• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diagram alir sub-model persediaan mempunyai dua susunan SFD (stock flow diagram) yaitu (1) akumulasi persediaan yang dipengaruhi oleh laju aliran masuk produksi CPO dan laju aliran keluar pengiriman CPO dan (2) akumulasi permintaan diharapkan yang dipengaruhi oleh laju aliran masuk perubahan permintaan diharapkan (Gambar 22).

Gambar22. Diagram alir sub-model persediaan

Variabel persediaan merupakan fungsi integral dari aliran masuk, yaitu produksi CPO, dikurangi aliran keluar produk yang dihasilkan yaitu pengiriman CPO per minggu. Variabel permintaan diharapkan merupakan fungsi integral dari aliran masuk perubahan permintaan per minggunya. Persamaan variabel pada sub-model persediaan diuraikan sebagai berikut :

 Persediaan (t) = Persediaan (t-1) + (produksi cpo (t) – pengiriman cpo (t)) dimana :

- Persediaan merupakan jumlah persediaan CPO yang ada dalam tangki timbun pabrik (kg).

- Produksi CPO merupakan laju jumlah CPO yang dihasilkan dari pengolahan TBS per bulannya (kg).

- Pengiriman CPO merupakan laju penjualan CPO total ke konsumen per bulannya (kg).

 Permintaan diharapkan (t) = Permintaan diharapkan (t-1) + perubahan permintaan diharapkan (t) dimana :

- Permintaan diharapkan adalah jumlah produksi CPO yang diyakini akan terjual selama setiap minggunya (kg).

- Perubahan permintaan diharapkan adalah selisih atau marjin dari permintaan diharapkan setiap minggunya (kg).

 produksi cpo (t) = Permintaan diharapkan (t) + (persediaan diinginkan (t) – Persediaan (t))/waktu koreksi inventory

dimana :

- Waktu koreksi inventory didefinisikan sebagai seperenam dari perbedaan atau selisih dari persediaan diinginkan dan persediaan aktual dikoreksi setiap minggu.

Persediaan

produksi cpo pengiriman cpo

W AKTU KOREKSI INVENTORY persediaan diinginkan JANGKAUAN PERSEDIAAN Permintaan diharapkan laju pesanan W AKTU PERUBAHAN PERMINTAAN DIHARAPKAN perubahan permintaan

42

Nilai dari waktu koreksi inventory ini adalah 6 minggu.

 persediaan diinginkan (t) = jangkauan persediaan * permintaan diharapkan (t) dimana :

- Jangkauan persediaan didefinisikan sebagai sampai berapa minggu permintaan diharapkan dapat dipenuhi oleh jumlah persediaan aktual.

Nilai dari jangkauan persediaan ini berdasarkan data historis perusahaan yang telah ada adalah 0,5 minggu.

 perubahan permintaan diharapkan (t) = (laju pesanan (t) – Permintaan diharapkan (t)) / waktu perubahan permintaan diharapkan

dimana :

- Laju pesanan adalah jumlah pesanan untuk dikirimkan ke konsumen dari persediaan yang ada per minggunya (kg).

- Waktu perubahan ekspektasi permintaan adalah total waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan permintaan yang diharapkan menjadi permintaan aktual.

Nilai dari waktu perubahan permintaan diharapkan ini adalah 4 minggu.

3.

Diagram Alir Sub-Model Transportasi

Diagram alir sub-model transportasi mempunyai satu susunan SFD yaitu trip TBS. Struktur diagram alir trip TBS dipengaruhi laju aliran masuk jumlah trip aktual dan laju aliran keluar jumlah trip maksimal (Gambar 23).

Gambar23. Diagram alir sub-model transportasi

Variabel trip tbs merupakan fungsi integral dari aliran masuk jumlah trip aktual dikurangi aliran keluar jumlah trip maksimal. Persamaan variabel pada sub-model transportasi diuraikan sebagai berikut :

 Trip tbs (t) = Trip tbs (t-1) + (jumlah trip aktual (t) – jumlah trip maksimal (t)) dimana : produksi tbs rata- rata indeks bulan produksi tbs bulanan rata-rata hari olah rata-rata indeks hari olah

hari olah bulanan rata-rata WAKTU LOADING WAKTU UNLOADING WAKTU ANTRI PENIMBANGAN KECEPATAN TRUK JARAK AFDELING waktu siklus transportasi produksi tbs bulanan rata-rata hari olah bulanan

rata-rata produksi tbs harian

JAM KERJA TRUK PER HARI Trip tbs

KAPASITAS ALAT ANGKUT

jumlah trip aktual jumlah trip

maksimal JUMLAH TRIP

INISIASI

jumlah truk diperlukan jumlah trip per

afdeling jumlah trip

maksimal per afdeling

kecukupan truk jumlah truk diinginkan total jumlah truk

diperlukan

pengaruh jumlah truk terhadap kenaikan kadar alb

43

- Trip TBS adalah akumulasi dari jumlah trip aktual dikurangi dengan jumlah trip maksimal (trip). Nilai dari trip inisiasi (awal) adalah 0 trip.

