• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Nicko Tamara Lousma (Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran Bandung, 2011)

4.4 Dramaturgi Pekerja Seks Komersial

Dari deskripsi hasil penelitian yang telah diuraikan diatas maka peneliti akan membahas mengenai Presentasi Diri pekerja Seks Komersial Emporium Jakarta (Studi Dramaturgi Mengenai Presentasi diri Pekerja Seks Komersial di Emporium Jakarta). Hal ini terbukti dengan adanya peran yang mereka mainkan yaitu panggung depan dan panggung belakang. Setelah melakukan wawancara dari kedua informan utama dan tiga informan pendukung dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa seorang pekerja seks komersial hampir semuanya memerankan panggung depan dengan baik.

Pengelolaan kesan yang dilakukan meliputi manipulasi simbol-simbol seperti cara berpakaian, gaya bahasa, serta sikap dan perilaku yang meliputi ruang lingkup keluarga dan lingkungan sekitar, mulai dari bagaimana cara mereka bersikap ketika bersosialisasi dengan rekan-rekannya baik ketika berada di tempat bekerja maupun diluar tempat bekerja . Selain itu juga para pekerja seks komersial membatasi sikap mereka ketika berada di dipanggung depan hal ini bertujuan untuk mengkamuflase diri mereka sendiri, gaya bicara yang mereka gunakan pun pada saat berada dipanggung depan benar-benar dijaga.

Berprofesi sebagai seorang pekerja seks komersial tidak semudah seperti yang dibayangkan, mereka berperan ganda sebagai PSK (pekerja seks komersial) dan sebagai seorang mahasiswi ataupun buruh. Terlepas dari begitu banyak masalah yang menimpa mereka, atau mungkin ada hal-hal yang dapat merusak suasana. Hal itu semua seharusnya dikesampingkan dahulu demi terpenuhinya sikap profesionalisme, di mana ketika dia harus membawa suasana menjadi senang, ramai, menemani sesuai keinginan pelangan dan harus dapat membuat suasana seperti itu tanpa harus melihat problema apa yang sedang dia rasakan.

Pada saat memerankan peran di panggung depan pengelolaan kesan yang dilakukan meliputimanipulasi simbol-simbol seperti cara berpakaian, make-up (tata rias), aksesoris, gaya bahasa, serta sikap dan perilaku yang meliputi ruang lingkup masyarakat dan keluarga mulai dari bagaimana cara mereka bersikap ketika bersosialisasi dengan rekan-rekannya baik ketika berada di rumah, tempat kerja, ataupun lingkungan sekitar. Selain itu juga para pekerja seks komersial membatasi sikap mereka ketika berada di dipanggung depan hal ini bertujuan untuk mengkamuflase diri mereka sendiri, gaya bicara yang mereka gunakan pun pada saat berada dipanggung depan benar-benar dijaga, sehingga orang lain menganggap bahwa mereka adalah sosok yang tampil sempurna untuk mendampingiatau menemani tamu. Di depan publik mereka benar-benar menunjukan sosok yang sempurna dengan penampilan hingga tutur bahasa mereka di batasi guna tampil sempurna didepan publik.

Mereka berperan layaknya aktris atau aktor dalam suatu pertunjukan drama panggung, dalam hal ini Kondisi akting di front stage adalah adanya

penonton melihat kita sedang berada dalam kegiatan pertunjukan. Saat itu kita berusaha untuk memainkan peran kita sebaik-baiknya agar penonton memahami tujuan dari perilaku kita. Perilaku kita dibahasi oleh konsep-konsep drama bertujuan untuk membuat drama yang berhasil.

