• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN PENELITI

A. Hasil Penelitian

2. Deskripsi Siklus I

Kegiatan penelitian tindakan pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Siklus I

Berdasarkan pada survai awal yang dilakukan dari kegiatan pratindakan, diketahui bahwa ada dua permasalahan utama yang menyebabkan siswa tidak mencapai batas minimal ketuntasan belajar. Permasalahan pertama adalah proses pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran ini menyebabkan siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Permasalahan kedua adalah kemampuan menulis cerpen yang rendah.

Bertolak dari hasil survai itulah, dapat disimpulkan bahwa sebuah tindakan perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tahap

commit to user

pertama dari siklus I adalah perencanaan tindakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 30 September 2011, pukul 06.30-07.00 WIB di ruang guru SMP Negeri 1 Pandak Kabupaten Bantul. Pada tahap perencanaan ini, secara kolaboratif dengan guru didiskusikan antara lain:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan, pembelajaran menulis cerpen siswa dalam satu siklus dirancang dengan dua kali pertemuan. Perancangan RPP meliputi penentuan: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, kegiatan pembelajaran, skenario pembelajaran, sumber/alat/media, dan penilaian (lihat Lampiran 06 halaman 243).

Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

(a) Pertemuan Pertama Siklus I (1) Tahap Pendahuluan

Guru memasuki kelas, memberi salam, mempresensi, dan mengondisikan siswa agar dengan segera siap menerima materi pelajaran. Guru juga mengucapkan apersepsi, kemudian menggiring siswa untuk pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi siswa. selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pelajaran dan bertanya pada siswa untuk mengantarkan ke materi inti. Guru mengaitkan pengalaman siswa dengan materi pembelajaran dalam hal-hal yang berkaitan dengan cerpen.

commit to user

Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan cerpen. Dilanjutkan memotivasi siswa agar membiasakan diri menulis cerpen sebagai upaya untuk menumbuhkebangkan bakat dan minat siswa. Alokasi waktu untuk tahap pendahuluan adalah 10 menit.

(2) Tahap Inti

Guru menjelaskan materi mengenai cerpen. Guru menyampaikan pengalaman pribadi. contoh pengalaman dari majalah, novel atau koran yang menarik. Untuk siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan segala hal berkaitan dengan pengertian cerpen. Guru memperkenalkan dan menjelaskan mengenai metode spider concept map. Guru meminta siswa secara berkelompok 4-5, dan masing-masing kelompok diberi contoh sepenggal cerpen berjudul “Sama-sama Berjuang” karya Widya Suwarna. Secara kelompok siswa mengidentifikasi unsur cerpen yang ada pada contoh cerpen tersebut yang ditulis pada buku masing-masing.

Guru dan siswa melakukan curah pendapat (barinstorming) mengidentifikasi unsur-cerpen “Sama-sama Berjuang” sebagai latihan awal dengan menerapkan metode spider concept map. Guru bersama siswa curah pendapat dan bersama-sama memperbaharui mengenai identifikasi unsur-unsur cerpen.

commit to user

dalam tiap kelompok mendata pengalaman pribadinya yang dianggap paling mengesankan pada Lembar Kerja Siswa (berupa kertas folio dan A4) yang telah dibagikan guru. Setiap kelompok memilih satu pengalaman pribadi yang paling menarik. Kemudian bersama-sama saling curah pendapat membuat atau menyusun cerpen berdasarkan pengalaman pribadi melalui metode spider concept map.

Melalui metode spider concept map, siswa terlebih dahulu siswa membuat gambar spider concept map, kemudian secara berkelompok menuliskan konsep-konsep berupa unsur cerpen, mengembangkannya dan menceritakan atau menulis pengalaman yang paling menarik menjadi cerpen sesuai dengan konsep-konsep yang ada dalam spider concept map tersebut. Jika sudah selesai, salah satu kelompok mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Siswa yang lain memperhatikan dan memberi komentar. Kemudian, cerpen yang telah dibuatnya dikumpulkan kepada guru. Waktu yang dialokasikan untuk tahap inti adalah 60 menit.

