maka besarnya fungsi tabungan
keluarga tersebut adalah
Seharusnya: Jika diketahui fungsi
konsumsi suatu keluarga
C= 400.000 + 0,85 Y, besarnya fungsi tabungan keluarga tersebut adalah
35. Yang bukan merupakan tujuan diadakannya perubahan suatu UUD adalah
Seharusnya: Pernyataan yang bukan
merupakan tujuan iadakannya perubahan suatu UUD adalah
Pemakaian dua kata yang yang maknanya sama bersama-sama itu tidak efisien. Pemakaian dua kata bersinonim itu akan menimbulkan penalaran yang tidak benar atau merusak jalan pikiran. Yang benar adalah memakai hanya salah satu dari dua kata itu seperti tampak pada contoh dan solusi berikut.
36. Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan masyarakat (berbagai unit produksi) suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun adalah merupakan pendapatan nasional yang dihitung dengan pendekatan
Seharusnya: Jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan masyarakat (berbagai unit produksi) suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun
adalah pendapatan nasional yang
dihitung dengan pendekatan
(Jumlah seluruh nilai barang
dan jasa akhir yang dihasilkan masyarakat (berbagai unit produksi) suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun merupakan pendapatan nasional yang dihitung dengan pendekatan)
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa kesalahan ejaan adalah kesalahan yang paling banyak ditemukan dalam penulisan soal ulangan umum bersama semester genap SMA di Kabupaten Muarojambi oleh guru daripada kesalahan diksi dan kalimat. Hal ini terjadi hampir di semua soal mata pelajaran SMA di Kabupaten Muarojambi. Kesalahan ejaan adalah kesalahan berbahasa yang paling dominan terjadi dalam wacana tulis jika dibandingkan kesalahan berbahasa yang lain.
Adanya kesalahan ejaan dari temuan di atas tidak sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Yang Disempurnakan. Meskipun
dalam buku tersebut sudah ada petunjuk bagaimana menggunakan ejaan yang tepat mulai dari kaidah penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca, guru masih sering salah dalam menerapkannya. Padahal, adanya kesalahan ejaan juga dapat menjadikan kualitas soal itu kurang baik. Ini sejalan dengan pendapat Jauhari (2007) yang mengemukakan bahwa ejaan merupakan komponen bahasa ragam tulis yang sangat menentukan benar salahnya sebuah tulisan.
Untuk itu, tidak berlebihan jika penulis membuat pernyataan bahwa pada dasarnya kebanyakan guru masih belum bisa menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang benar dalam menulis soal. Ada berbagai kondisi yang berpotensi memicu problematika kesalahan penulisan soal . Kondisi-kondisi itu antara lain, (1) Guru tidak begitu mempersoalkan hal-hal teknis terkait dengan masalah bahasa. (2) Banyak guru yang kurang perduli dengan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia yang telah ditentukan dalam praktik penulisan soal.
3. Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan kaidah bahasa Indonesia dalam pembuatan soal ulangan umum bersama semester genap SMA di Muarojambi masih banyak kesalahan dalam penerapan kaidah bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia yang taat asas masih sangat rendah terjadi karena beberapa faktor, seperti, perilaku pragmatis, ketidakcermatan dalam berbahasa tulis, dan terbatasnya pengetahuan.
2. Tingkat kesalahan yang ada bisa terlihat dari masih adanya kesalahan-kesalahan penerapan kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal ulangan umum bersama semester genap. Secara teknis, kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan meliputi: (a) kesalahan ejaan, (b) kesalahan diksi, (c) kesalahan struktur kalimat. Pemakaian bahasa pada bidang resmi jika sampai menyangkut ketiga hal tersebut, berarti sudah bisa dijadikan sebagai ukuran bahwa yang bersangkutan belum bisa menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lebih-lebih lagi jika ketiga bentuk kesalahan tersebut dilakukan dalam ukuran kuantitas dan kualitas yang cukup memprihatinkan.
Saran
1. Penerapan kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal ulangan umum semester genap SMA di Kabupaten Muarojambi merupakan suatu masalah yang berkenaan dengan mutu sumber daya manusia (SDM), yaitu guru mata pelajaran yang harus menjadi anutan bagi peserta didik dalam berbahasa Indonesia. 2. Penguasaan kaidah bahasa Indonesia oleh guru mata pelajaran perlu ditingkatkan. 3. Dinas Pendidikan Kabupaten Muarojambi
dapat memberi kesempatan kepada para guru untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia melalui penataran atau penyuluhan bahasa.
4. Penggunaan bahasa Indonesia sesuai kaidah dapat ditingkatkan melalui kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK). Melalui PTK, seorang guru mata pelajaran dapat melatih penggunaan bahasa Indonesia yang taat asas.
Daftar Pustaka
Alwi, Hasan, dkk. 2010. Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta:Balai Pustaka.
Alwi, Hasan dkk.. 2002. Kamus Besar
Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai
Pustaka.
Arifin, E Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008.
Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi:Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian.
Jakarta:Akapress.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap Manusia, Teori
dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004.
Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
David H., Voelker, MA, Peter Z. Orton, Ed M, dan Scott V. Adams 2004.
CliffsQuickReviewTM Statistics.
2004: Bandung: Pakar Raya.
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa
Indonesia Untuk Mahasiswa
Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan
Mulia
Hadi, Soetrisno. 1984. Statistik 2 .Cetakan IV. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Jauhari, H. 2007. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Karsana, Deni. 2009. “Kesetiaan Berbahasa Sunda di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Tesis. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Mahsun, 2011. Metode Penelitian Bahasa,
Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosadakarya. Pateda, Mansoer.1989. Analisis Kesalahan.
Flores: Nusa Indah.
Purwo, Bambang Kaswanti (Ed.). 2000.
Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moeliono Pereksa Bahasa. Jakarta:
PT BPK Gunung Mulia.
Rahayu, Yayuk Eny dan Ari Listyorini. 2009. “Sikap Bahasa Wanita Karir dan
Implikasinya pada Pemertahanan Bahasa Jawa di Wilayah Yogyakarta”.
Laporan Penelitian Kajian Wanita.
Fakultas Bahasa dan Seni Uiversitas Negeri Yogyakarta.
Slameto. 2001.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik: Metode
dan Aneka Teknik Pengumpulan Data.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Bangdung:
Alfabeta.
Suhardi, Basuki. 1996. Sikap Bahasa: Suatu
Telaah Eksploratif atas Sekelompok Sarjanadan Mahasiswa di Jakarta.
Jakarta: FSUI.
Sumarsono dan Paina Martana. 2002.
Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
Taha, Zainuddin. 2008. Gapura Bahasa
Kumpulan Makalah Pilihan tentang Bahasa dan Pengajaran Bahasa.
Seri Monografi Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Bahasa. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Tarigan, H.G. 2011. Pengajaran Analisis
Kesalahan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Wiranta, Sukarna, 2008. Modul Diklat
Fungsional Peneliti Tingkat Pertama (bidang IPS), cetakan pertama,
Januaria 2007. Bogor: Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI).