• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinamika Partai Politik di Turki pada Periode Awal Republik Tahun 1921 hingga pada Masa Sistem Multi Partai Tahun

Kiri 1. Birlik Partisi (Partai Persatuan)

C. Dinamika Partai Politik di Turki pada Periode Awal Republik Tahun 1921 hingga pada Masa Sistem Multi Partai Tahun

1950.

Setelah tahun 1930-an Kerajaan Turki Usmani telah memasuki era modern.30 Sebagai negara baru yang berada dalam tahap perkembangan, maka lahir pula berbagai partai politik pada periode-periode tertentu. Partai-partai hadir menjadi sebuah lembaga politik baru di sebuah negara berkembang, selain menjadi wadah aspirasi politik juga mediator antara pemerintah dengan masyarakat. Lapidus, kemudian membedakan periode ini menjadi dua fase. Periode antara 1921 dan 195031 merupakan fase kediktatoran presidensial, reformasi agama, dan merupakan tahap awal program industrialisasi. Dari tahun 1950 sampai (1980) merupakan dan fase sistem politik multipartai, fase berkembangnya diferensiasi sosial, fase perubahan ekonomi yang pesat, fase berkecamuknya konflik ideologis.32

29 Huntington, P. Samuel. Tertib Politik di dalam Masyarakat yang sedang Berubah, Buku Kedua. (CV. Rajawali, 1983), h. 615.

30

Meskipun pada halaman pendahuluan di dalam buku Erick tentang Sejarah Turki Modern, bahwa yang menggambarkan fase pertama munculnya Turki modern di abad ke-19, perkembangan dominannya adalah tumbuhnya pengaruh Eropa di Kerjaan Usmani dan reaksi- reaksi yang ditimbulkannya dalam negara dan masyarkat Turki Usmani. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern Turki, h. xviii.

31

Dalam periode tersebut, terdapat dua partai yang mendominasi di Turki. Pertama, yaitu Halk Partisi (Partai Rakyat)/ Cumhuriyet Halk Partisi-CHP (Partai Rakyat Republik) pada periode 1923 hingga tahun 1945. Kedua, Demokrat Parti (Partai Demokrat) 1946-1950.

32

Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, h. 88. Adapun pada fase kedua ini, ada dua partai yang dominan dalam dunia politik Turki, yaitu Demokrat Parti (Partai Demokrat) dan Adalet Partisi (Partai Keadilan).

Tahun 1921-1922 merupakan periode perjuangan nasional, walaupun di sisi lain konflik kelompok nasionalis dengan pihak istana terjadi. Namun demikian analisa di periode ini dianggap perlu karena perkembangan- perkembangan politik dalam gerakan perlawanan nasional yang di antaranya berwujud partai boleh jadi diperhitungkan keberadaannya, bahkan sejak kongres regional 1918-1919.33 Hal ini menjadi penting untuk memahami peta politik – yaitu dinamika partai politik- di negara tersebut untuk periode selanjutnya.34 Selain Hürriyet ve Itilâf Firkasi (Partai Kebebasan dan Pemahaman) yang telah dihidupkan kembali dengan diangkatnya ketua Kabinet pada tanggal 14 Maret 1919 yaitu Damat Ferit Pasha, yang juga mempunyai hubungan erat dengan istana.35 Hal tersebut merupakan salah satu unsur yang juga memengaruhi dinamika aktivitas partai politik. Selain itu, aktivitas-aktivitas pihak Unionis36 tidak hanya melalui perlawanan bawah tanah tetapi juga dengan berfungsinya partai-partai Unionis. Kongres terakhir Committee of Union and Progress-CUP di awal bulan November tahun 1920 berakhir dengan pembubaran dan mendirikan Teceddüt Firkasi (Partai Renovasi), selain itu ada pula sekelompok pembelot Unionis di bawah pimpinan Fethi (Okyar) mendirikan Osmanli Hürriyetperver

33 Merupakan kongres yang dari beberapa kelompok dan partai yang bertujuan untuk membentuk front (barisan) kesatuan untuk memberi warga Turki suara pada konferensi perdamaian di Paris. Kongres ini aktif antara November 1918 dan November 1919. Zurcher,

Sejarah Modern Turki,h. 176.

