• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Bank Umum Konvensional

Dalam dokumen Booklet Perbankan Indonesia 2009 (Halaman 131-137)

Pilar 1. Minimum Capital Requirement

D. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Bank Umum Konvensional

14. Prinsip Kehati-hatian Dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset bagi Bank Umum

Aset keuangan yang dialihkan dalam rangka Sekuritisasi Aset wajib berupa aset keuangan yang terdiri dari kredit, tagihan yang timbul dari surat berharga, tagihan yang timbul di kemudian hari (future receivables) dan aset keuangan lain yang setara. Sekuritisasi aset wajib memenuhi kriteria: memiliki arus kas (cash flows), dimiliki dan dalam pengendalian Kreditur Asal; dan dapat dipindahtangankan dengan bebas kepada penerbit. Dalam Sekuritisasi aset, Bank dapat berfungsi sebagai: Kreditur Asal, Penyedia Kredit Pendukung, Penyedia Fasilitas Likuiditas, Penyedia Jasa, Bank Kustodian, Pemodal.

D. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Bank Umum Konvensional

Pada dasarnya tingkat kesehatan bank dinilai denganpendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang

berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor Permodalan, Kualitas Aset, Manajemen, Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (CAMELS). Untuk Kantor Cabang Bank Asing penilaian hanya dilakukan pada faktor Kualitas aset dan manajemen. Hal-hal yang terkait dengan penilaian faktor CAMELS tersebut antara lain :

Hasil penilaian ditetapkan dalam lima peringkat komposit (PK) yaitu: PK-1 = Sangat Baik, PK-2 = Baik, PK-3 = Cukup baik, PK-4 = Kurang Baik dan PK-5 = Tidak Baik

Kriteria penetapan peringkat komposit Bank Umum

PK Kriteria

PK-1 Bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi

pengaruh negatif dari kondisi perekonomian dan industri keuangan

PK-2 Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh

negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin

PK-3 Bank tergolong cukup baik namun terdapat beberapa

kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila bank tidak segera melakukan tindakan korektif

PK-4 Bank tergolong kurang baik dan sangat sensitif

terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya

PK-5 Bank tergolong tidak baik dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif perekonomian dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya

Kriteria Penetapan Peringkat Komposit Kantor Cabang Bank Asing

Pelaksanaan ketentuan yang sanksinya dikaitkan dengan penilaian tingkat kesehatan Bank Umum meliputi

PK Kriteria

PK-1 Kantor cabang bank asing memiliki kualitas aset yang sangat baik, memiliki dan menerapkan manajemen risiko secara efektif dan komprehensif, serta menerapkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan prosedur intern secara konsisten

K-2 Kantor cabang bank asing memiliki kualitas aset yang

baik, memiliki dan menerapkan manajemen risiko dan pengendalian operasional secara memadai, serta menerapkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan prosedur intern secara konsisten, namun terdapat sedikit kelemahan yang dapat segera diambil tindakan korektif

PK-3 Kantor cabang asing memiliki kualitas aset yang cukup baik, memiliki dan menerapkan manajemen risiko dan pengendalian operasional secara cukup memadai, serta menerapkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan prosedur intern, namun tidak sepenuhnya konsisten dan terdapat kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila bank tidak segera melakukan tindakan korektif PK-4 Kantor cabang bank asing memiliki kualitas aset yang memburuk, memiliki dan menerapkan manajemen risiko dan pengendalian operasional yang lemah dan kurang diterapkan secara konsisten serta terdapat frekuensi pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku dan prosedur intern yang cukup signifikan. PK-5 Kantor cabang bank asing memiliki kualitas aset yang

terus memburuk, memiliki dan menerapkan manajemen risiko dan pengendalian operasional yang sangat lemah dan tidak diterapkan secara konsisten serta terdapat frekuensi pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku dan prosedur intern yang signifikan

pelanggaran dan atau pelampauan terhadap ketentuan BMPK, pelanggaran ketentuan PDN, pelanggaran ketentuan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC), pelanggaran ketentuan transparansi informasi produk bank dan penggunaan data pribadi nasabah, pelanggaran ketentuan penyelesaian pengaduan nasabah, pelanggaran ketentuan Good Corporate Governance (GCG), pelanggaran terhadap pelaksanaan prinsip syariah dalam penghimpunan dan penyaluran dana serta pelayanan jasa oleh Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, pelanggaran terhadap peraturan mediasi perbankan,dll.

