• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTILITAS

Dalam dokumen Transparansi dalam Ruang (Halaman 111-119)

UTILITAS

Design is not just what it looks like and feels like. Design is how it works.

Steve Jobs

Bangunan dengan desain bagus, jika tidak didorong dengan sistem struktur

dan utilitas yang baik tidak akan bisa dianggap sebagai desain yang berhasil.

Pekerjaan perancangan sistem utilitas seringkali hadir sebagai hambatan

perancangan, terutama bagi saya sendiri karena kurangnya pengetahuan secara

mendalam dan juga menyita waktu yang tidak sedikit. Dalam perancangan kali

ini, sumber-sumber seperti buku dan informasi dari internet sangat banyak

membantu. Beberapa sistem utilitas yang dibahas dalam perancangan ini adalah

sanitasi dan pengolahan air, elektrikal, serta sistem penanganan kebakaran.

Sejalan dengan rancangan yang bertujuan menekan jumlah tindak kriminal, maka

sistem pengawasan juga dibahas secara khusus.

Sistem sruktur yang digunakan pada bangunan adalah struktur rangka

denga material baja komposit. Pembangunan denga sistem rangka banyak

digunakan saat ini karena pengerjaannya yang lebih mudah. Penggunaan material

baja didorong oleh kelebihannya dalam efisiensi waktu pengerjaan, dan untuk

perlindungan terhadap bahaya kebakaran dipertimbangkan menggunakan material

area vertikal seperti lift menggunakan sistem bracing baja untuk memperkuat struktur dan sekaligus menahan gaya lateral pada bangunan.

Sistem Sanitasi

Pasokan air utama ke dalam bangunan adalah dari PDAM. Selain itu

karena PDAM tidak akan mampu memasok kebutuhan seluruh bangunan

apartemen, maka diperlukan sumber lainnya, yakni sumur artesis. Perancangan

sumur artesis tidak bisa dilakukan karena harus melalui proses penelitian terlebih

dahulu untuk mengetahui letak sumur yang tepat. Sistem aliran air dalam

bangunan menggunakan sistem up-down dimana air terlebih dahulu disimpan di tangki atas bangunan. Sebelumnya air bersih terlebih dahulu dipasok dan

ditampung di tangki bawah yang terletak di basement 2 (basement paling bawah).

Di basement tangki air bersih dibagi ke dalam lima bagian, tiga tangki untuk

tower,satu tangki melayani kebutuhan kolam renang di lantai enam, dan satu

tangki melayani kebutuhan podium. Pembagian ini dilakukan untuk memudahkan

proses maintenace. Untuk setiap tower, air dari tangki bawah dipompa dan dialirkan melalui shaft utama ke atas. Setiap tower memiliki dua tangki air bersih

atas, dimana satu tangki melayani 6-8 lantai. Untuk kebutuhan podium dan kolam

renang, tangki air bersih atas diletakkan di lantai enam (lantai fasilitas). Dengan

pengelompokan ini diharapkan distribusi air dapat dilakukan lebih baik dan cepat.

Shaft pada bangunan dibagi menjadi tiga saluran utama pada masing-

masing tower. Dari shaft utama ini, air bersih dialirkan ke dalam shaft masing-

masing unit apartemen. Dari shaft ini air dialirkan untuk memasok kebutuhan

setiap unit, seperti untuk kebutuhan dapur (wastafel), kebutuhan mandi (shower,

bathub) dan keperluan mencuci. Untuk kebutuhan air di podium, air dari tangki

atas dialirkan lewat shaft di area tower A untuk memenuhi kebutuhan dapur-dapur

restaurant serta kamar mandi di podium. Selain itu tangki ini juga melayani

kebutuhan dapur dan kamar mandi di lantai enam. Sedangkan tangki lainnya

hanya melayani kebutuhan air kolam renang saja.

Air buangan wastafel diolah kembali dalam water treatment di area basement kemudian disimpan dalam tangki bawah dan dipompa ke menuju tangki

atas tersendiri, untuk keperluan air kloset. Air hujan ditampung kemudian melalui

proses treatment digunakan untuk kebutuhan penyiraman tanaman serta kebutuhan sistem penanganan kebakaran, misalnya untuk kebutuhan air sprinkler

dan hydran. Air buangan dari kolam renang yang jumlahnya cukup besar

direncanakan digunakan untuk kebutuhan maintenance di tapak, misalnya

sistem normalisasi dan tidak digunakan lagi dalam bangunan kemudian dialirkan

ke saluran kota. Pembuangan limbah ke sungai dihindarkan supaya tidak merusak

ekosistem sungai dan tidak memperburuk kondisi fisik sungai.

Sistem Elektrikal

Penyediaan utama listrik untuk bangunan berasal dari PLN dan didukung

dengan pengadaan generator set. Ruang pusat kendali ME diletakkan di lantai

Lower Ground, dekat dengan ruang-ruang listrik seperti ruang trafo, ruang panel,

dan ruang genset. Sebelumnya peletakan ruang-ruang ini direncanakan di tapak

untuk kemudahan akes dan pemeliharaan. Namun karena tidak ada lahan yang

cukup bagi ruang-ruang ini maka diputuskan untuk meletakkannya di area

basement paling atas, yakni lantai LG. Dari sini pelayanan listrik dalam bangunan

dibagi ke dalam enam area layanan, yakni podium (mal), area basement, lantai

fasilitas dan area parkir apartemen, serta satu area layanan untuk unit apartemen di

masing-masing tower.

