• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.4. Dokumen Perjanjian Kinerja

Dukungan anggaran yang tertuang dalam DIPA, tersebar dalam beberapa output, diberikan untuk mencapai target kinerja yang sudah ditetapkan oleh Baristand Industri Bandar Lampung. Target kinerja ditetapkan di awal tahun 2021 merupakan kontrak kerja antara Kepala Baristand Industri Bandar Lampung dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Kinerja.

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja TA. 2021 (Semula)

No. Tujuan/Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1. Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka mendukung pertumbuhan PDB industri pengolahan non migas.

Effisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi.

5,5%

10

No. Tujuan/Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

2. Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan kemandirian industri pengolahan non migas.

Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha.

17%

Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi.

2 perusahaan/

industri/badan usaha 3. Terselenggaranya urusan

pemerintahan di bidang litbangyasa dan layanan jasa industri untuk mendukung industri yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri.

3,5 indeks Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di

prosiding/jurnal nasional/ internasional yang terakreditasi/ terindeks global dan pengajuan Paten.

a. Jurnal Internasional 1 KTI

b. Prosiding Internasional 1 KTI

c. Jurnal Nasional 2 KTI

d. Prosiding Nasional 4 KTI

e. Pengajuan Paten 1 Paten

Namun, seiring dengan perubahan nomenklatur satker/BPPI menjadi BSKJI sehingga terjadi perubahan menjadi Renstra BSKJI Tahun 2021 dan adanya kebijakan nasional untuk memusatkan kegiatan riset pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), maka pada bulan Desember 2021 terjadi perubahan Perjanjian kinerja Kepala Baristand Industri Bandar Lampung dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

Dokumen perjanjian kinerja Baristand Industri Bandar Lampung setelah perubahan sebagai berikut.

Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja TA. 2021 (Sesudah Perubahan)

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1 Meningkatnya daya saing industri pengolahan nonmigas

Peningkatan kapabilitas hasil kolaborasi

dalam rangka pengembangan industri 1 Kegiatan 2 Penguatan Implementasi

Making Indonesia 4.0

Peningkatan peran Balai dalam pengembangan industri

1 Perusahaan 3 Meningkatnya Kemampuan

Industri Barang Dan Jasa dalam Negeri

Produktivitas/efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan teknologi industri melalui jasa konsultansi

5,5%

Meningkatnya utilisasi layanan jasa industri di dalam negeri

3%

Peningkatan jumlah lingkup layanan jasa industri di dalam negeri

2 Ruang Lingkup Persentase nilai capaian penggunaan

produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa

35%

4 Tercapainya Pengawasan Internal yang Efektif dan Efisien

Nilai minimal indeks manajemen resiko - Rekomendasi hasil pengawasan internal

telah ditindaklanjuti oleh satker 91,5%

5 Terselenggaranya Urusan Pemerintahan di Bidang Perindustrian yang Berkelanjutan

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri

3,5 Indeks

11

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

6 Terwujudnya ASN BSKJI yang Professional

Rata-rata indeks profesionalitas ASN 75

Nilai disiplin pegawai 80 Nilai

7 Penguatan sistem informasi terintegrasi, kolaborasi dan layanan publik

Nilai minimal indeks layanan publik

B 8 Penguatan Layanan Prima

dan Akuntabilitas Organisasi

Nilai minimal akuntabilitas kinerja 80,1 Nilai minimal laporan keuangan 90

Sasaran kegiatan sebagaimana tertuang pada dokumen perjanjian kinerja yang baru terdiri dari kegiatan kolaborasi, pengembangan kemamapuan industri, pengembangan layanan publik dan pengembangan kemampuan internal. Untuk mencapai Sasaran Kegiatan yang telah ditetapkan dalam Kontrak Kinerja tersebut diatas maka disusun rencana aksi yang dibagi dalam periode triwulan sebagai berikut.