Bank Umum Syariah (BUS)

Penilaian tingkat kesehatan BUS mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar.

Penilaian peringkat komponen atau rasio keuangan pembentuk faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar dihitung secara kuantitatif.

Penilaian peringkat komponen pembentuk faktor manajemen dilakukan melalui analisis dengan mempertimbangkan indikator pendukung dan unsur judgement.

Berdasarkan hasil penilaian peringkat faktor finansial dan penilaian peringkat faktor manajemen, ditetapkan Peringkat Komposit (PK) yang ditetapkan sebagai berikut:

BPR

Pada dasarnya tingkat kesehatan BPR dinilai dengan pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank, yang meliputi aspek Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Rentabilitas, dan Likuiditas, (CAMEL). Hal-hal yang terkait dengan penilaian tersebut antara lain :

Hasil penilaian ditetapkan dalam empat predikat yaitu: Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat.

PK Keterangan

PK-1 Mencerminkan bahwa bank dan UUS tergolong sangat

baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan

PK-2 Mencerminkan bahwa bank dan UUS tergolong baik

dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun bank dan UUS masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin

PK-3 Mencerminkan bahwa bank dan UUS tergolong cukup

baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat komposit memburuk apabila bank dan UUS tidak segera melakukan tindakan korektif

PK-4 Mencerminkan bahwa bank dan UUS tergolong kurang

baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau bank dan UUS memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha

PK-5 Mencerminkan bahwa bank dan UUS sangat sensitif

terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian, industri keuangan, dan mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usaha

Bobot setiap faktor CAMEL adalah :

No Faktor CAMEL Bobot

1 Permodalan 30%

2 Kualitas Aktiva Produktif 30%

3 Kualitas Manajemen 20%

4 Rentabilitas 10%

5 Likuiditas 10%

Pelaksanaan ketentuan yang sanksinya dikaitkan dengan penilaian tingkat kesehatan BPR meliputi pelanggaran dan atau pelampauan terhadap ketentuan BMPK, pelanggaran ketentuan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan pelanggaran ketentuan transparansi informasi produk bank dan penggunaan data pribadi nasabah.

Faktor-faktor yang dapat menggugurkan penilaian tingkat kesehatan bank menjadi Tidak Sehat yaitu perselisihan intern, campur tangan pihak di luar manajemen bank, window dressing, praktek bank dalam bank, praktek perbankan lain yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank.

BPRS

Penilaian Tingkat Kesehatan BPRS mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut: permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan manajemen. Penilaian atas komponen dari faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, dan likuiditas dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, sedangkan penilaian faktor manajemen dilakukan secara kualitatif. Penilaian secara kualitatif dilakukan dengan mempertimbangkan indikator pendukung dan/atau pembanding yang relevan. Berdasarkan hasil penilaian peringkat faktor keuangan dan penilaian faktor peringkat faktor manajemen, ditetapkan Peringkat Komposit (PK) yang

merupakan peringkat akhir hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Peringkat Komposit ditetapkan sebagai berikut:

PK Keterangan

PK-1 Mencerminkan bahwa bank memiliki kondisi tingkat

kesehatan yang sangat baik sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang sangat baik

PK-2 Mencerminkan bahwa bank memiliki kondisi tingkat

kesehatan yang baik sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang baik

PK-3 Mencerminkan bahwa bank memiliki kondisi tingkat

kesehatan yang cukup baik sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang cukup baik

PK-4 Mencerminkan bahwa bank memiliki kondisi tingkat

kesehatan yang kurang baik sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang kurang baik

PK-5 Mencerminkan bahwa bank memiliki kondisi tingkat

kesehatan yang tidak baik sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang tidak baik

Dalam dokumen Booklet Perbankan Indonesia 2009 (Halaman 131-137)