• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas kinerja kelompok tani adalah sejauh mana kemampuan dan keberhasilan suatu kelompok tani untuk mengelola dan memberikan manfaat kepada tiap-tiap anggotanya serta mampu menjalankan fungsi-fungsinya untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan bersama. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pengembangan

Kelembagaan Petani dalam Kementerian Pertanian (2013) mengarahkan kelompok tani menjadi kelompok tani kuat dan mandiri untuk memiliki kinerja yang efektif. Sesuai dengan Permentan tersebut, kelompok tani yang kuat dan mandiri adalah kelompok tani yang melakukan upaya-upaya yaitu: (1) Adanya pertemuan atau rapat anggota dan pengurus yang berkala; (2) Adanya rencana kerja kelompok dan evaluasi akhir kelompok tani secara partisipatif; (3) Adanya aturan atau norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama; (4) Adanya pencatatan atau pengadministrasian organisasi yang rapih; (5) Memfasilitasi kegiatan usaha bersama di sektor hulu hingga hilir; (6) Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi pasar; (7) Memberikan pelayanan informasi dan teknologi bagi anggota; (8) Adanya jejaring kerjasama antara kelompok tani dengan pihak lain dalam bentuk kemitraan; dan (9) Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha kegiatan kelompok.

Untuk itu dilakukan pengukuran sejauh mana upaya Kelompok Tani Darma Bakti menjadi kelompok tani yang kuat dan mandiri untuk melihat seberapa efektif kinerja yang dimilikinya. Efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti diukur berdasarkan persepsi dan penilaian 30 petani anggota. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan skala likert, selang kategori penilaian efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Selang kategori penilaian efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma

Bakti

No Kategori Penilaian Selang Kategori Penilaian

1 Belum efektif 600 – 1000

2 Cukup efektif 1001 – 1400

3 Efektif 1401 – 1800

Total skor tertinggi yang dapat diperoleh Kelompok Tani Darma Bakti adalah 1800 dan total skor terendah yaitu 600 dengan selang sebesar 400. Hasil pengukuran dari penelitian yang dilakukan, Kelompok Tani Darma Bakti memperoleh total skor 1238 yang berada pada selang kategori penilaian antara 1001 sampai 1400. Perhitungan total skor efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan total skor yang diperoleh dan hasil identifikasi pada tiap-tiap indikator, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Kelompok Tani Darma Bakti memiliki kinerja yang cukup efektif. Namun perlu adanya perbaikan dan peningkatan efektivitas kinerja pada pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha kegiatan kelompok.

Adanya Pertemuan atau Rapat Anggota dan Pengurus secara Berkala Pertemuan berkala kelompok tani adalah pertemuan antara pengurus atau antara pengurus dengan anggota kelompoktani di suatu tempat, pada waktu tertentu, dengan aturan-aturan yang telah disepakati untuk membicarakan agenda yang telah ditetapkan. Pertemuan kelompok tani secara berkala dilakukan secara teratur setiap dua minggu sekali atau dengan waktu yang disepakati oleh semua anggota kelompok tani. Pertemuan kelompok merupakan suatu hal yang penting karena dapat membantu menyelesaikan masalah, menggali potensi, sebagai media

pertanggung jawaban atau laporan pengurus dan sekaligus sebagai media pengambilan berbagai keputusan yang diperlukan untuk mencapai tujuan berkelompok tersebut.13

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam adanya pertemuan atau rapat anggota dan pengurus secara berkala dinilai sangat baik namun tingkat kehadiran petani anggota perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 52 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian sangat baik yang diberikan anggota. Kelompok Tani Darma Bakti rutin melaksanakan pertemuan atau rapat anggota dan pengurus yaitu setiap dua minggu sekali. Pada setiap pertemuan atau rapat yang diadakan Kelompok Tani Darma Bakti selalu memiliki informasi yang hendak didiskusikan bersama atau disampaikan dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan seperti contohnya terkait pertanian organik, cara bercocok tanam dengan teknologi tanam jajar legowo yang dilakukan, teknik SRI, teknologi Pertanian Tanaman Terpadu (PTT) padi, cara penanggulangan hama, cara pembuatan pupuk kompos, adanya permintaan dan teknologi serta informasi baru lainnya. Pertemuan atau rapat diadakan di sekertariat yang dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti dan kerap dihadiri oleh penyuluh pendamping dari pihak BP3K, pihak Dispertanhut Kabupaten Bogor, pihak BKP5K dan pihak luar lainnya yang merupakan kerabat atau memiliki hubungan kerjasama dengan kelompok tani. Meskipun kinerja kelompok secara keseluruhan pada indikator ini sangat baik namun tingkat kehadiran petani anggota pada pertemuan atau rapat yang diadakan perlu ditingkatkan melalui pemotivasian yang lebih baik lagi oleh kelompok.

