• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KREDITUR BANK

D. Divestasi Saham Pemerintah Pusat

Berdasarkan asas perlindungan hukum terhadap nasabah bank yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, kondisi ini menunjukan upaya PT.Bank Sumut dalam menjaga kesinambungan hidup sebuah perusahaan, sehingga disebut perlindungan hukum secara implisit.

Memenuhi isi Perjanjian Rekapitalisasi dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia156

155 Adrian Sutedi, op.cit hlm 161.

156 Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 543/KMK.06/2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Divestasi Saham Negara dalam rangka Penyertaan Modal Negara dan Pelunasan Obligasi Negera pada Bank Pembangunan Daerah peserta Program Rekapitalisasi

, Pemegang Saham Pengendali berhak membeli kembali sebagian atau seluruh Saham Negara Republik Indonesia pada Bank Pembangunan Daerah peserta Program Rekapitalisasi sampai dengan tanggal 7 Mei 2005 dan apabila Pemegang Saham Pengendali tidak membeli kembali saham tersebut, maka saham dimaksud dapat dijual oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada masyarakat.

Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran (Studi Pada PT. BANK SUMUT), 2009.

USU Repository © 2009

Pertemuan antara Pengurus PT. Bank Sumut dengan para pemegang saham untuk membahas divestasi saham Pemerintah Republik Indonesia tersebut dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2003. Mempertimbangkan kinerja keuangan PT. Bank Sumut yang terus mengalami perbaikan signifikan, maka dalam pertemuan dimaksud telah disepakati bahwa saham Pemerintah Republik Indonesia akan dibeli kembali oleh Pemerintah Daerah.157

1. Nominal saham Pemerintah

Sumber dana pembelian saham Pemerintah Republik Indonesia tersebut adalah dari dana hasil penagihan kredit dan dana hasil penagihan kredit serta penjualan asset AMU-BPPN serta dana sendiri dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten / Kota. Mengingat keterbatasan dana Pemerintah Daerah maka divestasi tersebut akan dilaksanakan dalam 2 (dua) tahun anggaran yaitu tahun 2004 dan 2005 masing-masing sebesar 50% (lima puluh per seratus).

Jumlah Divestasi Saham Negara pada saat perhitungan kembali per tanggal 24 Desember 2004 adalah sebagai berikut :

Republik Indonesia Rp. 302.871 juta

2. Total Premi sampai dengan

Tanggal 7 Mei 2005

Jumlah saham beserta premi Rp. 518.087,24 juta Rp. 215.216,24 juta

Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran (Studi Pada PT. BANK SUMUT), 2009.

USU Repository © 2009

Divestasi saham milik Pemerintah Republik Indonesia tahap I sebesar Rp 215.077,78 juta telah dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2004 dengan rincian perhitungan sebagai berikut :

1. Pemerintah Propinsi Sumatera Utara : a. Dana rekening escrow BPPN sampai

dengan tanggal 28 Desember 2004 Rp. 107.877,78 juta b. Transfer dana ke rekening escrow Dana

Divestasi Rp. 86.600 juta

2. Pemerintah Kabupaten dan Kota : Transfer dana ke rekening escrow

Dana Divestasi Rp. 20.600 juta

Setelah dilaksanakannya divestasi saham Pemerintah Republik Indonesia tahap I tersebut, maka jumlah saham Pemerintah Republik Indonesia yang dibeli kembali adalah sebanyak 12.573.330 lembar saham atas nama seri B dengan nominal saham per lembar sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

Kepemilikan saham dari tambahan jumlah lembar saham yang dibeli tersebut diatas adalah sebagai berikut :

Tabel 2 : Kepemilikan Saham PT.Bank Sumut

Pemilik Jumlah

Lembar Saham

Jumlah Nominal Saham Pemerintah Propinsi

Sumatera Utara 11.369.065 lembar Rp. 113.690,65 juta

Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran (Studi Pada PT. BANK SUMUT), 2009.

USU Repository © 2009

Kabupaten / Kota 1.204.265 lembar Rp. 12.042,65 juta 12.573,330 lembar Rp. 125.733,30 juta

Sumber : PT.Bank Sumut

Saham Pemerintah Republik Indonesia yang didivestasi pada tahap I adalah sebesar Rp. 125.733,30 juta atau 41,52 % dari jumlah seluruh saham Pemerintah Republik Indonesia pada PT. Bank Sumut.

