• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

B. Durasi Menonton Televisi

1. Televisi

a. Televisi dan Fungsinya sebagai Media Massa

Menurut Ibrahim (1984) televisi secara universal merupakan media massa berupa audio-visual yang berfungsi sebagai informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan menurut Swastha (1984) televisi merupakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi, membujuk dan mempengaruhi, menciptakan kesan dan memuaskan keinginan.

Tondowidjojo (1998) menjelaskan bahwa televisi adalah seperangkat elektronik untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain dalam bentuk audio visual. Sedangkan oleh Chen (dalam Isyam, 2006) mengungkapkan bahwa televisi merupakan serangkaian gambar yang berkesan bergerak dan hidup yang diproyeksikan dalam layar audio visual sehingga dapat dilihat oleh para penonton.

Teori media massa menurut McQuail (dalam Burton, 2008) terdiri atas lima kategori dalam menjelaskan media massa sebagai fungsi, yaitu:

1. Informasi. Media massa memberikan informasi akan kondisi yang sedang terjadi dalam masyarakat.

2. Korelasi. Media massa berfungsi menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya serta memberikan berbagai pilihan dan alternatif dalam penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat. Secara tidak langsung media massa seringkali memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu, sehingga akan membuat khalayak menginterpretasikan informasi, mendukung otoritas serta norma-norma dan membangun konsensus.

3. Kontinuitas. Media massa merupakan tempat untuk mengekspresikan budaya yang cenderung mendominasi yaitu kebudayaan baru namun juga berfungsi untuk memelihara nilai-nilai bersama.

4. Hiburan. Media massa memberikan kesenangan dan pelengah waktu, mengurangi ketegangan sosial.

5. Mobilisasi. Media massa mendorong khalayak untuk mendukung tujuan-tujuan sosial bersama yang berkaitan dengan bidang pekerjaan dan perkembangan sosial.

Hal tersebut serupa dengan fungsi media yang diungkapkan oleh Lasswell dan Wright (dalam Tankard & Severin, 2005) sebagai berikut:

1. Pengawasan. Media massa berfungsi untuk memberi informasi dan menyediakan berita baik dalam bidang ekonomi, publik dan masyarakat. Salah satu contohnya adalah memberikan sebuah informasi mengenai bencana alam, dan norma akan suatu peristiwa. Namun dapat memberikan disfungsi yaitu membuat khalayak menjadi panik, apatis karena adanya penekanan yang berlebihan akibat tayangan yang terlalu terekspos.

2. Korelasi. Media massa berfungsi untuk menjalankan norma sosial dan menjaga konsensus dengan mengekspos penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti individu terpilih, dan dapat berfungsi mengawasi pemerintah. Dengan kata lain, media massa memberikan suatu fungsi sebagai penghubung antara suatu interpretasi informasi dan memperjelas interpretasi terhadap informasi tersebut, termasuk bagaimana cara seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu. Jadi televisi akan berusaha memberikan propaganda atau memberikan titik fokus terhadap suatu hal tertentu. Namun dapat menjadi disfungsi apabila media terus menumbuhkan kesamaan, menghalangi perubahan sosial, dan inovasi, mengurangi kritik dan melindungi serta memperluas kekuasaan yang mungkin perlu diawasi.

3. Penyampaian warisan sosial. Media massa sebagai alat perantara untuk menyampaikan informasi, nilai, dan norma dari satu generasi ke generasi berikutnya karena media massa memberikan tayangan budaya massa berupa seni dan musik. Dengan cara ini, media bertujuan untuk meningkatkan kesatuan masyarakat dengan cara memperluas dasar pengalaman umum mereka. Media membantu integrasi individu ke masyarakat dengan cara melanjutkan sosialisasi. Namun demikian media dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman budaya dan membantu meningkatkan masyarakat massa karena media massa cenderung membicarakan hal yang sama, berpakaian dengan cara yang sama, bertindak dan bereaksi dengan cara yang sama.

4. Hiburan. Media massa berfungsi untuk memberi waktu istirahat dari masalah setiap hari dan mengisi waktu luang. Namun demikian, hal ini akan berdampak kepada khalayak untuk lari dari kesibukan, sibuk mencari hiburan, merusak kesenian, menurunkan selera, dan menghalangi pertumbuhan.

Sedangkan menurut McQuail, Blumler, dan Brown (dalam Severin & Tankard, 2005) televisi memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu sebagai berikut:

1. Pengalihan. Televisi dapat menjadi tempat pelarian dari rutinitas dan masalah, seperti melepaskan ketegangan dari rutinitas.

2. Hubungan personal. Televisi memberikan manfaat sosial informasi dalam percakapan atau dengan kata lain pengganti media untuk kepentingan perkawanan.

3. Identitas pribadi atau psikologi individu. Televisi memberikan penguatan nilai atau menambahkan keyakinan, pemahaman diri, eksplorasi realitas, dan sebagainya.

4. Pengawasan. Televisi memberikan informasi mengenai hal-hal yang mungkin mempengaruhi seseorang atau akan membantu seseorang melakukan atau menuntaskan sesuatu.

Adapun fungsi media massa menurut Perse dan Courtright (dalam Severin & Tankard, 2005) untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:

1. Untuk bersantai 2. Untuk dihibur

3. Untuk melupakan pekerjaan atau hal-hal lain 4. Untuk melakukan sesuatu bersama teman-teman

5. Untuk mempelajari berbagai hal tentang diri sendiri maupun orang lain

6. Untuk melewatkan waktu terutama ketika bosan 7. Supaya merasa senang

8. Agar tidak kesepian

9. Untuk memenuhi kebiasaan

10.Agar orang lain tahu bahwa saya peduli akan perasaan mereka 11.Untuk mengajak seseorang melakukan sesuatu demi saya b. Kebutuhan Menonton Televisi

Katz, Gurevitch, dan Haas (dalam Severin & Tankard, 2005), menggolongkan kebutuhan manusia menonton televisi ke dalam lima kategori, yaitu:

1. Kebutuhan kognitif. Seseorang menonton televisi untuk memperoleh informasi, pengetahuan, dan pemahaman.

2. Kebutuhan afektif. Seseorang menonton televisi karena adanya emosi, adanya pengalaman menyenangkan, atau estetis.

3. Kebutuhan integratif personal. Seseorang menonton televisi untuk memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas, dan status.

4. Kebutuhan integratif sosial. Seseorang menonton televisi untuk memperat hubungan dengan keluarga, teman.

5. Kebutuhan pelepasan ketegangan. Seseorang menonton televisi karena pelarian dan pengalihan.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, televisi merupakan media massa berupa audio visual yang mengandung unsur budaya yang telah dikemas dalam ruang dan waktu. Media massa ini juga memiliki kekuatan untuk mempengaruhi, mengontrol dan membentuk

masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan memberikan tayangan yang bersifat informatif maupun hiburan.

2. Durasi Menonton Televisi

Dalam penelitian ini, durasi menonton televisi memiliki arti lamanya menonton televisi atau rentang waktu menonton televisi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007).

Dokumen terkait