Gambar 7 Diagram kategori penilaian adanya pertemuan atau rapat anggota dan pengurus secara berkala

Adanya Rencana Kerja dan Evaluasi Akhir Kelompok Tani secara Partisipatif

Rencana kerja sangat penting dimiliki oleh kelompok tani agar kelompok tani memiliki upaya - upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target – target yang diinginkan. Rencana kerja kelompok tani biasa dikenal dengan Rencana Definitif Kelompok (RDK). RDK merupakan rencana kegiatan kelompok tani untuk satu tahun yang berisi rencana kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani. Selain rencana kegiatan, kelompok tani pun perlu memiliki evaluasi yang rutin dilakukan. Adapun kegunaan dari evaluasi adalah memonitor

13 Febrina L. 2013. Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar [Internet]. [Diakses 9 Mei 2014]. Tersedia pada:

http://cybex.deptan.go.id/. 75 52% 70 48% 0 0% Total Skor 145 Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik

pelaksanaan rencana kerja agar berjalan sesuai dengan yang seharusnya hingga tercapai target yang diinginkan.

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam adanya rencana kerja dan evaluasi akhir kelompok tani secara partisipatif dinilai cukup baik. Namun masih ada faktor lain yang perlu diperbaiki yaitu evaluasi akhir dan tingkat partisipasi anggota dalam proses perencanaan serta realisasinya perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 49 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian cukup baik yang diberikan anggota. Kelompok Tani Darma Bakti masih belum memiliki rencana kerja tertulis baik untuk jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Meskipun demikian, kelompok ini tetap memiliki rencana kerja yang hendak direalisasikan. Rencana kerja yang ingin direalisasikan oleh Kelompok Tani Darma Bakti dalam waktu dekat adalah menjadi kelompok tani penangkar benih dan pengembang beras hitam, meningkatkan produksi beras hitam kelompok untuk dijual, mengadakan iuran kas bagi anggota dan perbaikan irigasi. Selain rencana kerja, kelompok Tani Darma Bakti juga memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai. Proses perencanaan pada Kelompok Tani Darma Bakti didominasi oleh ketua kelompok, pengurus kelompok yaitu sekertaris dan bendahara, serta penyuluh pendamping. Meskipun rencana yang dimiliki kelompok dinilai baik dan tepat oleh anggota namun tingkat partisipasi anggota dalam proses perencanaan serta realisasinya perlu ditingkatkan.

Gambar 8 Diagram kategori penilaian adanya rencana kerja dan evaluasi akhir kelompok tani secara partisipatif

Adanya Aturan atau Norma Tertulis yang Disepakati dan Ditaati Bersama Norma merupakan aturan yang dilengkapi dengan sanksi untuk mendorong atau menekan perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara keseluruhan guna mencapai nilai – nilai sosial. Kelompok tani perlu memiliki aturan atau norma yang dapat digunakan sebagai patokan para petani anggota berperilaku. Adanya aturan atau norma kelompok tani perlu diketahui, disepakati, dipahami, ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh pengurus maupun petani anggota.

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam adanya aturan atau norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama dinilai cukup baik. Namun masih adanya faktor lain yang harus diperbaiki yaitu perlunya menuliskan aturan atau norma dan kesadaran para petani anggota untuk menaati aturan atau norma perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 57 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian cukup baik yang diberikan anggota. Adapun aturan atau

24 39% 30 49% 7 12% Total Skor 61 Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik

norma yang saat ini dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti menurut pengurus dan petani-petani anggota yaitu keaktifan diharuskan bagi para petani anggota. Selain itu, cara atau pola tanam dan teknis produksi yang dilakukan para petani anggota harus sesuai dengan pelatihan, penyuluhan dan hasil kesepakatan kelompok sehingga tidak adanya perbedaan kualitas dari produk yang dihasilkan. Namun belum adanya SOP tertulis pada aturan ini. Aturan atau norma lainnya yang dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti yaitu pinjam gabah. Para petani anggota dapat meminjam gabah kepada kelompok dengan ketentuan pengembalian 10 persen lebih banyak dari jumlah gabah yang dipinjamnya.

