• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAMPLEAdapun kaidah fikih adalah:

رشعا ةل تم ددالم شم ةميظع ددعلاو ةيرثك ةيكل ةيهقف دعاوق

مصيح لا ةعشرالا في لافوعر ةداعق لكل نم هكحمورسأ

“Qawaid Fiqhiyyah adalah kaidah yang bersifat universal/general, jumlahnya banyak, manfaatnya besar, mencakup rahasia-rahasia syara’ dan hikmah-hikmahnya, pada setiap kaidah terdapat fur’ (bagian-bagiannya) dalam syariat yang jumlahnya tidak terbatas”.

Agar dapat lebih memahami kaidah usul fikih, penulis memaparkan contoh kaidah usul fikih:55

اهبجاو لىإ يرشي حاترقا نكي لمام ،بجولاب وه رملأا في لصلالأا

"Dasar perintah adalah menunjukkan kewajiban, kecuali ada dalil yang menunjukkan ketidakwajibannya".

ةيعورشلما مدع ينبي حاترقا كانه نكي لم يعرش يرغ امرظلحا في لصلالأا

"Dasar larangan adalah keharaman kecuali ada dalil yang menun-jukkan ketidakharaman".

Kaidah-kaidah yang bersifat umum di atas dan kaidah lain yang dihasilkan oleh ahli usul fikih digunakan oleh ahli ilmu fikih untuk diterapkan ke dalam dalil-dalil deta-il sehingga menghasdeta-ilkan hukum syara’ yang berhubungan dengan perbuatan manusia secara detail pula. Misalnya: Kaidah perintah menunjukkan kewajiban, diterapkan pada firman Allah, Surah al-Maa'idah (5): 1, “Wahai orang-orang

yang beriman, penuhilah akad-akad itu”. Keluarlah hukum

memenuhi akad adalah wajib.

Kaidah larangan menunjukkan keharaman, diterapkan pada firman Allah: “Wahai orang-orang yang beriman,

ja-55 Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Uṣūl al-Fiqh, (al-Azhar : Maktabah Dakwah, t.t.), hlm. 13.

SAMPLE

55

BAB 5  Penelitian Hukum Islam Normatif

nganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain,” (Surah al-Hujuraat [49]: 11). Ditetapkan hukum: penghinaan suatu kaum kepada kaum yang lain adalah haram.

Berdasarkan penjelasan di atas, perbedaan mendasar an-tara kaidah fikih dan usul fikih menurut Djazuli adalah:

Per-tama, kaidah-kaidah usul fikih, yang kita temukan di dalam

kitab-kitab usul fikih, yang digunakan untuk mengeluarkan hukum (takhrij al-ahkam) dari sumbernya, Al-Qur’an dan Hadis. Kedua, kaidah-kaidah fikih, yaitu kaidah-kaidah yang disimpulkan secara general dari materi fikih dan kemudian digunakan pula untuk menentukan hukum dari kasus-kasus baru yang timbul, yang tidak disebutkan secara langsung hu-kumnya di dalam nas.56

Oleh karena itu, baik kaidah-kaidah usul fikih maupun kaidah-kaidah fikih, bisa disebut sebagai metodologi hukum Islam, hanya saja kaidah-kaidah usul fikih sering digunakan di dalam takhrij al-ahkam, yaitu mengeluarkan hukum dari dalil-dalilnya (Al-Qur’an dan Sunnah). Adapun kaidah-kai-dah fikih sering digunakan di dalam ta¯bīq al-ahkam, yaitu penerapan hukum atas kasus-kasus yang timbul di dalam bi-dang kehidupan manusia. Dari sisi ini tidaklah heran apabila kekhalifahan Turki Usmani antar tahun 1869-1878 menge-luarkan undang-undang yang disebut Majalah alAhkam

al-Adliyah, yang merupakan penerapan hukum Islam dengan

menggunakan 99 kaidah di bidang muamalah, dengan 1851 pasal.57

Adapun contoh penelitian dalam asas-asas hukum Islam ini; Pertama asas hukum Islam dalam usul fikih dalam kar-ya Zulakarnain Disertasi Pascasarjana UIN SU tahun 2011,

56 Djazuli, Kaidah-kaidah, hlm. 4.

SAMPLE

yang berjudul Konsep Azimah dan Rukhṣah dalam Hadis-hadis Nabi SAW (studi tentang pemahaman kontekstualisasi Hadis hukum). Selain itu, konsep alNadbu wal Karahah da-lam usul fikih.

