• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut legenda sebagaimana yang diceritakan dari para leluhur dan sesepuh desa terdahulu bahwa Desa Ujung Serdang adalah satu daerah yang sangat terpinggirkan dan kurang mendapat perhatian yang serius dan daerah ini adalah masuk dalam Kesultanan Serdang yang pada saat ini pusat pemerintahannya di perbaungan. Secara kebetulan menurut cerita bahwa daerah ini adalah batas antara kesultanan serdang dan daerah ini yang paling ujung wilayah kekuasaan dari sultan serdang. Dan kesultanan deli yang pusat pemerintahannya berada di delitua, daerah ini lama kelamaannya sesuai dengan ahli riset para ahli ketika itu ( penduduk Belanda) mempunyai lahan yang sangat bagus sebagai tempat pertanian. Sehingga daerah ini mulai diminati oleh beberapa pendatang untuk mencoba bercocok tanam dan ternyata hasil pertanian tersebut sangat bagus dan menjanjikan. Disisi lain pihak Belanda berusaha menguasai areal daratan untuk dikembangkan sebagai tanaman tembakau yang dikenal dengan tembakai deli yang konon tembakau ini sangat terkenal mutunya di Eropa.

Sehingga pada saat Indonesia merdeka areal ini kembali dikembangkan dan dikuasai oleh pemerintah/Negara yang dikenal dengan PNP.IX/PTP.IX dan kembali digabung/merger menjadi PTP.II Tanjong Morawa dan dilanjutkan pada tanaman tersebut sehingga terakhir saat tahun 1978 areal ini diganti tanaman menjadi perkebunan kelapa sawit.

Kemudian disisi lain Desa Ujung Serdang asal mulanya adalah kampong kecil yang hampir hilang dari peta wilayah kabupaten Deli Serdang, namun dengan adanya situasi perkembangan dan kemajuan zaman wilayah ini dikembangkan dan menjadi kampung yang konon nama desa ini belum ditemukan lambat laun kampong ini diberi nama menjadi Desa Ujung Serdang hingga sampai saat ini desa ini tetap menjadi desa definitive yang terus mengejar cita-cita memperbaiki dan mengubah seluruh pembangunan dari seluruh aspek dan sektor dan terus menggali potensi dan dengan melibatkan sumber daya manusianya menjadi desa yang mandiri.

4.1.2 Geografi

Desa Ujung Serdang merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Tanjung Morawa, kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Secara geografis Desa Ujung Serdang terletak di sebelah selatan Ibu Kota Kecamatn Tanjung Morawa merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan jarak dari Ibu Kota Kecamatan 6 km dan dari Ibu Kota Kabupaten 17 km, sedangkan Ibu Kota Propinsi sekitar 11 km, dengan batas- batas wilayah Utara adalah Desa Bangun Sari, Timur adalah Desa Bangun Sari dan Desa Limau Manis, Selatan adalah Desa Medan Sinembah dan Barat adalah Kota Medan dan Kecamatan Patumbak.

Berdasarkan data monografi, luas keseluruhan Desa Ujung Serdang adalah seluas 301 Ha, yang terdiri dari :

Tabel 1: Luas dan aspek penggunaan lahan yang terdiri dari

No Uraian Luas (Ha)

1 Luas pemukiman/Ladang 171,8

2 Luas persawahan 127

Penduduk Desa Ujung Serdang terdiri dari penduduk yang heterogen.

Selain dihuni oelh masyarakat asli atau tuan rumah yakni etnis karo. Juga terdapat migran yang berasal dari berbagai daerah di pulau Jawa dan Sumatera. Penduduk atau masyarakat pendatang dari pulau Jawa, Nias, dan yang paling banyak datang dari daerah Batak Toba.

Berdasarkan data monografi Desa Ujung Serdang pada tahun 2016, jumlah penduduk di Desa Ujung Serdang sebanyak 3.960 jiwa dengan penduduk berjenis kelamin laki-laki 2.021 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak 1.939 jiwa.