Akibat dari divestasi saham Pemerintah Republik Indonesia tahap I, maka komposisi kepemilikan saham PT. Bank Sumut juga mengalami perubahan sebagai berikut :

Tabel 3 : Komposisi Saham PT.Bank Sumut

Pemilik Saham Sebelum Divestasi Saham Tahap I

Setelah Divestasi Saham Tahap I

Pemerintah Republik

Indonesia Rp. 302.871 juta 65,82 % Rp. 177.137,7 juta 38,50 %

Pemerintah Propinsi Rp. 91.407,9 juta 19,86 % Rp. 205.098,5 juta 44,57 % Pemerintah

Kabupaten / Kota Rp. 65.872,3 juta 14,32 % Rp. 77.915 juta 16,93 %

Rp. 460.151,2 juta 100 % Rp 460.151,2 juta 100 % Sumber : PT.Bank Sumut.

Pada waktu yang bersamaan, hasil jual beli Saham Negara tersebut telah digunakan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk melunasi sebagian Obligasi Pemerintah di PT. Bank Sumut dengan harga nominal (at par) sebesar Rp. 215.077 juta, sehingga Obligasi Pemerintah yang tersisa dalam rangka rekapitalisasi dan

Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran (Studi Pada PT. BANK SUMUT), 2009.

USU Repository © 2009

masih tercatat dalam neraca PT. Bank Sumut per 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp. 19.960 juta dengan tingkat bunga mengambang. 158

Sisa saham Pemerintah Republik Indonesia termasuk premi saham yang harus dilunaskan sampai dengan tanggal 7 Mei 2005 adalah sebesar Rp. 303.009,47 juta. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia159

1. Kepemilikan saham Pemerintah Propinsi Sumatera Utara menjadi sebesar Rp.291.832,8 juta atau 63,42 %;

telah memperpanjang jangka waktu penyelesaian pembelian Saham Negara sampai dengan tanggal 7 Mei 2009. Namun demikian Pemerintah Propinsi Sumatera Utara selaku Pemegang Saham Pengendali berketetapan hati untuk segera menyelesaikan pembelian Saham Negara tersebut pada bulan Nopember 2006.

Divestasi Saham Negara pada PT. Bank Sumut akhirnya dilaksanakan dalam tiga tahap dan selesai pada bulan Nopember 2006. Komposisi kepemilikan saham setelah selesainya pelaksanaan Divestasi Saham Negara tersebut adalah :

2. Kepemilikan saham Pemerintah Kabupaten dan Kota se Sumatera Utara menjadi sebesar Rp. 168.318,4 juta atau 36,58 %.

Setelah penyelesaian Divestasi saham maka pada Desember 2006 untuk pertama kali sejak tahun 1998 PT. Bank Sumut membagikan deviden kepada

158 Informasi diperoleh dari hasil wawancara dengan Pemimpin Divisi Perencanaan PT.Bank Sumut.

159 Peraturan Menteri Keuangan No. 44/PMK.012/2006 tanggal 26 Juni 2006 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 543/KMK.06/2003 tentang Divestasi Saham Negara dalam rangka penyertaan Modal Negara dan pelunasan Obligasi Negara pada Bank Pembangunan Daerah peserta Program Rekapitalisasi

Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran (Studi Pada PT. BANK SUMUT), 2009.

USU Repository © 2009

Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Sumatera Utara sebagai pemegang saham sebesar Rp. 127.350 juta (60 % dari laba bersih tahun buku 2004 dan 2005). Dengan demikian PT. Bank Sumut adalah BUMD penyumbang PAD terbesar kepada Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.

Kewajiban divestasi saham Pemerintah Pusat pada PT.Bank Sumut tertuang dalam Perjanjian Rekapitalisasi antara Pemerintah Republik Indonesia dan Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara tanggal 7 Mei 1999 Pasal 19 yang menyatakan bahwa Pemerintah melakukan divestasi sebagian atau seluruh sahamnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan. Dalam Keputusan tersebut diatur bahwa opsi pertama pembelian saham Pemerintah Pusat berada pada pemegang saham (Pemerintah Propinsi,Kabupaten dan Kota), dalama hal opsi tersebut tidak digunakan, masyarakat dapat membeli saham milik Pemerintah Pusat tersebut.160

160 Keputusan Menteri Keuangan No.211/KMK/06/2002 Tentang Divestasi Saham Negara Dalam Rangka Penyertaan Modal Negara Pada Bank Pembangunan Daerah Peserta Program Rekapitalisasi.

Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran (Studi Pada PT. BANK SUMUT), 2009.

USU Repository © 2009

BAB V