• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESALAHAN DAN KETIDAK NETRALAN PENYELENGGARA (KPU KABUPATEN SORONG) DALAM PEMILUKADA KABUPATEN SORONG TAHUN 2012

16 DISTRIK KLASOWO

Pada distrik tersebut ditemukan kejanggalan hasil perolehan suara calon yaitu dari 462 jumlah pemilih di DPT semua pemilih menggunakan hak pilih dan hanya pasangan calon no 3 yang memperoleh suara mayoritas yaitu 426 ,untuk no urut 1 35 dan 1 suara tidak sah. Tapi setelah dilakukan penelusuran

Termohon membantah dalil Pemohon tersebut karena tidak ada perbedaan antara jumlah DPT dengan pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Semua pemilih terdaftar di Distrik Klasow menggunakan hak pilihnya yaitu sebanyak 462 pemilih dengan jumlah perolehan suara sah sebanyak 461 suara sedangkan suara tidak sah satu. Saksi

terhadap DPT BY NAME, ternya jumlah pemilihnya tidak sama dengan rekap DPT karena adanya pemilih ganda 40 orang.

Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh tim di temukan fakta bahwa pada distrik tersebut tidak dilakukan pemungutan suara secara normal, yaitu hanya di coblos oleh petugas KPPS dan Aparat pemerintah setempat.

Pemohon hanya hadir di TPS Kp. Siwis sedangkan di Kp. Miskum, saksi PEMOHON datang tetapi terlambat sehingga tidak bisa masuk kelokasi TPS. Sedangkan tiga Kampung lainnya, saksi Pemohon tidak hadir.

SAKSI PEMOHON TIDAK DIBERIKAN BUKTI C.1 dan C.2. 1. Saksi tidak diberikan C1 dan Model C2

dan Berita Acara Rekap Suara tidak dikasih. Alasan petugas PPD (Albert Parera, Sek. PPD Seget) karena saksi Nomor Urut 1 tidak minta C1, C2 dan Berita acara.

2. Saksi tidak diberikan C1 dan C2 dan Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan.

3. Saksi tidak diberikan C1 dan C2 dan Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan

4. Saksi Hanya diberikan di PPD oleh ketua KPPS 01 ( Efron Anggaloli) dan Petugas PPD Setelah saksi disumpah, saksi Nomor Urut 1 disuruh keluar oleh Ketua PPS & nanti masuk pd saat penghitungan saksi.

5. C1, C2, Berita Acara Rekap di TPS 4 tidak dikasih. Tonce, Petugas tidak memberikan C1, C2, Berita Acara Rekap 6 Kertas Suara Cadangan oleh Ketua PPS dibagikan kepd saksi Nomor Urut 1 dan Nomor 3 dan mereka mencoblos masing-masing.

--- 6. Saksi Kandidat Nomor Urut 1 Tidak

dikberikan C1, C 2, Berita Acara. Ttd C1 dan Berita Acara. oleh Ketua KPPS (Adam Seliokli dengan alasan hanya ada 1 blangko C1.

7 Aser Nauw adalah saksi dari Kandidat Nomor Urut 1 bertugas di TPS 03 Distrik Maudus, Desa Dasri, Pada tanggal 21 Maret 2012, 23.00 Wita, Aser di datangi sekitar 6 orang di rumahnya. Ke enam orang tersebut salah satu diantaranya adalah Yosef Maas (pegawai-Bendahara Distrik Maudus,) Yosef Maas mengatakan ;

Termohon membantah seluruh dalil Pemohon mengenai tidak diberikannya Formulir C.1 dan C.2 kepada saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 tersebut.

Termohon memastikan bahwa jajaran penyelenggara pada semua tingkatan sudah bekerja sesuai prosedur. Hal ini juga sudah ditegaskan Termohon pada saat dilakukan Bimbingan Teknis kepada jajaran penyelenggara pada semua tingkatan, termasuk ketika Termohon diundang untuk memberikan bimbingan teknis kepada saksi Pasangan Calon (termasuk Pasangan Calon Nomor Urut 1/Pemohon).

Faktanya di Distrik Seget dari total 12 TPS, Saksi Pemohon menanda tangani Berita Acara pada 11 TPS dan juga sudah diberikan salinan Formulir Model C sedangkan hanya 1 (satu) TPS yaitu di TPS.4 Pulau Kasim (Pemohon menang) dari total 12 TPS yang tidak ditanda tangani saksi Pemohon.

--- KPPS menolak kehadiran saksi di TPS 03 Kp. Dasri Distrik Maudus karena Surat Mandat Saksi tidak ada Nomor Surat dari Tim Koalisi dan ditulis tangan.

--- Adapun Aser Nauw dan Juventus Baru adalah merupakan warga dari Kabupaten Maybrat dan bukan warga Kp. Dasri dan Kp. Masos Distrik Maudus.

Mengenai dalil Pemohon bahwa Yosef Maas meminta saksi Pemohon untuk tidak hadir di TPS 03 adalah tidak benar karena

“besok pada saat pencoblosan kamu (aser) tidak usah datang di TPS 03 karena di kampung ini tidak ada yang memilih Kandidat Nomor Urut 1”. Aser sempat memperlihatkan Surat Mandat sebagai Saksi Kandidat Nomor Urut 1, namun Yosef mengatakan “kamu harus bertemu dulu Kepala Distrik kalau mau jadi saksi”, setelah itu yosef dan 5 orang temannya meninggalkan rumah Aser. Pada tanggal 22 Maret 2012, Aser tetap datang di lokasi TPS 03 dan memperlihatkan Surat Mandat Saksi, namun tetap dilarang masuk di TPS 03 oleh Ketua KPPS Nikson Maas beserta seluruh anggota KPPS, Yosef Maas serta beberapa orang tokoh masyarakat. sehingga Aser hanya memantau dari luar. Dan tidak diperkenankan lagi masuk di lokasi TPS 03. Karena dilarang masuk TPS, Aser tidak memiliki dokumen apapun dalam proses pencoblosan ADA 5 saksi yang ditolak di 5 Tps di Distrik Maudus

8 Juventus Baru adalah saksi dari Kandidat Nomor Urut 1 bertugas di TPS 06 Distrik Maudus, Desa Masos. Pada tanggal 21 Maret 2012, Jam 16.00 Wita, Juventus Baru bertemu dengan Abner Maas di mana sungai Sagen tempat permandian. Abner mengatakan bahwa “ “besok pada saat pencoblosan kamu (Juventus) tidak usah datang di TPS 06 karena di kampung ini semua pendukung Kandidat Nomor 3”. Pada tanggal 22 Maret 2012, Juventus tetap datang di lokasi TPS 06 dan memperlihatkan Surat Mandat Saksi, namun tetap dilarang masuk di TPS 06 oleh Ketua KPPS dan seluruh anggota KPPS, sehingga Juventus hanya memantau dari luar. Dan tidak diperkenankan masuk di lokasi TPS 06. Dalam keadaan terintimidasi Juventus akhirnya tidak melakukan protes. Setelah pencoblosan sekitar jam 10.00 Wit, salah seorang anggota Panwas Welhelmus Yewen (PNS-Penyuluh di Kabupaten Sorong) mendekati Juventus dan mengatakan “om dikasih aja surat mandatnya dan catatan Hasil Perolehan Suara untuk Pasangan Calon ZETHIBA”. Akhirnya Surat

Yosef Maas bukanlah petugas penyelenggara sehingga tidak ada sangkut pautnya dengan Termohon.

mandate dan catatan Hasil Perolehan Suara untuk Pasangan Calon ZETHIBA diambil oleh Welhelmus Yewen. CATATAN : Informasi Juventus bahwa seluruh tokoh-tokoh masyarakat pada tanggal 21 Maret 2012, malam hari mengumpulk ratusan massa warga Masos dan mengarahkan untuk memilih Kandidat Nomor Urut 3. Surat mandate dan catatan Hasil Perolehan Suara untuk Pasangan Calon ZETHIBA diambil oleh Welhelmus Yewen (anggota Panwas di TPS 06).

--- 9 Yanti Simori adalah saksi Nomor Urut

01, di TPS 01, Setelah bertugas sebagai Saksi di Distrik Klabot, Desa Klabot. Posisi Suara :

Nomor Urut 1 : 166 No. 2 : 3

Nomor 3 : 127

Sisa Surat Suara 3, dibagi rata Diminta bertanda di Bukti C1, oleh Anggota KPPS atas Nama Markus Kondo, setelah Tanda tangan Bukti C1 diambil kembali oleh Markus Kondo. Yanti tidak diberikan Bukti C1.

