• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Distribusi Sikap Siswa

Sikap siswa terhadap bahaya abortus dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Mengenai Sikap Siswa SMA Swasta ERIA Kota Medan terhadap Bahaya Abortus Tahun 2019

No. Pernyataan Setuju

N %

Tidak Setuju N % 1. Melakukan aborsi itu adalah hal yang

tidak baik

60 70,6 25 29,4 2. Seks bebas dan aborsi merupakan bagian

gaya hidup remaja masa kini

18 21,2 67 78,8 3. Meningkatkan keimanan serta memberikan

Pendidikan seks merupakan salah satu pencegahan abortus

75 88,2 10 11,8

4. Penolong dan Pelaku abortus tanpa indikasi medis harus dihukum / sanksi sesuai hukuman yang berlaku

74 87,1 11 12,9

5. Melakukan abortus tidak merusak kesehatan terutama kesehatan reproduksi

17 20,0 68 80,0 6. Seks bebas yang dilakukan remaja merupakan

awal pemicu terjadinya aborsi

65 76,4 20 23,6

Berdasarkan tabel diatas, sikap responden tentang melakukan aborsi itu adalah hal yang tidak baik yang menjawab setuju sebanyak 60 orang (70,6%). Tanggapan responden tentang seks bebas dan aborsi merupakan bagian gaya hidup remaja masa kini yang menjawab tidak setuju ada 67 orang (78,8%), sedangkan yang setuju bahwa meningkatkan keimanan serta pendidikan seks salah satu pencegahan abortus sebanyak 75 orang (88,2%). Untuk pernyataan penolong dan pelaku abortus tanpa indikasi medis harus dihukum/ sanksi sesuai hukuman yang berlaku yang memilih setuju ada 74 orang (87,1%). Untuk pernyataan yang paling tidak disetujui dari sebagian besar responden yaitu melakukan abortus tidak merusak kesehatan terutama kesehatan reproduksi ada 68orang (80%) orang yang

38

tidak setuju. Dan 65 orang(76,4%) setuju bahwa seks bebas yang dilakukan remaja merupakan awal pemicu terjadinya abortus.

Sikap adalah reaksi atau respon terhadap suatu objek. Sikap dapat bersifat positif maupun negatif (Andriana, 2014 dalam Suci dan Kurniawati (2016) ) Berdasarkan jawaban responden pada Tabel 4.4 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap responden di SMA Swasta ERIA Medan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Distribusi Sikap Siswa SMA Swasta ERIA Kota Medan Tahun 2019

Perilaku Siswa Jumlah Persentase

Sikap

Baik 51 60

Sedang 30 35,3

Buruk 4 4,7

Total 85 100

Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa mayoritas responden memiliki sikap baik yaitu sebanyak 51 orang (60%) dan yang terendah pada siswa SMA Swasta ERIA memiliki sikap buruk terhadap bahaya abortus hanya 4 orang (4,7%). Hal ini menyatakan bahwa sikap responden yang baik terhadap bahaya abortus mungkin dipengaruhi oleh banyak informasi yang didapat dari teman, keluarga, pendidikan seksual di sekolah atau media sosial yang memberikan dampak yang baik terhadap sikap responden. Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambah informasi tentang objek.

4.4. Distribusi Tindakan dengan lawan jenis Siswa SMA Swasta ERIA Kota Medan terhadap BahayaAbortus

Perilaku siswa berdasarkan tindakan dengan lawan jenis. Hasil penelitian dapat dilihat berikut ini:

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Mengenai Tindakan dengan lawan jenis Siswa SMA Swasta ERIA Kota Medan tentang

