• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka peneliti memberikan saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca, sebagai berikut : 1. Bagi Guru Mata Pelajaran Matematika

Guru matematika dapat menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual sebagai salah satu pilihan agar proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak menoton dan dapat mengajak siswa untuk lebih aktif berpikir dalam menyelesaikan masalah matematika.

Semoga hasil penelitian ini dapat menambah referensi untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti hal yang sama.

128

DAFTAR PUSTAKA

Asiatul Rofiah. (2010). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP N 2 Depok Yogyakarta Dalam Pelajaran Matematika

Melalui Pendekatan inkuiri. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Trisnawati (2011). Pengaruh Pendekatan Konstektual dan Kemampuan

Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Himpunan. Skripsi Universitas Negri Yogyakarta.

Adinawan, M.C, Sugijono (2007). Matematika Untuk SMP Kelas VII Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Cotton, K.H. Mathematical Communication, Conceptual Understanding, and Students Attitudes Toward Mathematics. Lecture Note.

Elida, N. (2012). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). 1(2):178-185.

Margono, S. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan (Komponen MKDK). Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, L.J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. (2014). Penelitian Pendidikan (Jenis Metode dan Prosedur). Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

Sugiyono. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta.

Umar, W (2012). Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 1(1).

Wahyumiarti,. et all. (2015). Kemampuan Komunikasi Matematitis Siswa Ditinjau dari Intelligence Quotient (IQ) Pada Siswa SMA Negri 6 Surakarta,

JMEE. 5(1):72-82.

Yaniastri, N. L. (2012). Komunikasi Interaksi Dalam Pendidikan. Widyatech Jurnal Sains dan Teknologi, 11(3):78-95.

Trianto, (2009).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: konsep landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Website :

https://Dasar-dasarGeometriCerdasBelajarMatematika.html [Diakses pada tanggal 5 Maret 2016].

LAMPIRAN

Lampiran A 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VII (Tujuh) / 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 6jp x 40 menit (3 Pertemuan) Tahun Pelajaran : 2016/2017

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar dan jenis sudut

C. Indikator

5.1.1 Siswa mampu menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berimpit berpotongan, bersilangan)

5.1.2 Siswa mampu menggunakan satuan sudut (derajat)

5.1.3 Siswa mampu memberikan nama pada sudut dan mengukur besar sudut dengan menggunakan busur derajat

D. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat menjelaskan pengertian kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan, bersilangan)

b. Siswa dapat menggunakan satuan sudut dalam menyelesaikan soal c. Siswa dapat mengukur besar sudut dengan menggunaan busur derajat d. Siswa dapat membedakan jenis-jenis sudut

E. Materi Ajar

1. Konsep Titik, Garis dan Bidang

Dalam geometri, ada istilah yang disebut dengan istilah primitive. Istilah primitive ditujukan untuk konsep-konsep sederhana yang mudah dipahami dan sulit dibuatkan batasannya. Kemudian oleh para ahli geometri modern konsep-konsep tersebut dikelompokkan ke dalam istilah-istilah yang tidak didefinisikan (undefined). Unsur yang tidak didefinisikan atau pengertian pangkal adalah konsep primitive yang mudah dipahami dan sulit dibuatkan definisinya seperti titik, garis dan bidang.

Dalam geometri, titik adalah konsep abstrak yang tidak berwujud atau tidak berbentuk, tidak mempunyai ukuran, tidak mempunyai berat, atau tidak mempunyai panjang, lebar, atau tinggi. Titik adalah ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak orang yang memikirkannya. Dalam geometri titik di gambarkan sebagai berikut . yaitu gambar yang dihasilkan dari ujung pensil/pena pada kertas. Titik biasanya diberi nama menggunakan huruf kapital.

Seperti halnya titik garis juga merupakan pengertian pangkal. Garis adalah ide atau gagasan abstrak yang bentuknya lurus, memanjang ke dua arah, tidak terbatas atau tidak bertitik akhir, dan tidak tebal. Garis adalah ide atau gagasan yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang memikirkannya. Garis dapat disimbolkan dengan gambar yang terjadi jika ujung pensil/pena digeser pada sebuah kertas tanpa berhenti. Sehingga garis tidak memiliki ujung di kedua arahnya.

Untuk memudahkan dalam menggambar garis maka pada kedua ujungnya kita beri simbol tanda panah untuk menunjukkan bahwa garis itu memanjang pada kedua arahnya. Nama dari sebuah garis dapat menggunakan satu huruf latin atau menggunakan dua huruf kapital pada dua titik berbeda yang terletak pada garis itu.

