• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI DARMA BAKTI DALAM PENGUSAHAAN BERAS HITAM

Analisis Lingkungan Kelompok Tani Darma Bakti

Analisis lingkungan merupakan tahap awal dalam perumusan strategi yang bertujuan untuk mengindentifikasi lingkungan Kelompok Tani Darma Bakti. Lingkungan kelompok tani mencakup semua faktor yang mempengaruhi kelompok tani baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pengembangannya menjadi kelompok tani yang mengusahakan komoditi pangan beras hitam. Secara garis besar lingkungan yang dianalisis terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada dalam kelompok tani dan memiliki implikasi atau pengaruh langsung terhadap Kelompok Tani Darma Bakti. Setiap perusahaan atau organisasi baik formal maupun informal seperti Kelompok Tani Darma Bakti mampu mengendalikan lingkungan internal. Analisis lingkungan internal merupakan proses yang dilakukan guna mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan kelompok tani dengan meninjau aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek

0 0% 6 10% 57 90% Total Skor 63 Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik

manajemen, aspek produksi dan operasi, aspek penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen Kelompok Tani Darma Bakti.

Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Aspek pemasaran mencakup bauran pemasaran yang perlu diperhatikan yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Selain itu, analisis aspek pemasaran juga mencakup komponen-komponen strategi pemasaran yang perlu diperhatikan seperti segmenting, targeting dan positioning.

Produk yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Darma Bakti adalah beras hitam. Beras hitam menawarkan banyak sekali manfaat bagi kesehatan dan ramah lingkungan karena diusahakan dengan perlakuan organik. Beras hitam yang dihasilkan belum dapat dikatakan bersifat organik melainkan semi organik karena menurut BP3K setempat lahan yang diusahakan kelompok ini masih mengandung unsur-unsur kimia (Fe) dan PH yang cukup tinggi sebesar 4.0 – 5.5. Produk beras hitam yang dipasarkannya pun belum memiliki nama jual dan juga sertifikasi. Selain itu, beras hitam yang dihasilkan masih dikemas secara sederhana. Untuk pemasaran dengan tujuan bazar atau konsumen akhir, beras hitam dikemas dengan plastik ukuran satu kilogram kemudian di press dan ditempelkan label sticker. Sedangkan untuk pemasaran dengan tujuan curah kepada distributor atau retailer, beras hitam hanya dikemas di dalam karung-karung. Adapun label sticker yang ditempelkan pada kemasan plastik ukuran satu kg dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16 Sticker kemasan produk beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti terbaru

Beras hitam merupakan komoditi yang sedang menjadi fokus utama untuk dikembangkan pada Kelompok Tani Darma Bakti. Meskipun demikian, kelompok tani ini tidak membatasi jika pengurus dan anggotanya juga ingin mengusahakan komoditi lain sebagai sampingan baik untuk konsumsi pribadi maupun dijual seperti beras putih, pare, jagung dan kangkung. Kelompok Tani Darma Bakti membeli gabah kering beras hitam yang dihasilkan petani anggota dengan harga Rp 7 000 per kg. Kemudian gabah kering beras hitam tersebut digiling oleh kelompok dan satu ton gabah kering hanya menghasilkan 6.5 kwintal beras hitam. Produk beras hitam yang dihasilkan Kelompok Tani Darma Bakti dijual dengan

kisaran harga antara Rp 20 000 sampai 25 000 per kg. Untuk retailer beras hitam dijual dengan harga Rp 20 000 per kg sedangkan bagi konsumen akhir beras hitam dijual dengan harga Rp 25 000 per kg. Berdasarkan hasil pengukuran efektivitas kinerja, sebesar 53.3 persen petani anggota menyatakan bahwa harga yang ditawarkan kelompok dalam membeli hasil panen anggota dan dalam menjual hasil produksi kelompok ke pasar dinilai sudah cukup sesuai. Sistem penetapan harga dilakukan kelompok berdasarkan pada harga pasar sehingga produk dapat bersaing sehat dengan produk yang ada di pasar.

Distribusi dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti melalui dua buah saluran distribusi yang sederhana. Saluran distribusi yang pertama dilakukan kelompok ini dengan menjual beras hitam yang dihasilkan langsung kepada konsumen akhir. Hal ini dilakukan selain melalui bazar juga melalui pemesanan oleh konsumen akhir atau bahkan kunjungan yang dilakukan konsumen akhir langsung ke kelompok tani. Saluran distribusi yang kedua dilakukan kelompok ini dengan menjual beras hitam yang dihasilkan kepada retailer untuk dijual kembali kepada konsumen akhir. Penjualan kelompok kepada retailer pada saluran ini dilakukan melalui penyalur atau distributor. Untuk saat ini, Kelompok Tani Darma Bakti baru menjalin kerjasama hanya dengan pihak Carefour saja sebagai

retailer. Sedangkan distributor adalah distributor perseorangan yang merupakan rekan dari Kelompok Tani Darma Bakti dan juga pihak Carefour. Konsumen akhir dari produk beras hitam yang dihasilkan kelompok tani yaitu dosen-dosen Institut Pertanian Bogor, karyawan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, pilot dan pramugari dari Tangerang, penikmat beras organik dan orang- orang berkebutuhan khusus terhadap beras hitam dengan alasan kesehatan. Sampai saat ini beras hitam yang diproduksi telah didistribusikan ke wilayah Tangerang dan sekitarnya, Kabupaten dan Kota Bogor dan sekitarnya serta Sukabumi. Untuk mendistribusikan produk dalam jumlah yang besar dan dengan jarak yang cukup jauh, Kelompok Tani Darma Bakti harus menyewa kendaraan bermotor, angkutan umum atau mobil bak karena kelompok ini belum memiliki sarana transportasi. Seringkali pihak distributor atau retailer bahkan mengambil sendiri beras hitam yang dibelinya. Dengan saluran distribusi yang dimiliki oleh Kelompok Tani Darma Bakti maka petani anggota tidak kesulitan memasarkan beras hitam yang dihasilkan.

Gambar 17 Saluran distribusi Kelompok Tani Darma Bakti

Kegiatan promosi dilakukan oleh pengurus dan anggota Kelompok Tani Darma Bakti melalui metode mulut ke mulut (word to mouth) dari satu daerah ke daerah lainnya dan juga melalui brosur dalam bentuk lembar fotocopy. Selain itu, promosi juga dilakukan oleh kelompok tani ini dengan rajin mengikuti pameran- pameran atau bazar khususnya bazar yang rutin diadakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. Kegiatan promosi yang dilakukan masih

Saluran I

Saluran II

distributor Kelompok Tani

Darma Bakti Konsumen Akhir

terbilang sederhana mengingat terbatasnya biaya dan kemampuan untuk melakukan promosi dengan lebih baik. Namun promosi yang telah dilakukan sampai saat ini dinilai sudah efektif bagi Kelompok Tani Darma Bakti untuk dapat memasarkan produk beras hitamnya. Hal ini sesuai dengan hasil pengukuran efektivitas kinerja yaitu sebesar 73.3 persen petani anggota menyatakan bahwa promosi yang dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti sudah efektif.

Segmentasi dari beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti tidak membedakan jenis kelamin, variabel usia, pekerjaan, atau letak geografisnya. Segmentasi beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti adalah semua masyarakat atau konsumen yang peduli akan kesehatan. Target dari beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti yaitu kepada kalangan menengah ke atas karena harga beras hitam yang lebih tinggi jika dibandingkan jenis beras lainnya. Namun tidak menutup kemungkinan adanya kalangan menengah ke bawah yang juga mengkonsumsi beras hitam untuk alasan kesehatan. Posisi, image atau citra beras hitam di mata konsumen adalah beras yang mampu memberikan begitu banyak manfaat bagi kesehatan atau biasa disebut juga sebagai beras obat karena mampu mencegah bahkan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain baik bagi kesehatan, beras hitam juga dikenal sebagai beras yang ramah lingkungan karena diusahakan secara organik.

