• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Devinisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Definisi operasional variabel digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai pembahasan yang akan dibahas dan diteliti. Di samping itu, operasional variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing analisis, sehingga pengujian hipotesis atau kesimpulan dengan menggunakan alat bantu yang dapat dilakukan dengan tepat. Adapun yang menjadi definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Anggaran Pendapatan Desa

Anggaran pendapatan desa didefinisikan pengelolaan keuangan degan membandingkan anggaran pendapatan yang telah dianggarkan dengan realisasi pendapatan

b. Anggaran Belanja Desa

Anggaran belanja desa didefinisikan pengelolaan keuangan dengan membandingkan anggaran belanja yang dianggarkan dengan realisasi belanja.

2. Pengukuran Variabel

a. Anggaran Pendapatan Desa

Pengukuran variabel untuk anggaran Pendapatan dengan metode analisis varians pendapatan dan analisis pertumbuhan pendapatan.

a) Varians Pendapatan

Tabel 3.1 Kriteria Varians Pendapatan

Kriteria Ukuran

Baik

Realisasi Pendapatan > Anggaran Pendapatan

Kurang Baik

Realisasi Pendapatan < Anggaran Pendapatan

Sumber (Mahmudi,2010) b) Pertumbuhan Pendapatan

Tabel 3.2 Kriteria Pertumbuhan Pendapatan

Kriteria Ukuran

Naik Positif

Turun Negatif

Sumber (Mahmudi,2010) b. Anggaran belanja desa

Pengukuran variabel untuk anggaran belanja dengan metode analisis varians dan analisis pertumbuhan belanja.

c) Varians Belanja

Tabel 3.3 Kriteria Varians Belanja

Kriteria Ukuran

Baik Realisasi Belanja < Anggaran Belanja Kurang Baik Realisasi Belanja >Anggaran Belanja Sumber (Mahmudi,2010)

d) Pertumbuhan Belanja

Tabel 3.4 Kriteria Pertumbuhan Belanja

Kriteria Ukuran

Naik Positif

Turun Negatif

Sumber (Mahmudi,2010)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Morissaan (2012) populasi adalah sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi yang bersangkutan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Anggaran Pendapatan Desa selama Tahun 2016-2020 yang terletak pada Desa Cendana Kec.Burau Kabupaten Luwu Timur.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive sampling, yaitu pengambilan sampel

berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu, seperti sifat-sifat populasi atau ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya (Notoamoatmodjo:2010).

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah Laporan Belanja Desa pada tahun 2016-2020.

Kriteria penarikan sampel dalam observasi ini yaitu:

1. Data Mengenai Anggaran Pendapatan Desa pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Tahun 2016-2020.

2. Data mengenai Anggaran Belanja Desa pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Tahun 2016-2020

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah metode yang peneliti gunakan saat mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Oleh karena itu, pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/tulisan. Dokumen-dokumen ataupun arsip-arsip yang berkaitan dengan anggaran pendapatan desa dan belanja desa yang dilakukan dikantor desa cendana yang mengandung penjelasan sesuai dengan masalah yang ingin diteliti. Dokumen yang diperlukan yakni laporan realisasi anggaran pendapatan desa tahun 2016-2020 dan laporan realisasi anggaran belanja desa tahun 2016-2016-2020..

F. Teknik Analisis

Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Analisis pendapatan desa, Berdasarkan laporan realisasi anggaran, dapat dilakukan analisis pendapatan dengan cara:

a. Menurut Mahmudi (2010) ,Analisis varians anggaran pendapatan dilakukan dengan cara menghitung selisih antara realisasi pendapatan dengan yang dianggarkan. Sebagai berikut:

Realisasi Pendapatan Desa – Anggaran Pendapatan Desa

b. Menurut Mahmudi (2010:138), Analisis Pertumbuhan pendapatan dirumuskan sebagai berikut:

2. Analisis belanja desa, Berdasarkan laporan realisasi anggaran, dapat

dilakukan analisis pendapatan dengan cara:

a. Menurut Mahmudi (2010), Analisis varians Anggaran Belanja dilakukan dengan cara menghitung selisih antara realisasi belanja dengan yang dianggarkan sebagai berikut:

Realisasi Belanja Desa – Anggaran Belanja Desa

b. Menurut Mahmudi (2010:160), Analisis pertumbuhan Belanja dirumuskan sebagai berikut

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Luwu Timur

Desa Cendana merupakan sala satu Desa dari 18 (Delapan Belas) Desa yang ada di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur. Desa Cendana terdiri atas 5 (Lima) Dusun yaitu Dusun Dongi-Dongi, Dusun Kelapa Dua, Dusun Cendana Waemanggori, Dusun Korondui dan Dusun Mattirowali.