34 Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 200. 35Ibid., h. 174.

36 İttihatçılar atau Unionis, merupakan orang

-orang dari Committee of Union and Progress-CUP. Mereka berada di berbagai lini ideologi yang di antaranya adalah modernis dan nasionalis. Memegang teguh terhadap apa idoelogi-ideologi mereka pada saat berada dalam organisasi, baik pemerintahan maupun organisasi lainnya. Mereka pun menentang terhadap dua kelompok-kelompok besar politik. Kelompok pertama adalah kelompok liberal yang menyukai konsep demokrasi parlementer, desentralisasi admnistrasi, bergantung kepada pihak swasta. Adapun kelompok kedua adalah tradisonalis religius, yang beroposisi dengan kebijakan-kebijakan yang bersifat kepada aspek-aspek sekuler. Lihat, Yusuf Gözüküçk, “Rethinking The Turkish

Center-Right in 1990s: Erosion or Replacement? The Case Of The National Action Party,” (Master Thesis Department of Political Science and Public Administration Bilkent University Ankara, 2001), h. 17-18.

Avam Firkasi (Partai Rakyat Liberal Utsmani).37 Dengan demikian meskipun dominasi politik tetap berada dalam naungan Kemal akan tetapi beberapa kelompok dan partai tersebut tetap hadir untuk tetap menciptakan sistem politik yang terbuka. Walaupun kemudian kekuatan politik Kemal (Cumhuriyet Halk Partisi – CHP)) justru tetap menjadi kajian dinamika politik yang ada.

Konsolidasi-konsolidasi yang dilakukan Kemal adalah upaya strategis dalam rangka menguatkan posisi politiknya, yang secara tidak langsung telah mengundang reaksi. Adapun cara-cara yang ia lakukan di antaranya adalah pembubaran MNA dan menyelengarakan pemilihan umum yang diawasi ketat; pembentukan partai baru, (Halk Partisi-Partai Rakyat), dan pengambilalihan seluruh fungsi organisasi perlindungan hak-hak oleh partai ini.38 Bahkan Erick mengklaim dalam bukunya Sejarah Modern Turki; Turki adalah negara dengan sistem satu partai selama tiga tahun, 1923-27.39 Hal ini pun didukung oleh

Altunıs¸ık dan Özlem Tür bahwa selama periode ini Turki masuk dalam rezim partai tunggal di mana terjadi hubungan simbiosis (saling menguntungkan) antara

Republican People‟s Party (Cumhuriyet Halk Partisi – CHP) dan negara.40 Ketika kemudian periode 1923 merupakan rezim partai tunggal, maka Sabri Sayar memberikan pandangan juga terhadap partai-partai di republik tersebut dan sistem partai politiknya. Atas analisa kuantitatif dan dengan tinjauan kembali terhadap sejarah Turki: maka Sabri menyatakan sistem partai politik berubah (setelah rezim partai tunggal) dari dua partai tahun (1950–1960) ke multipartai yang moderat

37 Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 175. 38

Ibid., h. 214. 39

Ibid., h. 214

(1961–1980) hingga seterusnya adalah multipartai yang dominan pada tahun (1983–1991).41

Tabel 4 Periode Berkuasa Partai Politik di Turki

Sejak tahun 1918 sampai dengan tahun 198042

Periode Partai yang Berkuasa

Periode 1918-1919 Ittihat ve Terakki Cemiyati/ CUP (Committee Union and Progress

Periode 1919-1923 Ittihat ve Terakki Cemiyati/ CUP (Committee Union and Progress Periode 1923-1950 Cumhuriyet Halk Partisi (CHP)

Periode 1950-1960 Demokrat Parti (DP)