Selanjutnya bidang juga merupakan pengertian pangkal. Bidang adalah ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak pikiran orang yang memikirkannya. Bidang diartikan sebagai permukaan yang rata, meluas ke segala arah dengan tidak terbatas, dan tidak memiliki tebal.

2. Kedudukan Dua Garis

Kedudukan dua garis dapat dikelompokkan menjadi: a) Dua Garis Sejajar

Jika dua (garis k dan l) terletak dalam satu bidang dan tidak berpotongan, maka dapat dikatakan kedua garis tersebut merupakan garis sejajar. Dua garis yang sejajar dinotasikan dengan “//”.

Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada bidang datar dan tidak berpotongan.

Sifat-sifat garis sejajar: 1)

Jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, maka garis itu akan memotong garis yang kedua.

m

a b k

l

2)

Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya, maka kedua garis itu sejajar.

b) Dua Garis Berpotongan

Pada gambar di atas garis a dan garis b berpotongan di titik P

dimana keduanya terletak pada bidang yang sama. Dua garis dikatakan berpotongan apabila garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan mempunyai tepat satu titik persekutuan.

c) Dua Garis Berhimpit

Gambar 2.3 di atas menjukkan garis k dan garis l yang saling menutupi, sehingga hanya terlihat sebagai satu garis saja. Dalam hal ini dikatakan kedudukan masing-masing garis k dan l terletak pada satu garis lurus. Kedudukan yang demikian dinamakan pasangan garis lurus yang berhimpit.

Dua buah garis yang berbeda dikatakan berimpit jika keduanya saling berpotongan dibanyak titik.

b a c k=l a b P

Gambar 2. 12 Dua Garis Berpotongan

Gambar 2. 13 Dua Garis Berhimpit

e. Dua Garis Bersilangan

Gambar di atas menunjukkan sebuah balok ABCD.EFGH. Pada gambar tersebut terdapat dua buah ruas garis berbeda yaitu ruas garis ̅̅̅̅ dan ruas garis ��̅̅̅̅. Dua buah garis dikatakan saling bersilangan jika dan hanya jika keduanya tidak terletak pada satu bidang yang sama.

3. Sudut

a) Pengertian Sudut

Sudut adalah gabungan dua buah sinar garis yang memiliki titik pangkal yang sama.

Berdasarkan gambar 2.5 di atas, maka bagian-bagian sudut terdiri dari dua buah kaki sudut, titik sudut, dan besar sudut. Kaki sudut adalah sinar garis yang membentuk suatu sudut. Titik sudut

adalah titik pangkal sinar dari kaki sudut. Sudut dinotasikan dengan “∠”.

b) Besar Sudut

Satuan pengukuran yang sering digunakan untuk mengukur besar sudut adalah Derajat (°), Menit (´), dan Detik (´´).

F B A C D E H G

Gambar 2. 14 Dua Garis Bersilangan

Titik sudut

Kaki sudut Gambar 2. 15

Hubungan antara Derajat (°), Menit (´), dan Detik (´´) dapat dituliskan sebagai berikut.

� �� � � ℎ = ° � � ° = � � �� ° =

= ′′

° = = × ′′ = ′′

c) Mengukur Besar Sudut dengan Busur Derajat

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur suatu sudut adalah busur derajat seperti tampak pada Gambar 2.6

Untuk mengukur besar sudut

perhatikan langkah-langkah berikut.

4)Tempatkan pusat busur derajat pada titik sudut yang akan diukur.

5)Tempatkan garis horizontal busur derajat yang tertulis angka 0 pada salah satu kaki sudutnya.

6)Bacalah angka pada busur derajat yang berhimpit dengan kaki sudut yang lain. Angka inilah yang merupakan besar sudut itu. d) Jenis-Jenis Sudut

1. Sudut Lancip

Sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang dari 90°.

Garis Vertikal

Pusat Busur Garis Horisontal

2. Sudut Siku-Siku

Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90°.

3. Sudut Tumpul

Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya lebih dari 90° dan kurang dari 180°.

4. Sudut Refleks

Sudut refleks adalah sudut yang ukurannya lebih dari 180° dan kurang dari 360°.

Gambar 2. 20 Sudut Refleks

Sudut Lancip

Gambar 2. 17 Sudut Lancip

Gambar 2. 19 Sudut Tumpul

D

B A

C

5. Sudut Lurus

Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180°.

F. Model dan Metode Pembelajaran

a. Model Pembelajaran : Kontekstual

b. Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-1 (2jp x 40menit)

Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan - Guru melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam kepada siswa kemudian berdoa.

- Guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa

- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini.