Desa Cendana adalah Desa yang terletak pada daerah pengunungan tinggi, yang secara geografis berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara : Hutan Konversi b. Sebelah Timur : Desa Bone Pute c. Sebelah Barat : Desa Batu Putih d. Sebelah Selatan : Desa Jalajja

Berikut Gambaran Tentang Sejarah Terbentuknya Desa Cendana Tabel 4.1

TAHUN PERISTIWA

1997-1998 Desa Cendana merupakan hasil pemekaran dari Desa Jalajja pada saat itu masih di kuasai wilayah Kecamatan Burau dengan status Desa persiapan. Desa Cendana yang terdiri dari 4 (Empat) Dusun diantaranya adalah :

1. Dusun Dongi-Dongi yang dikepalai oleh Saudara H.Laju 2. Dusun Cendana yang dikepalai oleh Saudara Andi Ahmad 3. Dusun Kelapa Dua yang dikepalai oleh Saudara M.Arsah 4. Dusun Korondui yang dikepalai oleh Saudara Alm.Samsu 1999 Desa Cendana menambah satu Dusun yaitu Dusun Waemanggori

yang dikepalai oleh Saudara Alm.H.Mude

2000 Pada tahun ini Desa Cendana menambah lagi satu Dusun yaitu Dusun Mattirowali yang dikepalai oleh saudara Alm. Andarias N, Selanjutnya setelah wafatnya Alm. Andarias pada tahun yang

sama, maka dilakukanlah musyawarah untuk memilih kepala Dusun yang baru dan terpilih Saudara Tasmil.

Tahun 2000 juga ditandai dengan pengundur dirinya Saudara Bahrudi, BA yang pada saaat itu menjabat Sekertaris Desa, dan sebagai penggantinya lewat Musyawarah terpilih Saudara Achmad.

2004 Pada tahun 2004 Desa Cendana ditetapkan sebagai Desa Depenitif yang di kepalai oleh Alm. Somba Rony.

2007 Pada tahun 2007 saat itu diadakan pemilihan Kepala Desa secara demokrasi dan yang terpilih adalah Saudara M.Arsah dan selanjutnya di lantik oleh Bupati Kabupaten Luwu Timur Bapak Drs. Andi Hatta Marakarma pada tanggal 19 Januari 2008 sesuai dengan keputusan BupatiLuwu Timur No.31 Tahun 2008.

2014 Pada bulan Januari tahun 2014 masa jabatan satu priode yang dijabat oleh M.Arsah telah habis dan sebagai pelaksana tugas (Plt) dijabat oleh Saudara Achmad sampai bulan November yang pada saat itu menjabat sebagai Sekertaris Desa. Selanjutnya diadakan pemilihan Kepala Desa secara demokrasi pada bulan November dan yang terpilih pada saat itu adalah Saudara Hamka, dan dilantik oleh Bapak Bupati Luwu Timur H. Andi Hatta Marakarma pada tanggal 22 Desember 2014. Sesuai keputusan Bupati Luwu Timur No. 31 Tahun 2015

2016 Pada bulan Januari 2016. Kepala Desa Cendana yang dijabat oleh Hamka melakukan pengurangan satu Dusun, setelah melalui musyawarah dan diserujui oleh Badan Permusyawaratan Desa.

Pada saat itu wilaya Dusun Cendana dan Waemanggori digabungkan menjadi Dusun Cendana Waemanggori.

Adapun Visi dan Misi dari Kepala Desa terpilih Desa Cendana yaitu : a. Visi

“Cendana yang maju, aman, berkembang serta bermartabat”

b. Misi

 Meningkatkan pelayanan masyarakat yang semakin padat.

 Bersama-sama melaksanakan hasil kebijakan pemerintah.

 Meningkatkan sarana dan prasarana dalam sector perkebunan dan usaha lainnya.

 Meningkatkan infrastruktur Desa yang lebih baik.

 Menggali dan memajukan potensi Desa yang ada, bai itu potensi SDA maupun SDA yang ada.

 Meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat baik dalam usaha maupun beribadah dan bermasyarakat.