12

Table. 2.5. Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Tahun 2021

No Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target

Rencana

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Target

1 Meningkatnya Daya Saing

Peningkatan peran balai dalam 3 Meningkatnya

kemampuan industri barang dan jasa dalam negeri utilisasi layanan jasa industri di dalam negeri

lingkup layanan jasa industri di dalam negeri produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa

35% - - - - - - 100%

Penyelesaian administrasi dan

pelaporan 4 Tercapainya

Pengawasan Internal yang Efektif dan Efisien

Nilai minimal indeks manajemen resiko

0

Nilai - - - - - - 100%

Rekomendasi hasil pengawasan internal telah ditindaklanjuti oleh satker

91,5% - - - - - - 100%

Tindak lanjut hasil temuan TA

2020 sudah disampaikan

13

No Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target

Rencana

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Target

5 Terselenggaranya Urusan Masyarakat terhadap layanan jasa industri

3,5

6 Terwujudnya ASN BSKJI yang Nilai disiplin pegawai

90

Nilai minimal indeks layanan publik Nilai minimal laporan

keuangan 90

14 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Analisis Capaian Kinerja

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung jawab atau tanggung jawab dan menerangkan kinerja serta tindakan organisasi pada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung jawaban atas dasar pengertian akuntabilitas tersebut. Baristand Industri Bandar Lampung sesuai tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya berkewajiban untuk menyampaikan akuntabilitas penyelenggaraan Litbang di bidang industri secara tertulis setiap berakhirnya tahun anggaran. Untuk menilai akuntabiliti tersebut diperlukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Pengukuran kinerja memiliki makna ganda yaitu pengukuran kinerja itu sendiri dan evaluasi kinerja. Pengukuran kinerja menjadi jembatan antara perencanaan strategis dan akuntabilitas.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode pembandingan capain sasaran. Metode ini dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

3.1.1. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2021

Untuk capaian kinerja Kegiatan Riset dan Standardisasi Industri dengan alur berdasrkan IKU Renstra kementerian Perindustrian disajikan pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1. Matriks Alur Keterkaitan IKU Kementerian Perindustrian Sampai Dengan Perjanjian Kinerja Baristand Industri Bandar Lampung TA. 2021

Kemenperin BSKJI Baristand Industri B.Lampung

Kode Sasaran

Strategis IKU Kode Sasaran Strategis IKU Sasaran

Strategis IKU

1 2 3 4 5 6 7 8

SS1. Meningkatnya daya saing

SP1. Meningkatnya Daya Saing Industri saing industri hijau

Meningkatnya SS2.1 Penguatan

implementasi Making

Perusahaan dengan nilai Indonesia

SP2. Penguatan Implementasi Making Indonesia

Produktivitas/efisie nsi perusahaan industri yang telah

Penguatan

15

Kemenperin BSKJI Baristand Industri B.Lampung

Kode Sasaran

Strategis IKU Kode Sasaran Strategis IKU Sasaran

Strategis IKU

1 2 3 4 5 6 7 8

Indonesia 4.0 Industri 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) >3.0

4.0 dilaksanakan

pembimbingan dan pendampingan industri 4.0

Indonesia 4.0 pengembangan industri Industri Barang dan Jasa Dalam Negeri

SNI bidang industri yang diterapkan jasa industri di dalam negeri barang dan jasa di lingkungan industri di dalam negeri

SS7 Tersedianya regulasi

SP4. Tersedianya kebijakan pembangunan industri berdasarkan hasil review/ kajian

Efektifitas regulasi terhadap layanan jasa industri Internal yang Efektif dan Efisien minimal level 3

Tercapainya

Nilai disiplin Nilai disiplin

16

Kemenperin BSKJI Baristand Industri B.Lampung

Kode Sasaran

Strategis IKU Kode Sasaran Strategis IKU Sasaran

Strategis IKU

1 2 3 4 5 6 7 8 publik minimal B SS12 Terwujudnya

Birokrasi yang

SP9. Penguatan Akuntabilitas

SS13 Tersusunnya Perencanaan

SP9. Penguatan Akuntabilitas Organisasi

Satker yang memperoleh nilai akuntabilitas kinerja minimal A

Penguatan

Dari tabel 3.1. tersebut dapat dilihat Alur IKU Kementerian Perindustrian Sampai Perjanjian Kinerja Baristand Industri Bandar Lampung TA.2021. Sasaran strategis yang diturunkan dari Kementerian Perindustrian hingga BSKJI lalu diturunkan kembali menjadi sasaran strategis di Baristand Industri Bandar Lampung. Beberapa diantara sasaran strategis tersebut menjadi indikator kinerja utama di Baristand Industri Bandar Lampung.

