• Tidak ada hasil yang ditemukan

HERNY EMMA INONTA SIMBALA. Keanekaragaman Tumbuhan Obat dan Pemanfaatannya oleh Masyarakat Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Dibimbing oleh DEDE SETIADI. LATIFAH K-DARUSMAN, IBNUL QAYIM, MIN RAHMINIWATI.

Seiring dengan berkembangnya trend kembali ke alam atau “Back to nature” penggunaan obat tradisional terutama yang berasal dari tumbuh- tumbuhan juga terus meningkat. Pada dasarnya pemanfaatan obat tradisional mempunyai tujuan untuk menjaga kondisi tubuh (promotif), mencegah penyakit (preventif), maupun untuk menyembuhkan suatu penyakit (usaha kuratif) dan untuk memulihkan kondisi tubuh (usaha rehabilitasi). Tujuan Penelitian ini untuk menggali informasi bagaimana masyarakat sekitar Taman Nasional Bogani Nani Wartabone memanfaatkan keanekaragaman spesies tumbuhan hutan untuk pengobatan penyakit. Manfaatpenelitian ini yaitu mengungkapkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional dalam rangka melestarikan warisan nilai-nilai budaya leluhur, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk ikut berperan serta dalam pembangunan kesehatan., menjadi rekomendasi bagi penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 121 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat di TNBNW, terdiri atas 57 suku. Jenis tumbuhan yang paling banyak digunakan tergolong pada suku Euphorbiaceae, Labiatae, Verbenaceae, Araceae, dan Asteraceae.

ABSTRACT

HERNY EMMA INONTA SIMBALA. Medicine plant diversity and the use by community in Bogani Nani Wartabone National Park. Under the direction of DEDE SETIADI, LATIFAH K-DARUSMAN, IBNUL QAYIM, MIN RAHMINIWATI.

Following trend to back to the nature, the use of tradistional medicine particularly from plant sources has increasing. Basically, the objectives in using traditional medicine is to maintain the body condition (supportive), to prevent disease(preventive), and to cure a disease (curative) and also to recover body condition (rehabilitation efforts).

The research’s objectives are to explore information concerning how the lokal community of Bogani Nani Wartabone National Park uses forest plant species diversity to cure any diseases.

The research was expected useful to describe community knoeledge concerning plant use as traditional medicine in terms to conserve traditional culture value heritage, increasing community ability to contribute in health development and as recommendation for further research.

The research shows that there are 121 kind of plant that uses as medicine plant by community around TNBNWB, including 57 sub family. The most abundance plant was claafied as sub family of Euphorbiaceae, Labiatae, Verbenaceae, Araceae, and Asteraceae.

Key words : Medicine plant diversity, utilization, community, Bogani Nani Wartabone National Park.

PENDAHULUAN

Bumi Indonesia merupakan salah satu “Mega Center” keanekaragaman hayati dunia, terdapat 25.000 jenis tumbuhan, dan dari jumlah tersebut baru 20 % atau 5000 jenis yang sudah dimanfaatkan dalam berbagai pemanfaatan termasuk 1260 jenis yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat (Rosoedarso,et al. 1990; Zuhud, 1994). Selanjutnya Zuhud et al., pada tahun 2000 mencatat bahwa tidak kurang dari 1845 jenis tumbuhan obat telah berhasil diidentifikasi yang tersebar di berbagai formasi hutan dan ekosistem alam lainnya, 180 jenis di antaranya merupakan tumbuhan obat yang saat ini digunakan dalam jumlah besar sebagai bahan baku industri obat tradisional Indonesia.

Akarele (1991) menyatakan bahwa 74% dari 121 bahan senyawa aktif yang telah menjadi obat-obat moderen yang penting di USA seperti digitoxin, reserpin, tubercurarine dan ephedrine berasal dari pengetahuan obat radisional di kawasan-kawasan hutan tropika.

Masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat dengan hutan dalam kehidupannya sehari-hari dan mereka memiliki pengetahuan tradisional yang tinggi dalam pemanfaatan tumbuhan obat. Setiap kawasan hutan alam sesungguhnya telah menyediakan keanekaragaman hayati tumbuhan dan hewan yang dapat mendukung kehidupan masyarakat sekitarnya dan menyediakan materi biologi untuk bermacam ragam manfaat, antara lain berupa keanekaragaman jenis tumbuhan obat untuk mengobati berbagai penyakit, keanekaragaman bahan untuk pangan, dan lain-lain. Sebaliknya sudah banyak diketahui bahwa setiap etnis memiliki pengetahuan tradisional dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati, antara lain dalam penggunaan keanekaragaman tumbuhan obat untuk mengobati berbagai penyakit yang mereka derita.

Kearifan tradisional masyarakat adat menyimpan kekuatan upaya konservasi sumberdaya hayati. Salah satu faktor penghambat usaha perlindungankeanekaragaman hayati adalah miskinnya data tentang sumberdaya hayati Indonesia. Bagi Indonesia, sumberdaya dan keanekaragaman hayati sangat penting dan strategis artinya bagi keberlangsungan hidupnya sebagai bangsa. Bukan hanya karena posisinya sebagai negara pemilik keanekaragaman hayati terbesar di dunia tetapi juga karena keterkaitannya yang erat dengan keanekaragaman budaya lokal yang telah lama berkembang di negeri ini.

Pengetahuan tradisional dari masyarakat Indonesia ini merupakan aset dalam pengelolaan adatif pelestarian pemanfaatan plasma nutfah tumbuhan obat asli Indonesia di masing-masing wilayah, sesuai karakteristik sumberdaya tumbuhan obat dan masyarakat di masing-masing wilayah Indonesia.

Obat tradisional sejak lama telah dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, namun sebagaian besar pemanfaatan tersebut hanya bersifat empiris berdasarkan tradisi dan kepercayaan. Adanya kepercayaan masyarakat bahwa obat tradisional yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan relatif aman, walaupun data ilmiah yang mendukung efektivitas dan keamanannya belum lengkap, hal ini karena khasiat yang diberikan oleh obat tradisional merupakan resultan dari berbagai campuran kompleks zat kimia alami di dalamnya, bahan aktif yang satu dapat bekerja sinergis dengan yang lain, namun ada pula yang bersifat antagonis yang menyeimbangkannya, sehingga relatif tidak akan menimbulkan efek samping yang besar dibandingkan obat-obatan modern.

Pemakaian obat tradisional mempunyai banyak keuntungannya antara lain (1) efek samping tanaman obat tidak ada jika penggunaanya sesuai anjuran (2) efektif untuk penyembuhan penyakit tertentu yang sulit disembuhkan dengan obat-obat kimia seperti kanker, tumor, darah tinggi, diabetes, dan lain-lain (3) murah, karena umumnya dapat diperoleh di pekarangan atau tumbuh liar di kebun di sekitar kita (4) pengobatan umumnya dapat dilakukan oleh anggota keluarga.

Obat tradisional yang merupakan warisan budaya dan telah menjadi bagian integral dari kehidupan bangsa Indonesia, diinginkan untuk dapat dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu harus sesuai dengan kaidah pelayanan kesehatan yaitu secara medis dapat dipertanggungjawabkan. Guna mencapai hal itu perlu dilakukan pengujian ilmiah tentang khasiat, keamanan dan standard kualitasnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dirasa perlu untuk melakukan inventarisasi tumbuhan obat, meliputi identifikasi jenis, populasi, penyebaran, deskripsi; khasiat dan penggunaan secara tradisional, serta melakukan konservasi agar jenis yang sudah langka dan endemik dapat dilestarikan.

Tujuan Penelitian

1. Mempelajari bagaimana masyarakat sekitar Taman Nasional Bogani Nani Wartabone memanfaatkan keanekaragaman jenis tumbuhan hutan untuk pengobatan penyakit.

2. Menguji jenis tumbuhan obat yang paling berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Hipotesis Penelitian

Taman Nasional Bogani Nani Wartabone memiliki beranekaragam tumbuhan yang berpotensi untuk tumbuhan obat.

Manfaat Penelitian

1. Mengungkapkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional dalam rangka melestarikan warisan nilai-nilai budaya leluhur.

2. Menjadi rekomendasi bagi penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini

Dokumen terkait