Keuangan

Keuangan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh setiap usaha, termasuk juga Kelompok Tani Darma Bakti. Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai ukuran terbaik untuk posisi kompetitif perusahaan atau organisasi dan daya tarik bagi investor. Semakin baik sistem dan kondisi keuangan suatu perusahaan atau organisasi maka semakin baik pula penilaian terhadap perusahaan atau organisasi tersebut. Kelompok Tani Darma Bakti didirikan berdasarkan hasil musyawarah masyarakat, pihak desa dan BP3K dengan menggunakan modal awal yang jumlahnya tidak besar. Modal awal berasal dari bantuan pihak desa, BP3K dan ketua kelompok saat itu. Modal tersebut digunakan untuk keperluan kelompok seperti pembuatan spanduk kelompok, pembelian alat-alat administrasi dan pembukuan, pompa air, dan keperluan lainnya.

Untuk menjalankan usahanya, seluruh petani anggota menggunakan modal pribadi. Namun baik kelompok maupun anggota memiliki keterbatasan modal sehingga terkadang untuk melakukan produksi perlu menunggu pembayaran hasil penjualan atau melakukan peminjaman modal. Menurut hasil pengukuran efektivitas kinerja salah satu penyebabnya adalah kinerja kelompok dalam adanya pemupukan modal usaha baik melalui iuran anggota maupun penyisihan hasil usaha dinilai kurang baik. Kelompok Tani Darma Bakti pernah mengadakan iuran anggota atau kas yang digunakan untuk keperluan kegiatan kelompok. Namun iuran atau kas yang diadakan tidak berjalan lama karena kas tersebut diambil kembali oleh para anggota. Saat ini, Kelompok Tani Darma Bakti tidak mengadakan iuran anggota ataupun penyisihan hasil usaha dengan alasan kurangnya kesadaran anggota untuk menaatinya. Selain itu, Kelompok Tani Darma Bakti memiliki sistem keuangan yang masih sangat sederhana. Adapun alat-alat yang digunakan dalam proses pencatatan keuangan yaitu berupa buku keuangan yang berisi data pemasukan dan pengeluaran kelompok, alat tulis

sederhana, kwitansi penjualan dan kalkulator untuk proses perhitungan. Namun pencatatan keuangan dan pembukuan yang dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti belum dilakukan dengan rapih, belum disimpan dengan baik dan terpisah satu dengan yang lainnya sehingga peneliti kesulitan untuk mendokumentasikan.

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki sarana prasarana produksi pertanian yang diperoleh dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah yaitu Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor dan UPT Kecamatan Cigudeg. Adapun bantuan sarana prasarana produksi pertanian tersebut yaitu traktor, hand sprayer, power thresher, mesin pencacah, mesin kompos, alat pendeteksi hama, bangunan gudang dan sekretariat kelompok. Rencana bantuan lainnya yang akan diberikan oleh pemerintah untuk Kelompok Tani Darma Bakti adalah heller atau mesin penggiling padi. Bantuan-bantuan ini diberikan oleh pemerintah setempat secara bertahap dengan mempertimbangkan perkembangan Kelompok Tani Darma Bakti. Mesin-mesin dan sarana prasarana yang diperoleh kelompok dari bantuan dapat digunakan oleh seluruh anggota untuk keperluan produksi pertaniannya.

