• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METOLOGI PENELITIAN

K. Kelemahan Penelitian

3. Domain Tindakan

Domain tindakan membutuhkan lima kali pengujian validitas konten bersama dengan domain pengetahuan dan sikap untuk dapat dinyatakan layak secara konten. Alur perjalanan pengujian domain tindakan secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 7, sedangkan resume hasil pengujian serta perlakuan yang diberikan kepada domain pengetahuan dapat dilihat pada Lampiran 31.

Domain tindakan memiliki pernyataan sejumlah 10 aitem pada awal uji validasi konten dan pada akhir pengujian jumlah pernyataan menjadi 15 aitem. Jumlah aitem yang bertambah bukan berarti hanya ada lima aitem tambahan yang baru, namun 10 aitem lainnya yang telah layak secara konten pun tidak sama persis dengan 10 aitem pada domain tindakan pada awal pengujian. Berikut akan dijelaskan mengenai revisi yang telah dilakukan selama lima kali pengujian validasi konten.

Gambar 7. Alur Pengujian Validitas Konten Domain Tindakan UVK: Uji Validitas Konten

Apoteker UVK Kedua: Tidak ada rekomendasi 10 aitem dinyatakan layak konten Uji Validitas Konten

UVK Pertama: Rekomendasi: Penambahan kunci jawaban 10 aitem diujikan kembali UVK Pertama: Rekomendasi: Revisi aitem 4 dan 7

10 aitem diujikan kembali

UVK Keempat Rekomendasi: Revisi aitem 10 dan

13 15 aitem diujikan kembali Dokter I Dokter II UVK Kedua: Rekomendasi: Revisi aitem 3 dan 4 Penambahan 5 aitem 15 aitem diujikan kembali UVK Ketiga: Rekomendasi: Dijadikan 10 nomor 15 aitem diujikan kembali UVK Kelima:

15 aitem dinyatakan layak konten UVK Keempat:

Tidak ada rekomendasi 15 aitem diujikan

Pengujian pertama merupakan revisi yang melibatkan seluruh aitem karena kuesioner domain tindakan tidak disertai dengan kunci jawaban. Selain itu juga terdapat revisi pada aitem 4 dan 7 yang harus dilakukan karena tidak sesuai dengan aturan penulisan menurut Budiman dan Riyanto (2013) yaitu harus berupa kalimat yang umum, sederhana, dan jelas (dapat dilihat pada Lampiran 7). Revisi yang pertama kali dilakukan adalah menambahkan kunci jawaban untuk masing- masing aitem dengan tanda centang pada tempat yang tersedia di kuesioner. Selanjutnya, aitem 4 yang sebelumnya berbunyi “Saya tidak akan mau mengonsumsi obat asma secara rutin karena akan menyebabkan resistensi” dan

aitem 7 “Saya akan menggunakan segala macam cara agar sembuh total dari penyakit asma” direduksi dari kuesioner, dan digantikan dengan kalimat lain namun memiliki pokok bahasan pengukuran yang sama. Pengujian kemudian dilanjutkan dengan menggunakan 10 aitem hasil revisi sebagaimana tercantum pada Lampiran 12.

Pada pengujian kedua ini Dokter telah memberikan pernyataan kelayakan konten namun Apoteker memberi komentar berupa jumlah pernyataan yang dirasa kurang sehingga perlu ditambahkan 5 aitem baru dan berupa pernyataan dengan

jawaban “Sangat Setuju”. Selain itu, terdapat pula revisi pada aitem 3 dan 4 di mana pada aitem 3 terdapat kata yang tidak sesuai yaitu “habis” dan “stok tambahan”, sedangkan aitem 4 merupakan kalimat yang terlalu riil sehingga harus diubah. Aitem 3 sebelumnya berbunyi “Apabila stok obat asma di rumah habis, maka saya langsung membeli stok tambahan di apotek” diubah menjadi “Apabila persediaan obat asma menipis, maka saya langsung ke apotek membeli persediaan

tambahan”. Aitem 4 berbunyi “Saya menggunakan baju tipis ketika sedang hujan dan udara terasa dingin” direvisi menjadi “Saya menggunakan baju hangat ketika sedang hujan dan udara terasa dingin”. Domain tindakan dengan jumlah

pernyataan 15 aitem diujikan kembali kepada para ahli (dapat dilihat pada Lampiran 17).

Pengujian ketiga hanya dilakukan oleh Apoteker dan tidak ditemukan revisi yang harus dilakukan pada aitem tertentu, namun Apoteker meminta agar jumlah pernyataan direduksi menjadi 10 aitem saja. Peneliti memutuskan untuk tetap menggunakan 15 aitem agar pada akhir penelitian jumlah pernyataan yang valid secara konten dan reliabel dapat berjumlah minimal 10 aitem (dapat dilihat pada Lampiran 21).