Sebagaimana telah diungkapkan dalam Bab II, Perjanjian Kinerja dan Rencana Aksi dalam pelaksanaannya, setiap triwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian tersebut melalui Laporan Triwulanan, e-monitoring, dan ALKI. Dengan adanya kebijakan nasional untuk memusatkan kegiatan riset pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sehingga terjadi perubahan Perjanjian Kinerja pada Tahun 2021 sebagaimana disajikan pada table Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.2. Rencana Aksi Per Triwulan TA. 2021 (Semula)

No Indikator Target TW I TW II TW III TW IV

T(%) R(%) T(%) R(%) T(%) R(%) T(%) R(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan kemandirian industri pengolahan nonmigas

1. Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi

6% 15 0 35 0 40 0

2. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan

17% 15 0 35 0 40 0

17

No Indikator Target TW I TW II TW III TW IV

T(%) R(%) T(%) R(%) T(%) R(%) T(%) R(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

industri/badan usaha

3. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi

2 Paket Teknologi/

Litbangyasa

15 0 35 0 40 0

2 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang litbangyasa dan standardisasi industri untuk mendukung industri yang berdaya saing dan berkelanjutan

1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri

3,5 pada skala 1-4

20 25 30 30 40 40

2. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Internasional yang terindeks global.

Karya Tulis 10 0 10 0 50 0

3. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional yang terakreditasi

Karya Tulis 10 0 10 0 50 0

Tabel 3.3. Rencana Aksi Per Triwulan TA. 2021 (Menjadi)

No Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Target TW I TW II TW III TW IV T(%) R(%) T(%) R(%) T(%) R(%) T(%) R(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Meningkatnya Daya Saing Industri Pengolahan Nonmigas

1. Peningkatan kapabilitas hasil kolaborasi dalam rangka pengembangan industri

1 Kegiatan

- - - - - - 100 100

2 Penguatan Implementasi Making Indonesia 4.0 1. Peningkatan peran balai dalam

3 Meningkatnya kemampuan industri barang dan jasa dalam negeri

1. Produktivitas/efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan teknologi industri melalui jasa konsultansi

5,5%

- - - - - -

100 100

2. Meningkatnya utilisasi layanan jasa industri di dalam negeri

3% - - - - - - 100 100

3. Peningkatan jumlah lingkup layanan jasa industri di dalam negeri

2 Ruang

Lingkup - - - - - - 100 100

4. Persentase nilai capaian penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa

35%

- - - - - -

100 100

4 Tercapainya Pengawasan Internal yang Efektif dan Efisien

1. Nilai minimal indeks manajemen resiko 0 Nilai - - - - - - 100 100 2. Rekomendasi hasil pengawasan internal

telah ditindaklanjuti oleh satker

91,5%

- - - - - - 100 100

5 Terselenggaranya Urusan Pemerintahan di Bidang Perindustrian yang Berkelanjutan

1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri

3,5 Indeks - - - - - - 100 100

6 Terwujudnya ASN BSKJI yang Professional

1. Rata-rata indeks profesionalitas ASN 75 Indeks - - - - - - 100 100

2. Nilai disiplin pegawai 80 Nilai - - - - - - 100 100

18

No Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Target TW I TW II TW III TW IV T(%) R(%) T(%) R(%) T(%) R(%) T(%) R(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7 Penguatan Layanan Publik

1. Nilai minimal indeks layanan publik B Indeks - - - - - - 100 100 8 Penguatan Layanan Prima dan Akuntabilitas

Organisasi

1. Nilai minimal akuntabilitas kinerja 80,1 Nilai - - - - - - 100 100 2. Nilai minimal laporan keuangan 90 Nilai - - - - - - 100 100

Dari tabel 3.2 dan tabel 3.3 diatas terlihat bahwa tugas Litbangjirap telah dikeluarkan dari Perjanjian Kinerja Kepala Baristand Industri Bandar Lampung pada Triwulan IV TA.