2. Keadaan Umum Desa Cendana a. Keadaan Geografis Desa 1) Batas Wilayah

 Sebelah Utara berbatas dengan Hutan Konversi

 Sebelah Timur berbatas dengan Desa Bone Pute

 Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Jalajja

 Sebelah Barat bertbatas dengan Desa Batu Putih

2) Luas Wilayah

Luas wilayah Desa Cendana sekitar 24,91 Km2, yang terdiri dari areal pengunungan, perkebunan dan sisanya adalah wilayah pemukiman penduduk.

3) Keadaan Topografi

Secara umum keadaan topografi Desa Cendana adalah daerah pengunungan.

b. Iklim Desa Cendana

Pada umumnya iklim di Indonesia merupakan iklim tropis yang mana iklim tersebut terbagi dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, begitu pula halnya dengan keadaan iklim Desa Cendana.

c. Keadaan Sosial dan Ekonomi Desa 1) Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Desa Cendana senantiasa mengalami perubahan pada setiap bulan ataupun tahun, ini disebabkan dan dipengaruhi oleh adanya penduduk yang lahir dan meninggal, pindah dan datang, ini dapat dilihat pada table di bawah ini :

Jumlah Penduduk Tabel 4.2

Jenis kelamin Jumlah

Laki – Laki 900

Perempuan 810

Total 1,710 Jiwa

Sumber Data : Pemerintah Desa Cendana

Dari data tabel 4.2 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih dominan dari pada jumlah laki-laki dengan perbandingan antara 810 jiwa penduduk perempuan dan 900 jiwa penduduk laki-laki. Dan total jumlah keseluruhan penduduk Desa Cendana sebanyak 1,710 jiwa.

2) Tingkat Kesejahteraan

Perbandingan Jumlah KK Sejahtera dan Prasejahtera Tabel 4.3

Jumlah

Sejahtera (KK) 118

Prasejahtera (KK) 212

Total 330

Sumber Data : Pemerintah Desa Cendana

Dari data tabel 4.3 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah penduduk Sejahtera lebih dominan dari pada jumlah Penduduk prasejahtera dengan perbandingan antara 118 kartu keluarga penduduk sejahtera dan 212 kartu keluarga penduduk prasejahtera. Dan total jumlah

keseluruhan prasejahtera dan sejahtera Desa Cendana sebanyak 330 Kartu Keluarga.

3. Struktur Organisasi dan Job description a. Struktur Organisasi

Desa adalah pemukiman di pedesaan. Di Indonesia, kata desa adalah subbagian di bawah pembagian administratif Indonesia dan dipimpin oleh kepala desa.

1. Kepala Desa

Kepala desa adalah kepala pemerintahan desa yang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa.

Tanggung jawab kepala desa adalah: menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, melaksanakan pembangunan desa, membina masyarakat desa, dan memberdayakan masyarakat desa. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepala desa menyelenggarakan fungsi:

1) Menyelenggarakan pemerintahan tingkat desa, seperti pengelolaan pemerintahan, peraturan desa, masalah pertahanan, ketertiban keamanan umum, pekerjaan perlindungan masyarakat, pengelolaan kependudukan, pengelolaan penataan wilayah, dll.

2) Melaksanakan pembangunan pembangunan infrastruktur pedesaan, pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya.

3) Pengembangan masyarakat, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keyakinan agama, ketenagakerjaan, dll.

4) Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas mensosialisasikan dan memotivasi masyarakat dalam bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan, pemberdayaan keluarga, kepemudaan, olah raga dan organisasi kepemudaan.

5) Menjalin kemitraan dengan instansi masyarakat dan instansi lain Sekretaris desa merupakan bagian integral dari kepemimpinan sekretariat desa

2. Sekertaris Desa (Sekdes)

Sekertaris desa adalah membantu kepala desa untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2), Sekretaris Desa mempunyai fungsi:

1) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tatanaskah,administrasi perangkat desa, penyediaan prasaranan perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian asset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.

2) Melaksnakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.

3) Melaksnakan urusan perencanaan seperti menyusun rencanan anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta menyusun laporan.

4) Melakukan buku administrasi desa sesuai dengan bidang tugas Sekretaris Desa atau susuai dengan keputusan kepala desa 5) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Desa dan

Pemerintah yang lebih tinggi 3. Kaur Keuangan

Kaur keuangan berkedudukan sebagai unsur staf secretariat, bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.

Melaksanakan tugas tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Fungsi kaur keuangan lainnya adalah :

1) Mengkordinasikan urusan perencanaan desa 2) Menyusun RAPBDes.

3) Menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan desa 4) Melakukan monitoring dan evaluasi program pemerintah desa 5) Menyusun rencana pembangunan jangka menegah desa

(RPJMDesa) dan rencana kerja pemerintah desa (RKPDesa) 6) Menyusun laporan kegiatan desa

7) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

4. Kaur Perencanaan

Kaur Perencanaan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat, kaur perencanaan bertugas membantu sekretaris desa dalam urusan pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Untuk pelaksanaan tugas kaur perencanaan mempunyai fungsi

1) Mengkordinasi urusan perencanaan desa 2) Meyusun RAPBDesa

3) Menginventarisir data data dalam rangka pembangunan desa 4) Melakukan monitoring dan evaluasi program pemerintah desa

5) Menyusun rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa) dan rencana kerja pemerintah desa (RKPDesa) 6) Meyusun laporan kegiatan desa

7) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

5. Kaur Umum

Kaur umum bertugas membantu sekretaris desa dalam melaksankan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventari kekayaan desa,serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan.

Untuk melaksanakan tugas kaur umum memiliki fungsi yaitu :

1) Pelaksanaan, pengadilan dan pengelolalan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian tata kearsipan

2) Pelaksanaan pencatatan investarisasi kekayaan desa 3) Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum

4) Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor serta

5) Pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor

6) Pengelolaan administrasi perangkat desa persiapan bahan-bahan laporan dan

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa.

6. Kasi Pemerintahan

Kasi pemerintahan berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis bidang pemerintahan, kasi pemerintahan membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional dibidang pemerintah. Untuk melaksanakan tugas kasi pemerintahan mempunyai Fungsi:

1) Melaksanakan manajemen tata praja pemerintah desa 2) Menyusun rancangan regulasi desa

3) Melaksanakan pembinaan masalah pertahanan

4) Melaksnakan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat desa

5) Melaksanakan upaya perlindungan masyarakat desa 6) Melaksanakan pembinaan masalah kependudukan 7) Melaksanakan penataan dan pengelolaan wilayah desa 8) Melaksanakan pendataan dan pengelolaan profil desa

9) Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

7. Kasi kesejahteraan

Kasi kesejahteraan berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis dibidang kesejahteraan, bertugas untuk membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional dibidang kesejahteraan, untuk melaksankan tugas kasi kesejahteraan mempunyai fungsi yaitu:

1) Melaksanakan tugas sosialisasi serta memotivasi masyarakat dibidang social budaya

2) Melaksankan tugas sosialisasi serta memotivasi masyarakat di bidang ekonomi

3) Melaksnakan tugas sosialisasi serta memotivasi masyarakat dibidang politik

4) Melaksanakan tugas sosialisasi serta memotivasi masyarakat dibidang lingkungan hidup

5) Melaksanakan tugas sosialisasi serta memotivasi masyarakat dibidang pemberdayaan keluarga

6) Melaksankan tugas sosialisasi serta memotivasi masyarakat dibidang pemuda, olahraga dan karang taruna

7) Melaksankan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

8. Kasi Pelayanan

Kasi pelayanan berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis dibidang kesejahteraan dan bertugas membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional dibidang pelayanan. Untuk melaksanakan tugas kasi keuangan mempunyai fungsi yaitu:

1) Melaksanakan penyuluhan dan memotivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat desa

2) Meningkatkan upaya partisipasi masyarakat desa

3) Melaksanakan pelestarian nilai social budaya masyarakat desa 4) Melaksanakan pelestarian nilai social budaya keagamaan dan

ketenaga kerjaan masyarakat desa

5) Melaksankan pekerjaan teknis urusan kelahiran dan kematian 6) Melaksanakan pembangunan bidang pendidikan

7) Melaksanakan pembangunan bidang kesehatan 9. Kepala Dusun

Kepala dusun berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan yang bertugas membantu kepala desa dalam pelaksanaan tugas diwilayahnya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksu pada ayat (2) kepala dusun memiliki fungsi:

1) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah

2) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya

3) Melaksankan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan

4) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

B. HASIL DAN PEMBAHSAN a. Hasil penelitian

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai hasil pengelolaan data beserta pembahasannya. Dari hasil penelitian ini diperoleh dengan peneliti mengambil data dokumentasi di kantor Desa Cendana Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur. Data dokumentasi diambil pada bulan Oktober 2021. Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti menggolongkan ke dalam beberapa kelompok yaitu berdasarkan anggaran pendapatan desa dan belanja desa, realisasi pendapatan desa dan belanja desa. Analisis deskriktif akan memaparkan pengelolaan pendapatan desa dan belanja desa terhadap variabel pendapatan desa dan belanja desa meliputi analisis varians pendapatan, analisis pertumbuhan pendapatan, analisis varian belanja dan analisis pertumbuhan belanja. Pengelolaan dan analisis data ini menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2013. Berikut ini adalah hasil dari dokumentasi di Desa Cendana Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur

yang memberikan data mengenai anggaran pendapatan desa dan belanja desa yang diteliti.

