• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi, Triangulasi, Analisis Data, dan Pembahasan Hasil Analisis Data Subyek dengan Tingkat Motivasi Belajar Matematika Sedang S1

a. Tahap Perencanaan Pemecahan Masalah

Berikut merupakan kutipan wawancara subyek dengan tingkat motivasi belajar matematika sedang S1 pada tahap perencanaan pemecahan masalah. Wawancara berbasis tugas dilakukan untuk mengetahui tingkat metakognisi dan tahap perencanaan pemecahan masalah subyek S1 dalam memecahkan aplikasi turunan fungsi.

1) Wawancara I

Berikut kutipan wawancara subyek S1 pada wawancara ke-I. PI,3 : Dibaca berapa kali tadi?

S1,I,3 : Dua kali.

PI,4 : Kira-kira udah pernah dapet atau pernah baca soal seperti ini? S1,I,4 : Belum mas....

PI,5 : Oh belum. Kira-kira tentang apa soal ini? S1,I,5 : Tentang pemecahan turunan fungsi mas.

PI,6 : Iya. Tapi maksud mas, soal ini mengenai apa, apa to masalahnya? S1,I,6 : Masalahnya mencari volume maksimum.

PI,7 : Trus apa lagi dek yang diketahui? S1,I,7 : Ya ini panjang sisi mas.

PI,8 : Sisi dari apa?

S1,I,8 : Sisi dari persegi yang akan dibuat kotak.

PI,9 : Ya nanti kira-kira adek mau mengerjakannya seperti apa? Langkah-langkahnya seperti apa?

S1,I,9 : Ini mas, menulis yang diketahui, trus ditanya, trus menjawab soalnya.

PI,10 : Ya, iya dek. Maksud mas langkah untuk menjawabnya ini apa dulu?

S1,I,10 : Oh, menggambar, trus menjawab pertanyaannya.

PI,11 : Ya itu juga sudah mau menjawab pertanyaanya dek, maksudnya langkah setelah menggambar apa, gitu?

S1,I,11 : Mencari volume maksimumnya mas.

PI,12 : Hahaha, ya udah ya udah, langsung dikerjakan aja dek. 2) Hasil Tertulis Permasalahan I

Berikut merupakan potongan gambar hasil tertulis dari pekerjaan subyek S1 saat menyelesaikan tugas pemecahan masalah I.

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa subyek melakukan penulisan kata Namun, subyek hanya menuliskan sebagian informasi yang diketahui pada permasalahan, yaitu hanya menuliskan panjang 30 cm. Subyek juga hanya menuliskan sebagian yang ditanya, yaitu hanya V yang menunjukkan volume. Meskipun kurang lengkap dalam menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan, subyek tetap dapat mengungkapkan data yang dicari dan informasi yang diketahui pada permasalahan.

3) Wawancara II

Berikut kutipan wawancara subyek S1 pada wawancara ke-II. PII,4 : Dibaca berapa kali dek?

S1,II,4 : Dua kali.

PII,5 : Ini kan soalnya seperti kemarin, nanti ngerjainnya seperti kemarin atau beda?

S1,II,5 : Seperti kemarin.

PII,6 : Oh seperti kemarin, langsung dikerjain aja dek. S1,II,6 : (Mulai mengerjakan dan didapat )

PII,7 : Itu yang diketahui dan ditanyakan ya? Trus?

S1,II,7 : Ya ini panjang, lebar, tinggi dan mencari ukuran volume kotak yang maksimum.

PII,8 : Dilanjutin aja dek.

S1,II,7 : Ya ini panjang, lebar, tinggi dan mencari ukuran volume kotak yang maksimum.

PII,8 : Sebentar dek, ini katanya mau dikerjakan seperti kemarin, langkahnya seperti apa?

S1,II,8 : Ya ini mas, menggambar dulu, trus dicari ukuran kotak yang volumenya maksimum.

PII,9 : Ya udah, dilanjutin aja dek. 4) Hasil Tertulis Permasalahan II

Berikut merupakan potongan gambar hasil tertulis dari pekerjaan subyek S1 pada saat menyelesaikan tugas pemecahan masalah II.

