• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

G. Deskriptif Fokus Penelitian

Sesuai dengan fokus penelitian maka yang menjadi deskripsi dalam fokus penelitian yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Keberlanjutan Visi dan misi yang kuat dari pemerintah kota dalam mengembangkan dan membangun kawasan perkotaan sudah berjalan dengan baik.

2. Transparansi dan Akuntabilitas Efisiensi dalam tranparansi dan akuntabilitas tidak tercapai hal ini terlihat dengan banyaknya pembangunan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada dan bahkan menimbulkan masalah baru yang malah mengeluarkan banyak biaya.

3. Keadilan Efektifitas akan rasa keadilan itu sudah terwujud dengan baik sebab sudah melibatkan masyarakat pada setiap kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah.

4. Faktor pendukung

Yang mendukungb atau mendorong terjadinya Peran Pemerintah Desa yang baik pemberdayaan nelayan di Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende ,serta dukungan dari mayarakat karena tanpa masyarakat pemerintah desa juga tidak akan dapat mendeteksi atau mengetahui kendala – kendala yang dialami oleh masyarakat nelayan.

5. Faktor penghambat

Faktor yang sifatnya menghambat dan menahan terjadinya segala sesuatu dapat dilihat dari kendala yang ditemukan dalam proses peran pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di Desa kaloling Kabupaten Ende. Yaitu kurangnya kepudulian masyarakat dan tidak mudahnya meninggalkan yang instan dan kurangnya kesadaran masyarakat.

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan kurang lebih 2 (dua) bulan selesai seminar pra penelitian. Penelitian ini akan dilakukan Di Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende. Adapun alasan saya memilih lokasi penelitian tersebut karena ingin mengetahui sudah sejauh mana peran pemerintahDesa dalam pemberdayaan masyarakat melalui program budidaya Ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Berkaitan dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat melalui program budidaya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende.Dalam mengatasi angka kemiskinan nelayan di kabupaten Ende maka jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu sudah penelitian kualitatif yang berusaha untuk menemukan makna, menyelidiki proses, individu maupun kelompok.Situasi dan mencari tau peran apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat nelayan melalui program budidaya ikan keramba jaring apung (KJA) di Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende.

Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif (menggambarkan) dengan melakukan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian melakukan penggambaran

tentang situasi atau kejadian. penelitian ini menghasilkan data-data berupa informasi dari informan apa adanya dan sesuai dengan penelitian yang berkaitan dengan peran pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat melalui program budidaya ikan keramba jaring apung (KJA) di Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende.

C. Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data ada dua sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Data Primer

Data primer yaitu data empiris yang didapatkan peneliti dari informan berdasarkan hasil wawancara. Jenis data yang ingin diperoleh adalah bagaimana peran pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat nelayan melalui program budidaya ikan (KJA) mengatasi angka kemiskinan nelayan diDesa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende serta data-data lain yang dibutuhkan untuk melengapi skripsi.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, dokumen/catatan, tulisan-tulisan karya ilmiah dari berbagai media, arsip-arsip resmi yang dapat mendukung kelengkapan data primer.

D. Informan

Dalam penelitian kualitatif, informasi merupakan data yang diperoleh di lokasi penelitian, dalam naskah atau sumber data. Dalam penelitian ini informasi secara tidak acak, tetapi dengan pertimbangan dan kriteria tertentu. Untuk kedalaman penelitian kualitatif pemilihan informan penelitian didasarkan pada beberpa kriteria. Sebagai mana dikemukakan oleh Moleong (2005), yaitu:

1. Subyek telah lama dan intensif menyatudengan kegiatan atau aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian peneliti dan biasanya ditandai dengan kemampuan memberikan informasi mengenai hal yang ditanya peneliti.

