• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METOLOGI PENELITIAN

K. Kelemahan Penelitian

2. Domain Sikap

Domain sikap melalui lima kali pengujian validitas konten bersama dengan domain pengetahuan dan tindakan. Secara singkat dan sederhana, alur perjalanan pengujian domain sikap dapat dilihat pada Gambar 6, sedangkan

resume hasil pengujian serta perlakuan yang diberikan kepada domain pengetahuan dapat dilihat pada Lampiran 30.

Gambar 6. Alur Pengujian Validitas Konten Domain Sikap UVK: Uji Validitas Konten

Apoteker UVK Kedua: Tidak ada rekomendasi: 10 aitem dinyatakan layak konten Uji Validitas Konten

UVK Pertama: Rekomendasi: Revisi seluruh aitem dan penambahan kunci jawaban 10 aitem diujikan kembali UVK Pertama: Rekomendasi: Revisi aitem 13 10 aitem diujikan kembali UVK Keempat Rekomendasi: Revisi aitem 3 dan

10 15 aitem diujikan kembali Dokter I Dokter II UVK Kedua: Rekomendasi: Revisi aitem 1, 6, dan 7 Penambahan 5 aitem 15 aitem diujikan kembali UVK Ketiga: Rekomendasi: Revisi aitem 7, 11, 12, 13, 14, dan 15 15 aitem diujikan kembali UVK Kelima:

15 aitem dinyatakan layak konten UVK Keempat:

Rekomendasi: Revisi aitem 11 15 aitem diujikan

Domain sikap memiliki pernyataan sejumlah 15 aitem, pada awal hingga akhir uji validasi konten. Meskipun jumlah pernyataan tidak mengalami penambahan maupun reduksi, 15 aitem pada domain sikap yang telah disetujui layak secara konten memiliki konten yang berbeda dari 15 aitem pada awal pengujian. Berikut akan dijelaskan mengenai revisi yang telah dilakukan selama lima kali pengujian validasi konten.

Pengujian pertama merupakan revisi yang melibatkan seluruh aitem karena kuesioner domain sikap tidak disertai dengan kunci jawaban dan beberapa aitem masih berupa pernyataan pengetahuan (dapat dilihat pada Lampiran 6). Revisi yang pertama kali dilakukan adalah mencari pernyataan yang masih berupa pengetahuan dan melakukan revisi kalimat agar menunjukkan sikap keberpihakan sehingga dapat dijawab oleh responden. Selanjutnya, kunci jawaban untuk masing-masing aitem ditambahkan dengan tanda centang pada tempat yang tersedia di kuesioner dan beberapa aitem yang berupa pernyataan pengetahuan direduksi dari domain sikap. Selain revisi secara keseluruhan, terdapat reduksi pada aitem 13 karena memiliki kalimat yang tidak umum dan tidak dapat digantikan dengan kalimat yang lebih sederhana. Revisi ini sesuai dengan kaidah penyusunan kuesioner menurut Budiman dan Riyanto (2013) bahwa pernyataan harus tersusun dari kalimat umum. Pengujian dapat dilanjutkan dengan menggunakan 10 aitem hasil revisi sebagaimana tercantum pada Lampiran 11.

Pada uji validitas konten kedua, jumlah pernyataan dirasa kurang dan

perlu ditambahkan aitem yang memiliki jawaban “Sangat Setuju” serta revisi tiga aitem yaitu aitem 1, 6, dan 7. Ketiga aitem perlu direvisi berdasarkan pendapat

Apoteker, dimana revisi ini didukung dengan teori dari Budiman dan Riyanto (2013), sedangkan Dokter telah memberikan persetujuan yang menyatakan bahwa kuesioner telah layak secara konten. Aitem 1 sebelum direvisi berbunyi “Menurut saya, obat inhalasi (obat hirup) asma harus selalu disediakan di rumah” diubah menjadi “Menurut saya, obat inhalasi (obat hirup) asma harus selalu tersedia”.

