• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN HAKIM DALAM KASUS GRANT SULTAN

B. Duduk Perkara Grant Sultan Dengan Nomor Register : 221/PDT/2013/PT MDN

Bahwa Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan Peradilan Tingkat pertama yang menolak gugatan Penggugat karena menurut Pengadilan Tinggi, Peradilan

Tingkat pertama telah keliru dalam menentukan pokok permasalahan yang harus dicari kebenarannya serta telah keliru pula dalam memberikan penilaian terhadap bukti-bukti Penggugat dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut :

Bahwa Penggugat/Pembanding dan Tergugat I/Terbanding I mengakui bahwa tanah yang dijadikan objek sengketa dalam perkara aquo adalah sebidang tanah seluas 77 M2, yang terletak di Jalan Juanda Baru Nomor :17, Lingkungan V, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

Bahwa Penggugat/Pembanding mendalilkan bahwa tanah sengketa tersebut adalah miliknya yang diperoleh atas dasar warisan dari orang tuanya yangbernama Alm.Dt.Kamal / Almh. Tengku Salmiah DanAlm.Dt.Kamal /Almh Tengku Salmiah memperoleh tanah tersebut atas dasar pemberian dari Dt.Mhd. Tamin yang merupakan anak (ahli waris) dari Dt.Rasthamdan Dt.Rastham adalah pemilik asal tanah sengketa berdasarkan Grant GL.97.

Bahwa TergugatI/Terbanding I, mendalilkan bahwa tanah sengketa adalah miliknya berdasarkan sertipikat hak milik No.361, Surat Ukur No.00124 tanggal 28 Nopember 2000, yang sebelumnya diperoleh atas dasar jual beli dari orang yang bernama Encik Rahsiah dan Encik Rahsiah mendapatkan tanah sengketadengan cara membeli dari Hj. Nursiah dan Hj.Nursiah memiliki tanah sengketa berdasarkan Grant Sultan No.97/M.

Selama persidangan tidak terbukti adanya Grant Sultan No.97/M, karena Tergugat I/Terbanding I tidak pernah mengajukan surat-surat lain yang ,menunjukkan

adanya Grant GLNo.97/M tersebut, sedang keberadaan Grant GLNo.97 meskipun secara nyata tidak diajukan kepersidangan oleh Penggugat namun dengan adanya bukti Surat Keterangan No.83/1959, tanggal. 30 Desember 1959 yang dibuat oleh Kepala Urusan Tanah Kotapraja Medan T.Mohd. Hidayat,Surat Keterangan Pendaftaran Tanah No.3862/II/SKPT/A KM/1980 tanggal 31 Desember 1980 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Kepala Kantor Agraria Kotamadya Medan Zaufi Lubis dan Surat Keterangan dari Sultan Deli T.Hamdy Osman Delikhan , serta buktiSurat Kasat Reskrim Polresta Medan tangal 26 Juli 2013 yang ditujukan kepada Dt.Syahrial, Pengadilan Tinggi berkesimpulan Grant SultanGL No.97 itu nyata adanya.

Berdasarkan fakta tersebut diatas terbukti bahwa tanah sengketa adalah bahagian dari tanah seluas ± 84.346 M2 dan merupakan milik dari Dt.Rastham berdasarkan Grant GLNo.97.

Bahwa oleh karena tanah sengketa terbukti merupakan bahagian dari Grant GLNo.97, atas nama Dt. Rastham maka untuk mendapatkan keabsahan hak dari Hj.Nursiah haruslah dibuktikan adanya peralihan Hak dari Dt.Rastham kepada Hj.Nursiah apakah dengan cara jual beli, hibah atau pemberian ataupun karena warisan ;

Jika diteliti bukti Fotocopi silsilah Datuk Rastam Tanggal 28 Februari 2004 yang merupakan Silsilah dari Dt.Rastam ternyata tidak tercantum nama Hj.Nursiah, sehingga dengan demikian seyogianya ada bukti lain yang menunjukkan peralihan

hak dari Dt Rastham atau ahli warisnya kepada Hj.Nursiah yang ternyata hingga akhir persidangan hal tersebut tidak ditemukan, sehingga dengan demikian Hj.Nursiah tidak mempunyai kapasitas untuk mengalihkan tanah sengketa kepada orang lain dalam hal ini kepada Encik Rahsiah, sebagaimana ternyata dari bukti Fotocopi Surat Jual Beli Tanggal 11 Desember 1957, sehingga dengan demikian bukti tersebut adalah produk yang cacat secara hukum karena mengandung unsur Dwaling dan Bedrog, sehingga dengan demikian surat-surat lain yang terbit kemudian dengan mendasarkan kepada bukti Fotocopi Surat Jual Beli Tanggal 11 Desember 1957 tersebut menjadi cacat hukum pula dan karenanya haruslah dinyatakan batal demi hukum;