Gambar 9 Diagram kategori penilaian adanya aturan atau norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama

Adanya Pencatatan atau Pengadministrasian Organisasi yang Rapih Administrasi kelompok tani adalah seperangkat catatan atau dokumen yang menyangkut tentang semua kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Perangkat administrasi kelompok yang baik dan benar diperlukan sebagai bahan informasi bagi kelompok maupun dari pihak lain yang berkaitan dengan kelompok itu seperti usaha, permodalan, jaringan kerjasama dan lain-lain. Perangkat administrasi itu dibedakan menjadi dua bagian pokok, yaitu administrasi kegiatan dan administrasi keuangan14.

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam adanya pencatatan atau pengadministrasian organisasi yang rapih dinilai cukup baik. Namun pencatatan dan pengadministrasian belum dilakukan dengan rapih dan belum disimpan dengan baik sehingga perlu diperbaiki. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 79 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian cukup baik yang diberikan anggota. Dalam administrasi kegiatan, Kelompok Tani Darma Bakti melakukan pencatatan terhadap hasil pengubinan kelompok di setiap panen namun catatan yang dimiliki belum disimpan dengan baik. Pencatatan kegiatan lainnya yang dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti adalah pencatatan kehadiran dengan menggunakan buku daftar hadir pada setiap pertemuan atau rapat yang diadakan. Kelompok Tani Darma Bakti juga memiliki buku daftar kunjungan yang berisi daftar nama tamu dan keperluan dari pihak-pihak luar kelompok tani yang melakukan kunjungan. Perlengkapan administrasi kegiatan yang penting dimiliki kelompok tani adalah daftar anggota, identitas serta kepemilikan masing-masing

14 [BKP3M] BKP3M Kabupaten Tangerang. 2012. Administrasi Kelompok [Internet]. [Diakses 9 Mei 2014].

Tersedia pada: http://bpp-kaliasin.com/

51 39% 76 57% 5 4% Total Skor 132 Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik

anggota. Berdasarkan pengakuan ketua, kelompok memiliki daftar nama petani anggota tersebut namun telah hilang.

Selain administrasi kegiatan, administrasi keuangan penting dimiliki oleh kelompok tani. Kelompok Tani Darma Bakti melakukan administrasi keuangan berupa pencatatan penjualan dan pembelian. Namun kelompok ini tidak memiliki melakukan pencatatan kas, iuran maupun tabungan karena tidak mengadakan pemupukan modal kelompok. Administrasi keuangan dan kegiatan dilakukan kelompok dengan menggunakan alat tulis sederhana dan belum menggunakan komputer serta belum disimpan dengan baik. Hal ini karena administrasi dilakukan oleh ketua kelompok sehingga kurang mendapatkan perhatian karena ketua kelompok memiliki tugas yang tumpang tindih.

Gambar 10 Diagram kategori penilaian adanya pencatatan atau pengadministrasian organisasi yang rapih

Memfasilitasi Kegiatan Usaha Bersama di Sektor Hulu hingga Hilir Kinerja kelompok tani dalam memfasilitasi kegiatan – kegiatan usaha bersama di sektor hulu hingga hilir bagi anggota dapat ditinjau dari penyediaan sarana prasarana berupa input–input dan alat serta mesin pertanian, pemasaran, permodalan, dan juga penyediaan informasi melalui pelatihan dan penyuluhan. Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu hingga hilir dinilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 56 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian sangat baik yang diberikan anggota.