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa subyek memahami masalah. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes tertulis, subyek menuliskan kata untuk merencanakan pemecahan masalah. Subyek kurang lengkap dalam menuliskan informasi yang didapat yaitu hanya menuliskan l = 5 dm, p = 8 dm. Namun, subyek menuliskan yang ditanyakan dengan lengkap yaitu ukuran kotak yang volumenya maksimum dan volume maksimumnya. Meskipun demikian, subyek dapat mengungkapkan data yang dicari dan informasi yang diketahui pada permasalahan.

5) Triangulasi

Setelah diperoleh data hasil wawancara dan hasil tes tertulis subyek S1, dilakukan perbandingan antara hasil wawancara berbasis tugas I dengan hasil wawancara berbasis tugas II yang dilaksanankan pada hari yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian respon subyek dalam memecahkan masalah. Dengan kata lain, jika data yang

diperoleh saat wawancara berbasis tugas I dengan wawancara berbasis tugas II sama, maka data tersebut dapat dikatakan sebagai data yang valid. Rangkuman data yang diperoleh pada wawancara berbasis tugas I dan wawancara berbasisi tugas II disajikan pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Triangulasi Hasil Wawancara Subyek S1 Tahap Perencanaan Pemecahan Masalah

Wawancara berbasis tugas I Wawancara berbasis tugas II Pada wawancara berbasis tugas I,

subyek S1 mengetahui masalah dengan jelas (PI,5-S1,I,8) dan subyek dapat mengungkapkan sebagian strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah (PI,9 -PI,12).

Pada wawancara berbasis tugas II, subyek S1 mengetahui masalah dengan jelas (PII,5-S1,II,7) dan subyek dapat mengungkapkan strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah (PII,8- PII,9).

Berdasarkan kedua data wawancara berbasis tugas di atas, terdapat kesesuaian antara data hasil wawancara berbasis tugas I dengan data hasil wawancara berbasis tugas II. Subyek S1 dapat mengungkapkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam masalah, serta dapat mengungkapkan sebagian strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah pada wawancara berbasis tugas I. Pada wawancara berbasis tugas II, subyek juga dapat mengungkapkan masalah dan mengungkapkan strateginya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh merupakan data yang valid.

6) Analisis Data

Tahap perencanaan pemecahan masalah merupakan tahap mengidentifikasikan semua unsur yang ada dalam soal dan diharapkan siswa dapat menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari tiap soal, serta membuat alternatif penyelesaian dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menyusun strategi yang akan digunakan. Pada tahap ini akan timbul pertanyaan (seperti: apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan) dalam permasalahan dan subyek mengingat-ingat permasalahan serupa sekaligus mencoba mengingat

teknik pemecahan masalahnya, sehingga subyek dapat menentukan strategi yang akan digunakan.

Pada tahap perencanaan pemecahan masalah wawancara berbasis tugas I, subyek S1 mengetahui yang diketahui dan yang ditanyakan dalam masalah dengan jelas (PI,5-S1,I,8). Subyek juga dapat mengungkapkan sebagian strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah (PI,9 -PI,12). Pada

diketahui dan yang ditanyakan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa subyek S1 pada tahap perencanaan pemecahan masalah I dapat mengungkapkan masalah dengan jelas dan dapat mengungkapkan sebagian penggunaan strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah.

Pada tahap perencanaan pemecahan masalah wawancara berbasis tugas II, subyek S1 mengetahui apa yang diketahui dan yang ditanyakan dalam masalah dengan jelas (PII,5-S1,II,7). Subyek juga dapat mengungkapkan strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah (PII,8-PII,9). Pada hasil tertulis permasalahan II, subyek dapat menuliskan informasi yang diketahui dan yang ditanyakan. Hal ini

tertulis permasalahan II. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa subyek S1 pada tahap perencanaan pemecahan masalah II dapat mengungkapkan masalah dengan jelas dan dapat mengungkapkan penggunaan strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah.

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa subyek S1

melakukan aktivitas metakognisi pada tahap perencanaan pemecahan masalah yang meliputi: dapat mengungkapkan masalah dengan jelas dan dapat mengungkapkan sebagian penggunaan strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah.

b. Tahap Pemantauan Pemecahan Masalah

Berikut merupakan kutipan wawancara subyek dengan tingkat motivasi belajar matematika sedang S1 pada tahap pemantauan pemecahan masalah. Wawancara berbasis tugas dilakukan untuk mengetahui tingkat metakognisi dan tahap pemantauan pemecahan masalah subyek S1 dalam memecahkan aplikasi turunan fungsi.