- Guru memberikan apersepsi dengan mengenalkan tentang konsep titik, garis dan bidang dalam geometri.

- Guru menampilkan sebuah gambar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan gambar tersebut.

17 menit B A O A B

1) Apa yang kalian lihat dari gambar ? 2) Dengan memperhatikan jembatan

penyebrangan pada gambar itu, buatlah representasi geometri untuk menggambarkan situasi dalam gambar ! 3) Siswa presentasi dan mendiskusikan

contoh tersebut.

4) Berdasarkan representasi geometri yang sudah kalian buat untuk menggambarkan situasi jembatan yang berperan sebagai penghubung dua daerah yang dipisahkan oleh jalan raya itu, apa yang dapat kalian simpulkan ? diskusikan dengan temanmu !

5) Kesimpulan yang ingin dicapai siswa dapat merepresentasikan daerah A sebagai titik A dan merupakan titik pangkal jembatan, daerah B sebagai titik B dan merupakan titik ujung jembatan, maka ruas garis AB merepresentasikan jembatan itu sendiri.

- Gambar jembatan yang menghubungkan dua daerah yang dipisahkan oleh jalan raya tersebut merupakan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari tentang ruas garis.

- Apa yang kalian temukan dari gambar tersebut ?

- Menurut kalian representasi seperti apa yang tepat untuk mengandaikan senter dan cahaya yang memancar dari senter tersebut ?

- Apakah cahaya yang dihasilkan oleh senter tersebut memiliki pangkal dan ujung ? - Diskusikan dengan temanmu bagaimana

representasi geometri dari situasi dalam gambar tersebut !

- Berdasarkan representasi geometri yang menggambarkan situasi tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan ?

- Gambar fenomena atau situasi dalam gambar tersebut merupakan contoh dari sinar garis dalam kehidupan sehari-hari.

- Apa yang dapat kamu lihat?

- Coba kalian perhatikan kabel dan burung yang hinggap di kabel tersebut.

- Bagaimana posisi atau letak burung-burung pada kabel tersebut ?

- Buatlah representasi geometri untuk menggambarkan situasi dalam gambar tersebut !

- Berdasarkan gambar yang sudah kalian buat, diskusikanlah apakah yang dapat

disimpulkan terhadap situasi tersebut ? - Gambar tersebut merupakan contoh sebuah

titik yang teletak pada suatu garis yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

- Apakah yang dapat kalian lihat dari gambar tersebut ?

- Coba kalian perhatikan jembatan penyeberangan dan lokomotif dalam gambar tersebut !

- Apakah lokomotif dalam gambar tersebut terletak pada jembatan atau melalui jembatan ?

- Buatlah representasi geometri yang dapat menggambarkan situasi pada gambar ! - Berdasarkan representasi yang sudah kalian

buat, diskusikanlah apa yang dapat kalian simpulkan dari situasi tersebut ?

- Gambar tersebut merupakan contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang suatu titik yang tidak terletak pada garis. garis dan titik ?

- Apa yang dapat kamu lihat dari gambar tersebut?

- Bagaimana posisi atau letak bola pada gambar tersebut ?

- Apakah bola berada di dalam lapangan atau di luar lapangan ?

- Sekarang diskusikan dengan temanmu dan coba buatlah representasi geometri yang menggambar situasi dalam gambar tersebut !

- Berdasarkan representasi yang sudah kalian buat, apa yang dapat kalian simpulkan ? - Gambar tersebut merupakan contoh sebuah

titik yang terletak pada bidang.

- Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberitahukan manfaat pembelajaran, yaitu kita dapat mengetahui tentang kedudukan dua garis yang sejajar, berpotongan, berhimpit dan bersilangan dalam kehidupan sehari-hari.

Inti (Langkah Konstruktif, Bertanya, dan Inquiri)

- Guru menunjukkan kepada siswa contoh

60 menit

nyata dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut.

- Setelah meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut, guru mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tentang kedudukan dua garis yang sejajar dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa:

1)Apa yang kalian lihat pada gambar tersebut ?

2)Pernahkah kalian memperhatikan rel atau lintasan kereta api?

3)Apabila kita perhatikan lintasan kereta api tersebut, bagaimana jarak antara dua relnya ?

4)Selanjutnya apabila dua buah rel kereta api dianggap sebagai dua buah garis, bagaimana kedudukan dua garis tersebut ? gambarlah representasi geometri yang sesuai dengan situasi pada gambar ! 5)Perhatikan jika garis yang sudah kalian

buat diperpanjang, apakah kedua garis tersebut akan bertemu pada satu titik ? 6)Sekarang berdasarkan informasi yang

sudah diperoleh dari gambar, diskusikanlah apakah yang dapat di simpulkan tentang dua buah garis yang sejajar ?