2021. Tabel tersebut juga menyajikan realisasi fisik per triwulan dari Rencana Aksi yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 baik sebelum maupun sesudah perubahan perjanjian kinerja. Pada umumnya, indikator kinerja telah mencapai target yang ditetapkan per Triwulan, namun terdapat beberapa indikator yang realisasinya tidak mencapai target per-Triwulan. Adapun kendala dalam pencapaian kinerja Triwulan I, II dan Triwulan III disebabkan Sasaran dan Indikator Kegiatan sudah tidak menjadi Tugas Pokok dan Fungsi Baristand Industri Bandar Lampung sejak diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2020 tentang Kementerian Perindustrian. Dengan mengikuti arahan dari Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri bahwa setiap kegiatan yang terkait dengan penelitian dan pengembangan tidak dilaksanakan lagi sambil menunggu regulasi baru dari Kementerian Perindustrian terkait pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Baristand Indsutri Bandar Lampung.

Agar tujuan dan sasaran kegiatan Baristand Industri Bandar Lampung tetap tercapai, maka dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian perlu dilakukan perubahan Perjanjian Kinerja pada Triwulan IV Tahun 2021 yang sejalan dengan perubahan Rencana Strategis BSKJI Tahun 2021 – 2024. Perubahan perjakin dapat terlihat pada Tabel 3.3 di atas.

Diharapkan pada tahun berikutnya, setelah ditetapkannya SOTK yang baru Baristand Industri Bandar Lampung dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebagai bahan tindak lanjut, evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan program/kegiatan.

18

Sasaran Kegiatan ini merupakan turunan dari Sasaran Strategis BSKJI yang terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Berikut target, realisasi dan capaian dari Sasaran Kegiatan I.

Tabel 3.4 Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Kegiatan I Perjanjian Kinerja Baristand Industri Bandar Lampung Tahun 2021

Sasaran Kegiatan I Indikator Target Realisasi Capaian

(%) Meningkatnya Daya Saing

Industri Pengolahan Nonmigas

Peningkatan Kapabilitas Hasil Kolaborasi dalan Rangka Pengembangan Industri

1 Kegiatan

1

Kegiatan 100

1. Indikator Kinerja I : Peningkatan kapabilitas hasil kolaborasi dalam rangka pengembangan industri

Indikator ini memiliki kriteria tercapainya penguasaan teknologi industri yang meliputi aspek pemetaan, pemilihan, pelaksanaan pengadaan, pemanfaatan, penjaminan risiko, optimalisasi, dan audit oleh Pejabat Fungsional Pembina Industri di setiap Balai Standardisasi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak baik akademisi, lembaga penelitian, ataupun instansi lainnya. Hasil kolaborasi dapat berbentuk kajian dalam bentuk model konseptual, spesifikasi, rancangan, atau prototipe. Keseluruhan hasil tersebut didokumentasikan dalam bentuk dokumentasi yang mengacu pada format tertentu yang disepakati seluruh balai. Bentuk pengembangan industri sebagai contoh problem solving, instalasi peralatan, dan lain – lain. Ketercapaian indikator ini ditunjukkan dengan menghitung jumlah kegiatan kolaborasi berdasarkan SPK/bukti lain yang mencerminkan peningkatan kapabilitas dengan basis kolaborasi pada tahun ketika pengukuran dilakukan.

1) Hasil yang telah dicapai

Dalam perhitungan akumulasi dan verifikasi diperoleh data terdapat sebanyak 1 hasil kolaborasi dengan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dalam bentuk metode produksi pupuk organik dari bahan kulit pisang Sentra IKM Kripik Pisang Bandar Lampung.