2. Subyek masih terikat secara penuh aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi sasaran atau perhatian peneliti

3. Subyek yang mempunyai cukup waktu atau kesempatan untuk dimintai informasi

4. Subyek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu. Adapun yang menjadi sumber informasi dalam penelitian ini antaralain:

Table 3.1 Informan Peneliti

No Nama Inisial Jabatan Keterangan

1. Fabinus Sandis Siaga,

S.P FS Kepala Desa 1 orang

2. Samsudin Opu SO Sekdes 1 orang

3. Ahmad Saleh AS Kelompok

Nelayan 1 orang

4. Abdul Kadir AK Kelompok

Nelayang 1orang

5. Daniel Elias DE Masyarakat 1 orang

Jumlah 5 orang

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif, sumber data primer adalah penelitian yang melakukan tindakan dan anak yang menerima tindakan.

Sedangkan sekunder berupa data hasil wawancara, observasi, dokumentasi serta triangulasi.

1. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan sifat penelitian karena mengadakan pengamatan secara langsung atau disebut pengamatan terlibat dimana peneliti juga menjadi instrumen atau alat dalam penelitian sehingga peneliti harus mencari data sendiri dengan secara langsung atau mengamati dan mencari langsung ke beberapa informan yang telah ditentukan sebagai sumber data.Metode

observasi ini peneliti memilih jenis observasi partisipatif adalah observasi yang sekaligus melibatkan diri selaku orang dalam pada situasi tertentu. Hal ini agar memudahkan peneliti memperoleh data atau informasi dengan mudah dan leluasa.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapandilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut Moleong, (2010).Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, yaitu wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara sistematis dan pertanyaan yang diajukan telah disusun. Sebelumnya wawancara dilakukan peneliti terhadap orangtua anak tentang kesulitan dalam belajar membaca dan menulis permulaan anak usia dini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk melengkapi data dalam rangkaian analisis masalah penelitian. Data ini menyangkut hasil observasi yang diamati. Data ini biasa berbentuk tulisan dan gambar atau foto.

F. Teknik Analisis Data

Menurut (Sugiyono, 2013) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara otomatis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara terhadap informan dan juga adanya dokumentasi dilapangan tempat penelitian.

Deskripsi data yang digunakan yaitu menyusun dan mengelompokkan data menjadi 2 (dua) sehingga bisa memberikan gambaran daya nyata. Analisis yang dilakukan atas dasar data yang sebelumnya telah ditemukan karena mengingat bahwa penelitian kualitatif itu menolak pra konsep sebelum ke lapangan tempat penelitian. Adapun analisis data yang digunakan melalui 3 (tiga) tahap yaitu :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan banyak data di lapangan, peneliti juga bisa menerapkan metode wawancara, observasi atau berbagai dokumen yang berkaitan dengan peran pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat melalui program budi daya ikan keramba jaring apung (KJA) di Kabupaten Ende.

2. Penyajian Data

Data yang telah direduksi sebelumnya, kemudian bisa disajikan dalam bentuk deskripsi berdasarkan aspek-aspek yang ada dalam penelitian.

Biasanya di dalam penelitian ada banyak data yang didapatkan peneliti tetapi tidak semua data yang didapatkan dipaparkan karena akan memakan banyak waktu maka dari itu dapat dilakukan simpulan sehingga data yang diperoleh bisa dijelaskan secara singkat dan jelas

3. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir dalam penelitian kualitatif adalah yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang telah disimpulkan sebelumnya masih berubah kapan saja karena masih bersifat sementara akan tetapi jika sudah ada bukti yang mendukung dan benar-benar valid dan konsisten maka kesimpulan yang sebelumnya bisa dipercaya.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian mungkin bisa menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, tetapi bisa jadi juga tidak karena telah dijelaskan sebelumnya bahwa masalah dan rumusan masalah bisa berubah dalam penelitian kualitatif ini masih bersifat sementara dan bisa berkembang setelah peneliti sudah berada di lapangan.

G. Keabsahan Data

Salah satu cara yang paling penting dan mudah untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan triangulasi. Menurut (Sugiyono, 2014) triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Terdapat 3 (tiga) triangulasi menurut Sugiyono yaitu sebagai berikut :

1. Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber data yaitu untuk menguji kredibilitas terhadap data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas terhadap data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan waktu yang berbeda.

3. Traingulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data, untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data maka dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Desa Mukusaki Kecamatan Weweria Kabupaten Ende

a. Sejarah Desa Mukusaki

Desa Mukusaki adalah hasil perpecahan struktur Pemerintahan dari zaman pemerintahan kolonial Belanda dan Jepang. Swapraja yang sekarang disebut Camat pada waktu itu berkedudukan di Wolowaru (Swapraja Lio) serta Hamente (setingkat Desa) yang berkedudukan di Boafeo maka desa Mukusaki adalah bagian dari Desa Boafeo yang batas Swapraja diganti dengan kecamatan hamente diganti dengan Desa. Dari hasil penghapusan struktur yang lama maka terbentuklah 4 (Empat) Desa baru yakni:

1. Desa Boafeo 2. Desa Ratesuba 3. Desa Nabe 4. Desa Mukusaki

Dengan demikian terbentuklah Desa Mukusaki Bersama ketiga Desa lainnya. Sistem Pemerintahan pada waktu itu dengan cara ditunjuk langsung oleh pejabat tertinggi Daerah untuk menjadi Kepala Desa.

Adapun wilayah hukum Mukusaki terdiri dari 3 (tiga) dusun yaitu Dusun Mukusaki,Dusun Elamelo dan Dusun Watubara dengan 12 RT dan 6 RW. Adapun batas-batas Wilayah Desa Mukusaki sebagai Berikut :

Tabel 4.1 batas wilayah desa Mukusaki

Batas Desa Kecamatan

Utara Laut Flores Wewaria

Selatan Kelitembu Wewaria

Timur Desa Ekoae Wewaria

Barat Desa Kobaleba Maukaro

Gambar 4.1. Peta Desa Mukusaki

b. Administrasi Desa

Pusat Pemerintahan Desa Mukusaki terletak di Dusun Mukusaki dan untuk menuju kantor Desa Mukusaki secara administratif Desa Mukusaki terbagi atas 3 (tigaa) Dusun Yaitu:

1. Dusun Mukusaki terdiri dari 2 RW dan 4 RT 2. Dusun Elamelo terdiri dari 2 RW dan 4 RT 3. Dusun Watubara terdiri dari 2 RW dan 4 RT

Setiap dusun dipimpin oleh seorang kepala Dusun dibantu oleh ketua RW dan ketua RT. Sistem Pemerintahan yakni, Camat sebagai penyelenggara tugas umum pemerintahan Desa dan kepala Desa pada dasarnya bertanggungjawab kepada masyarakat Desa dan prosedur pertanggungjawaban disampaikan ke Bupati melalui Camat.

Kemudian kepala Desa bersama dengan BPD wajib memberikan keterangan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat

c. Topografi Desa

Desa mukusaki memiliki topografi dataran rendah dengan kerendahan ketinggian 0-1000 meter diatas permukaan laut (mdpl)dengan bentuk permukaan lahan relatif datar, bergelombang hingga perbukitan.kondisi fisik geografis terdiri dari dataran rendah,berbukit dan sebagian merupakan areal pertanian ,perkebunan dan perternakan . Sedangkan Iklim Desa Mukusaki memiliki iklim tropis dengan rata-rata mencapai 32 c dimana hampir sama secara geografis dengan daerah lainnya yang ada di KabupatenEnde yakni

memiliki 2 tipe musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Musim hujan di wilayah ini terjadi pada bulan Desember sampai dengan masih sering terjadi hujan ,sehinnga terkadang musim di daerah ini tidak bisa dipastikan ,ini merupakan fenomena alam yang tidak bisa diprediksi.

d. Kelompok Nelayan

Kelompok nelayan sangat sangat berperan penting dalam peningkatan pendapatan ekonomi , dimana ia tumbuh dan besar akan menjadi bagian daripada lingkungannya karena telah dipengaruhi dan mengambil sifat – sifat yang ada di sekitarnya. Adapun kelompok -kelompok nelayan yang ada di Desa Mukusaki kecamatan Wewaria Kabupaten Ende. Yang terdiri dari 2 kelompok 1 . tombo-tombo 2.

kerapu

Tabel 4.2 Kelompok Nelayan di Desa Mukusaki Kelompok Nelayan Ketua Kelompok

Tombo - tombo Abdul Kadir

Kerapu Ahmad Saleh

.