(3) Tahap Penutup

Guru bersama siswa menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran serta memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap keberhasilan siswa. Waktu yang dialokasikan untuk tahap inti adalah 10 menit.

commit to user

b) Pertemuan Kedua Siklus I (1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan, guru masuk kelass IX E mengucap salam, mempresensi, apersepsi, menyampaikan tujuan pelajaran, memberi motivasi siswa untuk berlatih menulis cerpen dan menjadi penulis terrkenal. Guru kembali menjelaskan mengenai pengetahuan cerpen, rambu-rambu penilaian penulisan cerpen dan metode spider concept map. Setelah selesai menjelaskan, guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai pengetahuan cerpen jika ada hal yang kurang jelas. Guru juga menyampaikan penilaian penulisan cerpen. (2) Tahap inti

Siswa membentuk kelompok seperti pada siklus I dan memberi contoh cerpen berjudul “Sama-sama Berjuang”, untuk diidentifikasi unsur-unsur cerpennya dengan menerapkan metode spider concept map. Setelah selesai, salah satu siswa dalam tiap kelompok mewakili untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Selanjutnya, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi secara perseorangan melalui metode spider concept map dengan memperhatikan rambu-rambu penilaian penulisan cerpen. Guru memantau (mengontrol) pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen siswa. Salah satu perwakilan kelompok mempresntasikan hasil karya mereka. Siswa yang lain menyimak serta memberi komentar. Alokasi waktu yang digunakan adalah 60 menit.

commit to user

(3)Tahap Penutup

Siswa mengumpulkan pekerjaan atau tugas dari guru. Siswa dan guru menyimpulkan dengan memberi kesempatan lagi untuk bertanya jika hal yang belum diketahuai atau belum paham mengenai penulisan cerpen maupun unsur-unsur cerpen. Selanjutnya guru merefleksi pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Guru menutup pelajaran dengan salam. Waktu dialokasikan untuk tahap penutup adalah 10 menit.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran yaitu ruang kelas dan media pembelajaran. Ruang kelas yang digunakan adalah kelas yang biasa digunakan setiap hari. Kelas tidak didesain secara khusus. Khusus untuk pelaksanaan diskusi, kursi diatur sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan diskusi dengan baik sesuai kelompoknya. Adapun media pembelajaran adalah kaitannya dengan cerpen yang disiapkan oleh peneliti. Adapun media tersebut adalah contoh cerpen berjudul “Sama-sama Berjuang” karya Widya Suwarna dan “Zoom Out” karya Andrea Hirata dan Lembar Kerja Siswa. (lihat lampiran 08 halaman 262).

3) Menyiapkan Lembar Observasi/ Pengamatan

Lembar observasi digunakan untuk mengamati segala aktivitas atau kegiatan guru dan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan siswa yang diamati meliput: (a) kinerja siswa ketika menjawab mengenai

commit to user

pengetahuan cerpen, (b) kinerja siswa ketika menuliskan pengalaman pribadi dan membuat spider concept map, (c) kinerja siswa dalam mengidentifikasi dan menuliskan unsur pembangun cerpen pada spider concept map, (d) kinerja siswa ketika menyusun cerpen berdasarkan pengalaman pribadi sesuai dengan spider concept map yang telah dibuatnya, (e) kinerja siswa ketika mengungkapkan secara lisan hasil penulisan cerpen yang ditugaskan oleh guru pada forum diskusi kelompok. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Sebagaimana telah diuraikan pada RPP, kegiatan pembelajaran pada siklus I dirancang dalam dua kali pertemuan dengan masing-masing waktu pertemuan adalah 2 x 40 menit. Adapun deskripsi pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus I dilaksanakan hari Rabu, 5 Oktober 2011, pukul 09.55-11.15 WIB diawali guru mengucapkan salam, mempresensi, mengondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran. Dilanjutkan bertanya jawab kepada siswa untuk mengantarkan ke materi inti. Guru menanyakan beberapa hal misalanya: ( 1) kemana saja selama liburan, (2) dengan siapa pergi, 3) naik apa siswa pergi, (4) bagaimana perasaannya setelah sampai di sana, (5) apa kesan menarik setelah liburan. Seluruh siswa gaduh, dan menjawab dengan sesuka hati mereka. Tanpa ada yang mau tunjuk jari mengemukakan jawabannya.

