Tabe 15. Identifikasi Faktor Internal Tanaman Obat Endemik Oleh SAD
H: Dukungan lembaga penelitian I: Pasar tanaman obat
Lampiran 6. Cara Penilaian Pembobotan Faktor Internal Tanaman Obat Endemik Oleh SAD di Taman Nasional Bukit Duabelas
1. Pembobotan Faktor Internal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Bebayang
No Faktor Internal Urutkan Bobot
1 Potensi wilayah untuk pengembangan
tanaman obat 3 0.08
2 Pengalaman berusahatani tanaman obat 8 0.22
3 Pengalaman pengolahan tanaman obat 7 0.19
4 Ketersediaan tenaga kerja 4 0.11
5 Relasi petani Suku anak dalam 5 0.14
6 Teknologi pengolahan 6 0.17
7 Modal yang dimiliki 1 0.03
8 Motivasi Suku anak dalam 2 0.06
TOTAL 36 1,00
2. Pembobotan Faktor Internal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Meladang
No Faktor Internal Urutkan Bobot
1 Potensi wilayah untuk pengembangan tanaman obat
1 0.03
2 Pengalaman berusahatani tanaman obat 7 0.19
3 Pengalaman pengolahan tanaman obat 6 0.17
4 Ketersediaan tenaga kerja 8 0.22
5 Relasi petani Suku anak dalam 5 0.14
6 Teknologi pengolahan 4 0.11
7 Modal yang dimiliki 3 0.08
8 Motivasi Suku anak dalam 2 0.06
TOTAL 36 1,00
3. Pembobotan Faktor Internal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Bepayung
No Faktor Internal Urutkan Bobot
1 Potensi wilayah untuk pengembangan tanaman obat
1 0.03
2 Pengalaman berusahatani tanaman obat 6 0.17
3 Pengalaman pengolahan tanaman obat 7 0.19
4 Ketersediaan tenaga kerja 8 0.22
5 Relasi petani Suku anak dalam 4 0.11
6 Teknologi pengolahan 5 0.14
7 Modal yang dimiliki 2 0.06
8 Motivasi Suku anak dalam 3 0.08
TOTAL 36 1,00
4. Pembobotan Faktor Internal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Nangkus
No Faktor Internal Urutkan Bobot
1 Potensi wilayah untuk pengembangan
tanaman obat 1 0.03
2 Pengalaman berusahatani tanaman obat 4 0.11
3 Pengalaman pengolahan tanaman obat 2 0.06
4 Ketersediaan tenaga kerja 8 0.22
5 Relasi petani Suku anak dalam 7 0.19
6 Teknologi pengolahan 6 0.17
7 Modal yang dimiliki 3 0.08
8 Motivasi Suku anak dalam 5 0.14
TOTAL 36 1.00
5. Pembobotan Faktor Internal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Grip
No Faktor Internal Urutkan Bobot
1 Potensi wilayah untuk pengembangan
tanaman obat 1 0.03
2 Pengalaman berusahatani tanaman obat 4 0.11
3 Pengalaman pengolahan tanaman obat 5 0.14
4 Ketersediaan tenaga kerja 8 0.22
5 Relasi petani Suku anak dalam 7 0.19
6 Teknologi pengolahan 6 0.17
7 Modal yang dimiliki 2 0.06
8 Motivasi Suku anak dalam 3 0.08
TOTAL 36 1,00
Lampiran 7. Cara Penilaian Pembobotan Faktor Eksternal Tanaman Obat Endemik Oleh SAD di Taman Nasional Bukit Duabelas
1. Pembobotan Faktor Eksternal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Bebayang
No Faktor Eksternal Urutkan Bobot
1 Dukungan pemerintah 1 0.02
2 Koperasi desa 2 0.04
3 Serangan hama dan penyakit 8 0.18
4 Perambahan hutan 9 0.20
5 Sarana Pendidikan 5 0.11
