poin tersebut merupakan proses guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertukar pikiran sesuai dengan pemahaman yang mereka miliki serta menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata. Pembelajaran tidak monoton selalu berpusat kepada guru tetapi

siswa juga diajak untuk menggunakan pemikiran dan pengetahuan yang telah diperolehnya untuk memecahkan masalah.

g. Setelah mengetahui apa itu sudut, siswa mencari contoh lain yang membentuk sudut yang ada di sekitar kelas.

Poin (g) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu inquiri, karena kegiatan pada poin tersebut merupakan proses dimana siswa diberikan kesempatan untuk mencari dan menemukan contoh lain yang berkaitan tentang sudut.

h. Siswa diminta untuk membuat beberapa kelompok diskusi yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa.

i. Siswa bersama masing-masing kelompoknya berdiskusi dan mengerjakan soal dalam Kerja Siswa (LKS) terkait dengan materi satuan sudut dan mengukur besar sudut dengan menggunaan busur derajat

Poin (h) dan (i) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu masyarakat belajar, karena kegiatan pada poin tersebut siswa melakukan kerjasama dalam kelompok dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-temannya melalui kegiatan berbagi pengalaman (sharing). Diskusi siswa dilaksanakan dengan mengerjakan LKS yang berisi tentang materi yang dipelajari. LKS yang digunakan sebagai bahan diskusi siswa. Dengan diskusi kelompok siswa akan lebih memudah materi

pelajaran serta dapat membantu temannya yang mengalami kesulitan.

j. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.

k. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan bisa bekerja sama dengan baik dalam mengerjakan LKS.

Poin (j) dan (k) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu penilaian sebenarnya, karena kegiatan pada poin tersebut guru tidak hanya menilai dari hasil yang didapat, tetapi juga menilai dari proses dan apa yang dapat dilakukan oleh siswa ketika diskusi kelompok.

l. Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari pada pertemuan ini. m.Siswa melakukan refleksi dengan mengemukakan pendapatnya

terhadap proses pembelajaran, tentang apa yang diperoleh pada hari itu, meminta kesan siswa mengenai pembelajaran.

Poin (l) dan (m) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu refleksi, karena kegiatan pada poin tersebut guru memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Poin-poin tersebut tampak pada akhir pembelajaran guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengingat kembali dan menuliskan refleksi mengenai apa yang baru dipelajarinya, serta berfungsi sebagai umpan balik. Refleksi ini dilakukan agar siswa mengetahui kesimpulan yang tentang apa yang dipelajarinya tentang hari itu. Sehingga pembelajaran pada pertemuan itu menjadi lebih bermakna.

n. Siswa diminta untuk mempelajari materi selanjutnya tentang jenis-jenis sudut.

o. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Dalam pertemuan kedua terdapat komponen dalam pendekatan pembelajaran kontekstual yang tidak muncul yaitu pemodelan, hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti pada proses belajar mengajar.

3. Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017 dan berlangsung selama 80 menit. Materi yang dibahas yaitu tentang jenis-jenis sudut. Proses pembelajaran yang dilaksanakan penelitian di kelas sesuai dengan komponen-komponen dalam pendekatan pembelajaran kontekstual antara lain adalah:

a. Guru melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa dan tujuan pembelajaran.

b. Siswa diingatkan kembali tentang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang sudut, satuan sudut dan mengukur sudut

dengan menggunakan busur derajat dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai apersepsi.

Poin (b) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu bertanya, karena kegiatan pada poin tersebut guru menggali informasi apa yang sudah diketahuinya siswa tentang materi sebelumnya dengan pertanyaan-pertanyaan. c. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberitahukan

manfaat pembelajaran, yaitu dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui tentang jenis-jenis sudut yang kita sering jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

d. Siswa membentuk kelompok-kelompok belajar untuk berdiskusi mengenai pokok pembahasan yaitu jenis-jenis sudut, masing-masing beranggotakan 4-5 orang siswa.

e. Siswa berdiskusi dan mengerjakan kegiatan 1 pada LKS yang sudah dibagikan oleh guru terkait dengan jenis-jenis sudut.

Poin (d) dan (e) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu masyarakat belajar dan inquiri, karena kegiatan pada poin tersebut siswa melakukan kerjasama dalam kelompok dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-temannya melalui kegiatan berbagi pengalaman (sharing). Diskusi siswa dilaksanakan dengan mengerjakan LKS yang berisi tentang materi yang dipelajari. LKS yang digunakan sebagai bahan diskusi siswa. Dengan diskusi kelompok siswa akan lebih memudah materi

pelajaran serta dapat membantu temannya yang mengalami kesulitan. Kemudian komponen inquiri pada poin tersebut adalah ketika siswa dapat melakukan kegiatan pencarian dan penemuan menggunakan proses berpikir yang sistematis melalui LKS yang sudah diberikan. Siswa dituntut untuk bisa menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang ada di LKS.

f. Dalam LKS kegiatan 1 yang diberikan oleh guru, siswa diminta untuk melengkapi tabel dengan membuat model jam dari kertas karton yang menunjukkan pukul 09.00, pukul 12.30, pukul 13.00, dan pukul 17.00

Poin (f) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu pemodelan, karena kegiatan pada poin tersebut guru membagikan alat peraga yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang jenis-jenis sudut, sehingga siswa mampu membuatkan sebuah model tentang jenis-jenis sudut yang berkaitan lansung dengan kehidupan sehari-hari. Pemodelan dirancang menggunakan LKS dengan melibatkan siswa.

g. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dengan melakukan kegiatan diskusi dalam kelompok sampai pada menemukan kesimpulan tentang jenis-jenis sudut.

Poin (g) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu konstruktif, karena kegiatan pada poin tersebut merupakan proses yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpikiran sesuai dengan pemahaman yang mereka miliki serta menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata. Siswa juga diajak untuk menggunakan pemikiran dan pengetahuan yang telah diperolehnya untuk memecahkan masalah.

h. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.

i. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan bisa bekerja sama dengan baik dalam mengerjakan LKS.

Poin (h) dan (i) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu penilaian sebenarnya, karena kegiatan pada poin tersebut guru tidak hanya menilai dari hasil yang didapat, tetapi juga menilai dari proses dan apa yang dapat dilakukan oleh siswa ketika diskusi kelompok.

j. Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari pada pertemuan ini. k. Siswa melakukan refleksi dengan mengemukakan pendapatnya

terhadap proses pembelajaran, tentang apa yang diperoleh pada hari itu, meminta kesan siswa mengenai pembelajaran.

Poin (j) dan (k) termasuk komponen utama dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu refleksi, karena kegiatan pada poin tersebut guru memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang

lalu. Poin-poin tersebut tampak pada akhir pembelajaran guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengingat kembali dan menuliskan refleksi mengenai apa yang baru dipelajarinya, serta berfungsi sebagai umpan balik. Refleksi ini dilakukan agar siswa mengetahui kesimpulan yang tentang apa yang dipelajarinya tenatang hari itu. Sehingga pembelajaran pada pertemuan itu menjadi lebih bermakna.

l. Guru memberikan informasi bahwa akan dilaksanakan tes hasil belajar sehingga siswa diminta untuk mempersiapkan diri mempelajari materi yang sudah diajarkan dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga ini.

m.Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Dokumen terkait