Bahaya Abortus Tahun 2019

No. Tindakan Pernah % Tidak Pernah %

1. Ngobrol 84 98,8 1 1,2

2. Nonton berdua 80 94,1 5 5,9

3. Jalan berdua 81 95,2 4 4,8

4. Berpegangan tangan 50 58,8 35 41,2

5. Mencium pipi 16 18,8 69 81,2

6. Berpelukan 3 3,5 82 96,5

7. Berciuman mulut 3 3,5 82 96,5

8. Meraba daerah kemaluan

0 0 85 100

9. Berhubungan Seks 0 0 85 100

Dari tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas siswa pernah ngobrol dengan lawan jenis sebanyak 84 orang (98,8%) nonton berdua 80 orang (94,1%) dan 81 orang (95,2%) pernah jalan berdua dengan lawan jenis. Sebanyak 50 orang (58,8%) pernah berpegangan tangan dengan lawan jenis dan 16 orang (18,8%) pernah mencium pipi lawan jenis. Hanya 3 orang (3,5%) yang pernah berpelukan atau berciuman mulut dengan lawan jenis. Hal ini berarti mayoritas siswa di SMA Swasta ERIA tidak memiliki kecenderungan untuk melakukan hal-hal yang dapat mengarah ke perbuatan seksual yang berisiko. Menurut Komnas Perlindungan Anak (KomnasPA) dalam forum diskusi anak remaja pada tahun 2011, disebutkan bahwa di 12 kota besar di Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung, Makassar, Lampung,Yogyakarta, Palembang, Medan, dan Kota-kota di Sumatera Barat hampir 93,7% remaja pernah melakukan hubungan seks, 83% remaja pernah menonton video porno, dan 21,2% remaja pernah melakukan abortus.

Berdasarkan jawaban responden pada Tabel 4.6, Maka dapat disimpulkan bahwa tindakan responden dengan lawan jenis di SMA Swasta ERIA Kota Medan Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:

40

Tabel 4.7 Distribusi Tindakan Siswa SMA Swasta ERIA Kota Medan Tahun 2019

Perilaku Siswa Jumlah Persentase

Tindakan

Risiko tinggi 3 3,5

Risiko rendah 82 96,5

Total 85 100

Tindakan siswa SMA Swasta ERIA Kota Medan yang berisiko rendah sebanyak 82 orang (96,5%) dan yang berisiko tinggi sebanyak 3 orang (3,5%).

Hal ini berarti responden melakukan tindakan yang berisiko rendah dikarenakan pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki untuk menjaga agar terhindar dari kebiasaan-kebiasaan buruk.

Tindakan merupakan aturan yang mengadakan adanya hubungan erat antara sikap. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata, maka diperlukan faktor pendukung lain. Menurut Rahmawati dan Proverawati (2012) perilaku hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktifitas dalam kehidupan sehari-sehari yang mencerminkan upaya hidup sehat dalam memelihara kesehatan keluarga yang sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Peran orangtua sangat berpengaruh dalam perilaku anak. Perilaku positif seperti menghindari hubungan seks diluar nikah dan menghindari hubungan dengan lawan jenis yang berisiko tinggi dapat membuat anak menjadi kuat dan sehat. Sebaliknya perilaku negatif dapat menyebabkan terjadinya kejadian-kejadian yang tidak baik terhadap kondisi anak.

41 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 85 responden di SMA Swasta ERIA Kota Medan tentang pengetahuan, sikap , dan tindakan terhadap bahaya abortus maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Umur semua responden tergolong usia remaja. (14-19 tahun) dengan mayoritas berusia 17 tahun yaitu 31 orang (36,4%), diikuti yang berusia 15 tahun sebanyak 18 orang (21,3%)

2. Mayoritas Tingkat pendidikan orangtua (Ayah dan Ibu) responden tergolong sedang (SLTP -SLTA) yaitu masing-masing sebanyak 39 orang ( 45,9%), yang berpendidikan tinggi (Mengikuti perguruan tinggi) sebanyak 24 orang (28,2%) dan berpendidikan rendah (SD) sebanyak 22 orang (25,9%).

3. Tingkat pengetahuan responden tentang bahaya abortus tergolong tinggi, Mayoritas siswa memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 54 orang (63,5%), yang berpengetahuan sedang sebanyak 25 orang (29,4%) dan hanya sedikit yang memiliki pengetahuan buruk yaitu 6 orang (7,1%).

4. Sikap responden terhadap bahaya abortus tergolong sangat baik, Mayoritas siswa memiliki sikap yang baik yaitu sebanyak 51 orang (60%), yang memiliki sikap sedang berjumlah 30 orang (35,3%) dan hanya sedikit yang memiliki sikap buruk yaitu 4 orang (4,7%).

5. Tindakan yang pernah dilakukan responden masih tergolong tindakan berisiko rendah yang mengarah ke perilaku seksual. Yang berisiko tinggi hanya 3 orang (3,5%) dan berisiko rendah 82 orang (96,5%).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Bagi siswa di SMA SWASTA ERIA Kota Medan tahun 2019 diharapkan lebih menjaga diri dan lebih memperhatikan bahaya dari abortus.