6 Sarana transportasi 6 0.13
7 Iklim dan cuaca 7 0.16
8 Dukungan lembaga penelitian 3 0.07
9 Pasar tanaman obat 4 0.09
TOTAL 45 1,00
2. Pembobotan Faktor Eksternal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Meladang
No Faktor Eksternal Urutkan Bobot
1 Dukungan pemerintah 2 0.04
2 Koperasi desa 1 0.02
3 Serangan hama dan penyakit 8 0.18
4 Perambahan hutan 9 0.20
5 Sarana Pendidikan 6 0.13
6 Sarana transportasi 7 0.16
7 Iklim dan cuaca 5 0.11
8 Dukungan lembaga penelitian 3 0.07
9 Pasar tanaman obat 4 0.09
TOTAL 45 1,00
3. Pembobotan Faktor Eksternal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Bepayung
No Faktor Eksternal Urutkan Bobot
1 Dukungan pemerintah setempat 1 0.02
2 Koperasi desa 6 0.13
3 Serangan hama dan penyakit 8 0.18
4 Perambahan hutan 9 0.20
5 Sarana Pendidikan 4 0.09
6 Sarana transportasi 5 0.11
7 Iklim dan cuaca 7 0.16
8 Dukungan lembaga penelitian 2 0.04
9 Pasar tanaman obat 3 0.07
TOTAL 45 1,00
4. Pembobotan Faktor Eksternal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Nangkus
No Faktor Eksternal Urutkan Bobot
1 Dukungan pemerintah 3 0.07
2 Koperasi desa 2 0.04
3 Serangan hama dan penyakit 8 0.18
4 Perambahan hutan 9 0.20
s5 Sarana Pendidikan 1 0.02
6 Sarana transportasi 6 0.13
7 Iklim dan cuaca 7 0.16
8 Dukungan lembaga penelitian 4 0.09
9 Pasar tanaman obat 5 0.11
TOTAL 45 1,00
5. Pembobotan Faktor Eksternal Tanaman Obat Endemik Di Taman Nasional Bukit Duabelas Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Oleh Temenggung Grip
No Faktor Eksternal Urutkan Bobot
1 Dukungan pemerintah 1 0.02
2 Koperasi desa 3 0.07
3 Serangan hama dan penyakit 6 0.13
4 Perambahan hutan 9 0.20
5 Sarana Pendidikan 4 0.09
6 Sarana transportasi 7 0.16
7 Iklim dan cuaca 8 0.18
8 Dukungan lembaga penelitian 2 0.04
9 Pasar tanaman obat 5 0.11
TOTAL 45 1,00
Lampiran 8. Penilaian Bobot Rata-Rata Faktor Internal Pengembangan Tanaman Obat Endemik Oleh SAD di Taman Nasional Bukit Duabelas
Faktor Kunci Internal 1 2 3 4 5 Total
Rata-Rata Potensi wilayah untuk
pengembangan tanaman obat
0.08 0.03 0.03 0.03 0.0 3
0.20 0.04
Pengalaman berusahatani
tanaman obat 0.22 0.19 0.17 0.11 0.1
1 0.80 0.16
Pengalaman pengolahan tanaman obat
0.19 0.17 0.19 0.06 0.1 4
0.75 0.15 Ketersediaan tenaga kerja 0.11 0.22 0.22 0.22 0.2
2
0.99 0.20 Relasi petani Suku anak
dalam
0.14 0.14 0.11 0.19 0.1 9
0.77 0.16 Teknologi pengolahan 0.17 0.11 0.14 0.17 0.1
7
0.76 0.15 Modal yang dimiliki 0.03 0.08 0.06 0.08 0.0
6
0.31 0.06 Motivasi Suku anak
dalam 0.06 0.06 0.08 0.14 0.0
8 0.42 0.08
Total 1,00 1,00 1,00 1.00 1,0
0 5,00 1,00
Lampiran 9. Penilaian Bobot Rata-Rata Faktor Eksternal Pengembangan Tanaman Obat Endemik Oleh SAD di Taman Nasional Bukit Duabelas
Faktor Kunci Eksternal 1 2 3 4 5 Total
Rata-Rata Dukungan pemerintah 0.02 0.04 0.02 0.07 0.02 0.17 0.03
Koperasi desa 0.04 0.02 0.13 0.04 0.07 0.30 0.06
Serangan hama dan