Dalam rangka memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu hingga hilir, Kelompok Tani Darma Bakti menyediakan sarana prasarana produksi berupa benih dan pupuk serta alat mesin pertanian. Input-input produksi yang disediakan kelompok tani tidak rutin ketersediaannya melainkan hanya saat adanya bantuan atau subsidi dari pemerintah atau saat adanya pasokan dari mitra. Kelompok Tani Darma Bakti menyediakan sarana prasarana berupa traktor, hand sprayer, power thresher, mesin pencacah, mesin kompos, alat pendeteksi hama, gudang, sekretariat, alat press kemasan dan akan menyusul pengadaan heller. Namun beberapa dari sarana prasarana yang disediakan kelompok dinilai belum memadai seperti contohnya gudang dan sekertariat yang saat ini masih sedang dalam pembangunan. Untuk memfasilitasi kegiatan hulu hingga hilir, Kelompok Tani Darma Bakti dinilai rutin mengadakan pelatihan dan penyuluhan. Dengan demikian, petani anggota akan terus memperoleh informasi dan keahlian-keahlian baru yang dibutuhkan untuk kegiatan produksinya. Meskipun kinerja Kelompok Tani Darma Bakti pada indikator ini secara keseluruhan dinilai cukup baik namun

12 19% 50 79% 1 2% Total Skor 63 Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik

masih perlu adanya perbaikan pada faktor penyediaan pinjaman atau modal bagi anggota. Menurut petani anggota, Kelompok Tani Darma Bakti belum menjalin kerjasama dalam penyediaan modal dan belum menyediakan pinjaman modal yang terkadang diperlukan petani anggota untuk melakukan kegiatan usahanya dari hulu hingga hilir.

Gambar 11 Diagram kategori penilaian dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu hingga hilir

Memfasilitasi Usahatani Komersial dan Berorientasi Pasar

Kinerja kelompok tani dalam memfasilitasi usahatani komersial dan berorientasi pasar ditinjau dengan melihat bauran pemasaran yang dilakukan kelompok yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam memfasilitasi usahatani komersial dan berorientasi pasar dinilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 52 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian sangat baik yang diberikan anggota. Menurut petani anggota, komoditas atau produk yang dianjurkan kelompok untuk dikembangkan bersama cukup sesuai dengan keinginan anggota dan pasar seperti beras hitam. Hal ini dikarenakan beras hitam mudah diusahakan atau pengusahaannya sama dengan beras putih, namun keuntungan yang dapat diperoleh petani anggota lebih besar. Harga yang ditawarkan Kelompok Tani Darma Bakti dalam membeli hasil panen anggota dan dalam menjual hasil produksi kelompok ke pasar juga dinilai sudah cukup sesuai. Hal ini dilihat dari harga yang ditawarkan sama dengan harga yang ada di pasar dan pembayaran yang dilakukan kelompok tani terbilang lancar (simpan-bayar ≤ 7 hari) dalam membeli hasil panen anggota. Untuk itu petani anggota cenderung lebih memilih menjual hasil panennya bersama dengan Kelompok Tani Darma Bakti. Kelompok Tani Darma Bakti dinilai cukup baik dalam memfasilitasi tempat penjualan dan pendistribusian hasil panen anggota. Hal ini juga dikarenakan kelompok mampu melakukan promosi yang efektif meski dilakukan dengan cara sederhana. Saat ini, beras hitam yang diproduksi petani anggota selalu terjual habis di setiap musim tanamnya. 138 56% 68 28% 40 16% Total Skor 246 Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik

Gambar 12 Diagram kategori penilaian dalam memfasilitasi usahatani komersial dan berorientasi pasar

Memberikan Pelayanan Informasi dan Teknologi bagi Anggota

Petani memerlukan beragam informasi dan teknologi untuk mendukung usaha taninya. Informasi yang dibutuhkan tidak hanya informasi praktis tentang teknologi produksi tanaman, tetapi juga informasi mengenai pengolahan, penyimpanan, dan penanganan serta pemasaran. Media yang paling sering digunakan petani dalam mengakses informasi adalah pertemuan, diikuti media elektronis dan media cetak. Tersedianya berbagai informasi teknologi pertanian akan mempercepat kemajuan dan pengembangan usaha pertanian para petani (Andriaty et al. 2011).

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam memberikan pelayanan informasi dan teknologi bagi anggota dinilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 60 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian sangat baik yang diberikan anggota. Menurut petani anggota, Kelompok Tani Darma Bakti memberikan informasi dan teknologi yang mencukupi. Adapun informasi dan teknologi yang diberikan Kelompok Tani Darma Bakti untuk petani anggota yaitu terkait dengan pertanian organik, cara bercocok tanam dengan teknologi tanam jajar legowo, teknik SRI, teknologi Pertanian Tanaman Terpadu (PTT) padi, cara penanggulangan hama, cara pembuatan pupuk kompos, adanya permintaan dan teknologi serta informasi terkait lainnya. Kelompok Tani Darma Bakti juga menyediakan teknologi berupa mesin yang berasal dari bantuan pemerintah yaitu traktor, hand sprayer, power thresher, mesin pencacah, mesin kompos, alat pendeteksi hama dan akan menyusul pengadaan heller.