Pada panggung belakang ini para pekerja seks komersial benar-benar memainkan sebuah peran yang utuh/sesungguhnya, mereka tidak seperti pada saat berada dipanggung depan yang menutupi keadaan mereka. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mereka pada saat di panggung belakang benar-benar menunjukan karakter diri mereka yang seutuhnya. Pada panggung belakang ini perilaku pekerja seks komersial benar-benar ditunjukan dan tidak ada batasan yang mereka sembunyikan dari karakter dirinya, pada saat bergaul dengan teman sesama profesi bahkan teman diluar profesi. Back stage adalah keadaan dimana mereka berada di belakang panggung, dengan kondisi bahwa tidak ada penonton. Sehingga mereka dapat berprilaku bebas tanpa mempedulikan plot perilaku bagaimana yang harus mereka bawakan. Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika. Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang.

Back stage adalah keadaan dimana mereka berada di belakang panggung, dengankondisi bahwa tidak ada penonton. Sehingga mereka dapat berprilaku bebas tanpa memperdulikan perilaku bagaimana yang harus mereka bawakan. Di wilayah panggung belakang pekerja seks komersial memikirkan konsep seperti

apa yang akan mereka buat untuk tampil di panggung depan, seperti mempersiapkan baju, dan juga alat make up.

Dalam panggung belakang ini sudah jelas bahwa pekerja seks komersial benar-benar menyiapkan sesempurna mungkin untuk tampil di panggung depan. Mereka menyiapkan penampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dalam hal inilah pekerja seks komersial mencitrakan dirinya sendiri. Pencitraan diri yang di buat oleh pekerja seks komersial tidak hanya pada saat mereka berada di tempat kerja, melainkan di kehidupan mereka sehari-hari.

Pekerja seks komersial dalam konteks dramaturgi yaitu posisi mereka atau keadaan mereka pada saat berada di panggung depan, dan panggung belakang. Dalam hal ini mereka memiliki suatu peran yang sangat berbeda. Mereka berdramaturgi dalam proses kehidupannya, kehidupan mereka diibaratkan sebagai permainan peran. Tentu permainan peran yang dimainkan oleh mereka tersebut disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai sebelumnya. Entah itu hanya sekedar untuk menciptakan kesan tertentu tentang diri mereka dihadapan penonton ataupun suatu bentuk penghargaan lainnya yang mereka peroleh dari permainan peran tersebut. Para pekerja seks komersial dalam penelitian ini mampu memainkan tiga peran yang berbeda dalam proses kehidupannya, seperti dari cara berpenampilan, gaya bicara, cara mereka berinteraksi, aktifitas dan rutinitas mereka dijalankandalam dua peran yang berbeda, dan mereka mampu menjalankan peran tersebut secara bersamaan. Hal ini terbukti dengan adanya peran yang mereka mainkan yaitu panggung depan dan panggung belakang, dimana terdapat keragaman yang muncul

Terdapat beberapa faktor yang membuat mereka memutuskan memilih menjadi seorang PSK (pekerja seks komersial) salah satunya adalah faktor ekonomi keluarga, namun kebanyakan mereka menjadikan pergaulan dan ingin memenuhi gaya hidup yang mewah sebagai faktor utama, karena tidak semua PSK berasal dari keluarga biasa. Mereka mendapatkan kepuasan tersendiri baik materi, gaya hidup dan barang yang mereka inginkan.

Menjadi seorang pekerja seks komersial terdapat hal-hal yang beresiko misalnya sanksi sosial, mereka takut identitasnya terbongkar atau diketahui oleh orang banyak, sehingga membuat dia di diskriminasi oleh lingkungannya. Khususnya lingkungan rumah. Dan pekerjaan sebagai PSK (pekerja seks komersial) yang selalu berganti-ganti “klien” beresiko terjangkit penyakit karena tidak semua “klien” mau menggunakan alat pengaman.

Para PSK (pekerja seks komersial) dalam penelitian ini mampu memainkan dua peran yang berbeda dalam proses kehidupannya, seperti dari cara berpenampilan, gaya bicara, cara mereka berinteraksi, aktifitas dan rutinitas mereka dijalankan dalam dua peran yang berbeda, dan mereka mampu menjalankan peran tersebut secara bersamaan dengan baik.

Dokumen terkait