• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Seluruh Anggota KPPS adalah pendukung Kandidat Nomor Urut 3. Ambrosius Faten yang juga ketua KPPS serta anggotanya mendirikan posko pemenangan Kandidat Nomor Urut 3 di rumahnya, pernah terlihat para anggota KPPS melakukan pertemuan di Posko depan rumah ketua KPPS)

Dalil Pemohon tidak jelas terjadi di TPS berapa dan Kampung apa?

2 Pada Kamis, 22 Maret, sekitar jam 11 Lois Dumatu & Nicodemus Atanae tiba di PPD dan menyerahkan mandat saksi kepada petugas PPD bernama Lewi Arisi, kemudian Lewi minta No. HP saksi dan dia mencatat dan saksipun minta juga no. HP petugas PPD, kemudian Lewi Arisi minta saksi pulang dulu dan kasi tahu t4 tinggalnya di mana dan nanti dihubungi oleh Lewi apabila mau dilakukan Repa suara, kemudian sore harinya skitar jal 5 sore, skasi telepon dia (lewi) menanyakan kapan dilakukan Rekap dan Pleno dan dijawab bahwa bapak saksi tenang saja, saya paham, saya mengerti, nanti kami yang melakukan Rekap ml mini, hasilnya besok pagi saya akan serahkan/berikan kepada bapk, kemudian saksi bertanya ingat saya ini saksi dan saksi hrs dilibatkan pd saat membuka kota suara, tetapi dijawab oleh Lewi agar bapak Saksi tenang saja, besok pagi sudah terima hasilnya.

Pd Jumat, 23 Maret sekitar jam 7.30 pagi, Lois Dumatubu, Saksi PPD Distri Seget menemui Lewi Aris di teras kantor PPD dan Lewei masih memakai celana pendek dan pakaian biasa (bukan dinas), saksi menanyakan ttg apakah PPD sudah menalkan rekap Suara dan Lewi menjawab bahwa PPD sdh melakukan Rekap suara tadi malam sampai subuh hari, kemudian dijawab oleh saksi mengapa tidak melibatkan saksi pd saat membuka Kota Suara, Lewi bilang itu tidak perlu karena saksi nanti dihadirkan pada saat Pleno PPD, terus saksi bilang saya ini punya Hak, dan saksi hrs dihadirkan pd saat Kotak Suara dibuka

Dalil Pemohon tersebut tidak benar karena pada saat Pleno Rekapitulasi,saksi Pemohon juga ikut dalam Pleno di Distrik Seget. Bahwa dari total 12 TPS di Distrik Seget, saksi Pemohon hadir dan menanda tangani serta sudah diberikan 11 Berita Acara. Sedangkan 1 TPS di TPS 04 Pulau Kasim, saksi Pemohon tidak hadir tetapi Pemohon menang di TPS tersebut.

dan dijawab bahwa saudara terlambat memasukkan Mandat saksi seharrusnya dimasukkan jam 7 pagi pada hari Kamis, 22 Maret. Lalu dijawab oleh Lois bahwa kenapa kau bilang terlambat padaha pencoblosan belum selesai dan surat suarat belum dikumpulkan/belum dibawa ke PPD, lalu dia bilang tapi ini menurut Undang2, lalu ditanya oleh saksi kapan pleno? Dijawab oleh Lwei bahwa Pleno belum yang selesai baru rekap, karena ada formulir yang kurang dan dia suda utus bendahara untuk ambil formulir itu di KPU.

Sekitar jam 11 pa Lois ke PPD mencari petugas PPD tapi kantornya kosong 3 ‐ Spanduk dan Baliho dari Kandidat

Nomor 3 dipasang di lokasi-lokasi yang dilarang (Contohnya Spanduk N0. 3 di pasang di depan Masjid Al Ikhtiar, depan Sekolah Madrahsah Ibtidayah Al Ikhtiar) Distrik Mariat

‐ Sebagian besar anggota KPPS adalah Tim dari Malak, hal ini diketahui oleh Saksi Mubin karena sebelumnya mubin menyaksikan mereka mendirikan Posko Kandidat Nomor 3

‐ Tim Malak di Kelurahan Klamesen mendirikan lebih dari 22 Posko Pemenangan

‐ Pada saat penghitungan suara di TPS 02 Kelurahan Klamesen jumlah Suara Kandidat No 3 sebanyak 61 tapi dalam penulisan C1 ditulis oleh Anggota KPPS sebanyak 62 Suara.