1. Analisis Varians Pendapatan

Analisis varians penelitian ini menggambarkan selisih antara realisasi pendapatan dengan yang dianggarkan. Informasi selisih anggaran tersebut sangat membantu pengguna laporan keuangan dalam menganalisis pengelolaan pendapatan. Analisis varians pendapatan dapat ditunjukkan data presentas dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Hasil Varians Anggaran Pendapatan

Tahun

Realisasi APBD APBD

Selisih kriteria Anggaran

Pendapatan

Anggaran Pendapatan

2016 Rp1.263.681.695 Rp1.267.082.000 (Rp 3.400.305) Kurang Baik 2017 Rp1.459.556.528 Rp1.456.443.561 Rp3.112.967 Baik 2018 Rp1.613.152.261 Rp1.865.331.967 (Rp252.179.706) Kurang Baik 2019 Rp1.990.672.576 Rp1.947.483.576 Rp43.189.000 Baik 2020 Rp2.124.790.973 Rp2.119.824.015 Rp4.966.958 Baik

Berdasarkan tabel 4.4, mengenai varians anggaran pendapatan desa di Desa Cendana Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur secara keseluruhan dinilai memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaiaan pendapatan desa yang melebihi target, anggaran pendapatan desa di desa cendana pada tahun 2017, 2019, dan 2020. Hasil tersebut menandakan bahwa Pengelolaan anggaran pendapatan desa di desa cendana kecamatan burau secara keseluruhan mampu memenuhi anggaran pendapatannya.

Meskipun pada tahun 2016 dan 2018 pemeriksaan variansi pendapatan

desa di desa cendana dirasa kurang memuaskan karena realisasi pendapatannya lebih kecil dari jumlah yang dianggarkan.

2. Analisis Pertumbuhan Anggaran Pendapatan

Tabel 4.5 Hasil Pertumbuhan Anggaran Pendapatan

Tahun Realisasi APBD APBD

% Kriteria Realisasi t Realisasi t-1

2015 Rp986.744.000 Rp987.783.000

2016 Rp1.263.681.695 Rp1.267.082.000 128% Positif 2017 Rp1.459.556.528 Rp1.456.443.561 115% Positif 2018 Rp1.613.152.261 Rp1.865.331.967 111% Positif 2019 Rp1.990.672.576 Rp1.947.483.576 107% Positif 2020 Rp2.124.790.973 Rp2.119.824.015 109% Positif

Berdasarkan hasil Pertumbuhan Anggaran Pendapatan pada tabel 4.5, pertumbuhan pendapatan di Desa Cendana dari tahun 2016 hingga tahun 2020 secara umum baik. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat kenaikan terbesar yang terjadi pada tahun 2016 sebesar 128% sedangkan tingkat kenaikan rendah terjadi pada tahun 2019 sebesar 107% dengan demikian, yang di ukur dari pertumbuhan pendapatan dan realisasi pendapatan di desa cendana priode 2016-2020 yaitu tumbuh atau positif.

3. Analisis Varians Anggaran Belanja

Tabel 4.6 Hasil Analisis Varians Anggaran Belanja

Tahun Realisasi APBD APBD Selisih kriteria

Anggaran Belanja Anggaran Belanja

2016 Rp1.263.907.515 Rp1.267.307.820 (Rp3.400.305) Baik 2017 Rp1.453.900.000 Rp1.462.846.192 (Rp8.946.192) Baik 2018 Rp1.596.496.250 Rp1.874.384.939 (Rp277.888.689) Baik 2019 Rp1.906.546.500 Rp1.973.207.750 (Rp66.661.250) Baik 2020 Rp2.102.119.500 Rp2.129.674.500 (Rp27.555.000) Baik

Berdasarkan tabel 4.6, analisis varians belanja desa secara umum berdasarkan kriteria penilaian Mahmudi (2010) menunjukkan bahwa pengelolaan anggaran belanja di Desa Cendana dari tahun 2016-2020 dapat dikatakan baik, artinya desa cendana mampu memanfaatkan dan mengendalikan anggaran belanja. Agar tetap dalam anggaran yang ditetapkan.