Penerimaan para petani anggota yang mengusahakan beras hitam diperoleh dari penjualan output kepada kelompok tani yang dihasilkan dari kegiatan usahatani berupa gabah kering panen. Gabah kering panen rata - rata yang mampu dihasilkan petani beras hitam adalah sebanyak 5000 kg per hektar per musim tanam dengan harga jual Rp 7 000 per kg nya. Untuk itu, penerimaan yang mampu diperoleh petani beras hitam sebesar Rp 35 000 000 per hektar per musim tanam. Pengusahaan beras hitam dilakukan dengan pertanian organik sehingga tidak menggunakan input-input yang mengandung bahan-bahan kimia. Hal ini baik bagi lahan yang diusahakan, beras yang dihasilkan menjadi lebih sehat dan menguntungkan bagi petani. Sebagian petani memperoleh input-input organik dengan membeli dan sebagian lainnya membuat sendiri melalui bahan-bahan yang diperoleh dari alam atau lingkungan sekitar. Total biaya yang dikeluarkan keduanya tentu berbeda. Biaya total yang dikeluarkan petani yang memperoleh input dengan membeli sebesar Rp 8 029 782.71 per hektar per musim tanam. Sedangkan biaya total yang dikeluarkan petani yang memperoleh input dengan membuat sendiri sebesar Rp 7 237 899.38 per hektar per musim tanam. Input – input tersebut yaitu benih, pupuk organik padat, pupuk organik cair, mol, dan pestisida organik. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh R/C total usahatani dengan input yang diperoleh melaui pembelian adalah sebesar 3.36. Artinya setiap Rp 1 dari biaya total yang dikeluarkan oleh petani beras hitam akan memberikan penerimaan sebesar Rp 3.36. Kemudian R/C total usahatani dengan input yang diperoleh melalui pembuatan secara mandiri adalah sebesar 3.84. Artinya setiap Rp 1 dari biaya total yang dikeluarkan oleh petani beras hitam akan memberikan penerimaan sebesar Rp 3.84. Nilai R/C total menyatakan bahwa usahatani beras hitam layak diusahakan atau sudah efisien. R/C total usahatani beras hitam dengan input yang diperoleh melalui pembuatan secara mandiri nilainya lebih besar maka dapat dikatakan lebih menguntungkan. Berdasarkan hasil perhitungan, pendapatan total petani beras hitam yang memperoleh input dengan cara membeli yaitu sebesar Rp 26 970 217.29 per hektar per musim tanam. Sedangkan pendapatan total petani beras hitam yang memperoleh input dengan membuatnya sendiri sebesar Rp 27 762 100.62 per hektar per musim tanam. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Manajemen

Manajemen memiliki fungsi yang terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi (actuating), pengendalian (controlling), pengolahan staf (leading).

Perencanaan terdiri dari semua aktivitas manajerial yang berkaitan dengan persiapan menghadapi masa depan. Kelompok Tani Darma Bakti masih belum memiliki perencanaan tertulis baik untuk jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Meskipun belum memiliki perencanaan tertulis namun bukan berarti kelompok ini tidak memiliki rencana yang hendak direalisasikan. Rencana kerja yang ingin direalisasikan oleh Kelompok Tani Darma Bakti adalah menjadi kelompok tani penangkar benih dan pengembang beras hitam, meningkatkan produksi beras hitam kelompok untuk dijual, dan mengadakan iuran kas bagi anggota. Selain rencana kerja, kelompok Tani Darma Bakti juga memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai. Proses perencanaan pada Kelompok Tani Darma Bakti didominasi oleh ketua kelompok, pengurus kelompok yaitu sekertaris dan bendahara, serta penyuluh pendamping. Hal ini dikarenakan rendahnya partisipasi anggota. Selain itu, baik ketua dan pengurus kelompok merupakan perwakilan dari kelompok yang sering berhubungan dengan pihak luar seperti Badan Penyuluh Pertanian (BPP), pihak desa dan kecamatan serta Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat. Tentu saja hal ini menjadi kekuatan bagi kelompok tani karena selain dapat mendukung proses perencanaan, kelompok tani juga menjadi lebih dikenal. Hal ini sesuai dengan hasil pengukuran efektivitas kinerja yang menyatakan bahwa kinerja kelompok dalam adanya rencana kerja dan evaluasi akhir dinilai sudah cukup baik namun tingkat partisipasi anggota dalam proses perencanaan dan realisasinya perlu ditingkatkan.

