• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Peran Pemerintah Desa Dalam

Keramba Jaring Apung (Kja) Di Desa Mukusaki Kecamatan Weweria Kabupaten Ende

Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Program Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung (KJA) Di Desa Mukusaki Kecamatan Weweria Kabupaten Ende, maka dapat dilihat dari segala hal yang mendukung dan mendorong terjadinya peran Pemerintah Desa dalam pemberdayaan masyarakat nelayan, sementara faktor penghambat dilihat dari berbagai kendala yang ditemukan dalam Proses peran Pemerintah Desa dalam pemberdsyaan masyarakat nelayan untuk penjelasan lebih lanjut.

1. Pendukung

Faktor Pendukung yakni semua faktor yang sifatnya turut mendorong, menyokong, melancarkan, menunjang, membantu, mempercepat dan

sebagainya terjadinya segala sesuatu dan untuk memperoleh gambaran tentang hal-hal yang mendukung atau mendorong terjadinya peran pemerintah desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Program Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung (KJA), maka kami melakukan wawancara informan Ahmad Saleh selaku Ketua kelompok nelayan yang mengemukakan bahwa:

"Dalam rangka pemberdayaan bagi nelayan kami selalu memberikan usaha yang terbaik agar para nelayan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam mengelolah hasil perikanan dan tentunya kami menyesuaikan lainnya yang mereka butuhkan".

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa salah satu pendukung adalah adanya dukungan dari masyarakat karena tanpa masyarakat pemerintah desa juga tidak akan dapat mendeteksi atau mengetahui kendala-kendala yang dialami oleh kelompok nelayan.

Peneliti juga mewawancarai Fabianus Sandis Siga selaku Kepala Desa mengemukakan bahwa:

“Kami selaku Pemerintah Desa mendukung penuh Keramba Jaring Apung (KJA) apapun yang mereka butuhkan kita bantu, untuk keberhasilan masyarakat desa Mukusaki dengan itu sangat perlu kerjasama tim yang baik.

baik dalam turun lapangan mensosialisasikan program-program yang direncanakan”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kerja sama dalam melakukan sesuatu itu sangatlah penting karena tanpa adanya kerjasama yang baik tidak mudah untuk menyelesaikan masalah.

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya suatu proses perubahan pada masyarakat, diakibatkan adanya faktor yang mendorongnya yaitu diantaranya didukung oleh kuatnya komitmen dari kerja tim yang baik dari Pemerintah Desa sudah tersebar melalui upaya-upaya yang dilakukan agar tercapainya kegiatan yang dinginkan.

2. Penghambat

Di dalam proses perubahan tidak selamanya hanya terdapat faktor pendukung saja, akan tetapi juga ada faktor pengambat pada penelitian ini adalah semua jenis faktor yang sifatnya menghambat dan menahan terjadinya segala sesuatu dapat dilihat dari kendala yang ditemukan dalam proses peran pemerintah desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Program Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung (Kja) Desa Mukusaki Kecamatan Weweria Kabupaten Ende. Untuk mengetahui faktor penghambat tersebut maka dilakukan wawancara dengan informan Ahmad Saleh selaku ketua kelompok nelayan di Desa Mukusaki mengemukakan bahwa:

“Dalam membudidayakan ikan anggota kami ini juga kurang dalam segi pemahaman terhadap bagaimana cara memelihara ikan yang baik, hal ini dikarenakan anggota kelompok kami memang dari masyarakat biasa yang tidak mendalami pendidikan khusus terhadap budidaya ikan ini. Jadi dalam pemeliharaan ikan ini kami mengandalkan sedikit pemehaman yang kami ketahui dan mengikuti cara-cara yang telah kami lihat pada kelompok-kelompok lain.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa yang menjadi kendala dalam program budidaya ikan Keramba Jaring Apung

(KJA) desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende ini yaitu pemahaman anggota tentang budidaya ikan masih rendah dan perawatan yang kurang maksimal terhadap keramba budidaya dan ikan yang dibudidayakan.