Menimbang, bahwa adalah keliru jika Peradilan Tingkat Pertama menilai bahwa bukti Fotocopi Surat Keterangan No.83/1959 tanggal 30 Desember 1959dan bukti Fotocopi Surat Keterangan Pendaftaran Tanah no.3862/II/SKPT/AKM/1980 Tanggal 31 Desember 1980 bertentangan satu dengan yang lain karena kedua surat bukti tersebut menerangkan hal yang berbeda, bukti Fotocopi Surat Keterangan No.83/1959 tanggal 30 Desember 1959 menerangkan bahwa Peta gambar yang diberi tanda kuning, menurut “ Peta ber TNG Medan, 21-8-2603/1943 “ Grant GL No.97 sisa adalah tanah percel Dt.Rastham, yang merupakan bagian dari Dt.Tamin bin Dt.Rastham yang telah diberikan kepada Datuk Kamal, sedang bukti Fotocopi Surat Keterangan Pendaftaran Tanah no.3862/II/SKPT/AKM/1980 Tanggal 31 Desember

1980 adalah Surat Keterangan Pendaftaran Tanah atas tanah Grant GL, No.97 sisa atas nama Dt.Rastham secara keseluruhan yang luasnya lebih kurang 84346 M2.

1. Dari persil ini telah dikeluarkan Hak Milik No.12 s/d 16, Hak Guna Bangunan No.44 s/d 46 dan Hak Pakai No.1 dan 6 dengan luas 7945 M2 ;

2. Dari luas ini termasuk luas grant-grant yang tidak terdaftar pada kantor kami. Jadi jelas perbedaan antara bukti Fotocopi Surat Keterangan No.83/1959 tanggal 30 Desember 1959 dan bukti Fotocopi Surat Keterangan Pendaftaran Tanah no.3862/II/SKPT/AKM/1980 Tanggal 31 Desember 1980, jika Fotocopi Surat Keterangan No.83/1959 tanggal 30 Desember 1959 membuktikan kebenaran adanya pemberian dari Dt.Tamin kepada Dt.Kamal, maka bukti Fotocopi Surat Keterangan Pendaftaran Tanah no.3862/II/SKPT/AKM/1980 Tanggal 31 Desember 1980 membuktikan bahwa Grant GL No.97 telah terdaftar pada Kantor Agraria Kotamadya Medan an. Dt.Rastham karena meskipun telah dibagi-bagi namun belum dipecah atau dibalik namakan sehingga masih terdaftar atas nama Dt.Rastham kecuali terhadap persil-persil sebagaimana disebut pada angka 1 (satu) diatas.

Menimbang, bahwa dengan fakta tersebut diatas pertimbangan peradilan tingkat pertama yang menyatakan bukti Fotocopi Surat Keterangan No.83/1959 tanggal 30 Desember 1959 bertentangan dengan bukti Fotocopi Surat Keterangan Pendaftaran Tanah no.3862/II/SKPT/AKM/1980 Tanggal 31 Desember 1980, adalah keliru demikian pula pertimbangan yang menyatakan hibah yang terjadi antara Dt.Tamin kepada Dt Kamal tidak sah karena tidak dilakukan dihadapan pejabat yang

berwenang adalah keliru, karena peralihan hak atas tanah sengketa dari Dt,Tamin ke Dt.Kamal bukanlah berdasarkan hibah tetapi pemberian dan pemberian adalah merupakan salah satu bentuk pemindahan hak milik menurut Pasal 26 (1) Undang- undang No.5 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agraria, mengingat status tanah sengketa adalah Grant Sultan maka sesuai dengan ketentuan konversi Pasal II ayat (1) tanah sengketa menjadi hak milik, sehingga pengalihan hak dari Dt.Tamin kepada Dt.Kamal yang demikian itu tidak bertentangan dengan Undang-Undang.

Menimbang, bahwa sebagaimana ternyata dari Surat Keterangan Pendaftaran Tanah tanggal 31 Desember 1980 Nomor :3862/II/SKPT/AKM/1980, ternyata tanah sengketa (Grant GL/97 sisa) telah terdaftar dikantor Agraria Kota Medan, maka seyogianya ketika Tergugat II menerima permohonan Tergugat I/Terbanding I, Tergugat II /Terbanding II meneliti lebih dahulu tanah yang dimohonkan oleh Tergugat I/Terbanding I itu dalam register pendaftaran tanah, dan jika Tergugat II/Terbanding II teliti, sudah dapat dipastikan bahwa tanah sengketa terdaftar dalam register pendaftaran tanah dengan status Gran Sultan atas nama Dt.Rastam, daftar mana dapat dipertegas dengan bukti Surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan tertanggal 26 Juli 2013. dimana ketika Polresta Medan melakukan klarifikasi ke Kantor Pertanahan Kota Medan.