Periode 1961-1964 Cumhuriyet Halk Partisi (CHP) Periode 1965-1980 Adalet Partisi (AP)

Pemilihan Umum (Pemilu) di republik Turki memiliki dua mekanisme pemilihan. Pertama, Pemilihan presidensial, seperti sebutannya, pemilihan ini dilakukan untuk memililh presiden Turki. Dimulai dari tahun 1923, dipilih oleh warga Turki dari 9 distrik. Adapun Mustafa Kemal telah terpilih 4 kali dalam pemilihan umum tersebut sebagai presiden dalam mekanisme pemilihan ini.43

41 Sabri Sayari dan Yilmaz Esmer ed.,

Politics, Parties and Elections in Turkey, (London:

Lynne Rienner Publishers, 2003) h. 4.

42 Sabri Sayari dan Yilmaz Esmer ed., Politics, Parties and Elections in Turkey, (London: Lynne Rienner Publishers, 2003) dan Ahmad, Turkey the Quest for Identity, (Oxford: Oneworld, 2003).

43“History of Turkish Presidential Elections”, artikel diakses pada 16 Maret 2010 dari: http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Turkish_Presidential_Elections.

Kedua, Pemilihan umum anggota DPR, sistem pemilihan untuk mencari perwakilan di parlemen.44 Antara tahun 1876 dan 1950 empatbelas pemilihan umum parlemen telah dilewati, dua pemilihan di periode pertama (periode Konstitusional pertama yaitu tahun 1876 sampai dengan 1878), empat pemilihan di periode kedua (periode Konstitusional kedua yaitu tahun 1908 sampai dengan 1920), dan sisanya di periode ketiga (periode di mana terbentuknya Grand National Assembly/Majelis Nasional Agung tahun 1920).45 Dari empatbelas pemilihan yang diadakan, hanya lima pemilihan -tahun 1908, tahun 1912, tahun 1919, tahun 1946, dan tahun 1950- telah diikuti oleh lebih dari satu partai.46

Bila kita memperhatikan kembali terhadap perjalanan terbentuknya CHP, maka partai tersebut dapat dikatakan cukup berhasil hingga kemudian menjadi partai besar yang hadir dan mendominasi pada masa awal republik Turki. Untuk mencapainya Mustafa Kemal telah melakukan langkah perjuangan politiknya yaitu dengan menggantikan kebijakan dari Majelis Nasional Agung (yang ia awasi secara terbatas) kepada partai yang mendominasi secara total.47 Kemal mencari dukungan dari beberapa kalangan terutama rakyat. Sikap ini dilakukan karena kelompok oposisi (Halk Şuralar Firkasi)48 dan konservatif (Muhafaza-i- Mukaddesat Cemiyati)49 tetap tidak menerima penghapusan sistem monarki.

44Wikipedia, “History of Turkey”.

45 Lewis, the Emergence of Modern Turkey, h. 379. 46Ibid., h. 379

47

Ahmad, the Making of Modern Turkey, h. 52.

48Halk Şuralar Firkasi atau Partai Rakyat Soviet, merupakan partai yang dibentuk oleh Enver Pasha. Ia mendirikan partai tersebut serta menyusun sebuah program yang sebagian Islam radikal dan sebagian sosialis. Bertujuan menginginkan perbaikan terhadap angkatan perang TUrki di Kaukasia dengan bantuan dana dan senjata dari Soviet dan kemudian memasuki Anatolia dengan bantuan menggunakan pasukan ini, untuk impiannya yaitu sebuah kerajaan Turki-Islam yang baru. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 203-204.