69 BAB V

KESIMPULAN A. Kesimpulan

Pemerintah daerah kabupaten Ende telah melakukan berbagai upaya dalam pemberdayaan nelayan dengan berdasar kepada UU No. 7 Tahun 2016 tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan pembudidaya. Peran pemerintah telah berjalan dengan baik, masyarakat nelayan diberikan pelatihan dan pendampingan melalui BIMTEK dan telah melakukan peyuuhan kepada masyarakat nelayan di Desa Mukusaki. Pemerintah dalam memberikan pendampingan, pelatihan dan peyuluhan bagi nelayan masih terkendala dengan penyeseuaian waktu sehinga mempengaruhi partisipasi kegiatan bagi nelayan.

B. Saran

1. Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian yang serius terhadap masyarakat nelayan dengan meningkatkan kegiatan pemberdayaan kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, pendampingan, peningkatan sarana dan lainnya.

2. Pemerintah daerah harus mampu berkerjasama dalam dan saling bersinergi dalam pembangunan dan pemberdayaan nelayan khusunya di Desa Mukusaki Kecamatan Weweria kabupaten Ende.

70

DAFTAR PUSTAKA

Adimihardja,K.,&H,H. (2001). Participatory Researchappraisal” Dalam Pelaksanaan Pengamdian Kepada Masyarakat. Humaniora Utama Perss (HUP).

Berry, D. (2003). Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Raja Grafindo Persada Hikmat, H. (2001). Strategi pemberdayaan masyarakat. Humaniora Utama Press https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ende

Kusnadi. 2003. Akar Kemiskinan Nelayan. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.136 hlm.

Lantaeda, S. B., Lengkong, F. D. J., & Ruru, J. M. (2017). Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Penyusunan Rpjmd Kota Tomohon. Jurnal Administrasi Publik, 4(48).

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya..

portal.endekab.go.id

Retnowati, E. (2011). Nelayan Indonesia Dalam Pusaran Kemiskinan Struktural.

Perspektif, XVI(3), 149–159.

Rumlus, R., Johny, L., & Michael, M. (2019). Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Kemampuan Koneksi Matematis (Tinjauan Terhadap Pendekatan Pembelajaran Savi), 53(9), 1689–

1699.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sunartiningsih. (2016). Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Instansi Lokal.

Aditya Media.

Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 dalam Sonny Hari Harmadi, “Nelayan Kita”, Kompas 19 November 2014.

Syahri, M. A. (2018). Peran dan Wewenang Majelis Tuha Peut Dalam Membuat Kebijakan Partai Aceh (Studi Kasus Dewan Pimpinan Partai Aceh).

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, 3(1–22), 1–22.

Tahir, M. M. (2015). Good Urban Governance : Peran Pemerintah dalam Pembangunan Wilayah Kecamatan di Kota Makassar. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 8, 9–15.

Ulumiyah, I., Gani, A. J. A., & Mindart, L. I. (2013). Peran Pemerintah Desa Dalam Memberdayakan Masyarakat Desa (Studi Pada Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(5), 890–

899.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

Undang-undang 45 Tahun 2009 mendefinisikan nelayan sebagai “orang yang mata pencharianya melakukan penangkapan ikan”.

UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan,

UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan pertanian.

UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU Nomor 16 Tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan

Veithzal, R. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Raja Grafindo Persada.

www.mongabay.co.id

L A M

P

I

R

A

N

Gambar: Kantor Desa Mukusaki Kecamatn Wewaria Kabupaten Ende

Gambar: Wawancara Bersama Kepala Desa

Gambar: Wawancara Bersamaketua Kelompok Nelayan

Gambar: Anggota Kelompok Nelayan

Gambar: Ikan Keramba Jaring Apung ( KJA )

Gambar: Pemandangan Pantai Di Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria

Gambar: Keramba Jaring Apung ( KJA )

79

92

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

MUHAMAD AJHAR IGO, lahir di Watubara pada tanggal 03 Mei 1998. Anak kelima dari lima bersaudara pasangan Ayah Hasan Karo dan Ibu Nur Nona. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Negeri Watubara tahun 2010. Pada tahun itu juga penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama diSMPK Sinar Pelita Mukusaki hingga tamat pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri Ende dengan mengambil Jurusan Bahasa. Selanjutnya pada tahun 2016, penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan mengambil program studi Ilmu Pemerintahan. Pada tahun 2022 ini akan mengantarkan penulis untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S1) dengan menyusun karya ilmiah dengan “Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Program Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung (KJA) Di Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende’’.

Dokumen terkait