- Jumlah trip aktual adalah total jumlah trip yang dibutuhkan untuk mengangkut seluruh hasil panen kebun sendiri ke pabrik untuk diolah (trip). Nilai dari jumlah trip aktual dipengaruhi oleh jumlah trip per afdeling yang nilainya ditentukan oleh produksi tbs harian dan juga kapasitas alat angkut yang digunakan.

- Jumlah trip maksimal merupakan total jumlah trip maksimal yang dapat ditempuh oleh satu truk dalam satu hari kerja (trip). Nilai dari variabel ini dipengaruhi oleh jumlah trip maksimal per afdeling yang nilainya ditentukan oleh waktu siklus transportasi dan juga jam kerja truk perhari.

 Jumlah trip per afdeling (t) = produksi tbs harian (t) / kapasitas alat angkut dimana :

- Produksi TBS harian adalah jumlah TBS yang diproduksi tiap afdelingnya per hari (kg)

- Kapasitas alat angkut didefinisikan sebagai jumlah muatan maksimal yang dimiliki oleh truk dalam rangka pengangkutan TBS ke pabrik. Nilai dari kapasitas alat angkut ini adalah 6000 kg.

 jumlah trip maksimal per afdeling (t) = jam kerja truk perhari / waktu siklus transportasi (t) dimana :

- Waktu siklus transportasi adalah total waktu yang dibutuhkan dalam satu siklus transportasi setiap afdeling. Nilai dari waktu siklus transportasi dipengaruhi oleh jarak dari afdeling ke pabrik, waktu loading dan unloading TBS, waktu antri penimbangan dan juga kecepatan truk (jam).

- Jam kerja truk perhari adalah jam kerja truk pengangkut dalam satu hari kerja. Nilai dari konstanta ini adalah 8 jam/hari.

- Nilai rata-rata kecepatan truk adalah 40 km/jam.

 jumlah truk (t) = jumlah trip aktual (t) / jumlah trip maksimal per afdeling (t) dimana :

- Nilai jumlah truk bersifat integer atau utuh tidak dalam bentuk desimal, sehingga nilai tersebut mengalami pembulatan ke atas (truk).

 kecukupan truk(t) =

dimana :

- Total jumlah truk diperlukan adalah jumlah truk yang diperlukan untuk mengangkut seluruh hasil panen dari seluruh afdeling untuk dibawa ke pabrik berdasarkan hasil perhitungan model (truk/hari).

- Jumlah truk diinginkan adalah jumlah truk yang dikehendaki pengguna (user) (truk/hari).

 pengaruh jumlah truk terhadap kenaikan kadar alb (t)=

44

E.

TELAAH VARIABEL

Konsep model dinamik bisnis dan penilaian risiko mutu pada umumnya banyak dipengaruhi ketidakpastian. Telaah variabel model dinamik penilaian risiko mutu minyak sawit kasar (CPO) PKS Unit Adolina untuk mengakomodasi faktor ketidakpastian dalam proyeksi penilaian risiko mutu CPO PKS Unit Adolina pada bulan-bulan mendatang. Uji distribusi probabilitas untuk mengetahui pola sebaran data yang diaplikasikan ke dalam moidel agar sesuai dengan pola sebaran data di dunia nyata. Variabel yang diuji distribusi probabilitas yaitu persentase TBS restan, pengaruh kriteria panen terhadap asam lemak bebas (ALB), produktivitas kebun dan rendemen CPO. Uji distribusi probabilitas variabel digunakan untuk estimasi sampel analisis perilaku dasar, analisis perilaku dinamik dan penilaian risiko mutu CPO PKS Unit Adolina (Bab VII). Hasil uji distribusi probabilitas variabel diuraikan pada Tabel 4.

Hasil uji distribusi probabilitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p- value. P-value merupakan peluang untuk menerima hipotesis nol (data mengikuti sebaran hasil uji

distribusi probabilitas) dengan membandingkan nilai alpha (α=0,05) pada selang kepercayaan 95%.

Jika nilai p-value diatas nilai alpha (maka hipotesis nol diterima), artinya data mengikuti pola uji distribusi probabilitas yang dimaksud. Nilai p-value dibawah nilai alpha (maka hipotesis nol ditolak), artinya hasil uji probabilitas ditolak karena tidak mengikuti pola sebaran yang dimaksud.

Tabel 4. Hasil uji distribusi probabilitas

Variabel

Distribusi

probabilitas

P-value

Kesimpulan

Distribusi terpilih