• Tidak ada hasil yang ditemukan

Re-discover

Dalam dokumen Transparansi dalam Ruang (Halaman 97-105)

BAB VI. DESIGN ACTIONS : CONCEPT, ACT NOW, SMART MISTAKES,

6.2. Re-discover

Lay Out Unit Vs Bentukan Massa --- Konsisten dengan Transparansi

Dalam proses asistensi dengan pembimbing, saya mendapat pertimbangan

bahwa desain bangunan kurang maksimal, oleh karena bentukan massanya yang

„kurang menjual‟ dan terlalu biasa. Selain itu dengan konsep apartemen yang

terpisah oleh sungai dan hanya dihubungkan oleh sebuah skycross justru membuat desain ini rentan terhadap kriminalitas. Meskipun mendapatkan area yang lebih

privat, tower yang terpisah di Jalan Badur akan lebih sulit diawasi. Dari proses re- discover desain, maka apartemen hanya dimuat dalam satu bangunan saja. Hal ini untuk memudahkan pengawasan dan pelayanan bagi penghuni apartemen.

Bentukan massa baru yang dikembangkan adalah apartemen dengan tiga tower.

Di satu sisi bentukan massa ini lebih menguntungkan karena jumlah penghuni

dalam satu tower menjadi lebih sedikit. Hal ini lebih memungkinkan para

penghuni untuk saling mengenal. Selain itu sirkulasi dalam tower lebih sederhana

dan lebih mudah diawasi. Di sisi lain sebagai kekurangannya bangunan

apartemen ini tidak memberikan banyak akses view, terutama pada tower kedua.

Dari konsep massa baru, denah tower mengalami perubahan total dari segi bentuk

dan sirkulasi.

Tampak dalam setiap tower,

sirkulasi yang digunakan lebih

sederhana dengan penggunaan

koridor lurus. Lift sebagai alat

transportasi vertikal diletakkan di

tengah tower, dekat dengan ruang

housekeeping. Sementara ruang-ruang ME diletakkan di ujung bangunan dekat

dengan ruang komunal. Pada rancangan baru, penggunaan void pada koridor tetap

digunakan.

Sementara itu perubahan pada denah podium terjadi pada jalur sirkulasi dan tata

letak ruang serta lift akibat penambahan tower. Bentuk lantai podium sendiri

masih sama dengan konsep awal.

                             10.00 8.00 A B C D E G 114.00 8.50 8.50 8.50 8.50 8.50 8.50 8.50 1 2 3 4 5 6 7 8 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00 F HI J K L M N OP Q R S 8.00

Gambar 6.12. Denah tower baru

Rancangan Tampak Bangunan

Tidak ada perubahan konsep dari referensi tampak sebelumnya. Tampak

bangunan tetap mengadaptasi arsitektur modern lewat penggunaan material beton

dan kaca. Pada bagian mal yang sifatnya lebih publik dan komersial, penggunaan

material kaca lebih ditonjolkan untuk menghubungkan visual antara ruang dalam

dan ruang luar. Pada area parkir di atas mal digunakan kisi-kisi dari material

beton. Area ini tidak ditutup secara massif untuk memaksimalkan sirkulasi udara

secara alami. Elemen balkon pada apartemen masih tetap digunakaan sebagai ciri

khas bangunan. Setiap balkon dilengkapi dengan vegetasi sebagai shading yang

turut menjadi bagian dalam tampak bangunan. Sementara itu untuk area void dan

ruang komunal pada apartemen digunakan material kaca untuk memaksimalkan

view ke arah sungai.

a b c c b d a a b b c c

a. Sisi depan apartemen yang menghadap ke Jalan Mangkubumi : unit-unit

hunian dengan balkon dan vegetasi

b. Area parkir penghuni : penggunaan kisi-kisi dengan material beton

c. Area mal : penggunaan material kaca secara menyeluruh

d. Sisi belakang apartemen yang menghadap ke sungai : ruang-ruang

bersama dengan penggunaan selubung kaca.

Re-discover Rancangan Tapak

Thinking about design is hard, but not thinking about it can be disastrous.

Ralph Caplan J l. B ad ur J l. Mangk M an gk ub um i ol. S u gio no PTPN 4

Proyek apartemen ini memiliki ruang luar yang luas, yakni sekitar 60 %

dari luas tapak atau 1,5 ha. Luas lahan ini memberikan tantangan yang besar

dalam merancang tapak dan mempertimbangkan fungsi-fungsi di dalamnya.

Padarancangan awal tapak sudah dijelaskan tentang pembuatan jembatan

penyeberangan untuk menghubungkan tapak. Konsep ini masih diterapkan dalam

rancangan baru. Namun dalam rancangan baru, tidak ada jembatan bagi kendaraan

bermotor, semua jembatan hanya digunakan oleh pejalan kaki. Terdapat dua

jembatan utama yang lebih besar yang menghubungkan mal dengan tapak

diseberangnya, dan ada lima jembatan yang lebih kecil yang menghubungkan

jalur riverwalk.

Pada beberapa area dalam tapak terjadi perubahan fungsi dari rancangan

sebelumnya. Pada rancangan baru fungsi apartemen hanya dimuat dalam satu

bangunan saja, yakni di Jalan Mangkubumi. Oleh karenanya, tapak yang berada

dekat dengan Jalan Badur mengalami perubahan fungsi dari lahan bangunan

menjadi ruang terbuka.

Kondisi tapak yang dilewati sungai dengan perbedaan level yang cukup

besar, yakni tujuh meter membuat tapak didesain dengan sistem terasering,

sehingga pejalan kaki bisa mengakses sungai lebih dekat. Jalur riverwalk berada

tiga meter di atas level sungai atau empat meter di bawah level dasar bangunan.

Karena pertimbangan bahwa sungai tetaplah milik pemerintah kota, maka harus

jalur riverwalk langsung bisa diakses dari pedestrian. Fasilitas riverwalk ini

dilengkapi dengan pagar pembatas untuk menjaganya tetap aman dan vegetasi

sebagai shading terhadap panas matahari. Jalur ini juga dilengkapi dengan tempat

duduk di beberapa area dan penerangan buatan.

Selain riverwalk, fungsi lain dalam tapak yang diperuntukkan bagi publik

adalah taman di sudut Jalan Mangkubumi dan Jalan Suprapto. Taman ini sifatnya

semi publik, sehingga bisa diakses langsung oleh pengunjung tanpa harus masuk

melalui mal. Fasilitas ini dilengkapi dengan furnitur ruang luar seperti plaza

dengan bangku taman dan penerangan buatan. Untuk memisahkannya dengan

area mal yang sifatnya lebih privat maka dibuat sebuah outdoor cafe dengan sistem levelling, sehingga area mal lebih tinggi dibandingkan area taman. Taman

ini juga secara langsung terhubung dengan area terbuka di Jalan Badur dengan

sebuah jembatan penyeberangan.

Di belakang fungsi mal terdapat outdoor cafe lainnya dengan sistem terasering dengan pemandangan langsung ke arah sungai, dan sebuah taman yang

sifatnya lebih privat. Dari setiap cafe outdoor maupun taman ini pengunjung juga

bisa mengakses jalur riverwalk. Dari bagian tapak yang dekat dengan mal

langsung terdapat sebuah jembatan penyeberangan yang menghubungkannya

dengan tapak di Jalan Badur. Di area ini terdapat sebuah restoran outdoor dan

sebuah taman. Dari area ini pengunjung dapat mengakses sebuah amphiteater,

yang juga berada di tapak Jalan Badur, yang langsung mengarah ke sungai.

Amphiteater ini berkapasitas 200 orang, didesain untukpertunjukan outdoor.

Direncanakan akan diadakan event-event tertentu setiap minggunya, seperti

pertunjukan musik sebagai sarana rekreasi bagi penghuni maupun pengunjung.

Area tapak yang terdapat di sudut Jalan Badur dan Jalan Suprapto

difungsikan sebagai taman dan lapangan olah raga, yakni lapangan basket dan

tenis. Di area ini juga disediakan fasilitas parkir bagi pengunjung. Area ini berada

dalam zona semi publik, jadi fasilitas olah raga dan taman bisa digunakan oleh

penghuni maupun pengunjung. Area ini terhubung oleh sebuah jembatan ke taman

di sudut Jalan Mangkubumi dan Jalan Suprapto.

Pedestrian dirancang di sekeliling tapak, dengan menggunakan vegetasi

sebagai shading, dan dilengkapi dengan furnitur seperti lampu jalan dan tempat

duduk. Pedestrian di Jalan Mangkubumi memiliki dimensi yang lebih besar

dibandingkan dengan pedestrian di Jalan Badur, sebab intensitas pejalan kakinya

lebih tinggi. Di sudut Jalan Mangkubumi dan Jalan Jendral Suprapto terdapat

sebuah public area, di sini terdapat sebuah sculpture sebagai penanda bangunan. Dari pedestrian di Jalan Mangkubumi, pengunjung bisa mengakses bangunan mal

dan taman. Dari pedestrian di Jalan Badur, pengunjung bisa mengakses sebuah

taman dan fasilitas olah raga. Namun kedua area ini juga terhubung langsung

Dalam dokumen Transparansi dalam Ruang (Halaman 97-105)

Dokumen terkait