• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partai Politik sebagai Bentuk Baru Pelembagaan Politik di Turk

Perubahan institusional Turki telah memberikan berbagai dampak yang cukup signifikan dari berbagai elemen, jika memperhatikan segi sistem politik dapat dijadikan argumen penting dalam membahas fenomena perubahan yang telah terjadi di Turki.

Partai politik adalah salah satu faktor yang memengaruhi proses perubahan menuju Turki modern pada umumnya. Pada faktanya, bahwa upaya pembentukan lembaga politik berupa partai telah dilakukan sebelum republik Turki hadir.

Partai politik secara terminologi mempunyai pandangan khusus terhadap upaya perolehan kekuasaan. Hal ini senada seperti yang disampaikan Miriam Budiardjo bahwa partai politik sebagai suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik – (biasanya) dengan cara konstitusional – untuk melaksanakan kebijakasanaan-kekbijaksanaan mereka.1

Atas definisi tersebut, maka salah satu faktor pendirian partai politik adalah dalam rangka memperoleh kekuasaan dan ataupun merebut kedudukan politik.

1

Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama: 2002), h. 161.

Sistem parlementer Turki2 adalah sebagai sebuah mekanisme keseimbangan antara badan legislatif dengan eksekutif pada waktu itu.3 Maka kekuatan sebuah partai besar pun menjadi pendukung terhadap keseimbangan parlementer tersebut, ataupun dapat dilakukan dengan mekanisme koalisi dari berbagai politik.4 Akan tetapi pada kasus Turki, dinamika partai pada saat itu tidak terjadi, sehingga sistem politik yang berjalan dalam pemerintahan di masa Turki Usmani dapat dikatakan murni parlementer atau tetap bertumpu sebagai lembaga pengawas pemerintahan secara normatif. Walaupun demikian, sepertinya kelahiran partai dapat dianggap sebagai manifestasi besar untuk perkembangan partai politik di Turki selanjutnya.5

Beberapa partai kemudian lahir dengan latar belakang sebagai berikut; Pertama, partai politik ditemukan Turki pada pertengahan abad ke sembilanbelas, dan dindikasikan memiliki beberapa perbedaan peraturan seperti model partai politik yang telah dikenal di Eropa. “The Society of Zealots”, kelompok konspirasi yang bertanggung jawab terhadap Kuleli Incident (Insiden/Peristiwa Kuleli),6 yang bertujuan untuk penggulingan rezim Sultan

2

Turki Usmani telah memiliki pemerintahan parlementer pada tiga periode yang dimulai pada tahun 1876 sampai 1878, kemudian pada periode konstitusional kedua pada tahun 1908 sampai dengan 1920 dan yang ketiga tercatat pada pertemuan MNA di Ankara pada tahun 1920. Lihat, Lewis, The Emergence of Modern Turkey, h. 378.

3

Parlemen yang juga sebagai badan legislatif yang lahir dari pemerintahan Turki Usmani sempat terbentuk dengan dua unsur. Pertama, yang terpilih sebagai Chamber of Deputies (Dewan Perwakilan Daerah), kedua sebuah Senat yang dicalonkan oleh Sultan yang anggotanya tidak lebih dari sepertiga jumlah badan deputi yang terpilih. Lihat, Lewis, the Emergence of Modern Turkey, h. 378.

4 Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, h. 210.

5 Berdasarkan pemaparan Lewis dalam bukunya The Emergence of Modern Turkey, yang dijelaskan pada sebuah sub bab tentang partai dan perlemen. Penulusuran historis yang dilakukan oleh Lewis dari beberapa literature bahwa partai politik di Turki telah tumbuh bersamaan periodesasi sistem parlementer tersebut, kemudian ia kutip ke dalam bukunya. Atas dasar ilmiah itu, maka kemudian praktis menjadi pijakan penulis terhadap analisa pertumbuhan partai politik yang berada di Turki. Lihat, Lewis, the Emergence of Modern Turkey, h. 378.