49 Muhafaza-i-Mukaddesat Cemiyati (Perkumpulan untuk Pelestarian Institusi-intitusi Suci) dipimpin oleh Hoca Raif Dinç, salah seorang organisator Kongres Erzurum pada tahun 1919. Pergerakan ini menenkankan pentingnya agama dan kesultanan serta kekhalifahan. Lihat, Zurcher,

Konsekuensinya, ia mendirikan People‟s Party (Partai Rakyat) sebagai

representasi dari perlawanan terhadap kelompok tersebut atas kebijakan-kebijakan yang terlampau radikal.50 Partai ini mendominasi penuh sebagai unsur tunggal dari underbow (bagian) pemerintahan yang juga terhitung efektif untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan politik Kemal.

Namun kekuatan Partai Rakyat tak selamanya stabil, selama musim dingin dan musim semi 1924, sayap radikal Partai Rakyat ditekan oleh pimpinannya Mustafa Kemal dan Ismet secara terus menerus untuk meningkatkan tekanan mereka dengan kelompok sayap tersebut. Sayap radikal yang dimaksud dipimpin oleh Husein Rauf Bey (Rauf Orbay),51 golongan minoritas ini, salah satunya memperdebatkan sikap pemerintah, yang harus menangani soal pemukiman kembali umat Muslim. Perdebatan ini pun terjadi sampai ke MNA hingga akhirnya tidak ada pilihan lain untuk mendirikan sebuah partai oposisi sendiri. 32 orang deputi yang memihak Husein kemudian meninggalkan Partai Rakyat dan mendirikan Partai Republik Progressif (Progressiv Republican Party/Terakkiperver Cumhuriyet Partisi) pada tanggal 17 November 1924.52 Yang

menarik adalah, penggunaan kata “republik” pada Partai Republik Progressif,

sepertinya membuat Kemal merasa tersaingi, yang kemudian sebagai sikap

rivalitasnya, Partai Rakyat pun menambah kata “republik” sehingga menjadi

Republican People‟s Party/Cumhuriyet Halk Partisi atau Partai Rakyat Republik

50 Feroz Ahmad,

Turkey the Quest for Identity, (Oxford: Oneworld, 2003), h. 83.

51

Perwira Angkatan Laut, salah satu pahlawan perjuangan Nasional. Telah menyimpan kekesalan dengan Kemal atas kesewenang-wenangannya memproklamirkan republik Turki. Karena Husein dan kawan-kawan tokoh perang kemerdekaan lainnya tidak berada di ibukota saat itu, selain itu mereka menganggap proklamasi belum pada waktunya. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 214.

(PRR).53 PRP (Partai Republik Progressif) adalah partai liberal dengan bercorak Eropa Barat serta mempertahankan kebijakan-kebijakan sekuler dan nasionalis.54

Meskipun PRP merupakan perwujudan oposisi, namun program mereka terbilang kurang efektif. Harus diakui kekuatan PRR (Partai Rakyat Republik) memang tak dapat dipungkiri, rasionalisasinya adalah, kekuasaan memang tertumpu pada Kemal yang juga sebagai kepala pemerintahan. Undang-undang Pemeliharaan Ketertiban pun diumumkan pada bulan Maret 1925.55 Secara tidak langsung ini dilakukan juga untuk membungkam gerakan-gerakan oposisi yang ada.56 Kebijakan ini lahir karena partai tersebut mengusung desentralisasi, pemisahan kekuasaan dan menginginkan perubahan evolusioner bukan revolusioner, yang memang kebalikan dari PRR.57

Kekuatan PRR menjadi tak terbendung, lahirnya undang-undang

“penertiban politik” tersebut, memberikan hawa perpolitikan di lingkungan partai

dan pemerintahan menjadi sangat kondusif dan terbilang aman, namun hal itu pula yang menghasilkan skandal-skandal serta korupsi dari para wakil-wakil daerah, baik lokal maupun regional.58 Hal ini kemudian yang mendasari Kemal untuk memperbaiki citranya (juga Partai Rakyat Republik) dengan membuka peluang untuk partai baru yang dianggap tidak membahayakan. Kemal mengizinkan

53

Ibid., h. 214. Lihat Juga, Ahmad, Turkey the Quest for Identity, h. 86. Penambahan kata

“halk” dalam Cumhuriyet “Halk”Partisi, yang berarti rakyat merupakan upaya memperluas basis

pendukung partai tersebut. Maka, sebagai penggunaan kata “halk” atau „rakyat” merepresentasikan

dukungan dari berbagai kelas masyarakat, yang juga merupakan prinsip dari republik yang berdiri di atas daulat rakyat.