1) Wawancara I

Berikut kutipan wawancara subyek S1 pada wawancara ke-I. Kutipan I

PI,15 : Oh ya dek, nanti kira-kira kotak yang dihasilkan bentuknya seperti apa? Balok atau kubus?

S1,I,15 : Balok.

PI,16 : Kenapa kok balok dek?

S1,I,16 : Ya, karena kotak kan bisanya ada tingginya mas. PI,17 : Kubus juga ada hloo?

S1,I,17 : Iya juga mas, tapi mungkin tingginya ini beda dengan panjangnya mas.

PI,118 : Oh gitu?

S1,I,18 : Iya makanya saya milihnya balok mas.

PI,19 : Ya udah kalau gitu. Berarti kalau gitu rumus volumenya gimana? S1,I,19 : Rumusnya...

PI,20 : Coba diingt-ingat.

S1,I,20 : Oh ya, rumus volume balok itu panjang kali lebar kali tinggi. PI,21 : Yaa udah, diteruskan aja dek.

Kutipan II

PI,30 : Udah dapat panjang, lebar, tinggi. Langkah selanjutnya apa dek? S1,I,30 : Mencari tingginya.

PI,31 : Mencari tingginya? Tinggikan udah dapat t = x. S1,I,31 : Eh, mencari volumenya mas.

PI,32 : Oh mencari volume, silakan. S1,I,32 : (Melanjutkan dan hingga didapat )

PI,33 : Didapat volume berapa dek?

S1,I,33 : Ini mas 900.... (berhenti dan kurang yakin dengan jawabannya, saat itu subyek kurang mengalikan x (sebagai tinggi) dalam perhitungannya )

PI,34 : Hlaa gimana? Rumusnya volume tadi gimana? S1,I,34 : p.l.t mas.

PI,35 : Iya. Udah dikali semua?

S1,I,35 : Oh ya, ini x nya belum dikalikan, lupa ( ) PI,36 : Didapat berapa?

S1,I,36 : Ini mas 900x - 120x2 + 4x3. Kutipan III

S1,I,37 : Setelah ini, x=0 atau apa gitu hlo mas (mungkin yang dimaksud turunannya=0)

PI,38 : x=0? Gimana itu?

S1,I,38 : Emmh... Eh, diturunkan dulu ini mas. PI,39 : Ya, terus?

S1,I,39 : Oh ya, yang disamadengankan nol itu turunannya mas, kemarin seperti itu. Nilai stasioner kelihatannya mas, kalau mencari nilai maksimum itu turunannya disamadengankan nol.

PI,40 : Ya udah, diilanjutin aja dek. Kutipan IV

S1,I,46 : Rumus abc, kuarat... oh ya, kuadrat sempurna. PI,47 : Ya, ini nanti mau pakai cara yang apa?

S1,I,47 : Pemfaktoran. PI,48 : Yaa silahkan.

S1,I,48 : (melanjutkan tapi malah memakai rumus abc) PI,49 : Pemfaktoran atau rumus abc?

S1,I,49 : Emh, ini angkanya banyak, jadi pakai rumus abc aja mas, hehehe. PI,50 : Ya udah silahkan. Masih ingat rumus abc?

Kutipan V PI,52 : Didapat berapa dek?

S1,I,52 : x=15 atau x=5

Kutipan IV PI,57 : Untuk x=15 didapat berapa dek? S1,I,57 : Nol mas.

PI,58 : Untuk x=5 didapat berapa? S1,I,58 : 2000 mas.

PI,59 : Berarti volume maksimunya berapa? S1,I,59 : 2000 mas.

PI,60 : Berarti yang dipakai x yang mana? S1,I,60 : x yang 5 ini mas.

PI,61 : Iyaa, udah dapat volume maksimum. Setelah ini mencari apa? S1,I,61 : Ukurannya mas, tadi dicari ukurannya kotak juga.

PI,62 : Berarti panjangnya berapa?

S1,I,62 : Ini mas, panjang sama dengan 30-2x5 sama dengan 20 mas. PI,63 : Lebar dan tingginya?

S1,I,63 : Lebarnya juga 30-2x5, jadi 20 juga. Tingginya 5. PI,64 : Terus sudah?