Pengorganisasian meliputi semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan wewenang. Kelompok Tani Darma Bakti memiliki struktur organisasi yang dipilih dan ditentukan secara terbuka dengan kesepakatan bersama. Adapun struktur organisasi Kelompok Tani Darma Bakti terdiri dari ketua kelompok yang dibantu oleh bendahara dan juga sekretaris serta membawahi beberapa seksi yaitu seksi humas, seksi sarana prasarana, seksi POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman) dan seksi usaha. Tiap-tiap pengurus dalam struktur organisasi tersebut memiliki spesialisasi pekerjaan atau tugasnya masing-masing. Perangkat organisasi yang ada sudah cukup tepat bagi kelompok tani namun pengorganisasiannya masih terpusat pada ketua karena tugas dari masing-masing pengurus belum dijalankan dengan baik. Hal ini menjadi salah satu kendala bagi pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti.

Pemotivasian didefinisikan sebagai usaha yang diarahkan untuk membentuk perilaku manusia. Pemotivasian yang diberikan Kelompok Tani Darma Bakti terhadap anggota berdasarkan pengamatan dirasakan masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh adanya sejumlah besar anggota yang tidak aktif dan rendahnya jumlah keikutsertaan anggota kelompok dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan meskipun pertemuan telah terjadwal. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman anggota akan manfaat dan peranan kelompok tani serta ketua kelompok kurang melibatkan anggota dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Pengendalian merujuk pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan bahwa hasil aktual konsisten sesuai dengan perencanaan.

Pengendalian terdiri atas empat tahap dasar yaitu menetapkan standar kinerja, mengukur kinerja individu dan organisasi, membandingkan kinerja aktual dengan standar-standar yang direncanakan, dan melakukan tindakan korektif. Pada kelompok tani, pengendalian dilakukan oleh pengurus kelompok terutama ketua kelompok tani. Pengendalian Kelompok Tani Darma Bakti dilakukan terhadap aktivitas anggota khususnya dalam hal kegiatan produksi. Namun pengendalian dirasakan masih kurang efektif karena belum ditetapkannya standar kinerja atau SOP bagi anggota dalam melakukan produksi. Sedangkan seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, penetapan standar kinerja atau SOP merupakan tahap awal dalam proses pengendalian.

Pengelolaan staf dipusatkan pada manajemen personalia atau manajemen sumber daya manusia. Saat ini, Kelompok Tani Darma Bakti tercatat memiliki 113 orang anggota dengan anggota aktif berjumlah 30 orang anggota. Dalam rangka perekrutan anggota, Kelompok Tani Darma Bakti tidak memiliki prosedur, syarat atau ketentuan khusus. Hanya saja untuk menjadi anggota Kelompok Tani Darma Bakti, calon anggota harus memiliki kemauan dan semangat yang tinggi serta mengikuti peraturan yang ada. Untuk meningkatkan kemampuan anggota khususnya dalam kegiatan produksi, Kelompok Tani Darma Bakti seringkali mengadakan pelatihan dan penyuluhan dibantu oleh penyuluh dan pemerintah setempat. Komunikasi yang terjalin antara ketua, pengurus dan anggota pun tidak kaku sehingga memudahkan pelaksanaan aktivitas pada Kelompok Tani Darma Bakti.

Produksi dan Operasi

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki anggota yang didominasi oleh petani pemilik lahan. Para petani anggota Kelompok Tani Darma Bakti bertani kurang lebih selama 6 jam per harinya dengan jam kerja yang tidak menentu. Namun biasanya para petani berada di sawah pagi hingga siang hari dimulai pukul 07.30-15.00 WIB dengan selang waktu istirahat pada pukul 11.30-13.00 WIB. Proses produksi yang dilakukan oleh para petani dimulai dari kegiatan penyediaan bahan baku, pengolahan lahan hingga pemanenan. Selanjutnya untuk kegiatan pasca panen hingga pemasaran dilakukan petani anggota bersama dengan Kelompok Tani Darma Bakti.