54

Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 218. 55Ibid.,h. 228.

56 Sempat tercium rencana pembunuhan Kemal, namun terungkap. Salah satunya Ziya Husit pemimpinnya yaitu mantan wakil di majelis nasional, juga para mantan petinggi PRP. Namun tidak untuk Rauf (Orbay), karena pada saat itu berada di luar negeri, meskipun akhirnya dihukum penjara 10 tahun in absentia. Adapun yang dipandang sebagai otak pembunuhan yaitu

Kara Kemal, di hukum mati in absentia, karena telah menembak dirinya sebdiri di tempat persembunyiannya, Istanbul. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 217.

57

Lihat, Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 218. 58Ibid.,h. 230.

sebuah partai oposisi yang loyal dengan tujuan ganda: menyalurkan ketidakpuasan sosial dan membangkitkan semangat PRR yang lesu itu.59

Muncullah Ali Fethi Bey (Fethi Okyar), sahabat lama Kemal yang juga pernah bergabung di CUP di Solanica tahun 1907 dan paling akrab.60 Kemal menawarkannya untuk ikut membangun partai baru, hingga akhirnya terjadi

bargaining politik” di antara keduanya. Fethi meminta jaminan agar mengizinkan partainya untuk berfungsi efektif dan agar Mustafa Kemal tidak bersikap memihak, adapun Kemal menuntut agar partai baru itu tetap setia kepada cita-cita replubikanisme dan sekularisme.61 Kesepakatan terjadi, Fethi pun mendirikan Partai Republik Merdeka (Free Republican Party/ Serbest Cumhuriyet Partisi). Serbest Cumhuriyet Partisi (Partai Republik Merdeka) mempunyai platform memperjuangkan ekonomi liberal,62 serta di antaranya mengkampanyekan kebebasan berbicara.63 Hanya sekitar tiga bulan, rezim Kemal memutuskan untuk menutup partai ini pada tangal 16 November 1930, karena dominasi perolehan suara SCP (Serbest Cumhuriyet Partisi) pada pemilihan umum bulan Oktober 1930 dianggap mengancam CHP.64 Kongres Partai Rakyat

59 Ibid.,h. 231. 60Ibid.,h. 479. 61Ibid.,h. 231. 62 Ibid.,h. 231. 63 Ibid.,h. 231.

64 Pemilihan umum lokal pada bulan Oktober 1930, SCP memenangkan 30 dari 512 kursi yang ada di MAN. Meskipun perolehan suara terbilang minoritas, namun bagi CHP ini merasa terancam. Lantas terjadi sebuah perdebatan secara langsung di majelis, SCP menuduh CHP telah melakukan banyak penyelewengan dan kecurangan dalam perhitungan suara. Lalu SCP mendapat serangan balasan balasan dari CHP, bahwa Serbest Cumhuriyet Partisi dituduh telah melakukan penghianatan besar, sehingga kemudian Mustafa Kemal mengatakan secara pribadi kepada Fethi Okyar bahwa dalam suasana demikian ia tidak dapat bersikap netral. Pada akhirnya Fethi Okyar pun tidak mau dianggap melakukan oposisi kepada presidennya sendiri, dan ia tidak mempunyai pilihan terkecuali menutup partainya. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 232.