‐ Ketua KPPS bekerja di Dinas PU Kabupaten Sorong bernama (Ibrahim Nur Lili) dan sekaligus tim Pemenangan Kandidat Nomor 3, selama bertugas

Dalil Pemohon tersebut tidak benar dan tidak pernahh dilaporkan.

Dalil Pemohon tidak benar dan kabur karena tidak jelas siapa petugas KPPS dimaksud dan bagaimana bentuk keberpihakannya.

Dalil Pemohon tersebut tidak benar dan tidak pernahh dilaporkan dalam keberatan di TPS.

Dalil Pemohon tidak benar dan tidak pernahh dilaporkan kepada Panwaslukada.

4 Sandara Yadanfi (Saksi Kandidat Nomor Urut 1), bertugas di TPS 02, Desa Mlakhan Distrik Klabot.

Tanggal 21 Maret 2012, sekitar Jam 18.00 Wit, Sandra bermaksud bermalam di sekitar TPS 02 di Muara Klafluk tempat dia bertugas, Sandra diantar naik motor oleh Suaminya (Jois Tobone) ke Lokasi TPS 02, setelah tiba di lokasi TPS 02 Saksi Sandra Yadanfi dengan Suaminya bertemu dengan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yaitu : Daud Gerson Yable, SP., bersama Demianus Momot (Saksi Kandidat Nomor Urut 3), Seko Momot (Anggota KPPS), Alfret Yable di tempat tersebut ada juga Stefen Momot. Suami Sandra (Jois) bertanya kepada Kepala Kesbangpol “Siapa Ketua KPPS disini”, dijawab oleh Kepala Kesbangpol “Kenapa harus kamu tahu”. Jois menjawab “itukan hak kami bertanya”. Kepala Kesbangpol hanya terdiam.

Setelah tiba di Lokasi TPS 02, Sandra Yadanfi langsung masuk di sebuah rumah penduduk yang berjarak sekitar 8 Meter dari Lokasi TPS 02. Sandra langsung menegur orang-orang yang ada di dalam rumah tersebut (Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yaitu : Daud Gerson Yable, SP., bersama Demianus Momot (Saksi Kandidat Nomor Urut 3), Seko Momot (Anggota KPPS), Alfret Yable). Karena Sandra menyaksikan Kotak Surat Suara dalam keadaan terbuka, Lembar Surat Suara dalam keadaan tercecer dan berhamburan di lantai. Lalu, Sandra memprotes dengan mengatakan “kenapa Kotak Suara di Buka dan lembar Surat Suara dihamburkan di lantai?” Kamu dari mana, tau darimana ! dijawab Sandra : “saya saksi dari Kandidat Nomor Urut 1. Dengan Panik, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) : Daud Gerson Yable, SP., bersama Demianus Momot (Saksi Kandidat Nomor Urut 3), Seko Momot (Anggota KPPS) langsung memungut kembali seluruh lembar surat suara yang dihamburkan di lantai dan memasukkan di kotak suara.

Pada Tanggal 22 Maret 2012, Sandra memantau proses pencoblosan. Sebelum pencoblosan dimulai Sandra meminta supaya kertas Surat Suara Dihitung berdasarkan Jumlah DPT di TPS 02.

Dalil Pemohon tersebut tidak benar dan tidak pernahh dilaporkan kepada Panwas atau mengajukan keberatan dalam Form. C.3 di TPS oleh saksi Pemohon.

Namun tiba-tiba Kepala Kesbangpol langsung menyahut “itu bukan urusan kalian itu diatur oleh anggota KPPS”. Proses pencoblosan berlangsung dan pada saat selesai terdapat sisa surat suara 152. Kemudian KPPS bertanya “sisa surat suara mau diapakan?” dijawab Sandra bahwa dicoret aja. Saksi Kandidat Nomor Urut 3 meminta agar Kertas Surat suara dibagikan saja” tapi Sandra menolak. Kesbangpol lagi lagi menjawab kalau tidak sisa kertas suara dibagi 2, saksi nomor urut 3 tidak mau bertanda tangan.

Akhirnya Sandra yang pada waktu itu ditemani Nehemiya Kafarit menerima pembagian kertas surat suara tersebut masing-masing 76 lembar surat suara dan Sandra serta Nehemiya disuruh untuk mencoblos sendiri 76 lembar surat suara sisa tersebut oleh Ketua KPPS TPS 02 dan Kepala Kesbangpol.

PENCOBLOSAN SISA SURAT SUARA