42

2. Bagi sekolah diharapkan lebih sering mengadakan kegiatan yang membuat siswa lebih aktif dan memberi pelajaran tentang kesehatan reproduksi secara berkala.

3. Bagi peneliti selanjutnya bahwa diharapkan mampu dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah variabel atau faktor lainnya yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA

American College of Obsetrician and Gynecologist. 2014, Abortion access and training.

Arisandi. 2012. Sikap terhadap Aborsi pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul. Jurnal psikologi.

Arikunto. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Aulia, N. 2017. Pengaruh Jenjang Pendidikan Orangtua terhadap Perkembangan Anak. MEDIABKI. Jakarta

Ayu, I. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi dr. Ida Ayu Sp.OG Azwar, S. 2012. Sikap Manusia Edisi II. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan. 2017 , Luas Wilayah, Jumlah

Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota 2017. Accessed 22 May 2018, available at : https://sumut.bps.go.id/subject/12/kependudukan.html

Blohm F. 2013, Expectant management of first-trimester miscarriage in clinical practice.

Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi dr.Ida Ayu Chandranita Sp.OG.

2010, Manifestasi Klinik Abortus Spontan.

Cunningham F Gary. 2010, William Obsetric, 22th Ed, New York,Mc Graw-hill

Darshi Thoradeniya, Colombo Branch, South Asia Institute, University of Heidelberg, Germany. 2016, Abortion in Asia: Local dilemmas and global politics.

Elizabeth E Puscheck, MD. 2018 , Early Pregnancy Loss Diagnosis and Management. Accessed 23 May 2018 , available at:

https://reference.medscape.com/article/266317

Guttmacher Institute. 2008 , Kejadian Aborsi di Indonesia dan Metode-metode aborsi yang digunakan di Indonesia

.

Hanafiah Jusuf, 2014. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4.

44

Husin, 2013. Asuhan Kehamilan Berbasih Bukti. Bandung

Ihda Silvia. 2011 , Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Siswa Mengenai Abortus Provocatus di Man Model Ciwaringin Cirebon pada tahun 2011.

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010.

Jakarta

Kriyantono, Rachmat. 2013. Teknik Praktis Kesehatan. Malang: Prenada Media Group.

KUHP dan UU Kesehatan RI No. 36 Thn 2009 , Hukum aborsi di Indonesia dan Indikasi dibolehkannya Abortus Provocatus.

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:

EGC.

Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obsetri: Obsetri fisiologi, Obsetri Patologi:

Jilid 1.

Niskala, S. 2011. Agar Seks Tidak Salah Jalan. Jakarta. Progessio Publishing.

Nurhayati, S. 2002 . Hubungan Keterpaparan Media Massa, Orangtua dan Teman Sebaya dengan Perilaku Seksual Remaja Siswa Kelas 3 di SLTP “X” Depok.

Nursal, D. 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Murid SMUN di Kota Padang, Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. II.

Notoadmojo, S. 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan

Rahmawati dan Proverawati, 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yogyakarta. Nuha Medika

Suci M. Ayu dan Tri Kurniawati. 2016, Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Aborsi dengan Sikap terhadap Aborsi di MAN 2 Kediri Jawa Timur. Unnes Journal of Public Health. Solo Sudarwan. 2014. Hukum aborsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Sullivan AE. 2012 , Recurrent Fetal aneuplody and recurrent miscarriage.

Tika Fatihkah. 2014 , Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Siswa Mengenai Abortus Provocatus di SMA Negeri 1 Sliyeg Kabupaten Indramayu pada tahun 2014.

Udin. 2010. Kasus Aborsi di Indonesia 2,5 jutaan setahun.

Walsh. 2008. International Journal of Nursing Practice.

WHO. 2012. Safe Abortions: Technical and Policy Guidance for Health System

WHO. 2015. Medical management of abortions.

Wijono, D. 2015. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Airlangga University Press, Surabaya.