4. Hasil Pertumbuhan Anggaran Belanja

Tabel 4.7 Hasil Analisis Pertumbuhan Anggaran Belanja

Tahun Realisasi APBD APBD

% Kriteria Realisasi t Realisasi t-1

2015 Rp986.744.000 Rp987.783.000

2016 Rp1.263.907.515 Rp1.267.307.820 128% Positif 2017 Rp1.453.900.000 Rp1.462.846.192 115% Positif 2018 Rp1.596.496.250 Rp1.874.384.939 109% Positif 2019 Rp1.906.546.500 Rp1.973.207.750 102% Positif 2020 Rp2.102.119.500 Rp2.129.674.500 107% Positif

Berdasarkan tabel diatas hasil pertumbuhan belanja di Desa Cendana dari tahun 2016 hingga tahun 2020 dapat disimpulkan baik. Hal ini ditunjukkan tingkat kenaikan terbesar pada tahun 2016 sebesar 128%

sedangkan tingkat kenaikan terendah terjadi pada tahun 2019 sebesar 102%. Dengan demikian, yang diukur dari pertumbuhan belanja,

pengelolaan anggaran dan realisasi belanja desa di Desa Cendana periode 2016-2020 tumbuh atau positif.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel yang terkait Pendapatan desa dan belanja desa. Pendapatan desa adalah semua penerimaan uang melalui rekening kas desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayarkan kembali oleh desa. Adapun sumber-sumber pendapatan desa yaitu: Pendapatan asli desa (PAD), pendapatan transfer dan pendapatan desa lain-lain yang sah. Pendapatan Asli Desa (PAD) yaitu pendapatan murni upaya yang dilakukan oleh desa untuk menambah penerimaan yang kemudian dimasukkan kedalam rekening kas desa, Pendapatan transfer desa adalah Pendapatan yang bersumber dari dana Pemerintah Pusat, Provinsi, ataupun kabupaten yang dilakukan dan pendapatan lain-lain yang sah.

Belanja desa adalah semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu ) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Jenis-jenis belanja desa yaitu: Belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal dan belanja tak terduga.

Hasil penelitian Analisis Pengelolaan Anggaran Pendapatan Desa dan Belanja Desa di Desa Cendana Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur tahun 2016-2020 yang meliputi:

a) Analisis Varians Pendapatan

Analisis Varians Pendapatan Desa menunjukkan bahwa secara umum Pengelolaan Anggaran Pendapatan Desa Cendana dapat dikatakan memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2017 Selisih varians Realisasi anggaran pendapatan dan anggaran pendaptannya sebesar Rp.3.112.967 yang dimana kriterianya dikatakan baik karena Pencapaian Realisasi Pendapatan desa yang melebihi target Anggaran pendapatan, Tahun 2019 selisihnya sebesar Rp. 43.189.000 yang dimana kriterianya dikatakan baik karena mampu melebihi target Anggaran Pendapatan, dan 2020 selisihnya sebesar Rp. 4.966.958 dikatakan baik karena mampu melebihi target Anggaran Pendapatan. Sedangkan pada tahun 2016 selisih Realisasi Anggaran Pendapatan dan Anggaran Pendapatannya Sebesar (Rp.3.400.305) dikatakan belum memuaskan karena realisasi pendapatannya lebih kecil dari jumlah yang dianggarkan, begitu juga pada tahun 2018 selisih anggarannya sebesar (Rp. 252.179.706) dikatakan kurang baik karena tidak melebihi target yang dianggarkan.

b) Analisis Perumbuhan Pendapatan

Berdasarkan tabel 4.5 Analisis pertumbuhan pendapatan desa pada tahun 2016-2020 secara umum pertumbuhannya dikatakan baik.

Yang dimana pada tahun 2016 presentasenya sebesar 128% dikatakan positif karena pertumbuhan pendapatannya naik, tahun 2017 dikatakan positif karena pertumbuhan pendapatannya sebesar 115%, sedangkan pada tahun 2018 memperoleh presentase sebesar 111% namun masi dikatakan posif karena pertumbuhan pendapatannya naik. Pada tahun

Yang dimana pada tahun 2016 presentasenya sebesar 128% dikatakan positif karena pertumbuhan pendapatannya naik, tahun 2017 dikatakan positif karena pertumbuhan pendapatannya sebesar 115%, sedangkan pada tahun 2018 memperoleh presentase sebesar 111% namun masi dikatakan posif karena pertumbuhan pendapatannya naik. Pada tahun

Dokumen terkait