6

Diketahui dalam sejarah, bahwa perlawanan orang Turki liberal terhadap absolutisme, yang kemudian dikenal dengan Insiden/Peristiwa Kuleli pada tahun 1859. Kelompok kecil

Abdul Majid I dengan cara pembunuhan.7 Selain itu, partai yang kemudian hadir yaitu The New Ottoman Society (Perkumpulan Usmani Baru)/Yeni Osmanlilar (Orang-orang Usmani Muda) di tahun 1865.8 Merupakan kelompok patriot (menghargai nilai-nilai Islam dan menjaga nilai-nilai tradisional Kerajaan Turki Usmani) yang liberal dan idealis, bersifat edukatif, persuasif, dan berpengaruh.9 Perkumpulan rahasia yang berawal dari enam anggota, salah satu di antaranya adalah Namik Kemal. Dengan berkembangnya kelompok ini, mereka mengusulkan konstitusi dan reformasi lainnya.10

Kedua, pada tahun 1908, dikenal dengan periode Konstitusional Kedua, pada saat itupun digelar pemilihan umum pada tahun yang sama.11 Upaya revolusi yang dilakukan oleh Committee of Union and Progress (CUP) untuk memaklumkan kembali Konstitusi 1876, kemudian CUP memegang kekuasaan politik.12 Maka kekuasaan politik dan pemerintahan diserahkan kepada Turki Muda di bawah Partai Ittihad ve Terekki.13 Satu-satunya organisasi partai yang ikut serta dalam pemilihan, selain CUP, adalah partai baru yang didirikan oleh

konspirator ini, yang kemudian hadir untuk menggulingkan dan upaya percobaan pembunuhan sultan Abdul Majid I. Kelompok ini berhasil ditemukan dan pemimpinnya dideportasi ke Asia sebagai tahanan. Beberapa kalangan telah mendiskusikan kelompok tersebut, namun demikian, Jorga dan para pengamat lainnya menyatakan bahwa kelompok ini dari sebuah pergerakan liberal untuk yang melakukan percobaan pertama mendirikan pemerintahan konstitusional. Lihat, Lewis,

the Emergence of Modern Turkey, h. 151. 7

Lewis, the Emergence of Modern Turkey, h. 380. 8Ibid., h. 380.

9Ibid., h. 380. 10

Ibid., h. 152-153. Menurut Usmani Muda, sebuah negara kerajaan perlu dilaksanakannya pemerintahan yang representatif, konstitusional dan perlementer, yang dengan demikian akan memperkuat rasa kewarganegaraan yang sejati dan loyal kepada negara di antara semua warga Turki Usmani, Muslim maupun non-Muslim. Lihat, Zurcher, Sejarah Modern Turki, h. 82. Mereka pun menganjurkan Konstitusi Kerajaan Usmani, yang selanjutnya menganjurkan agar dibentuk tiga majelis dalam pemerintahan Konstitusional Kerajaan Usmani, yaitu Majelis Negara (Sura-yi Devlet), Majelis Nasional (Sura-yi Ummet) dan Senat (Meclis-i Ayan). Nasution,

Pembaharuan dalam Islam, h. 108-109. 11

Ibid., h. 380. 12

Zurcher, Sejarah Modern Turki,h. 117. 13 Lewis, the Emergence of Modern Turkey, h. 206.

pengikut pangeran Sabaheddin (yang juga telah kembali pulang) di bulan Sepetember, yakni Osmanli Ahrar Partisi (Partai Kaum Liberal Usmani).14

Ketiga, Periode Turki Modern, kekuatan pemerintahan berada dalam MNA (Grand National Assembly), setelah perang kemerdekaan melawan Yunani pada bulan September 1922. Mustafa Kemal mendirikan Halk Partisi/People‟s Party (Partai Rakyat), terbentuk dari Association for the Rights of Anatolia and Rumelia (Liga Pertahanan dan Hak-hak di Anatolia dan Rumelia)15. Selanjutnya pada bulan November 1924 mengganti namanya kemudian menjadi Replubican

People‟s Party/Cumhuriyet Halk Partisi – CHP (Partai Rakyat Republik).16

Tabel 3

Poros Partai Politik di Turki Tahun 1946-198017

Poros Nama Partai