Seorang ahli diikutsertakan pada pengujian keempat ini guna memperoleh masukan yang lebih banyak terkait domain tindakan. Pada pengujian ini terdapat revisi pada aitem 10 dan 13 yang diberikan oleh Dokter. Aitem 10 dan 13 merupakan pokok bahasan pengobatan, di mana aitem 10 adalah perilaku konsumsi obat sedangkan aitem 13 adalah perilaku penderita terhadap Dokter. Kedua aitem ini perlu direvisi karena kurang tepat secara konten. Aitem 10 yaitu

“Saya hanya minum obat asma bila ingat saja” diubah menjadi “Saya minum obat asma ketika saluran pernapasan menjadi sensitif pada saat perubahan musim “.

Aitem 13 yaitu “Saya rutin sebulan sekali bertemu Dokter untuk mengetahui kondisi penyakit asma yang saya miliki” diubah menjadi “Saya rutin 6 bulan sekali bertemu Dokter untuk mengetahui kondisi penyakit asma yang saya miliki”. Setelah dilakukan revisi, kuesioner kembali diuji kepada ahli.

Kuesioner domain tindakan yang diuji untuk kelima kalinya dapat dilihat pada Lampiran 24. Pengujian ini merupakan pengujian terakhir dikarenakan Apoteker dan Dokter telah menyatakan bahwa keseluruhan aitem telah layak secara konten dan dapat dilanjutkan ke pengujian berikutnya.

Kuesioner yang dihasilkan dari pengujian validitas konten terdiri dari 20 aitem pada domain pengetahuan, 15 aitem pada domain sikap, dan 15 aitem pada domain tindakan. Pengujian berikutnya Aung dilakukan adalah pengujian pemahamam bahasa. Uji pemahaman bahasa dilakukan untuk memperoleh kritik dan saran terkait penulisan dan bahasa yang digunakan. Responden pada pengujian ini merupakan penduduk dengan kriteria inklusi dan eksklusi responden penelitian namun tidak berdomisili di Kelurahan Catur Tunggal. Responden berjumlah 30 orang.

Kritik dan saran yang didapatkan dari pengujian ini berupa perbaikan struktur kalimat, penyederhanaan bahasa, dan penggantian kalimat. Revisi keseluruhan hanya berupa penambahan tanda baca titik pada akhir masing-masing kalimat sedangkan revisi lebih spesifik hanya dilakukan pada aitem dengan jumlah komplain lebih dari 6, berdasarkan kebijakan peneliti. Berikut adalah

Tabel IV. Aitem Direvisi pada Domain Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

No Domain Aitem Direvisi

1 Pengetahuan 2, 3, 6, 8, 12, 20

2 Sikap 2, 10

3 Tindakan 15

Domain pengetahuan terdapat 6 aitem yang sulit dipahami oleh responden dan direvisi. Keenam aitem tersebut adalah pokok bahasan pengertian, etiologi, gejala dan tanda, pencegahan, dan pengobatan. Pada domain sikap, pokok bahasan yang direvisi keduanya merupakan pencegahan sedangkan pada domain tindakan, pokok bahasan aitem 15 adalah pengobatan. Aitem lain yang tidak mengalami revisi disimpulkan merupakan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak akan menimbulkan kesalahpahaman dalam memberikan respons. Kesembilan aitem yang banyak memiliki komplain harus direvisi sehingga pada saat pengujian reliabilitas dapat menghasilkan nilai yang memuaskan. Uji pemahaman bahasa dapat dilihat pada Lampiran 32-35.

Tabel V. Persebaran Pernyataan Favorable dan Unfavorable Berdasarkan Pokok Bahasan pada Domain Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan

Telah Valid Secara Konten

Domain Pokok Bahasan Favourable Unfavourable

Pengetahuan a. Pengertian 1 2,3

b. Etiologi 4, 15 -

c. Gejala dan tanda 5 8

d. Faktor resiko 9, 10 7 e. Cara penularan - 6 f. Pencegahan 18, 19 20 g. Pengobatan 11, 14, 17 12, 13, 16 Jumlah aitem 11 9 Sikap a. Pencegahan 1, 3, 5, 6, 7, 11 2, 4, 10 b. Pengobatan 8, 13 9, 12, 14, 15 Jumlah aitem 8 7 Tindakan a. Pencegahan 1, 3, 4, 6, 7, 9 2, 5 b. Pengobatan 10, 11, 13 8, 12, 14, 15 Jumlah aitem 9 6

Dokumen terkait