Revisi pada aitem 1 hanya penggantian kalimat sehingga lebih mudah dipahami, sedangkan pada aitem 6 revisi yang dilakukan adalah pengembangan gagasan menjadi lebih nyata. Aitem 6 berbunyi “Saya yakin serangan asma bisa dikontrol dengan menghindari faktor pemicu asma” diubah menjadi “Saya yakin serangan asma tidak muncul jika saya menghindari tempat-tempat yang kotor dan berdebu banyak”. Aitem 7 sebelum direvisi “Bila saya menderita asma, saya lebih senang berada di tempat berudara dingin dan berangin” diubah menjadi “Bila saya menderita asma, saya menghindari daerah yang memiliki cuaca ekstrem tidak menentu”. Berbeda dari aitem 1 dan 6, aitem 7 direvisi karena kalimat yang terlalu nyata sehingga perlu digantikan oleh kalimat lain. Pernyataan pada domain sikap ini kemudian ditambahkan lima aitem guna menambah aitem dengan jawaban

“Sangat Setuju”. Dari semua revisi yang dilakukan pada uji kedua ini, dihasilkan 15 aitem yang siap diujicobakan kembali (dapat dilihat pada Lampiran 16) namun hanya kepada salah satu ahli, yaitu Apoteker.

Pada pengujian validitas konten ketiga revisi dilakukan pada enam buah pernyataaan yaitu aitem 7, 11, 12, 13, 14, dan 15. Aitem 7 pada awalnya terlalu riil yaitu, “Bila saya menderita asma, saya menghindari daerah yang memiliki cuaca ekstrem tidak menentu” sehingga diubah menjadi “Saya lebih senang

menghindari daerah yang memiliki hawa dingin agar serangan asma tidak sering muncul”. Sedangkan aitem 12 merupakan pernyataan yang masih belum jelas gagasan utamanya berkaitan dengan resiko penyakit Asma, berikut bunyinya

“Saya menganggap resiko penyakit asma tidak sebesar penyakit kanker” direvisi menjadi “Saya yakin penyakit asma tidak membutuhkan pengobatan medis”.

Aitem 11, 13, 14 dan 15 memiliki kesamaan revisi, yaitu penggantian kalimat berbeda namun dengan inti yang sama sehingga dapat menggantikan aitem sebelumnya tanpa mengubah tujuan pengukuran dari instrumen. Revisi ini menghasilkan 15 aitem yang dapat dilihat pada Lampiran 20.

Pengujian keempat mendapatkan revisi pada tiga pernyataan yaitu aitem 3, 10, dan 11. Aitem 3 dan 10 merupakan pencegahan, direvisi dengan kalimat yang berbeda namun memiliki pokok bahasan yang sama. Aitem 3 pada awalnya berbunyi “Bila saya mengalami sesak napas dan rasa berat di dada berulang kali, saya memilih beristirahat di rumah” kemudian direvisi menjadi “Bila saya bersin, batuk dan pilek saya memilih untuk beristirahat”. Aitem 10 berbunyi “Saya memilih menjadi seorang perokok aktif” diubah menjadi “Menurut saya, sanksi bagi perokok aktif di tempat umum seharusnya tidak diberlakukan”. Sedangkan pada aitem 11 “Menurut saya, penderita asma harus memahami Asthma Action Plan terkait penyakit asma yang diderita” diganti menjadi kalimat “Saya yakin

Asthma Action Plan perlu dipahami secara seksama agar ketika terjadi serangan asma, saya bisa mengatasinya dengan cepat”.

Pengujian validitas konten kelima merupakan pengujian terakhir untuk domain sikap. Pada pengujian ini tidak ada aitem yang direvisi dan kedua ahli

memberikan pernyataan mengenai kelayakan konten sehingga dapat dilanjutkan ke proses penelitian berikutnya. Kuesioner domain sikap berisi 15 aitem yang telah layak secara konten dapat dilihat pada Lampiran 25.

Dokumen terkait