Adapun formula perhitungan target dan realisasi Indikator Kinerja 1 adalah dengan menghitung jumlah kegiatan kolaborasi berdasarkan SPK/bukti lain yang mencerminkan peningkatan kapabilitas dengan basis kolaborasi pada tahun ketika pengukuran dilakukan. Berikut tabel Peningkatan kapabilitas hasil kolaborasi dalam rangka pengembangan industri.

SASARAN

KEGIATAN 1 Meningkatnya Daya Saing Industri Pengolahan Nonmigas

19

Tabel 3.5. Peningkatan Kapabilitas Hasil Kolaborasi Dalam Rangka Pengembangan Industri Tahun 2021

No Nama

Perusahaan

Jasa Konsultansi Yang Diberikan

Nama Perusahaan Industri/Badan Yang

Berkolaborasi

Performansi Sebelum

Performansi Setelah

Perbandingan (%)

1

IKM Keripik Pisang

Pendampingan produksi pupuk organik dari bahan kulit pisang

Institut Teknologi Sumatera (ITERA)

Kulit pisang masih menjadi limbah buangan

Belum memperoleh hasil dari pendampingan karena belum didukung sumber dana

Berikut dokumentasi kerjasama kolaborasi:

Gambar 3.1 Dokumentasi kolaborasi dengan ITERA

20 2) Analisis hasil yang telah dicapai

a) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun Anggaran 2021

Tabel 3.6. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja I TA.2021 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%) Peningkatan kapabilitas hasil kolaborasi dalam

rangka pengembangan industri

1

Sehingga dari target 1 Kegiatan, telah berhasil terealiasi 1 Kegiatan, dengan capaian sebesar 100%.

b) Perbandingan Dengan Capaian Tahun Sebelumnya

Pada Tabel 3.7 berikut ini menyajikan perbandingan capaian Indikator 1 tahun 2020 dan tahun 2021. Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa realisasi capaian indikator 1 tahun 2021 sebesar 1 Kegiatan berbeda dengan tahun 2020 dimana tidak terdapat indikator kinerja peningkatan kapabilitas hasil kolaborasi dalam rangka pengembangan industri.

Tabel 3.7. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja I TA. 2020 dan 2021

Indikator Kinerja

2020

Indikator Kinerja

2021 Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi Capaian dibandingkan karena pada tahun 2020 tidak ada indikator kinerja peningkatan kapabilitas hasil kolaborasi dalam rangka pengembangan industri.

c) Perbandingan Capaian Dengan Target Pada RENSTRA 2020 – 2024

Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra 2020 – 2024 bahwa target jangka menengah 5 tahun Indikator Peningkatan kapabilitas hasil kolaborasi dalam rangka pengembangan industri adalah 4 Kegiatan. Sementara realisasi indikator 1 tahun 2021 sebanyak 1 Kegiatan. Perbandingan target jangka menengah Indikator I dan realisasi target Indikator I tahun 2021 disajikan dalam tabel 3.8 berikut ini.

21

Tabel 3.8. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja I Tahun Anggaran 2021 dan Target Jangka Menengah Renstra 2020 – 2024

Indikator Kinerja pada Renstra 2020 – 2024

Target Jangka Peningkatan kapabilitas hasil

kolaborasi dalam rangka pengembangan industri

4 Kegiatan 1Kegiatan 25

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi Indikator Kinerja I adalah 1 Kegiatan dengan capaian 25 persen atau tercapai 25 persen dari target Jangka Menengah yang telah ditetapkan dalam Renstra 2020 – 2024.

d) Perbandingan Capaian Dengan Organisasi Yang Sejenis

Pada tabel 3.9 berikut ini disajikan perbandingan reslisasi dan capaian Indikator Kinerja 1 Tahun 2021 antara Baristand Industri Bandar Lampung dan Baristand Industri Pontianak. Dari tabel tersebut, terlihat bahwa Baristand Industri Bandar Lampung memiliki capaian yang sama dengan Baristand Industri Pontianak.