Gambar 13 Diagram kategori penilaian dalam pemberian pelayanan informasi dan teknologi bagi anggota

180 52% 146 43% 17 5% Total Skor 343 Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik 42 60% 24 34% 4 6% Total Skor 70 Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik

Adanya Jejaring Kerjasama antara Kelompok Tani dengan Pihak Lain dalam Bentuk Kemitraan

Kemitraan merupakan suatu bentuk hubungan kerjasama dimana pihak- pihak yang bermitra berbagi keuntungan dan kerugian dari hubungan kerjasama yang dijalankan. Jejaring kerjasama dan kemitraan diperlukan oleh kelompok tani sebagai jalan keluar dari segala keterbatasan sumberdaya yang dimiliki seperti modal, teknologi, informasi dan pasar. Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam adanya jejaring kerjasama antara kelompok tani dengan pihak lain dalam bentuk kemitraan dinilai cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 86 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian cukup baik yang diberikan anggota. Kelompok Tani Darma Bakti menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam bentuk kemitraan namun jumlahnya tidak banyak. Adapun mitra yang dimiliki kelompok tani secara resmi yaitu Carefour, K’Link, dan Nutrimas.

Kerjasama yang terjalin dengan Carefour adalah dalam bidang pemasaran, dimana

Carefour bertindak sebagai retailer. Tiap-tiap permintaan beras hitam dari pihak

Carefour maksimal jumlahnya delapan ton namun Kelompok Tani Darma Bakti saat ini baru mampu memasok maksimal satu ton. Kerjasama yang terjalin dengan

K’Link dan Nutrimas adalah dalam pengadaan input produksi khususnya pupuk. K’Link sempat rutin menyediakan pupuk organik dengan merek Bio Boost,

namun saat ini K’Link sudah tidak lagi rutin menyediakan. Sedangkan kerjasama

kelompok dengan Nutrimas sudah tidak lagi terjalin. Meskipun demikian Kelompok Tani Darma Bakti tetap memiliki hubungan yang baik dengan pihak- pihak mitra dan pihak luar lainnya.

Gambar 14 Diagram kategori penilaian adanya jejaring kerjasama antara kelompok tani dengan pihak lain dalam bentuk kemitraan

Adanya Pemupukan Modal Usaha Baik Iuran dari Anggota atau Penyisihan Hasil usaha Kegiatan Kelompok

Permasalahan pokok yang dihadapi petani atau kelompok tani dalam pengembangan usaha pertanian adalah lemahnya permodalan. Salah satu cara untuk mendapatkan modal petani atau kelompok tani adalah melalui pemupukan modal. Pemupukan modal dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber modal, baik modal dari kelompok (internal) ataupun sumber modal dari luar kelompok (eksternal). Pemupukan modal internal yang dapat dilakukan kelompok tani yaitu mengadakan kas, iuran atau tabungan bagi para petani anggota.

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau

18 16% 86 75% 11 9% Total Skor 115 Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik

penyisihan hasil usaha dinilai kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 90 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian kurang baik yang diberikan anggota. Kelompok Tani Darma Bakti belum menjalin kerjasama dengan penyedia modal ataupun investor. Dalam rangka pemupukan modal usaha internal, Kelompok Tani Darma Bakti tidak mengadakan iuran dari anggota dan juga tidak melakukan penyisihan hasil usaha. Kelompok Tani Darma Bakti tidak mengadakan kas, tabungan, dan iuran dari anggota karena kelompok ini pernah mengadakan iuran kas bagi para anggota sebelumnya namun pembayaran iuran kas tersebut tidak berjalan lancar. Rendahnya kesadaran anggota untuk rutin membayar iuran kas tersebut dan kas yang telah dibayarkan tidak jarang diambil kembali. Namun sadar akan pentingnya iuran dan penyisihan hasil usaha, dalam waktu dekat Kelompok Tani Darma Bakti akan mengadakannya kembali untuk keberlangsungan kelompok.

Gambar 15 Diagram kategori penilaian adanya pemupukan modal baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha kelompok

STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI DARMA

Dokumen terkait