commit to user

Bahkan ada empat siswa yang duduk dibelakang tampak diam dan dua siswa berbisik-bisik dengan teman sebangkunya.

Langkah selanjutnya, siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang pengertian cerpen dan karakteristik hal-hal yang berkaitan dengan cerpen. Misalnya unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen, hanya sekitar 3 siswa yang menjawabnya. Siswa lain diam saja, terlihat pasif. Guru memotivasi siswa agar membiasakan menulis cerpen sebagai upaya menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa. Alokasi untuk penjelasan ini menggunakan waktu selama 15 menit.

Pada tahap inti guru memperkenalkan dan menjelaskan metode spider concept map dan langkah-langkahnya yang akan digunakan sebagai metode penulisan cerpen berdasarkan pengalaman pribadi siswa. Siswa tampak senang dan ceria setelah guru menggambarnya di papan tulis. Guru juga menjelasakan materi tentang cerpen termasuk unsur pembangunnya serta pengalaman pribadi sebagai bahan penulisan cerpen.

Peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menyenangkan, mengharukan, menyedihkan dan sebagainya berprinsip mengesankan atau menarik siswa diminta guru untuk disampaikan siswa. Langkah berikutnya, siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang peristiwa yang dialami tersebut dapat digunakan sebagai tema cerpen. Siswa memperhatikan penjelasan guru, dan mereka tampak baru tahu bahwa menulis cerpen dapat bersumber dari pengalaman pribadi seseorang.

commit to user

Sementara guru memperkenalkan dan menjelaskan langkah metode spider concept map, beberapa siswa mencatat penjelasan guru. Berikut gambar siswa memperhatikan guru yang sedang memperkenalkan dan menjelaskan metode spider concept map pada penulisan cerpen berdasarkan pengalaman pribadi.

Gambar 6. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai metode Spider Concept Map

Selanjutnya, guru meminta siswa berkelompok 4-5 orang untuk mengidentifikasai contoh cerpen “Sama-sama Berjuang” yang telah dibagikan pada tiap kelompok. Pelaksanaan pembelajaran ini dikondisikan ada 6 kelompok belajar. Guru memberikan nama masing masing kelompok yaitu, kelompok pertama bernama “aku”, kelompok kedua bernama

“belajar”, kelompok ketiga “menulis”, kelompok keempat bernama

“cerpen”, kelompok kelima bernama “pengalaman”, dan kelompok enam

commit to user

yang diberikan dari guru, karena bisanya jika membuat kelompok, siswa memilih sendiri teman mereka dan hanya teman yang sama saja.

Mereka saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas dari guru. Setelah semuanya selesai, guru dan siswa bersama-sama curah pendapat mengenai identifikasi unsur cerpen yang terdapat pada cerpen “Sama-sama

Berjuang” tersebut. Namun hanya beberapa siswa yang menjawab.

Tampak beberapa kelompok masih bingung menggambar spider concept map dan mengidentifikasi cerpen.

Sembari siswa mengerjakan tugas, guru tetap memberikan kesempatan bertanya kepada siswa jika ada hal yang kurang paham mengenai pembelajaran cerpen selama proses pembelajaran berlangsung. Kemudian, masing-masing siswa dalam tiap kelompok diskusi mengidentifikasi cerpen tersebut. Selanjutnya, guru dan siswa curah pendapat mengenai identifikasi unsur-unsur cerpen “lupa”. Siswa saling bersahut-sahutan menjawabnya, namun terlihat beberapa anak dalam kelompok yang diam saja. Setelah selesai curah pendapat, Guru menugaskan kembali kepada tiap siswa untuk menuliskan pengalaman pribadi yang dianggap mengesankan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah diberikan guru. Seluruh anggota memilih satu pengalaman dari anggotanya yang dianggap paling menarik di antara pengalaman teman yang lainnya untuk dijadikan sebuah cerpen.