S1,I,64 : Ini volumenya v=pxlxt jadi 20x20x5 = 2000, sama dengan yang tadi mas.

2) Hasil Tertulis Permasalahan I

Berikut merupakan potongan gambar hasil tertulis dari pekerjaan subyek S1 saat menyelesaikan tugas pemecahan masalah I.

Berdasarkan gambar di atas, diperoleh informasi bahwa subyek menuliskan cara memecahkan masalah yaitu dengan menggambar segiempat yang dipotong persegi pada masing-masing sudutnya dan dengan gambar tersebut, subyek membuat model matematika untuk ukuran kotak, yaitu panjang 30-2x, lebar 30-2x, dan tinggi x. Berdasarkan ukuran tersebut, subyek membuat model matematika untuk volume kotak. Subyek menuliskan cara memecahkan masalah menggunakan nilai stasioner. Berdasarkan nilai stasioner didapatkan persamaan kuadrat.

Berdasarkan gambar diatas, persamaan kuadrat yang didapat untuk mencari nilai x (akar persamaan kuadrat) menggunakan rumus abc, dan didapat x=15 dan x=5. Nilai x yang didapat digunakan untuk menentukan volume maksimum kotak dengan mensubstitusikannya ke volume kotak dalam x. Setelah didapat volume maksimum 2000 cm3, nilai x digunakan untuk mencari ukuran kotaknya. Didapat hasil panjang 20 cm, lebar 20 cm, tinggi 5 cm. Langkah-langkah yang dilakukan subyek S1 sudah benar dan hasil yang didapat juga benar. Meskipun demikian, subyek beberapa kali melakukan kesalahan perhitungan, tetapi menyadari kesalahan dan dapat membenarkan.

3) Wawancara II

Berikut kutipan wawancara subyek S1 pada wawancara ke-II. Kutipan I

PII,10 : Ini nanti kotaknya apa dek? S1,II,10 : Balok mas.

PII,11 : Seperti kemarin berarti ya? S1,II,11 : Ya mas.

PII,12 : Kenapa kok balok lagi dek?

S1,II,12 : Hlaa kalau ini jelas kotaknya dari persegi panjang mas, panjang dan lebar udah beda, ya ini berarti balok lagi.

PII,13 : Ya udah dilanjutin aja dek. S1,II,13 : (melanjutkan pekerjaannya)

PII,14 : Udah didapat volume dalam x, abis itu apa dek? S1,II,14 : Mencari turunannya mas.

PII,15 : Terus apa lagi?

S1,II,15 : Turunannya disamadengankan nol? PII,16 : Kenapa disamadengankan nol? Apa itu? S1,II,16 : Karena nilai stasioner mas.

PII,17 : Nilai stasioner? Apa itu?

S1,II,17 : Nilai stasioner ya itu nilai asli itu diturunkan trus

disamadengankan nol, ya ini untuk mencari nilai maksimum tau minimum mas.

PII,18 : Oh gitu, ya udah dilanjutin aja dek. Kutipan II PII,27 : Ini mau pakai apa? Rumus abc lagi?

S1,II,27 : Pemfaktoran aja, biar beda, pengen coba yang lain. PII,28 : Ya udah dilanjutkan aja.

S1,II,28 : (Melanjutkan dan mengalami kesulitan)

PII,29 :Gimana? Bisa nggak? Diingat-ingat, pemfaktoran biar mudah diapakan dulu?

S1,II,29 : Oh ya, disederhanakan mas. PII,30 : Kalau gitu dicoba aja.

Kutipan III S1,II,31 : Ini didapat x=10/3 atau x=1 PII,32 : Iya, abis itu?

PII,33 : Untuk x=10/3 didapat berapa dek? S1,II,33 : -200/27

S1,II,34 : (Melanjutkan untuk x=1 ) PII,35 : Didapat berapa?

S1,II,35 : 18 mas.

PII,36 : Jadi yang dipakai yang mana? S1,II,36 : Yang 18.

PII,37 : Kenapa yang ini nggak dipakai? S1,II,37 : Karena negatif.

PII,38 : negatif nggak dipakai kenapa?

S1,II,38 : Karena volume itu nggak boleh negatif. Kuliah IV S1,II,41 : Ini mas ukurannya.

PII,42 : Ya, dicari aja dek.

S1,II,42 : (Meneruskan mencari ukuran dan didapat ) PII,43 : Didapat berapa dek?