Tabel 3.9. Perbandingan Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja I Tahun 2021 dengan Unit Kerja Lain

Indikator Kinerja Baristand Industri Pontianak Indikator Kinerja

Baristand Industri Lampung Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Peningkatan

Analisis Keberhasilan Kinerja

Tercapainya Indikator Kinerja 1 sebesar 1 Kegiatan dengan realisasi sebesar 100 persen disebabkan oleh beberapa hal antara lain :

a. Hasil kolaborasi yang dihasilkan dalam bentuk proposal kegiatan pendampingan.

b. Dukungan biaya dan anggaran belum tersedia dalam DIPA tahun 2021 namun perusahaan/industri sangat membutuhkan dan bersemangat untuk bekerjasama dengan Baristand Industri Bandar Lampung.

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Pemanfaatan limbah kulit pisang yang dihasilkan oleh industri kecil menengah sebagai pupuk organik yang dapat meningkatkan nilai ekonominya. Sumber daya

22

yang digunakan adalah limbah kulit pisang dan peralatan untuk proses produksi, seperti alat pencacah, bak fermentasi, dan pengayak.

Analisis Program/kegiatan Yang Menunjang

Pelatihan dan praktik cara pembuatan pupuk organik dari limbah kulit pisang di lokasi produksi. Pendampingan pengujian kualitas pupuk yang dihasilkan, serta cara pengemasannya.

3) Kendala

Beberapa kendala yang dihadapi pada Tahun Anggaran 2021 antara lain :

- Belum tersedianya anggaran untuk kegiatan karena pada awalnya pendanaan diusulkan melalui program penerapan produk teknologi yang didiseminasikan, diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi. Namun proposal belum disetujui, sehingga harus mencari pendanaan dari anggaran lain.

Tidak terdapat Indikator Peningkatan Kapabilitas Hasil Kolaborasi Dalam Rangka Pengembangan Industri pada Tahun 2020 sehingga tidak terdapat tindaklanjut dari kendala Tahun 2020.

Evaluasi terhadap capaian Indikator Kinerja I antara lain :

- Belum terdapat dukungan anggaran untuk tercapainya indikator ini.

4) Rekomendasi

Beberapa rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapabilitas Hasil Kolaborasi Dalam Rangka Pengembangan Industri pada Tahun Anggaran 2021 antara lain :

- Rencana penerapan alih teknologi pada industri dengan melakukan kolaborasi dengan pihak instansi pemerintah daerah maupun Balai-Balai yang berada dibawah BSKJI yang akan diprogramkan pada perencanaan anggaran Baristand Industri Bandar Lampung TA.2022.

23

Sasaran Kegiatan ini merupakan turunan dari Sasaran Strategis BSKJI Penguatan Implementasi Making Indonesia 4.0 yang terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Berikut target, realisasi dan capaian dari Sasaran Kegiatan II.

Tabel 3.10 Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Kegiatan II Perjanjian Kinerja Baristand Industri Bandar Lampung Tahun 2021

Sasaran Kegiatan II Indikator Target Realisasi Capaian

(%) Penguatan Implementasi

Making Indonesia 4.0

Peningkatan Peran Balai Dalam Pengembangan Industri

1 Perusahaan

1

Perusahaan 100

Sasaran Kegiatan II pada Perjanjian Kinerja Baristand Industri Bandar Lampung TA. 2021 memiliki 1 (satu) indikator kinerja yang diuraikan selanjutnya sebagai berikut.

1. Indikator Kinerja II.1 : Peningkatan Peran Balai Dalam Pengembangan Industri

Indikator ini memiliki kriteria yaitu pemanfaatan teknologi dan implementasi mutu/standar merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan industri untuk meningkatkan kemampuan industri. Namun dapat dipahami bahwa tidak semua perusahaan industri mempunyai kompetensi untuk mengkaji penerapan teknologi yang tepat untuk permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini, perusahaan industri dapat bekerja sama dengan balai – balai sebagai penyedia jasa konsultansi.