Shaft elektrikal terletak pada ruang yang sama dengan shaft sanitasi untuk

membentuk ruang servis tersendiri. Ruang servis ini terletak di bagian tengah

tower, dekat dengan area lift sehingga mudah diakses untuk keperluan

pemeliharaan.

Area koridor harus memiliki penerangan yang baik, terutama pada saat

terjadi keadaan darurat seperti gempa atau kebakaran. Pasokan listrik untuk

keperluan darurat seperti ini disediakan melalui pengadaan mesin generator set.

Diperkirakan terdapat tiga mesin genset berdasarkan area layanannya, mesin

pertama disediakan untuk fungsi mal dan basement, mesin kedua disediakan

untuk lantai parkir dan lantai fasilitas, dan satu mesin lainnya disediakan untuk

fungsi hunian.

Penyediaan Lift

Dalam menghitung kebutuhan lift saya menggunakan referensi yang

didapat dari Untuk fungsi apartemen, spesifikasi lift yang biasa digunakan adalah

dengan Car capacity = 2000 pounds dan Minimum car Speed = 250 – 300 feet/minute. Dalam rancangan ini kebutuhan lift untuk apartemen disesuaikan

dengan jumlah populasi di setiap tower. Di tower A terdapat 144 unit apartemen

dengan populasi sebanyak 216 orang dan ketinggian tower 12 lantai. Kebutuhan

liftnya adalah dua unit lift. Di tower B terdapat 86 unit apartemen dengan populasi

sebanyak 264 orang dan ketinggian tower 14 lantai. Kebutuhan liftnya adalah dua

unit lift. Sedangkan di tower C terdapat 92 unit apartemen dengan populasi

sebanyak 372 orang dan ketinggian tower 16 lantai. Kebutuhan liftnya adalah tiga

unit lift.

Sistem Pengkondisian Udara

Sistem pengkondisian udara dalam bangunan terdiri atas dua sistem, yakni

sistem central di area mal dan area fasilitas serta sistem split di area hunian.

Keperluan AC di dalam mal dan lantai fasilitas dipasok oleh keberadaan chiller room di area besement dan dibagi ke dalam du area layanan di sisi kanan dan kiri bangunan. Di area basement, pengkondisian udara menggunakan exhaust fan dengan shaft yang mengarah ke pedestrian. Di lantai parkir apartemen tidak ada

sistem pengkondisian udara sebab sirkulasi udara di area ini cukup terbuka. Di

dalam area hunian, setiap unit menggunakan AC Split, sedangkan area koridor

Sistem penanganan kebakaran

Tangga darurat terdapat di ujung bangunan yang mengarah ke sungai.

Terdapat tiga jalur tangga darurat dalam bangunan. Setiap ruang tangga darurat

dibuat dengan material tahan api dan dilengkapi dengan exhaust fan.

Sistem penanganan kebakaran didukung dengan pemasangan sprinkler, smoke

detector, dan hydran. Sebagai alat pemberi tanda jika terjadi kebakaran, bangunan

dilengkapi dengan sistem tanda bahaya (alarm system) yang panel induknya

berada dalam ruang pengendali kebakaran, sedangkan sub-panelnya dapat

dipasang disetiap lantai berdekatan dengan kotak hidran. Pengoperasian tanda

bahaya dapat dilakukan secara manual dengan memecahkan kaca tombol sakelar

tanda kebakaran atau bekerja secara otomatis, dimana tanda bahaya kebakaran

dihubungkan dengan sistem detector (detector asap atau panas) atau sistem

sprinkler.

Sistem keamanan

Sistem pengawasan keamanan dibagi ke dalam dua area pengawasan

secara utama, yakni area mal dan area apartemen. Pemasangan CCTV (Closed

Circuit Television) pada mal berfungsi untuk memonitor area parkir (basement),

area pintu masuk, koridor, dan koridor mal. Ruang pusat kendali keamanan untuk

mal terdapat di lantai Lower Ground. Pemasangan CCTV pada apartemen

diutamakan pada ruang-ruang bersama seperti koridor, taman bersama, lantai

parkir, dan lantai fasilitas. Peletakan pos-pos pengamanan di dalam mal terdapat

di area pintu masukdan area area parkir. Sedangkan untuk apartemen pos-pos

pengamanan terdapat pada lantai parkir, lobby apartemen, dan lantai fasilitas.

Ruang pusat kendali keamanan untuk fungsi apartemen terletak di lantai parkir

(lantai lima) bangunan. Sistem pengawasan ini juga terkordinir dengan sistem

tanda bahaya (alarm system) yang terkait pada keamanan penghuni/pengguna bangunan dan harta benda yang ada dalam bangunan yang ditujukan untuk

menangkal kejahatan (seperti perampokan, pencurian, aksi terror, dan bentuk

kejahatan lainnya). Selain itu petugas keamanan mudah dihubungi dengan

Dalam dokumen Transparansi dalam Ruang (Halaman 111-119)

Dokumen terkait