• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIKONSEPSIKAN SEBAGAI ASAS MORAL

Konsep ini menekankan pada dimensi moral dari filo-sofis, yang melahirkan cabang-cabang kajian hukum yang sangat moralistik. Apabila hukum dikonsepsi sebagai asas-asas belaka; pedoman-pedoman untuk situasi konkret guna meng atur perilaku-perilaku dalam masyarakat masih harus dicari dan ditetapkan, dari kasus ke kasus, dan segala pro-sesnya yang tak terelakkan lagi akan berlangsung melalui si-logisme deduksi.

Proses penalaran induksi bukannya sama sekali tidak dikenal, melainkan, seperti hanya modul bernalar mencari kebenaran pada masa-masa prasaintifik (sebelum abad ber-kembangnya logika), deduksi itu yang paling banyak dite-rapkan. Dengan asumsi bahwa premis-premis yang diguna-kan selalu sudah self evident. Sementara itu, pro ses induksi yang digunakan untuk menemukan kebenaran-kebenaran material proposisi dalam premis hanya merupakan tambah-an atas sekadar pelengkap apabila diperluktambah-an saja, misalnya dalam usahan bantuan mencari dari menegaskan manakah

30 Soetndyo Wignjosoebroto, “Hukum dan Metode-metode Kajiannya”, (Jakarta: BPHN), hlm. 41, dalam Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian…, hlm. 71.

SAMPLE

35

BAB 4  Hukum dan Metode Bahasannya

asas moral yang berlaku secara umum dan sesungguhnya da-pat diperlakukan sebagai hukum.

B. METODE KAJIAN HUKUM POSITIF

Dalam konsep ini, pada prinsipnya tidak saja Agustia-nian yang mempunyai otoritas untuk dirujuk dalam kajian hukum positif. Tetapi bagi aliran pragmatik-realis dan yang

neo-kantian atau kantian atau kelsenian yang melahirkan

ka-jian-kajian ilmu hukum positif.

Metode kajian hukum positif ini meliputi usaha-usaha sebagai berikut:

1. Metode survei, yaitu usaha koleksi data dalam jumlah besar. Usaha koleksi yang demikian ini sejajar benar dengan usaha atau kerja sensus atau usaha inventarisasi, yang menyeluruh atas data yang terdiri dari peraturan-peraturan hukum positif yang berlaku di dalam suatu masyarakat, tidak hanya peraturan perundangan akan tetapi juga yang berupa keputusan-kepu tusan lembaga peradilan dalam setiap penyelesaian per kara in concreto. 2. Usaha untuk melengkapi isi sistem, tidak hanya dengan kaidah-kaidah positif, tetapi juga dengan asas-asasnya. Berkaitan dengan kegiatan ini, kajian hukum secara posi-tivistik ini mengenal juga metode induksi, yang diguna-kan untuk melengkapi sistem normatif yang telah disusun dan ditata melalui usaha koleksi dari inventarisasi. Hal ini disebabkan karena peraturan dari per undang-undangan tidak selalu lengkap tersusun secara sistematis.

3. Metode induksi, dikerjakan untuk menyimpulkan pe-ng etahuan-pepe-ngetahuan konkret mepe-ngenai kaidah yape-ng benar dan tepat untuk diterapkan dalam menyelesaikan

SAMPLE

suatu permasalahaan tertentu. Penalaran yang benar-benar konform dengan silogisme-silogisme logika for-mal (deduktif) yang telah dikenal dan banyak dikem-bangkan sejak zaman peradaban Yunani Kuno. Dalam proses penalaran deduktif ini, kaidah-kaidah positif akan berfungsi sebagai premis mayor dalam struktur si-logisme dengan catatan bahwa kebenaran materiel dari premis-premis ini tidak perlu dipermasalahkan. Dari konklusi yang ditarik untuk menangani atau menyele-saikan kasus-kasus tertentu. Dengan kata lain, bahwa dalam kasus peraturan perundangan, putus an pengadil-an, dan asas-asas hukum pernah dilakukan penarikan secara induktif.

C. METODE KAJIAN HUKUM YANG

DIKONSEPSIKAN SOSIOLOGIS

Dalam kaitan hukum dan sosiologi merupakan perkem-bangan ilmu yang tidak dapat dihindarkan dengan terjadi-nya persentuhan kedua disiplin dalam realitasterjadi-nya di lapang-an. Hubungan antara teori hukum dan teori sosiologis dapat menjadi bahan penelitian untuk berbagai tujuan yang berbeda-beda. Akan tetapi, suatu penelitian terhadap teori sosio logi yang dilakukan seorang ahli ilmu hukum memer-lukan suatu perhatian khusus.

Banyak permasalahan yang berkaitan dengan masalah hukum dapat dijawab secara positif dengan cara mempelajari hukum sebagai suatu social phenomena. Selain itu, eksplorasi merupakan sesuatu yang cukup penting dalam disiplin hu-kum yang salah satu tugas utama studi sosial baik itu sosiolo-gis maupun antropologi dalam bidang hukum. Teori-teori

SAMPLE

37

BAB 4  Hukum dan Metode Bahasannya

umum tentang hukum mengarah pada deskripsi, pe ngertian penjelasan, dan mengarah kepada prediksi mengenai variasi-variasi dalam bidang hukum. Melalui perbandingan secara

diakronis maupun sinkronis tentang pentingnya ilmu sosial

dalam bidang hukum, maka studi-studi yang demikian pada dasarnya merupakan suatu usaha ilmiah.

Dengan jalan demikian, maka nantinya akan semakin terlihat kajian-kajian ilmu hukum untuk kepentingan teore-tik maupun prakteore-tik cenderung untuk mengungkap matra-matranya yang struktural, institusional, dan behavioral.

Sementara itu, perubahan hukum (teori konsep positi-vistik ke konsep empiris sosiologis) ini tidak tepat lagi akan berkonsekuensi metodologis yang cukup jauh juga, yaitu tidak terhindarkannya penerapan metode saintifik untuk pengkajian dan penelitiannya. Di mana metode ini tampak jelas pertama pada penerapan metode induksi yang sangat mengedepankan untuk menemukan asas-asas umum

(em-pirical uniformities) dari teori-teori baik yang miniatur (inid-dle range) maupun yang grand theory. Kedua ciri ini terlihat

pula pada premis-premis itu selalu berupa hasil pengamatan dan verifiksi.31

Penelitian empiris atas hukum akan menghasilkan te ori-teori tentang eksistensi dan fungsi hukum dalam masyarakat, berikut perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses per-ubahan sosial. Teori-teori ini yang kemudian lebih terkenal dengan “the social theories of law” dan seluruh kajiannya di-sistematisasi ke dalam cabang kajian “hukum dan masyara-kat” (law and sociaty). Penelitian-penelitian empirisnya lazim disebut “socio legal research” yang pada hakikatnya

SAMPLE

kan bagian dari penelitian sosial atau penelitian sosiologis. Dengan adanya pendekatan untuk saling berhubungan dan berinteraksi antara ilmu hukum dari ilmu sosial dari waktu ke waktu dalam wujud lintasan dua arah akan mem-berikan arah yang baik terhadap penelitian dalam kedua di-siplin tersebut.

SAMPLE