2. Sumber Mata Pencaharian Pokok Desa Mukusaki

Sejarah nelayan keramba jaring Apung sudah berdiri sejak 2010. di desa mukusaki sudah merupakan wilayah pesisir ,wilayah pesisir mayoritas dihuni oleh masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan .nelayan merupaka suatu kelompok yang kehidupannya mereka tergantung langsung pada hasil laut, baik itu dengan cara melekukan penangkapan atau pun budidaya, masyarakat nelayan di desa mukusaki mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah pemukiman yang dekat wilayah lokasi kegiatannya (laut). Sehingga masyarakat yang berada di pinggir pantai mayoritas adalah masyarakat yang mata pencahariannya tergantung dari laut.

Wilayah Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende memiliki luas laut yang sangat besar, namun masyarakat nelayan yang kurang mampu karena rendahnya tingkat pendapatan nelayan disebabkan berbagai faktor, seperti kekurangan modal untuk mengembangkan usaha, menurunnya daya dukung lingkungan yang membuat hasil tangkapan berkurang, rendahnya kualitas sumber daya manusia, rendahnya mutu produk dan sebagainya .

Adapun kesadaran dari masyarakat untuk membentuk kelompok nelayan karena melihat masyarakat yang menggunakan alat seadanya seperti mesin yang tidak layak digunakan dan jaring apung Letak geografis juga merupakan faktor adanya organisasi kelompok nelayan Kabupaten ende kecamatan wewaria desa mukusaki. Karena kelompok nelayan merupakan lembaga nelayan. Pemerintah desa mukusaki melihat bahwa Kabupaten Ende ini sangat berpotensi dengan luas

lautnya sehingga butuh untuk mengolah wilayah tersebut dengan baik maka pemerintah desa mukusaki membangun untuk melakukan program untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan berupa programprogram Keramba Jaring Apung (KJA) kepada nelayan- nelayan karena sebagian dari masyarakat nelayan minim sekali terhadap barang yang digunakan oleh masyarakat nelayan, pemerintah desa mukusaki juga melihat bahwa nelayan butuh pengawasan dan bimbingan untuk menciptakan masyarakat nelayan yang sejahtera. Selain itu juga, adanya organisasi kelompok nelayan di Kabupaten ende merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah untuk memudahkan Pemerintah mengkordinir masyarakat nelayan yang ada di Kabupaten Ende, flores timur. Dimana pemerintah mempunyai sikap dasar bahwa penanggung jawab pembangunan kemaslahatan nelayan adalah Pemerintah yang dibantu oleh organisasi kelompok nelayan yang ada di Desa Mukusaki.

Sebagai wadah perhimpunan nelayan, pemerintah desa mukusaki sepakat dan berkomitmen bahwa sudah waktunya masyarakat nelayan diberi otoritas untuk mengolah laut. Karena masyarakat nelayan punya modal sosial untuk itu.

Oleh sebab itu, ini menjadi agenda terpenting, dan kelompok nelayan akan terus mendorong Pemerintah desa dalam hal ini Departemen Keluatan & Perikanan agar memberikan ruang fasilitas yang memadai seperti perahu mesin ketinting dan juga jarring apung yang tepat guna untuk memudahkan dan peningkatan sumber daya manusia , serta keberpihakan hukum agar nelayan menjadi aktor yang berdaya.

Tabel 4.3 Pendapatan hasil Nelayan Pada Tahun 2022

Bisa kita lihat dari tabel di atas pendapatan nelayan itu merupakan penghasilan 2 bulan yang berbeda,dan juga pendapatan nelayan perbulan tidak menentu.maka dari itu adanya keramba sangat membantu dalamperekonomian masyarakat nelayan yang ada di Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende.

Table 4.4 Pekerja Utama Penduduk Desa Mukusaki No Jenis Pekerjaan Laki-laki perempuan

1 Nelayan 294 orang 1 orang

9 Dukun Kampung Terlati - -

10 Belum Bekerja 234 orang 403 orang

Jumlah 766 orang 806 orang

Secara umum kondisi ekonomi Desa Mukusaki lebih banyak ditunjang oleh sektor perikanan dan kelautan, dan selebihnya Bersumber di luar Desa . dan secara umum masyarakat Desa Mukusaki bermata pencaharian sebagai berikut berdasarkan hasil penjajakan pekerja utama penduduk Desa Mukusaki .

Khusus untuk potensi sumber daya alam ada beberapa hal yang sangat mendukung pendapatan masyarakat yakni Perikanan dan kelautan tangkapan hasil ikan yang dibudidayakan di desa Mukusaki adalah jenis-jenis ikan diantaranya ikan kerampu,kerapu macan,kerapu sunu ,kerapu tikus,kerapu hitam,hal ini terkait dengan kondisi laut yang sangat produktif.

Tabel 4.5 Potensi Sumber Daya manusia Jumlah dan kepadatan Penduduk Pada Tahun 2020

Jumlah Laki – laki 766 Orang

Jumlah Perempuan 806 Orang

Jumlah total 1.572 Jiwa

Jumlah Kepala Keluarga 390 kk

Kepadatan Penduduk 1.238 Per km

Penduduk merupakan bagian terpenting dalam suatu wilayah untuk diperhatikan mengingat sebagai modal dasar dalam sebuah pembanggunan,terutama penduduk yang ada di Desa Mukusaki yang menjadi penentu arah masa depan sebuah daerah

Berdasarkan table diatas jumlah kepadan penduduk Desa Mukusaki mengalami peningkatan dari tahun 2018 dengan jumlah penduduk dapat kita lihat table dibawah ini.

Table 4.6 Jumlah Penduduk Pada Tahun 2018

Jumlah Laki – laki 563 Orang

Jumlah Perempuan 643 Orang

Jumlah Total 1.206 Jiwa

Jumlah Kepala Keluarga 330 kk

3. Profil Pemerintahan Desa Mukusaki

Desa Mukusaki terdiri dari 3 (Tiga) dusun, masing-masing kepala dusun di rekomendasikan oleh warga yang berada di dusun tersebut dan pengangkatannya ditentukan oleh kepala desa dengan masa jabatan 6 tahun.

Kepala desa sebagai kepala pemerintahan di Desa Mukusaki dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh seorang sekretaris dan dua kepala urusan dan dua sekretaris pembantu

Adapun kepala-kepala urusan tersebut, adalah ::

1. Kepala Urusan Keuangan 2. Kepala Urusan Umum 3. Sekretaris Pembangunan 4. Sekretaris Pemerintahan

Dalam pemerintahan terdapat berbagai tugas pokok dalam setiap bidang masing-masing. .Adapun rincian tugas pokok/program kerja desa Mukusaki antara lain sebagai berikut

Kepala Desa, yaitu:

a. Melaksanakan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan urusan rumah tanggasen diri.

b. Menggerakkan partisipasi masyarakat dalam wilayah desa c. Melaksanakan tugas pemerintah daerah.

d. Melaksanakan tugas dalam rangka pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat desa.

e. Melaksanakan koordinasi jalannya pemerintahan ,pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat di desa.

f. Membagi tugas pada bawahan sesuai tugasnya dan member petunjuk pada bawahan secara lisan maupun melalui rapat staf dalam rangka pembinaan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

g. Mengawasi tanah perkuburan agar tidak diam bila oleh pihak lain

h. Membuat laporan mutasi tanah di wilayah desa.

i. Melaksanakan pemungutan pajak bumi dan bangunan guna menunjang pembangunan didaerah.

j. Mengawasi pemungutan PBB oleh petugas pemungut guna

tercapainya Target penerimaan PBB

k. Menggali dan memelihara sumber-sumber pendapatan dan kekayaan desa.

l. Bertanggung jawab atas jalannya penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat di desa.