7)Gambar rel kereta api merupakan salah satu contoh dari kedudukan dua buah garis yang saling sejajar.

8)Dapatkah kalian menyebutkan contoh lain dalam kehidupan sehari-hari terkait kedudukan dua buah garis yang sejajar ?

- Guru menunjukkan kepada siswa contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut.

- Setelah meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut, guru mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tentang kedudukan dua garis yang berpotongan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa:

1)Apa yang kalian lihat pada gambar tersebut ?

2)Pernahkah kalian memperhatikan baling-balinng pada kincir angin tersebut ? 3)Coba kalian perhatikan baling-baling

pada kincir angin tersebut, apakah ada titik pertemuan atau titik perpotongan antara kedua baling-balingnya ?

4)Ada berapa titik perpotongannya?

5)Jika dua buah baling-baling dianggap sebagai dua buah garis, bagaimana

kedudukan dua garis tersebut ? gambarlah representasi geometri untuk menggambarkan situasi tersebut !

6)Berdasarkan informasi yang sudah diperoleh dari gambar, diskusikan apakah yang dapat di simpulkan tentang dua buah garis yang berpotongan ? 7)Gambar kincir angin merupakan salah

satu contoh dari kedudukan dua buah garis yang saling berpotongan.

8)Dapatkah kalian menyebutkan contoh lain dalam kehidupan sehari-hari terkait kedudukan dua buah garis yang berpotongan ?

- Guru menunjukkan kepada siswa contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut.

- Setelah meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut, guru mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tentang kedudukan dua garis yang berpotongan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa:

1)Apa yang kalian lihat pada gambar tersebut ?

2)Menunjukkan pukul berapakah gambar tersebut ?

3)Pernahkah kalian memperhatikan jarum panjang dan jarum pendek pada sebuah jam ?

4)Berada pada angka berapa jarum panjang dan jarum pendeknya ?

5)Sekarang kita misalkan jarum pendek dan jarum panjang pada gambar tersebut adalah dua buah garis maka gambarlah representasi geometri yang sesuai untuk menggambarkan situasi tersebut dari situasi tersebut.

6)Apakah kedua garis tersebut memiliki titik perpotongan ?

7)Dari garis yang sudah kalian gambarkan, apakah yang dapat di simpulkan tentang dua buah garis yang berhimpit ?

8)Gambar jam yang menunjukkan tepat pukul 12.00 tersebut merupakan contoh dari kedudukan dua garis yang berhimpit. 9)Dapatkah kalian menyebutkan contoh lain dalam kehidupan sehari-hari yang terkait kedudukan dua buah garis yang berhimpit ?

- Guru menunjukkan kepada siswa contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut.

- Setelah meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut, guru mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tentang kedudukan dua garis yang berpotongan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa:

1)Apa yang kalian lihat pada gambar tersebut ?

2)Pernahkah kalian perhatikan setiap bidang dari sebuah bangunan ?

3)Sekarang coba kalian perhatikan garis-garis merah yang terdapat pada bangunan tersebut ! bagaimana kedudukan dua garis pada gambar tersebut ?

4)Apakah terletak pada tembok/bidang yang sama ?

5)Apakah ada titik pertemuan atau titik perpotongan ?

6)Jika garis-garis yang berada pada tembok tersebut diperpanjang apakah akan berhimpit ?

7)Sekarang bagaimana representasi geometri untuk menggambarkan situasi dalam gambar tersebut ?

9)Berdasarkan informasi yang sudah diperoleh, diskusikan apakah yang dapat di simpulkan tentang dua buah garis yang

bersilangan ?

10)Gambar tersebut merupakan contoh dari kedudukan dua garis yang bersilangan. 11)Dapatkah kalian menyebutkan contoh

lain dalam kehidupan sehari-hari yang terkait kedudukan dua buah garis yang bersilangan ?

(Langkah Masyarakat Belajar)

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa. - Guru memberikan Lembar Kerja Siswa

(LKS) kepada masing-masing kelompok dan meminta masing-masing kelompok mendiskusikan dan mengerjakan soal tekait dengan materi kedudukan dua garis (berhimpit, sejajar, berpotongan, bersilangan).

(Langkah Penilaian Sebenarnya)

- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.

- Guru memberikan penilaian kepada hasil yang dipresentasikan oleh siswa.

- Guru menegaskan tentang jawaban yang benar kepada siswa.