Melalui metode spider concept map, siswa menentukan konflik, alur dan unsur cerpen yang lainnya. Siswa membuat spider concept map

commit to user

terlebih dahulu, lalu meletakkan konsep-konsep (unsur cerpen) pada cabang spider concept map dan selanjutnya tinggal mengembangkannya menjadi cerpen yang menarik. Seluruh anggota diskusi saling membantu dan kerja sama dalam menyelesaikan cerpen tersebut. Namun, beberapa siswa masih terlihat bingung, bahkan ada bebrapa siswa yang tidak lekas-lekas mengerjakan apa yang diperintah guru. Mereka baru mengerjakan dengan tergesa-gesa ketika waktu selesai dan guru meminta mengumpulkannya.

Melalui salah satu siswa yang ditunjuk mewakili kelompok mengungkapkan secara lisan hasil penulisan cerpen malalui metode spider concept map yang ditugaskan oleh guru di depan kelas. Kelompok lain harus memberikan komentar tehadap hasil kelompok berupaya memperbaiki hasil kerjanya berdasarkan tanggapan dari kelompok lain. Siswa yang tergabung dalam masing-masing kelompok diminta mengomentari kesesuaian spider concept map dan cerpen yang telah ditulisnya. Serta unsur-unsur cerpen dan penulisan cerpen. Alokasi waktu yang digunakan untuk kegiatan ini adalah 10 menit. Siswa mengumpulkan cerpennya yang telah ditulisnya.

Untuk kegiatan penutup siswa dan guru menyimpulkan kegiatan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi melalui metode spider concept map oleh siswa.

commit to user

Pada pertemuan kedua dilaksanakan hari Jumat, 7 Oktober 2011 pukul 09.55-11.15 WIB, diawali dengan guru mengucapkan salam, dlalu siswa serempak menjawab salam guru dan mengondisikan siswa, kemudian mempresensi siswa yakni dengan menanyakan apakah seluruh siswa hadir. Ternyata semua siswa pada hari itu seluruhnya hadir. Dilanjutkan guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, serta indikator.

Guru mengulas pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama. Guru memotivasi siswa bahwa dengan berlatih menulis cerpen siswa dapat menjadi penulis terkenal seperti Andrea Hirata penulis berjudul ”Laskar

pelangi”, Abidah El Khalieqy dan sebagianya. Seluruh siswa

memperhatikan guru. Selanjutnya guru juga melakukan tanya jawab mengenai pengertian cerpen, dan unsur pembangunnya. Namun, hanya ada empat siswa yang bertanya dan mampu menjawab pertanyaan guru.

Langkah berikutnya guru menjelaskan kembali metode spider concept map dan pengetahuan mengenai cerpen. Siswa diminta untuk berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan pertama siklus I, berikutnya guru memberi contoh cerpen berjudul “Temanku si Penjual Kue” sebagai latihan mengidentifikasi unsur cerpen. Hal ini dilanjutkan curah pendapat dengan guru mengenai identifikasi unsur cerpen, dengan menerapkan metode spider concept map. Siswa tampak senang dan melontarkan jawaban-jawaban menurut kelompok mereka masing-masing. Namun sempat ada keributan dengan antar kelompok karena perbedaan

commit to user

jawaban mereka atas identifikasi cerpen. Namun hal itu dapat diselesaikan dengan guru.