Keberhasilan kerja sama jasa konsultansi diukur dari seberapa besar peningkatan produktivitas/efisiensi yang didapatkan setelah penerapan teknologi hasil konsultasi dibandingkan dengan kondisi sebelum penerapan. Kegiatan pengembangan industri ini termasuk kegiatan konsultasi untuk mendorong implementasi teknologi industri 4.0.

1) Hasil yang telah dicapai

Hasil capaian dari Indikator Kinerja II.1 ini adalah telah dilaksanakan konsultasi penerapan teknologi 4.0 di IKM Sakti Jaya Mandiri produsen Kopi Bubuk di Kota Bandar Lampung. Adapun formula perhitungan target dan realisasi Indikator Kinerja II.1 adalah sebagai berikut :

SASARAN

KEGIATAN 2 Penguatan Implementasi Making Indonesia 4.0

jumlah perusahaan yang mendapatkan layanan jasa konsultasi dari Balai pada tahun berjalan

24

Berikut data hasil perhitungan Peningkatan Peran Balai Dalam Pengembangan Industri Tahun Anggaran 2021.

Tabel 3.11. Hasil Peningkatan Peran Balai Dalam Pengembangan Industri Tahun 2021

Konsultasi penerapan teknologi 4.0 di IKM Sakti Jaya Mandiri di Kota Bandar Lampung

Produksi Kopi Bubuk masih diakukan secara manual

Belum memperoleh hasil dari pendampingan karena belum didukung sumber dana dan masih menghasilkan MoU

Dari tabel 3.11 di atas terlihat bahwa pada tahun 2021 telah dilaksanakan Konsultasi penerapan teknologi 4.0 di IKM Sakti Jaya Mandiri produsen Kopi Bubuk di Kota Bandar Lampung. Kosultansi telah berlangsung selama Triwulan IV Tahun 2021 namun baru dilkaukan penandatanganan kesepahaman (MoU) untuk dilanjutkan pelaksanaan konsultansi pada Tahun 2022.

2) Analisis hasil yang telah dicapai

a) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun Anggaran 2021

Tabel 3.12. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja II.1 Tahun Anggaran 2021

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Peningkatan Peran Balai Dalam

Pengembangan Industri

1 Perusahaan

1

Perusahaan 100

Dari tabel 3.12. di atas terlihat bahwa realisasi dari Indikator Peningkatan Peran Balai Dalam Pengembangan Industri yaitu sebesar 100 persen. Sehingga dari target 1 perusahaan yang telah tercapai 1 perusahaan atau sebesar 100 persen.

b) Perbandingan Dengan Capaian Tahun Sebelumnya

Tabel berikut ini menyajikan perbandingan capaian Indikator Kinerja II.1 tahun 2020 dan tahun 2021.

25

Tabel 3.13. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 2 TA. 2020 dan 2021

Indikator Kinerja

2020

Indikator Kinerja

2021 Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi Capaian dibandingkan karena pada tahun 2020 tidak terdapat indikator kinerja peningkatan kapabilitas hasil kolaborasi dalam rangka pengembangan industri.

c) Perbandingan Capaian Dengan Target Pada RENSTRA 2020 – 2024

Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra 2020 – 2024 bahwa target jangka menengan 5 (lima) tahun Indikator Peningkatan Peran Balai Dalam Pengembangan Industri adalah 4 Perusahaan. Sementara realisasi target Indikator Kinerja II.1 tahun 2021 ini diperoleh 1 Perusahaan. Perbandingan target dan realisasi jangka menengah Indikator Kinerja 2 disajikan dalam tabel

Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra 2020 – 2024 bahwa target jangka menengan 5 (lima) tahun Indikator Peningkatan Peran Balai Dalam Pengembangan Industri adalah 4 Perusahaan. Sementara realisasi target Indikator Kinerja II.1 tahun 2021 ini diperoleh 1 Perusahaan. Perbandingan target dan realisasi jangka menengah Indikator Kinerja 2 disajikan dalam tabel

Dokumen terkait