S1,II,43 : Panjangnya sama dengan 6, lebarnya 3, dan tingginya 1. 4) Hasil Tertulis Permasalahan II

Berikut merupakan potongan gambar hasil tertulis dari pekerjaan subyek S1 saat menyelesaikan tugas pemecahan masalah II.

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa subyek menuliskan cara memecahkan masalah yaitu dengan menggambar segiempat yang dipotong persegi pada masing-masing sudutnya dan dengan gambar tersebut, subyek membuat model matematika untuk ukuran balok, yaitu panjang 8-2x, lebar 5-2x, dan tinggi x. Berdasarkan ukuran tersebut, subyek membuat model matematika untuk volume kotak. Subyek menuliskan cara memecahkan masalah menggunakan nilai stasioner. Penggunaan nilai stasioner, didapatkan persamaan kuadrat. Dalam mencari nilai x (akar persamaan kuadrat) digunakan pemfaktoran, dan didapat x=10/3 dan x=1. Kedua nilai x tersebut diperiksa dan dipilih yang menghasilkan volume maksimum.

Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa nilai x yang menghasilkan volume maksimum adalah x=1 dengan volume yang didapat 18 dm3. Dari nilai x yang terpilih digunakan untuk mencari ukuran kotak dan didapat panjang 6 dm, lebar 3 dm, tinggi 1 dm. Langkah-langkah yang dilakukan subyek sudah benar dan menghasilkan jawaban yang benar 5) Triangulasi

Setelah diperoleh data hasil wawancara dan hasil tes tertulis subyek S1, dilakukan perbandingan antara hasil wawancara berbasis tugas I dengan hasil wawancara berbasis tugas II yang dilaksanankan pada hari yang berbeda. Rangkuman data yang diperoleh pada wawancara berbasis tugas I dan wawancara berbasisi tugas II disajikan pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Triangulasi Hasil Wawancara Subyek S1 Tahap Pemantauan Pemecahan Masalah

Wawancara berbasis tugas I Wawancara berbasis tugas II Pada wawancara berbasis tugas I,

subyek dapat memberikan jawaban beserta alasan pendukungnya (PI,15 -PI,21). Subyek mengalami sedikit kesulitan dalam perhitungan walaupun pada akhrinya dapat memperbaikinya (PI,30-S1,I,36). Dengan mengingat-ingat materi sebelumnya, subyek dapat melakukan prosedur pemecahan masalah sesuai dengan permasalahan (S1,I,37-PI,40, S1,I,46- S1,I,50). Subyek juga mampu mendapatkan ukuran dan volume maksimum kotak yang ditanyakan melalui proses yang benar (PI,57 -S1,I,64).

Pada wawancara berbasis tugas II, subyek dapat memberikan jawaban beserta alasan pendukungnya (PII,10-PII,13; PII,36 -S1,II,38). Subyek dapat memecahkan masalah sesuai dengan prosedur (PII,15-PII,18). Meskipun mengalami sedikit kesulitan perhitungan, tetapi pada akhirnya dapat menyelesaikan permasalahan dengan benar (S1,II,34-PII,38).

subyek juga mampu

mendapatkan ukuran dan volume maksimum kotak yang ditanyakan melalui proses yang benar (S1,II,41-S1,II,43).

Berdasarkan kedua data wawancara berbasis tugas pada tabel 4.9 terdapat kesesuaian data hasil wawancara berbasis tugas I dan data hasil wawancara berbasis tugas II. Pada wawancara berbasis tugas I, subyek S1

dapat mengungkapkan jawaban beserta alasan pendukung atas jawabannya. Subyek melakukan prosedur sesuai dengan permasalahan. Meskipun subyek mengalami sedikit kesulitan dalam melakukan perhitungan, subyek dapat menyelesaikannya. Subyek juga mampu mendapatkan ukuran dan volume maksimum kotak yang ditanyakan melalui proses yang benar. Pada wawancara berbasis tugas II, subyek S1

dapat mengungkapkan jawaban beserta alasan pendukung atas jawabannya. Subyek mengalami sedikit kesulitan dalam melakukan perhitungan, tetapi akhirnya mampu mendapatkan ukuran dan volume maksimum kotak melalui proses yang benar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh merupakan data yang valid.