Republik (CHP) pada tahun 1931, CHP mendeklarasikan sistem politik dengan negara yang bersistem satu partai.65

Erick memberikan pandangan dari periode di atas, bahwa meskipun Kemal dapat dipandang sebagai tokoh revolusioner dalam saat krisis, akan tetapi pemerintahannya juga dipandang sebagai satu fase kemunduran terhadap institusi- instusi politik yang matang dan demokratis di Turki.66 Dengan demikian perjalanan demokrasi pada masanya dapat dinilai hanya sebatas peangaplikasian sistem yang otoriter, karena tidak dapat melahirkan dinamika dalam kompetisi politik.

Spekulasi berkembang siapa yang akan menggantikan Kemal setelah wafat pada tanggal 10 November 1938, dan meneruskan perjalanan politiknya. İsmet

İnönü (Mustafa Ismet Bey) hadir untuk mempertahankan republik, Ismet memang

telah jelas bermaksud melanjutkan kebijakan-kebijakan penting Kemal.67 Terhembus adanya upaya demokratisasi Turki yang akan dilakukan oleh Ismet, dalam pidatonya di pembukaan parlementer tanggal 1 November 1944, ia menegaskan bahwa ciri dari sistem politik Turki adalah demokratis parlementer.68

65Ibid.,h. 226.

66Ibid.,h. 239. 67

Ibid., h. 239. Lihat juga h. 483, Ismet juga telah dua kali menjadi perdana menteri Kemal, tahun 1923-1924 dan tahun 1925-1937.

Tabel 5 Presiden Turki

Sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 198069

Nama Tahun/Periode

Mustafa Kemal Atatürk Oktober 1923–November 1938

İsmet İnönü November 1938–Mei 1950

Celal Bayar Mei 1950–Oktober 1961

Cemal Gürsel Oktober 1961-Maret 1966

Cevdet Sunay Maret1966-Maret 1973

Fahri Korutürk April 1973-April 1980

Pada tanggal 7 Juni 1944 –yang juga sebagai salah satu pengaruh dari pidato Ismet- seorang tuan tanah besar dari Aydin, Adnan Menderes, dengan tiga orang lainnya70 mengajukan memorandum kepada partai parlementer (partai yang berkuasa di parlemen yaitu CHP), menuntut agar konstitusi Turki diimplementasikan sepenuhnya dan demokrasi ditegakkan.71 Maka periode multipartai pun hadir, bermula pada bulan Juli 1945,72 Nuri Demirag seorang industrialis terkemuka dari Istanbul mendirikan partai oposisi Milli Kalkinma Partisi (Partai Pembangunan Nasional).73 Partai ini terdaftar secara resmi pada

69 Metin Heper, Historical Dictionary of Turkey, (London: The Scarecrow Press, 1994). h.50.

70 Tiga orang tersebut ialah Celal Bayar (mantan perdana menteri), Refik Koraltan dan Fuad Köprülü (sejarawan terkenal). Lihat, Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 276.

71 Zurcher, Sejarah Modern Turki, h. 276. Lihat juga, Ahmad, Turkey the Quest for

Identity, h. 196. Feroz mencatat, partai ini didirikan pada tanggal 7 Juli 1946. 72

Periode ini pun kemudian menjadi sengit dalam arti menjamurnya partai-partai baru. Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 276-277.

tanggal 5 September 1945 dan memiliki program terhadap penuntutan liberalisasi ekonomi dan pengembangan kebebasan berusaha.74

Demokrat Parti (Partai Demokrat-selanjutnya ditulis DP), lahir pada tanggal 7 Januari 1946, didirikan oleh tiga tokoh Celal Bayar, Adnan Menderes, Refik Koraltan dan Fuad Köprülü.75 Meskipun pada mulanya dipandang tidak membahayakan karena mengikuti kehendak Ismet, justru kemudian mendapatkan respons antusias di seluruh negeri.76 Pemilihan umum yang seharusnya dilakukan pada Juli 1947 ternyata dimajukan pada bulan Juli 1946, strategi ini dilakukan untuk mengekang orang-orang Demokrat Parti sebelum terbentuk secara mantap, meskipun kubu Demokrat Parti protes dan memboikot pemilihan umum tersebut, akan tetapi mereka tetap ikut serta dan hanya memperoleh 62 dari 425 kursi parlemen.77 Adanya kecurangan dalam pemilihan umum yang dilakukan Cumhuriyet Halk Partisi (Partai Rakyat Republik-selanjutnya ditulis CHP), mengundang reaksi dari pihak DP, bahkan Celal Bayar menyatakan bahwa sebuah penyelidikan atas DP sebenarnya dimenangkan dari jumlah kursi sebanyak 279.78