Langkah selanjutnya guru menugasi siswa untuk menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan menerapkan metode spider concept map. Tugas ini dilakukan secara mandiri. Semua siswa harus melakukan penulisan cerpen dengan baik. Siswa tampak serius mengerjakan tugas dari guru. Namun ada beberapa yang masih bingung membuat spider concept map dan menuliskan konsep-konsep pada spider concept map. Tampak pula siswa yang bergurau dengan temannya. Sementara siswa mengerjakan tugas, guru sambil duduk mengamati jalannya proses diskusi. Guru tidak berkeliling kelas untuk memantau dan membimbing atau mengarahkan siswa dalam belajar. Sambil duduk, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang paham.

Dalam batas waktu yang ditentukan seluruh siswa mengumpulkan hasil karyanya kepada guru. Seraya siswa mengumpulkan tugas, guru menutup pembelajaran dengan memberi kesempatan lagi jika ada hal-hal yang belum diketahui siswa mengenai penulisan cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dan metode spider concept map. Pada akhir pembelajaran, dengan waktu 10 menit guru menyimpulkan pelajaran dan menyampaikan pembelajaran pada berikutnya dan diakhiri dengan salam.

commit to user c. Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan siklus I baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua diperoleh gambaran sebagai berikut ini.

1) Pengamatan terhadap Kinerja Guru

Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada pertemuan pertama silkus I guru sudah memberikan apersepsi terkait dengan pelajaran yang akan dilakukan. Namun, guru juga tidak menyampiakan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan yang harus dicapai oleh siswa. Guru jua belum menyampaikan penilaian yang akan dilakukan. Materi tentang penulisan cerpen berdasarkan pengalaman pribadi telah disampaikan dengan baik. Dalam menjelaskan tentang metode spider concept map dan menggambarnya di papan tulis sudah baik.

Guru telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti, baik itu setelah guru selesai menjelaskan materi, saat proses diskusi berlangsung, dan saat mengerjakan tugas. Namun guru belum mampu mengontrol siswa dengan maksimal pada saat siswa mengerjakan tugas menulis cerpen dan membuat spider concept map. Guru belum maksimal memberikan penjelasan kepada siswa yang belum mengerti. Guru lebih banyak duduk di kursi dari pada berkeliling melihat memantau pekerjaan siswa. Gambar di bawah ini menujukkan guru belum maksimal memantau kegiatan siswa.

commit to user

Gambar 7. Terlihat Guru Tidak Memantau Siswa dalam Kegiatan Diskusi

Pada gambar di atas terlihat guru hanya duduk di depan, tanpa berkeliling mengontrol pelaksanaan pembelajaran. Guru hanya memandangi siswa, dan sebentar-sebentar melepaskan kacamata kemudian memakainya lagi. Pada kegiatan penutup, guru hanya menyimpulkan pembelajaran dan belum menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan refleksi dan tindak lanjut belum dilakukan.

Pada pertemuan kedua, guru sudah memberikan apersepsi mengenai pengalaman pribadi sebagai bahan penulisan cerpen. Guru menceritakan pengalamannya pada saat masih SMP, dan memotivasi siswa untuk berlatih menulis cerpen. Guru juga telah menyampaikan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran, tetapi guru belum menjelaskan penilaian apa saja yang akan dilakukan. Guru kembali mengingatkan metode spider concept map yang digunakan, namun guru tidak menunjukkan kepada siswa contoh-contoh

commit to user

sipder concept map yang paling bagus yang telah dibuat siswa pada pertemuan sebelumnya. Guru juga tidak memberikan penguatan kepada siswa yang telah mampu mengidentifikasi unsur pembangun cerpen dengan benar dan membuat spider concept map dengan baik. Pada kegiatan penutup guru bersama-sama siswa melalui proses tanya jawab menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, tetapi guru sebelumnya tidak melakukan kegiatan refleksi.