penyakit 0.18 0.18 0.18 0.18 0.13 0.85 0.17
Perambahan Hutan 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 1.00 0.20 Sarana pendidikan 0.11 0.13 0.09 0.02 0.09 0.44 0.09 Sarana transportasi 0.13 0.16 0.11 0.13 0.16 0.69 0.14
Iklim dan cuaca 0.16 0.11 0.16 0.16 0.18 0.77 0.16
Dukungan lembaga
penelitian 0.07 0.07 0.04 0.09 0.04 0.31 0.06
Pasar tanaman obat 0.09 0.09 0.07 0.11 0.11 0.47 0.09 Total 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00 1,00
Lampiran 10. Cara Penentuan Rating Faktor Internal dan Eksternal Tanaman Obat Oleh SAD di Taman Nasional Bukit Duabelas
Faktor Strategi Internal dan
Eksternal 1 2 3 4 5 Total
Kekuatan (S)
Potensi wilayah untuk pengembangan tanaman obat
4 3 3 3 4 18
Pengalaman berusahatani
tanaman obat 3 3 3 3 4 17
Pengalaman pengolahan tanaman obat
3 4 3 4 4 18
Ketersediaan tenaga kerja 3 3 3 3 4 16
Motivasi Suku Anak Dalam 3 3 3 3 4 16
Kelemahan (W)
Relasi petani suku anak dalam 2 2 1 2 2 9
Teknologi pengolahan 1 2 1 1 2 7
Modal yang dimiliki 2 1 1 2 2 8
Peluang (O)
Dukungan pemerintah 3 4 4 4 4 19
Koperasi desa 3 3 3 4 3 16
Sarana Pendidikan 3 4 3 4 4 18
Sarana transportasi 4 4 3 4 4 19
Iklim dan cuaca 3 3 3 3 3 15
Dukungan lembaga penelitian 4 3 4 4 4 19
Pasar tanaman obat 3 3 3 4 3 16
Ancaman (T)
Serangan hama dan penyakit 2 1 2 1 2 8
Perambahan hutan 1 1 1 1 1 5
Keterangan : Kekuatan
Angka 1 = Lemah Angka 2 = Kurang Kuat Angka 3 = Kuat
Angka 4 = Sangat Kuat
Kelemahan
Angka 1 = Sangat Besar Angka 2 = Besar
Angka 3 = Kurang Besar Angka 4 = Kecil
Peluang
Angka 1 = Kecil
Angka 2 = Kurang Besar Angka 3 = Besar
Angka 4 = Sangat Besar
Ancaman
Angka 1 = Sangat Besar Angka 2 = Besar
Angka 3 = Kurang Besar Angka 4 = Kecil
Lampiran 11. Nilai Rating Rata-Rata Faktor Internal dan Eksternal Tanaman Obat Endemik Oleh SAD di Taman Nasional Bukit Duabelas
Faktor Strategi Internal dan Eksternal
1 2 3 4 5 Tota
l
Rata-Rata Kekuatan (S)
Potensi wilayah untuk pengembangan tanaman obat
4 3 3 4 4 18 3.6
Pengalaman berusahatani tanaman obat
3 3 3 4 4 17 3.4
Pengalaman pengolahan tanaman obat
3 4 3 4 4 18 3.6
Ketersediaan tenaga kerja 3 3 3 3 4 16 3.2
Motivasi Suku Anak Dalam 3 3 3 3 4 16 3.2
Kelemahan (W)
Relasi petani suku anak dalam 2 2 1 2 2 9 1.8
Teknologi pengolahan 1 2 1 1 2 7 1.4
Modal yang dimiliki 2 1 1 2 2 8 1.6
Peluang (O)
Dukungan pemerintah 3 4 4 4 4 19 3.8
Koperasi desa 3 3 3 4 3 16 3.2
Sarana Pendidikan 3 4 3 4 4 18 3.6
Sarana transportasi 4 4 3 4 4 19 3.8
Iklim dan cuaca 3 3 3 3 3 15 3.0
Dukungan lembaga penelitian 4 3 4 4 4 19 3.8
Pasar tanaman obat 3 3 3 4 3 16 3.2
Ancaman (T)
Serangan hama dan penyakit 2 1 2 1 2 8 1.6
Perambahan hutan 1 1 1 1 1 5 1.0
Sumber : Data Olahan Primer 2022 Responden Key Expert:
1. Tengganai (H. Jailani)
2. Pendamping SAD (Heri Sopyan)
3. Pengendali Ekosistem Hutan TNBD (Balai TNBD) (Bambang Priyantoro) 4. Pendamping Komunitas SAD (Erna Yulianti)
5. Guru SAD (Novila Damayanti)