6) Analisis Data

Tahap pemantauan pemecahan masalah merupakan tahap melaksanakan semua rencana yang telah dibuat sebelumnya untuk mencari

solusi dari permasalahan. Pada tahap ini, subyek mengaplikasikan strategi yang telah dibuat sebelumnya.

Pada tahap pemantauan pemecahan masalah wawancara berbasis tugas I, subyek memberikan jawaban beserta alasan pendukungnya ketika menyebut kotak yang dihasilkan adalah balok (PI,15-PI,21). Meskipun subyek mengalami sedikit kesulitan dalam perhitungan, subyek dapat melakukan dengan benar saat mencari fungsi volume dalam x (PI,30-S1,I,36). Subyek melakukan prosedur sesuai permasalahan menggunakan nilai stasioner v =0 (S1,I,37-PI,40) dan menyelesaiakan persamaan kuadrat menggunakan rumus abc (S1,I,46-S1,I,50). Subyek juga mendapatkan ukuran volume maksimum kotak yang ditanyakan melalui proses yang benar (PI,57-S1,I,64). Hal tersebut juga didukung dengan hasil tertulis permasalahan I dari subyek S1. Subyek mendapatkan volume maksimum kotak yang ditanyakan melalui proses yang benar yaitu didapatkan hasil 2000 cm3 dengan ukuran panjang balok 20 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 5 cm. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa subyek S1 pada tahap pemantauan pemecahan masalah I dapat mengungkapkan jawaban beserta alasan pendukung, sedikit kesulitan dalam melakukan perhitungan, dan subyek dapat memecahkan masalah sesuai dengan prosedur.

Pada tahap pemantauan pemecahan masalah wawancara berbasis tugas II, subyek S1 memberikan alasan pendukung atas jawaban yang diungkapkan (PII,10-PII,13; PII,36-S1,II,38). Subyek juga melakukan prosedur sesuai permasalahan menggunakan nilai stasioner v =0 (PII,15-PII,18) dan menyelesaikan persamaan kuadrat menggunakan pemfaktoran. Meskipun mengalami sedikit kesulitan, subyek mampu mendapatkan volume maksimum kotak yang ditanyakan melalui proses yang benar (S1,II,34 -PII,38). Hal tersebut juga didukung dari hasil tertulis permasalahan II subyek S1. Subyek mampu mendapatkan volume maksimum kotak yang ditanyakan melalui proses yang benar yaitu volume maksimum kotak 18 dm3 dengan ukuran panjang 6 dm, lebar 3 dm dan tinggi 1 dm. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa subyek S1 pada tahap pemantauan

pemecahan masalah II dapat mengungkapkan jawaban beserta alasan pendukung, sedikit kesulitan dalam melakukan perhitungan dan subyek dapat memecahkan masalah sesuai prosedur.

Berdasarkan analisis di atas, disimpulkan bahwa subyek S1

melakukan aktivitas metakognisi pada tahap pemantauan pemecahan masalah yang meliputi: dapat mengungkapkan jawaban beserta alasan pendukung, dapat menyelesaikan perhitungan walaupun sedikit kesulitan dan subyek dapat memecahkan masalah sesuai prosedur.

c. Tahap Pemeriksaan Pemecahan Masalah

Berikut merupakan kutipan wawancara subyek dengan tingkat motivasi belajar matematika tinggi S1 pada tahap pemeriksaan pemecahan masalah. Wawancara berbasis tugas dilakukan untuk mengetahui tingkat metakognisi dan tahap pemeriksaan pemecahan masalah subyek S1 dalam memecahkan aplikasi turunan fungsi.

1) Wawancara I

Berikut kutipan wawancara subyek S1 pada wawancara ke-I. Kutipan I

PI,64 : Terus sudah?

S1,I,64 : Ini volumenya v=pxlxt jadi 20x20x5 = 2000, sama dengan yang tadi mas.

PI,65 :Ya. Mau dicek lagi? S1,I,65 : Iyaa mas, sebentar. PI,66 : Sudah?

S1,I,66 : Sudah mas.

Kutipan II PI,67 : Yakin sama jawabannya?

S1,I,67 : Ya dari pendirian saya udah betul mas. Hehehe PI,68 : Ya, trimakasih ya dek.

2) Hasil Tertulis Permasalahan I

Berikut merupakan potongan gambar hasil tertulis dari pekerjaan subyek S1 saat menyelesaikan tugas pemecahan masalah I.

