• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dewan Komisaris

Dalam dokumen Booklet Perbankan Indonesia 2009 (Halaman 84-90)

Pilar 1. Minimum Capital Requirement

A. Ketentuan Kelembagaan, Kepengurusan, dan Kepemilikan Bank

1) Dewan Komisaris

Jumlah anggota dewan komisaris Bank Umum konvensional sekurang-kurangnya 3 orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Paling kurang 1 orang anggota dewan komisaris wajib berdomisili di Indonesia. Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris atau Komisaris Utama.

Paling kurang 50% dari jumlah anggota dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham harus memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.

Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Anggota Dewan komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan atau anggota Dewan komisaris, Direksi, atau Pekjabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi

pengawasan pada 1 perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank.

Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional bank.

Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang: Komite Audit; Komite Pemantau Risiko; Komite Remunerasi dan Nominasi.

Mantan Anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen tidak dapat menjadi Komisaris Independen pada bank yang bersangkutan, sebelum menjalani masa tunggu (cooling off) selama 1 tahun.

2) Direksi

Direksi Bank Umum konvensional sekurang-kurangnya berjumlah 3 orang. Seluruh anggota Direksi wajib berdomisili di Indonesia.

Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur atau Direktur Utama.

Setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi oleh Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham, harus memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.

Mayoritas anggota direksi wajib berpengalaman dalam operasional bank sekurang-kurangnya 5 tahun di bidang operasional sebagai pejabat eksekutif bank. Bagi Bank Umum Syariah,

mayoritas anggota direksi wajib berpengalaman dalam operasional bank Syariah sekurang-kurangnya 2 tahun sebagai pejabat eksekutif. Direktur utama bank wajib berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.

Mayoritas anggota direksi dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua termasuk besan dengan anggota dewan komisaris.

Anggota direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota dewan komisaris, direksi atau pejabat eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan atau lembaga lain.

Anggota direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain.

Anggota direksi dilarang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.

Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank.

Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian.

Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi.

Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Pihak Independen sebagai anggota komite audit dan komite pemantau risiko pada bank yang bersangkutan sebelum menjalani masa tunggu (cooling off) selama 6 bulan.

Kepengurusan BPR Konvensional

Kepengurusan BPR terdiri dari Direksi dan Komisaris. Anggota direksi dan dewan komisaris wajib memenuhi persyaratan :

kompetensi; integritas; dan reputasi keuangan.

1) Dewan Komisaris

Jumlah anggota dewan komisaris sekurang-kurangnya 2 orang.

Paling sedikit 50% anggota dewan komisaris wajib memiliki pengetahuan dan atau pengalaman di bidang perbankan.

Anggota dewan komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai komisaris paling banyak pada 2 BPR atau BPRS lain.

Anggota Dewan Komisaris BPR dilarang menjabat sebagai anggota direksi pada BPR, BPRS dan atau Bank Umum.

Anggota dewan Komisaris wajib melakukan rapat dewan komisaris secara berkala, paling sedikit 4 (empat) kali dalam setahun.

Dalam hal diperlukan oleh BI, anggota dewan komisaris wajib mempresentasikan hasil pengawasan terhadap BPR.

2) Direksi

Anggota Direksi paling sedikit berjumlah 2 orang Anggota Direksi wajib memiliki pendidikan formal paling rendah setingkat D-3 atau Sarjana Muda atau telah menyelesaiakan paling sedikit 110 SKS dalam pendidikan S-1.

Paling sedikit 50% dari anggota Direksi wajib memiliki pengalaman sebagai pejabat di bidang operasional perbankan paling singkat selama 2 tahun, atau telah mengikuti magang paling singkat selama 3 bulan di BPR dan memiliki sertifikat kelulusan dari Lembaga Sertifikasi pada saat diajukan sebagai anggota Direksi.

Anggota Direksi wajib memiliki sertifikat kelulusan dari lembaga sertifikasi.

Sesuai PBI No. 8/26/PBI/2006 tentang BPR, seluruh anggota Direksi memiliki sertifikat kelulusan paling lambat tanggal 31 Desember 2008. Anggota Direksi dilarang memiliki hubungan keluarga dengan anggota Direksi lainnya dan/ atau anggota Komisaris dalam hubungan sebagai orang tua, anak, mertua, menantu, suami, istri, saudara kandung atau ipar.

Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota direksi atau pejabat eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan atau lembaga lain.

Anggota direksi dilarang memberikan kuasa umum yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.

Kepengurusan BPR Syariah

Kepengurusan BPR Syariah terdiri dari Direksi dan Komisaris. Anggota direksi dan dewan komisaris wajib memenuhi persyaratan :

kompetensi; integritas; dan reputasi keuangan.

1) Dewan Komisaris

Jumlah anggota dewan komisaris sekurang-kurangnya 2 orang dan sebanyak-banyaknya 3 orang.

Sekurang-kurangnya 1 orang anggota dewan komisaris wajib berdomisili dekat tempat kedudukan BPRS.

Anggota dewan komisaris wajib memiliki pengetahuan dan atau pengalaman di bidang perbankan atau di bidang keuangan lainnya. Anggota dewan komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai :

a) anggota dewan komisaris sebanyak-banyaknya pada 3 bank lain; atau

b) anggota dewan komisaris, direksi atau pejabat eksekutif yang memerlukan tanggung jawab sebanyak-banyaknya pada 2 lembaga / perusahaan lain bukan bank.

2) Direksi

Jumlah anggota direksi paling sedikit 2 orang. Paling sedikit 50% dari anggota direksi termasuk direktur utama wajib berpengalaman operasional paling sedikit:

a) 1 tahun sebagai pejabat di bidang pendanaan dan atau pembiayaan di perbankan Syariah; b) 4 tahun sebagai pegawai di bidang pendanaan

dan pembiayaan di perbankan Syariah; c) 2 tahun sebagai pejabat di bidang pendanaan

dan atau perkreditan di perbankan konvensional dan memiliki pengetahuan di bidang perbankan Syariah; atau

d) 3 tahun sebagai direksi atau setingkat dengan direksi di lembaga keuangan syariah yang telah mendapat izin dari instansi yang berwenang. Bagi anggota direksi lain yang belum berpengalaman perbankan syariah wajib mengikuti pelatihan perbankan syariah.

Anggota direksi sekurang-kurangnya berpendidikan formal minimal setingkat Diploma III atau Sarjana Muda.

Anggota direksi wajib memiliki sertifikat kelulusan dari lembaga sertifikasi.

Direktur utama wajib berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.

Anggota direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota direksi atau pejabat eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan atau lembaga lain.

Anggota direksi dilarang memberikan kuasa umum yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.

Seluruh anggota direksi harus berdomisili dekat dengan tempat kedudukan kantor pusat BPRS.

Dalam dokumen Booklet Perbankan Indonesia 2009 (Halaman 84-90)