Adapun penelitian asas-asas hukum Islam dalam kaidah fikih adalah penelitian perbandingan terhadap kitab

al-Asy-bah wan Naẓā`ir karangan Ibnu Nujaim dan Imam Suyuti

yang ditulis oleh Azizah. Kemudian Kaidah Fikih terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal di Indonesia.

Dalam hukum umum, penelitian terhadap asas-asas hu-kum dilakukan terhadap kaidah-kaidah huhu-kum, yang meru-pakan patokan-patokan berperilaku atau bersikap tidak pan-tas. Penelitian tersebut dapat dilakukan (terutama) terhadap bahan hukum primer dan sekunder, sepanjang bahan-bahan tadi mengandung kaidah-kaidah hukum. Sebab, tidak setiap pasal dalam suatu perundang-undangan, misalnya, mengan-dung kaidah hukum; ada pasal-pasal yang hanya merupakan batasan saja sebagaimana lazimnya ditemukan pada Bab Ke-tentuan-ketentuan Umum dari perundang-undangan terse-but. Penelitian terhadap asas-asas hukum merupakan suatu penelitian filosofis, oleh karena asas hukum merupakan un-sur ideal dari hukum.58

Asas hukum dapat dibedakan menjadi asas hukum kon-stitutif dan asas hukum regulatif. Asas-asas hukum konstitu-tif merupakan asas-asas yang harus ada bagi kehidupan sua-tu sistem hukum, sedangkan asas-asas hukum regulatif perlu bagi berprosesnya sistem hukum tersebut. Asas-asas hukum tersebut ada yang berlaku umum; artinya, harus ada pada

58 Soerjono Soekanto, Peneltian Hukum Normatif, (Jakarta: Rajawali Press, 2015), hlm. 62.

SAMPLE

57

BAB 5  Penelitian Hukum Islam Normatif

setiap sistem hukum. Asas-asas hukum khusus merupakan perwujudan dari kekhususan masyarakat dan kebudayaan yang tercermin dalam sistem hukumnya. Asas-asas hukum khusus tersebut, baik yang konstitutif maupun regulatif, da-pat dibahas menurut bidang-bidang tata hukum, misalnya, hukum tata negara dan hukum administrasi negara. Pem-bentukan kaidah-kaidah hukum yang tidak didasarkan pada asas-asas hukum konstitutif menghasilkan kaidah-kaidah yang secara material bukan merupakan kaidah hukum. Ka-lau asas-asas hukum regulatif tidak diperhatikan, maka yang dihasilkan adalah kaidah-kaidah hukum yang tidak adil.59

Untuk mempermudah pengertian terhadap penjelasan tersebut di atas, akan dikemukakan beberapa contoh asas-asas hukum konstitutif yang khusus sifatnya, yang dikaitkan dengan bidang-bidang tata hukum. Oleh karena asas-asas hukum tersebut bersifat khusus, maka akan diberikan suatu contoh dari negeri Belanda yang kekhususan masyarakat dan kebudayaannya tercermin dalam asas-asas hukum konstitu-tif khususnya. Contohnya sebagai berikut:60

1. Hukum Tata Negara: a. Asas representasi;

b. Asas pemisahan dan perimbangan kekuasaan-kekua-saan negara (trias polica menurut Kant);

c. Asas rule of law;

d. Asas kemandirian kekuasaan kehakiman; e. Asas desentralisasi fungsional dan teritorial;

f. Asas hak-hak asasi modern (asas hukum regulatif khususnya adalah respublica).

59 Ibid.

SAMPLE