Berdasarkan data monografi Desa Ujung Serdang jumlah penduduk yang berusia 18 s/d 56 tahun sebanyak 557, penduduk yang bekerja sebanyak 304 dan penduduk yang tidak bekerja sebanyak 53 orang. Banyaknya tenaga kerja yang bekerja menurut lapangan pekerjaan di Desa Ujung Serdang sebagai berikut:

Tabel 2 : Tenaga Kerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Petani pemilik 288

2 Petani penggarap 165

4 Karyawan perusahaan swasta 189

5 Pedagang 74

6 Jasa pengobatan alternative 3

7 Peternak itik/ perikanan 24

8 Pembantu rumah tangga 21

9 Buruh bangunan 260

10 Tukang kayu/tukang batu bangunan 24 11 Penjahit/kerajinan border/merajut 6

12 Pegawai negri sipil (PNS) 26

Kesadaran akan pentingnya peran pendidikan di Desa Ujung Serdang dapat dilihat pada komposisi jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam dunia pendidikan berdasarkan tingkat pendidikannya yaitu sebagai berikut:

Tabel 3 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan No Jenjang Pendidikan Jumlah

8 Lulusan pendidikan khusus -

9 Pondok pesantren -

10 Pendidikan keagamaan 3

11 Sekolah luar biasa -

12 Kursus keterampilan -

13 Tidak lulus/tidak/belum sekolah - Jumlah 1.661 (sumber : Desa Ujung Serdang, Mei 2016)

c. Mata Pencaharian

Berdasarkan data monografi Desa Ujung Serdang, maka komposisi penduduk menurut mata pencaharian adalah sebagai berikut:

Tabel 4: Komposisi Penduduk Berdasarkan Matapencaharian No Mata pencaharian Jumlah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penduduk Desa Ujung Serdang memiliki mata pencaharian yang bermacam-macam dan lebih didominasi oleh matapencaharian sebagai petani. Setiap lapangan pekerjaan atau mata pencaharain yang dilakukan masyarakat Desa Ujung Serdang terdapat perbedaan-perbedaan baik agam, suku, ras, atau perbedaan-perbedaan yang lainnya namun perbedaan-perbedaan tersebut tidak menjadikan masyarakat tidak menciptakan keadaan atau kondisi yang kondusif atau harmoni, mereka saling menghargai satu sama lain mereka sangat saling memeberikan toleransi atau respon yang sangat baik kepada sesama, walaupun masyarakat Desa Ujung Serdang memiliki pekerjaan yang

berbeda-beda dan memiliki kepentingan pribadi yang sangat berberbeda-beda mereka memandang perbedaan itu adalah anugrah dari Tuhan yang tidak perlu untuk di permasalahkan.

d. Pemeluk Agama

Dilihat dari segi agama penduduk Desa Ujung Serdang terdiri dari pemeluk agama sebagai berikut:

Tabel 5: Komposisi penduduk berdasarkan agama No. Agama Jumlah

1 Islam 1918

2 Protestan 1630

3 Katolik 143

4 Budha 28

5 Hindu 27

Sumber : BPS tahun 2015.

Dari tabel 1.5 di atas, agama yang mayoritas atau jumlah terbesar yang dianut oleh warga Desa Ujung Serdang adalah agama Islam yang berjumlah 1918 Jiwa, Protestan 1630 jiwa, Katolik 143, Budha 28 jiwa dan Hindu 27 jiwa. Hasil dari tabel diatas merupakan hasil menurut Badan Pusat Statistik ( BPS ) pada tahun 2015 dan menurut hasil praobservasi bahwa peningkatan jumlah penduduk yang sudah menganut agama sesuai denan kepercayaan dan keyakinan masing-masing warga sangat berkembang pesat.

Dilihat dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa penduduk Desa Ujung Serdang dari segi agama cenderung heterogen dengan mayoritas penduduk memeluk agama islam kemudian diikuti oleh agama protestan, katolik, budha dan

hindu. Sarana peribadatan yang terdapat di Desa Ujung Serdang yaitu sebagai berikut.

Tabel 6: Sarana Peribadatan

No Sarana peribadatan Jumlah 1 Masjid 1 2 Musholla 2 3 Gereja protestan 6 4 Gereja katolik 1 (sumber :Desa Ujung Serdang, Mei 2016) e. Pemeluk Etnis/ Suku

Tabel 7: Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis No Suku /Etnis Jumlah

1 Jawa 839

2 Melayu 168

3 Toba 1342

4 Karo 1712

5 Simalungun 24

Sumber : BPS Kecamatan Dalam Angka 2016

Dari tabel 1.7 di atas, suku atau etnis yang mayoritas atau jumlah terbesar di Desa Ujung Serdang adalah suku karo yang berjumlah 1712 jiwa, dan disusul oleh suku toba yang berjumlah 1342, dan etnis Jawa yang berjumlah 839, Melayu berjumlah 168 jiwa dan simalungun berjumlah 24 jiwa.