Berdasarkan gambar di atas, diperoleh informasi bahwa subyek menuliskan kesimpulan dari pemecahan masalah yang telah dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan adanya penulisan adi. Hal tersebut menunjukkan bahwa subyek S1 melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaannya.

3) Wawancara II

Berikut kutipan wawancara subyek S1 pada wawancara ke-II Kutipan I

PII,43 : Ya, mau dicek lagi atau sudah? S1,II,43 : Ya, mau dicek lagi.

PII,44 : Silahkan.

S1,II,44 : Ya (mengecek dengan v=p.l.t, v=6.3.1, v=18). Kutipan II

PII,46 : Yakin?

S1,II,46 : Yakin. (terlihat ragu-ragu) PII,47 : Ya udah, makasih ya dek. S1,II,47 : Iya mas, sama-sama. 4) Hasil Tertulis Permasalahan II

Berikut merupakan potongan gambar hasil tertulis dari pekerjaan subyek S1 saat menyelesaikan tugas pemecahan masalah II.

Berdasarkan gambar di atas, diperoleh informasi) bahwa subyek menuliskan kesimpulan dari pemecahan masalah yang telah dilakukan dengan dituliskan Hal tersebut menunjukkan bahwa subyek S1

5) Triangulasi

Setelah diperoleh data hasil wawancara dan hasil tes tertulis subyek S1, dilakukan perbandingan antara hasil wawancara berbasis tugas I dengan hasil wawancara berbasis tugas II yang dilaksanankan pada hari berbeda. Rangkuman data yang diperoleh pada wawancara berbasis tugas I dan wawancara berbasisi tugas II disajikan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Triangulasi Hasil Wawancara Subyek S1 Tahap Pemeriksaan Pemecahan Masalah

Wawancara berbasis tugas I Wawancara berbasis tugas II Pada wawancara berbasis tugas I,

subyek tidak memeriksa semua langkah yang telah dilakukan, tetapi hanya pada hasil akhir jawaban (PI,65-S1,I,66). Ukuran balok yang telah didapat (panjang, lebar, dan tinggi) dari perhitungan, subyek gunakan untuk mengecek volume maksimum yang didapat dari rumus turunan fungsi dengan rumus umum balok v=p.l.t (S1,I,64). Namun, subyek masih kurang yakin dengan hasil yang diperoleh (PI,67- PI,68).

Pada wawancara berbasis tugas II, subyek juga tidak memeriksa semua langkah yang telah dilakukan, tetapi hanya pada hasil akhir jawaban (PII,43-S1,II,44). Subyek memeriksa hasil akhir yang didapat menggunakan turunan fungsi dengan rumus umum volume balok v=p.l.t dengan p, l, dan t telah diperoleh sebelumnya (S1,II,44). Namun, subyek kurang yakin jika hasil yang diperoleh adalah hasil yang benar (PII,46-S1,II,47)

Berdasarkan kedua data wawancara berbasis tugas di atas, terdapat kesesuaian antara data hasil wawancara berbasis tugas I dengan data hasil wawancara berbasis tugas II. Pada wawancara berbasis tugas I, subyek S1

tidak memeriksa semua langkah yang telah dilakukan, tetapi hanya pada hasil akhir jawaban dan subyek kurang yakin dengan hasil yang diperoleh. Pada wawancara berbasis tugas II, subyek juga tidak memeriksa semua langkah yang telah dilakukan, tetapi hanya pada hasil akhir jawaban. Subyek S1 juga kurang yakin dengan hasil yang diperoleh. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh merupakan data yang valid.

6) Analisis Data

Tahap pemeriksaan pemecahan masalah merupakan tahap melakukan pemeriksaan kembali atau evaluasi dari hasil yang diperoleh, baik keseluruhan maupun hanya sebagian.

Pada tahap pemeriksaan pemecahan masalah wawancara berbasis tugas I, subyek tidak memeriksa semua langkah yang telah dilakukan, tetapi hanya pada hasil akhir jawaban (PI,65-S1,I,66). Namun, subyek kurang yakin dengan hasil yang diperoleh (PI,67-S1,I,68). Pada hasil tertulis permasalahan I, subyek memeriksa hasil yang diperoleh menggunakan rumus volume balok secara umum v=p.l.t dengan panjang, lebar, dan tinggi yang telah