--- 10 Demianus Blon, adalah saksi Nomor

Urut 01, di TPS 01, di Distrik Sayosa Desa Kwari. Setelah bertugas sebagai Saksi di Distrik tersebut Posisi Suara : Diminta bertanda di Bukti C1, oleh Ketua KPPS atas Nama Hengky Asrima, setelah Tanda tangan Bukti C1 diambil kembali oleh Hengky Asrima. Bemianus tidak diberikan Bukti C1. --- 11 Hendrikus sebagai Saksi di TPS 01

Kampung Seget dari Kandidat Nomor Urut 1 tidak mendapatkan Berita Acara Perhitungan Suara, setelah bertanda tangan, meskipun Hendrikus meminta Berita Acara Perhitungan Suara, namun disuruh pulang oleh KPPS. 12 Saksi Nomor Urut 1, Soter Nauw,

Tidak mendapatkan Berita Acara Perhitungan Suara maupun dokumen perhitungan lainnya di TPS karena diusir oleh KPPS dengan alasan nomor Surat Mandat Saksi tersebut tidak ada.

--- Dalil Pemohon tidak benar karena di Distrik Klabot saksi Pemohon menanda tangani semua Berita Acara dan sudah diberikan salinan Formulir C.

--- Dalil Pemohon tidak benar karena KPPS sudah memberikan salinan Formulir bagi semua saksi Pasangan Calon yang mengikuti pengisisan hingga selesai.

--- Dalil tersebut tidak benar karena saksi Pemohon sudah menandatangani Berita Acara dan sudah diberikan salinan Formulir C.

--- Dalil Pemohon tidak karena Surat Mandat saksi Pemohon di TPS tidak diberi Nomor dan ditulis tangtan sehingga ditolak oleh KPPS.

--- 13 Saksi Calon Nomor Urut 1, mengikuti

seluruh tahapan/proses pemilihan, tapi setelah perhitungan suara dan penandatanganan berita acara masing-masing Saksi, maka saksi Calon Nomor Urut 1 meminta berita acara dan Formulir hasil perhitungan suara tetapi tidak diberikan oleh petugas KPPS sebagai hak Saksi.

14 Saksi Calon Nomor Urut 1, mengikuti seluruh tahapan/proses pemilihan, tapi setelah perhitungan suara dan penanda- tanganan berita acara masing-masing Saksi, maka saksi Calon Nomor Urut 1 meminta berita acara dan Formulir hasil perhitungan suara tetapi tidak diberikan oleh petugas KPPS sebagai hak Saksi. --- 15 Pada Distrik KLABOT, para Saksi

Calon Nomor Urut 1 tidak diberikan Berita Acara hasil perhitungan suara pemilihan, dengan alasan bahwa Formulir untuk itu hanya 1 rangkap dari KPUD Kabupaten Sorong.

--- Dalil Pemohon kabur dan tidak jelas karena tidak Pemohon menjelaskan kejadian di TPS berapa kampung dan Distrik apa?

--- Dalil Pemohon tidak jelas terjadi di TPS berapa dan Kampung apa?

--- Mengenai dalil pemohon tentang tidak diberikannya salinan Formulir C di Distrik Klabot tidak benar karena saksi Pemohon sudah menanda tangani semua Berita Acara di TPS dan sudah diberikan salinan Formulir C.

Bahwa karena dalil Termohon tersebut tidak benar dan kabur, Termohon menyampaikan fakta sebagai berikut :

1. Dari 267 TPS diseluruh Kabupaten Sorong, saksi Pasangan Calon menandatangani 226 Berita Acara.

2. Salinan Formulir C.1 dan C.2 sudah diberikan kepada setiap saksi Pasangan Calon yang menunggu hingga selesai pengisian Formulir C dan lampirannya.

3. Saksi yang tidak mendapatkan C.1 dan C.2 karena saksi Pasangan Calon yang bersangkutan sudah meninggalkan lokasi TPS sebelum selesai pengisian Formulir C.

4. Hal mengenai kewajiban petugas penyelenggara untukmemberikan salinan Formulir C berikut lampirannya maupun Form DA berikut Lampirannya kepada saksi Pasangan Calon sudah ditegaskan dalam Bimbingan Teknis oleh Termohon kepada penyelenggara. Demikian pula mengenai hak saksi Pasangan Calon untuk mendapatkan

Salinan Form. C dan DA berikut lampirannya sudah ditegaskan oleh Termohon ketika melakukan bimbingan teknis kepada saksi Pasangan Calon baik Pemohon maupun Termohon.