1. Penyediaan bahan baku

Bahan baku yang diperlukan oleh petani meliputi benih beras hitam, pupuk, pestisida organik, karung dan plastik kemas. Proses perolehan bahan baku dilakukan secara mandiri oleh para petani dengan mendatangi penjual retailer agar bahan baku yang didapatkan sesuai dengan kualitas dan harga yang diinginkan. Benih beras hitam diperoleh para petani pada mulanya dari ketua Kelompok Tani Darma Bakti yaitu Pak Murjia. Sedangkan pupuk dan obat atau pestisida organik diperoleh petani dari toko-toko penjual sarana produksi pertanian yang ada di Pasar Leuwiliang atau pasar lainnya yang ada di Kabupaten Bogor. Pupuk organik yang biasa digunakan petani anggota kelompok adalah petroganik atau Bio Boost. Sedangkan obat atau pestisida organik yang biasa digunakan petani anggota kelompok adalah Bio Boost, Superfarm atau Nutrimas. Bio Boost dapat diperoleh pertani anggota kelompok dari kerjasama yang terjalin antara Kelompok Tani Darma Bakti dengan produsen Bio Boost yaitu K’Link. Pupuk dan pestisida

organik dapat pula diperoleh petani tanpa membeli melainkan membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang berasal dari alam atau lingkungan sekitar. Namun Kelompok Tani Darma Bakti masih jarang melakukannya. Pupuk kompos dibuat dengan mencampur rebung atau buah-buahan yang sudah di hancurkan dengan EM-4 dan air lalu difermentasi kurang lebih selama satu minggu. Pupuk bokashi dibuat dengan mencampur kotoran ternak dan dedak bekatul atau jerami dengan EM-4, air, molasses atau tetes tebu lalu difermentasi kurang lebih selama satu minggu. Sedangkan pestisida organik dibuat dari daun picung, daun nangka, daun sirsak, tanaman nimba, mindi atau bawang putih dengan gula merah lalu difermentasi kurang lebih selama satu minggu. Karung dan plastik kemas tersedia pada kelompok tani yang diperoleh kelompok dari toko-toko plastik di Pasar Leuwiliang atau pasar lainnya di Kabupaten Bogor.

2. Pengolahan lahan

Pengolahan lahan dilakukan saat lahan diberakan selama kurang lebih satu bulan. Lahan diolah dengan menggunakan traktor. Selain diolah dengan menggunakan traktor lahan juga ditaburkan jerami dan pupuk serta dijaga kadar airnya. Pengolahan lahan ini dilakukan agar lahan yang diusahakan oleh petani tetap gembur dan juga subur.

3. Pembenihan

Varietas benih yang digunakan merupakan varietas beras hitam lokal Kecamatan Cigudeg. Benih yang baik digunakan merupakan benih dengan umur 14-15 hari. Namun para petani anggota seringkali masih menggunakan benih dari kelompok dengan umur yang sudah tua. Semakin tua umur benih yang digunakan maka akan semakin rendah produktivitas anakannya.

4. Penanaman

Proses penanaman di Kelompok Tani Darma Bakti sudah menggunakan teknologi tanam jajar legowo. Tanam jajar legowo yang digunakan oleh petani anggota adalah legowo 2 : 1 dengan jarak antar barisan yaitu 25 cm dan jarak antar kelompok barisan adalah 40 cm. Benih yang digunakan untuk setiap tanam dengan tanam jajar legowo adalah 3 butir benih. Alasan petani tidak menggunakan legowo 4 : 1 atau 3 : 1 karena jarak antar tanaman akan terlalu padat dan mempengaruhi ketersediaan makanan untuk tiap – tiap tanaman. Legowo 4 : 1 atau 3 : 1 pun lebih cocok diterapkan pada lahan dengan kondisi yang sangat subur karena sumber makanan untuk tiap – tiap tanaman sudah dapat tercukupi. Teknologi penanaman jajar legowo ini sangat membantu petani untuk meningkatkan produktivitas, menghemat penggunaan benih, membantu mengurangi gangguan hama seperti contohnya tikus dan mempermudah proses pemupukan dan penyiangan.

25cm 40cm

5. Pemupukan

Dalam satu musim tanam, pemupukan dilakukan petani sebanyak dua kali. Pemupukan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 15-20 HST bersamaan

Dokumen terkait