2) Pengamatan Terhadap Kinerja Siswa

...Pembelajaran berlangsung di ruang kelas IX E SMP Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul. Saat memasuki kelas siswa terlihat gaduh, dan kurang tertib walaupun guru telah memerintahkan mereka untuk tertib dan tidak ribut. Mereka tidak menghiraukan perintah guru. Ketua kelas memberi memimpin temannya untuk memberikan penghormatan. Setelah salam dibalas oleh guru, guru mulai menjelaskan metode spider concept map yang digunakan, siswa mulai terlihat tidak ribut, memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama

penjelasan dari guru.

Saat pembentukan kelompok diskusi siswa tampak agak gaduh karena pembentukan kelompok bukan siswa yang memilih teman, tidak seperti biasanya yang mana memilih teman semaunya. Namun kali ini pembentukan kelompok, berhitung sesuai urutan tempat duduk. Saat siswa ditugaskan untuk mengidentifikasi unsur pembangun cerpen, siswa tidak melakukannya dengan baik, mereka tidak segera mempersiapkan diri dengan baik. Misalnya menyiapkan alat-alat tulis untuk mencatat dan membuat spider concept map.

commit to user

Saat membuat spider concept map siswa telihat sangat bersemangat dan penuh keceriaan. Namun, sebagain besar siswa masih terlihat bingung saat membuat spider concept map. Mereka tidak menggunakan waktu yang diberikan untuk membuat spider concept map dengan baik sehingga saat ditugasi mengumpulkan, mereka baru tergesa-gesa menyelesaikan spider concept map.

...Pada waktu pembuatan kelompok diskusi, mereka tidak segera melaksanakan, apalagi tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok diskusi untuk menganalisis unsur pembangun cerpen, hal ini terjadi karena siswa tidak memikirkan betapa terbatasnya alokasi waktu yang tersedia sehingga mereka kurang bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Mereka masih terlihat kurang siap. Masih banyak di antara siswa yang terlihat masih kurang bersemangat untuk melakukan kegiatan yang diperintahkan guru. Ada kesan bahwa mereka seakan-akan tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan, siswa belum benar-benar tahu akan unsur-unsur cerpen dan pengalaman pribadi untuk digunakan sebagai ide penulisan cerpen.

Siswa belum maksimal melakukan kinerja menuliskan pengalaman pribadi dan membuat spider concept map. Siswa juga belum maksimal tanya jawab tentang pengetahuan cerpen dan penulisan cerpen. Telihat guru memberikan siswa untuk bertanya, tetapi hanya sekitar tiga orang yang aktif bertanya. Siswa yang bereaksi dan aktif menjawab hanya siswa itu-itu saja, belum menyeluruh ke semua siswa.

Pada pertemuan kedua, siswa sudah berada di ruang kelas IX E. Siswa memnyimak apersepsi guru dengan seksama dan menjawab

pertanyaan-commit to user

pertanyaan yang diajukan oleh guru, tetapi hanya sekitar empat siswa. Beberapa orang siswa yang duduk di belakang mengobrol dengan temannya. Saat guru menjelaskan materi tentang unsur-unsur cerpen, siswa sesekali mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Namun, saat diberikan pertanyaan, siswa tetap saja belum mampu menjawab dengan baik.

Kegiatan diskusi dilakukan oleh siswa dalam kelompok sambil membuat spider concept map. Siswa membuat spider concept map dengan penuh semangat, Selanjutnya, guru dan siswa sudah melakukan broinstorming terhadap contoh cerpen ”Temanku si Penjual Kue” sudah baik, tetapi ada beberapa siswa yang masih fokus membuat cabang yang banyak tanpa membuat kata kunci sehingga saat diperintahkan untuk mengumpulkan spider concept map siswa tersebut bingung harus membuat kata kunci apa.

...Pada saat melaksanakan tugas menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan menerapkan metode spider concept map, secara perseorangan, masih terlihat beberapa siswa bingung menuliskan pengalaman pribadinya, mereka bingung membuat spider concept map dengan konsep-konsep yang ada. Mereka malu jika cerpen pengalaman pribadi yang akan dituli dibaca temannya. Mereka tampak semangat dengan pembelajaran kali ini, namun ada

Dokumen terkait