Klimaks periode transisi terjadi dengan dilaksanakannya pemilihan umum tanggal 14 Mei 1950. Pemilihan umum berjalan mulus dan berlangsung bebas, jujur, dan adil. Hasilnya memang amat baik, di mana 80 persen orang yang berhak memilih memberikan suara mereka. Ketika hasil pemilihan umum diumumkan, publik benar-benar tercengang: DP memenangkan 53,4 persen suara sedangkan CHP hanya 39,8 persen. Menurut sistem pemilihan di Turki, hal ini berarti DP

74Ibid.,h. 276.

75 Ahmad, Turkey the Quest for Identity, h. 196. 76

Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 277. 77

Ibid.,h. 278. 78Ibid.,h. 278.

meraih 408 kursi di parlemen baru sedangkan Partai Rakyat Republik meraih 69 kursi.79

Tabel 6

Perdana Menteri Turki

Sejak tahun 1920 sampai dengan tahun 198080

Nama Tahun/Periode

Mustafa Kemal Atatürk May 1920-Januari 1921

Fevzi Çakmak Januari 1921–Juli 1922

Hüsein Rauf Orbay Juli 1922-Agustus 1923

Ali Fethi Okyar Agustus 1923-Oktober 1923

İsmet İnönü Oktober 1923-November 1924

Ali Fethi Okyar November 1924-Maret 1925

İsmet İnönü Maret1925-November 1937

Celal Bayar November 1937-November 1939

Refik Saydam Januari 1939-Juli 1924

Şükrü Saraçoğlu Juli 1924-Maret 1946

Recep Peker Agustus 1946-September 1947

Hasan Saka September 1947-Januari 1949

Şemsettin Günaltay Januari 1949-Mei 1950

Adnan Menderes Mei 1950-Mei 1954

Adnan Menderes Mei1954-Mei 1960

Cemal Gürsel Mei 1960-Oktober 1961

İsmet İnönü November 1961-Februari 1965

Suat Hayri Ürgüplü Februari 1965- Oktober 1965

79

Ibid.,h. 285. 80

Metin Heper, Historical Dictionary of Turkey, (London: The Scarecrow Press, 1994). h.50.

Süleyman Demirel Oktober1965-Maret 1971

Nihat Erim Maret 1971-April 1972

Ferit Melen Mei 1972-April 1973

Naim Talu April 1973-Desember 1973

Bülent Ecevit Januari 1974-September 1974

Sadi Irmak November 1974-Maret 1975

Süleyman Demirel Maret 1975-Juni 1977

Bülent Ecevit Juni1977-Juli 1977

Süleyman Demirel Juli 1977-Januari 1978

Bülent Ecevit Januari 1978-Oktober 1979

Süleyman Demirel November 1979-September 1980

Dari dinamika partai politik yang terjadi di Turki, maka dapat diambil beberapa analisa penting; Pertama, masa transisi dari kediktatoran menuju demokrasi multipartai, sesungguhnya menunjukkan bahwa Turki Telah berpengalaman dalam menyelengarakan pemilihan umum dan menjalankan sistem parlementer.81 Kedua, kebijakan multipartai pada tahun 1946 menyebabkan bangkitnya aktifitas partai politik dari berbagai kalangan khususnya Islam seperti Cumhuriyetçi Köylü Millet Partisi (Partai Nasional Petani Republik), Milli Nizam Partisi (Partai Orde Nasional), dan Refah Partisi (Partai Kesejahteraan).82

81

Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 286.

76