46

LAMPIRAN Lampiran

A. Biodata Penulis

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Muhammad Owen Zduhri Nst

Nim : 160100052

Tempat/ Tanggal lahir : Medan/ 1 Juli 1998

Agama : Islam

Nama ayah : Ahmad Lukita Nasution Nama Ibu : Nurlela Lubis

Alamat : Jalan Seksama Gang Rahayu No.28 Medan Riwayat Pendidikan :

1. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Islamiyah Guppi Medan (2004-2010) 2. SMP Negeri 3 Medan (2010-2013)

3. SMA Negeri 5 Medan (2013-2016)

4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2016- Sekarang)

48

Lampiran C.

LEMBAR PENJELASAN UNTUK RESPONDEN Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perkenalkan nama saya Muhammad Owen Zduhri Nst, NIM: 160100052 adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Kedokteran Universitas Sumatera Utara, sedang melakukan penelitian skripsi dalam rangka menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan judul

“Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa terhadap Bahaya Abortus di SMA SWASTA ERIA MEDAN TAHUN 2019”.

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya mengetahui bahaya abortus terhadap kesehatan yang juga dapat mengancam nyawa seseorang.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengambilan data berupa kuesioner Gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan siswa terhadap bahaya abortus.

Pengambilan data akan dilakukan sebanyak 1 kali sesuai dengan waktu yang telah disepakati antara peneliti dan calon responden. Selama proses penelitian, fasilitas yang disediakan oleh peneliti adalah lembar kuesioner dan pulpen.

Apabilah saudara ingin mengundurkan diri selama proses penelitian berlangsung karena ada hal-hal yang kurang berkenan, maka saudara dapat menggungkapkan langsung. Jika saudara bersedia mengikuti penelitian ini, silahkan menandatangi lembar persetujuan responden.

Medan, November 2018

Peneliti, Muhammad Owen Z Nasution

Lampiran D

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang “Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa terhadap Bahaya Abortus di SMA SWASTA ERIA Kota Medan”, maka dengan ini menyatakan BERSEDIA / TIDAK BERSEDIA (coret yang tidak perlu) untuk ikut serta berpartisipasi menjadi subjek penelitian. Dan dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, ………..2019

( )

50

Lampiran E

Kuesioner Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa SMA SWASTA ERIA Kota Medan terhadap Bahaya Abortus Tahun 2019 No. Responden :

Tanggal :

I. Data Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Pendidikan ayah Terakhir : Pendidikan Ibu Terakhir :

Umur : 2. Menurut anda apa yang dimaksud dengan abortus?

a. Pengeluaran janin sebelum usia kandungan 28 minggu dengan berat kurang dari 1000 gram

b. Keluarnya darah selama 7 hari disertai nyeri c. Penghentian kehamilan selama 8 bulan 3. Apa dampak kesehatan bagi orang yang melakukan abortus?

a. Muntah-muntah

b. Perdarahan dan traumatik

c.HIV/AIDS

4. Apakah yang menyebabkan orang melakukan abortus?

a. Kehamilan diluar nikah

b. Tingkat ekonomi keluarga

c. Kelainan yang mengancam nyawa ibu atau janin

5.Orang yang melakukan abortus tanpa rekomendasi medis secara hukum dapat :

a. Dipenjara dan denda

b. Sanksi sosial dari masyarakat

c. Rehabilitasi sosial

6. Yang merupakan komplikasi abortus adalah

a. Infeksi atau sepsis

b. Infeksi saluran pernafasan

c. Gatal-gatal

III. Sikap

No. Pernyataan SS S KS TS

1 Melakukan aborsi itu adalah hal yang tidak baik

2 Seks bebas dan aborsi merupakan bagian gaya hidup remaja masa kini

3 Meningkatkan keimanan serta memberikan pendidikan seks merupakan salah satu pencengahan aborsi

4 Penolong dan pelaku aborsi harus dihukum/sanksi sesuai hukuman yang berlaku

5 Melakukan aborsi tidak merusak kesehatan terutama kesehatan reproduksi

6 Seks bebas yang dilakukan remaja merupakan awal pemicu terjadinya aborsi

IV.Tindakan

Apa saja hal-hal yang pernah dilakukan bersama dengan lawan jenis :

a. Ngobrol f. Berpelukan

b. Nonton g. Berciuman mulut

c. Jalan berdua h. Meraba daerah Kemaluan d. Pegangan tangan i. Berhubungan seks

e. Berciuman pipi

52

54

Dokumen terkait