Sekretaris desa, yaitu::

a. Membantu kepala desa dalam melaksanakan tugasnya.

b. Memberikan pelaksanaan administrasi secara teknis disusun organisasi pemerintah desa.

c. Menjalankan administrasi pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di desa serta memberikan pelayanan administrasi kepada kepala desa

d. Melaksanakan urusan surat-menyurat ,kearsipan dan laporan.

e. Melaksanakan urusan keuangan

f. Melaporkan situasi keamanan dan ketertiban penduduk dari semua urusan yang ada di wilayah kepala desa.

Bidang Pemerintahan, Yaitu:

a. Koordinasi dan melaksanakan pengendalian dalam rangka penanggulangan bencana alam.

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat.

c. Melaksanakan pembinaan kegiatan pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK).

d. Membantu,membina dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka musyawarah lembagaketahanan masyarakatdesa.

e. Penguatan sistemkeamanan lingkungan

f. Pembangunan danpemeliharaan poskeamanan lingkungan

g. Peningkatan kemampuan satuan pertahanan sipil/hansipdan satuan perlindungan masyarakat/linmasdidesadankelurahan.

h. Penegakanketentraman danketertibanmasyarakat.

i. Penggerakan partisipasi masyarakat dalam membangun desa dan kelurahan secara gotongroyong dan swadaya.

Bidang pembangunan, yaitu:

a. Menyiapkan bahan penyusunan program kebijakan penyelenggaraan dusun hidup didesa Mukusaki

b. Menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan dan perekonomian dan pembangunan desa Mukusaki

c. Menyiapkan bahan penyusunan program dan pembinaan pelayanan dan bantuan social kependudukan, pemberdayaan perempuan, pemuda dan olahraga, pendidikan, kebudayaan ,keagamaan dan kesehatan masyarakatdi desa Mukusaki.

Bidang Umum, yaitu:

a. Menyiapkan bahan pembinaan, penyelenggaraan dan ketertiban umum guna menegakkan peraturan perundang-undangan di desa Mukusaki

b. Menyiapkan bahan pembinaan kependudukan, keluarga berencana, bahan bumi dan bangunan, catatan sipil dan bencana alam.

c. Menyiapkan bahan pembinaan, kesatuan bangsa, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan lembaga-lembaga lain di desa Mukusaki.

d. Monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan.

e. Menyusun rencana tehnis sesuai bidang tugas masing-masing.

f. Melakukan perumusan kebijakan tehnis, pelaksanaan dan pengendalian, pemberi pembinaan dan penerimaan sesuai tugasnya serta pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala desa.

Bidang Keuangan, yaitu:

a. Menyapkan dana pembinaan, dalam penyelengaraan program kegiatan desa Mukusaki.

b. Menyiapkan dana kegiatan penyusunan program dan bantuan sosial kepedudukan desa Mukusaki Menyiapkan dana penyelenggaraan pembinaan perekonomian dan pembangunan desa Mukusaki.

c. Menyiapkan dana untuk penguatan sistem keamanan lingkungan.

d. Melaksanakan urusan keuangan.

e. Mengevaluasi rincian dana yang telah dianggarkan untuk kegiatan tertentu.

f. Melaporkan rincian dana keuangan yang telah dianggarkan pada wilayah desa Mukusaki.

Adapun struktur pemerintahan desa Mukusaki dapat dilihat pada bagan berikut.

Gambar 4.2 Struktur Organisasi

4. Visi dan Misi Visi

Terbangunnya tata kelola pemerintah desa yang bercahaya ( bersih, cerdas, sehat, sejahtera, dan berbudaya) guna mewujudkan desa Mukusaki yang adil makmur bermartabat dan religious.

Misi

1. Menyelenggarakan pemerintahan desa yang bersih, demokratis dan terbatas dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta bentuk-bentuk penyelewengan lainnya.

2. Menyelenggarakan pemerintahan yang melayani dan mengayomi masyarakat.

3. Mengembangkan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan potensi desa.

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakt untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baikdan berpendidikan.

5. Membanggun mental spiritual bagi seluruh birokrasi dan masyrakat untuk mewujudkan desa mukusaki yang

5. Membanggun mental spiritual bagi seluruh birokrasi dan masyrakat untuk mewujudkan desa mukusaki yang

Dokumen terkait