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan bisa bekerja sama dengan baik dalam mengerjakan LKS.

Penutup (Langkah Refleksi)

- Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari pada pertemuan ini.

- Guru memberikan waktu kepada siswa agar siswa melakukan refleksi, yaitu : bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan diskusi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat tentang apa yang diperoleh pada hari itu, meminta kesan siswa mengenai pembelajaran.

- Guru meminta siswa siswa untuk mempelajari materi selanjutnya dan memberitahuakan untuk pertemuan selanjutnya siswa diminta membawa busur derajat

- Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa.

8 menit

Pertemuan ke-2 (2jp x 40menit)

Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan p.Guru melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam kepada siswa kemudian berdoa.

q.Guru mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa

r. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini.

s. Guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari guna mengingatkan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan, bersilangan).

t. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berdasarkan gambar yang ditampilkan. 1) Gambar apa yang kalian lihat ?

2) Perhatikan kabel-kabel yang ada pada tiang listrik tersebut !

3) Ada berapa kedudukan dua garis yang kalian temukan dalam gambar tersebut ? Sebutkan!

u.Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberitahukan manfaat pembelajaran, yaitu kita dapat mengetahui tentang apa itu sudut, bagaimana menggunakan satuan sudut yang sering digunakan dan dapat mengukur besar sudut dengan menggunaan busur derajat.

- Guru memulai pembelajaran dengan terlebih dahulu mengenalkan konsep sudut kepada siswa.

- Guru meminta siswa untuk membayangkan posisi orang yang sedang memanah dan orang yang sedanag melakukan push up. - Kemudian guru menunjukkan kepada siswa

beberapa contoh aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tersebut yang berkaitan dengan sudut dengan menggunakan media dan meminta siswa memperhatikan dan mengamati.

- Setelah meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut, guru mengkonstruksi sendiri pengetahuannya tentang sudut. - Guru memberikan pertanyaan kepada siswa

terkait dengan sudut berdasarkan contoh dan kegiatan yang sudah dilakukan siswa. 1) Apa yang dapat kalian lihat dari

gambar tersebut?

2) Cobalah kalian perhatikan gambar pemanah tersebut.

3) Misalkan lengan dan tubuh pemanah dalam gambar adalah sebuah sinar garis, maka buatlah representasi geometrinya.

4) Gambar tersebut adalah contoh dari sebuah sudut.

5) Apakah masih ada contoh lain yang berkaitan dengan sudut di sekitar kita ? 6) Sebutkan contoh lain tentang sudut

yang ada di dalam kelas !

7) Berdasarkan gambar tersebut dan beberapa contoh yang sudah disebutkan coba diskusikan bagaimana definisi dari sebuah sudut.

- Guru menjelaskan tentang tingkatan satuan sudut yang sering digunakan.

Guru menampilkan sebuah gambar jam dan meminta siswa mengamati gambar tersebut dan memberikan pertanyaan kepada siswa 1) Perhatikan jarum jam pada sebuah jam

dinding, untuk menunjukkan waktu 1 jam, maka jarum menit harus berputar selama berapa putaran ?

2) Satu jam berapa menit ? 3) Satu menit beraa detik ?

4) Apakah kalian dapat mengukur besar sudut yang dibentuk oleh jarum-jarum jam tersebut ?

5) Alat apa yang digunakan untuk mengukurnya ?

mengkonstruksi pengetahuannya dengan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan guru menjelaskan satuan sudut yang digunakan dan alat untuk mengukur sudut.

(Langkah Masyarakat Belajar)

- Guru kemudian memberikan informasi untuk kegiatan selanjutnya, yaitu siswa diminta untuk membuat beberapa kelompok diskusi yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa. - Guru memberikan Lembar Kerja Siswa

(LKS) kepada masing-masing kelompok dan meminta masing-masing kelompok mendiskusikan dan mengerjakan soal tekait dengan materi satuan sudut yang sering digunakan dan dapat mengukur besar sudut dengan menggunaan busur derajat.

- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.

- Guru memberikan penilaian kepada hasil yang dipresentasikan oleh siswa.

- Guru menegaskan tentang jawaban yang benar kepada siswa.

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan bisa bekerja sama dengan baik dalam mengerjakan LKS.

Penutup (Langkah Refleksi)

- Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari pada pertemuan ini.

- Guru memberikan waktu kepada siswa agar siswa melakukan refleksi, yaitu : bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan diskusi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat tentang apa yang diperoleh pada hari itu, meminta kesan siswa mengenai pembelajaran.

- Guru meminta siswa siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang jenis-jenis sudut.

- Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa.

Dokumen terkait