• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN LAPIS BOGOR SANGKURIANG

KOMUNIKASI PEMASARAN LAPIS BOGOR SANGKURIANG

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN LAPIS BOGOR SANGKURIANG

Hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang adalah keberhasilan pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi pemasaran. Dapat dilihat dari perubahan perilaku pengunjung. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat diketahui melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif. Peneliti ingin menguji hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang. Indikator dari karakteristik pengunjung yaitu, usia, jenis kelamin, status pekerjaan, tingkat pendidikan, dan tingkat pengeluaran. Indikator dari efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang yaitu dapat dilihat melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif.

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN LAPIS BOGOR SANGKURIANG

Efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang adalah keberhasilan pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi pemasaran. Dapat dilihat dari perubahan perilaku pengunjung. Efektivitas Komunikasi pemasaran dapat diketahui melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif. Aspek kognitif adalah aspek yang berkenaan dengan tingkat pengetahuan pengunjung. Aspek afektif adalah sikap suka atau tidak suka yang ditunjukan responden terhadap produk dan kepuasan pada pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lapis Bogor Sangkuriang. Aspek konatif adalah tindakan pengunjung untuk membeli produk. Pelaksanaan komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang dapat dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak pada pengetahuan, sikap, dan tindakan nyata pada pengunjung.

Tabel 30 Jumlah dan persentase pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang berdasarkan efektivitas komunikasi pemasaran

Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kategori Jumlah Responden (Orang) % Total (%) Aspek kognitif Rendah 26 65.00 100.00 Sedang 11 27.50 Tinggi 3 7.50 Aspek afektif Rendah 1 2.50 100.00 Sedang 26 65.00 Tinggi 13 32.50 Aspek konatif Rendah 1 2.50 100.00 Sedang 29 72.50 Tinggi 10 25.00

72

Aspek kognitif adalah aspek yang berkenaan dengan tingkat pengetahuan pengunjung, baik mengenai produk-produk yang ditawarkan ataupun mengenai Lapis Bogor Sangkuriang secara keseluruhan. Kategori efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif dikelompokan menjadi rendah, sedang, tinggi. Rendah diberi skor 30-42, sedang diberi skor 43-55, dan sedang diberi skor 56-67. Pada Tabel 30 menunjukan bahwa 26 orang responden dengan presentase 65.00 persen kognitifnya rendah. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan pengunjung mengenai produk ataupun mengenai Lapis Bogor Sangkuriang secara keseluruhan.

Aspek afektif adalah sikap suka atau tidak suka yang ditunjukan responden terhadap produk produk yang ditawarkan dan kepuasan pada pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lapis Bogor Sangkuriang yang ditunjukkan oleh responden. Kategori efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif dikelompokan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Rendah diberi skor 10-19, sedang diberi skor 20-29, dan tinggi diberi skor 30-40. Pada Tabel 30 menunjukan bahwa 26 orang dengan presentase 65.00 persen afektifnya sedang. Hal itu dikarenakan mayoritas pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang sudah bisa menunjukan sikap suka atau tidak suka terhadap produk yang ditawarkan Lapis Bogor Sangkuriang ataupun terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang.

Aspek konatif adalah tindakan nyata pengunjung untuk membeli produk- produk yang ditawarkan Lapis Bogor Sangkuriang. Kategori efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang pada aspek konatif dikelompokan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Rendah diberi skor 10-19, sedang diberi skor 20-29, dan tinggi diberi skor 30-40. Pada Tabel 27 menunjukan bahwa 30 orang dengan presentase 72.50 konatifnya sedang. Dapat dikatakan bahwa mayoritas pengunjung sudah melakukan tindakan nyata yaitu, melakukan pembelian produk-produk yang ditawarkan Lapis Bogor Sangkuriang.

Hubungan antara Karakteristik Pengunjung dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang Pada Aspek Kognitif

Pada penelitian ini menggunakan uji tabulasi silang atau cross tab untuk mengetahui hubungan antar variabel yang menghubungkan baris dengan kolom yaitu dengan program Statistical Program for Social Sciences (SPSS version 16.0). Adapun untuk menghubungan variabel ordinal dengan ordinal dan uji chi square untuk menghubungan variabel nominal dengan variabel ordinal. Pengolahan data menggunakan program Statistical Program for Social Sciences

(SPSS version 16.0). Uji korelasi antara karakteristik pengunjung dengan efektititas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif dapat dilihat dalam Tabel berikut

73

Tabel 31 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif

Karakteristik

Pengunjung Kategori

Kognitif (%)

Rendah Sedang Tinggi Usia

Dewasa awal (18-29 tahun) 66.70 29.20 4.20

Dewasa pertengahan (30-50 tahun) 62.50 25.00 12.50

Dewasa tua (>50 tahun) 0.00 0.00 0.00

Jenis Kelamin Laki-laki 100.0 0.00 0.00

Perempuan 53.30 36.70 10.00

Status Pekerjaan

Rendah (Tidak bekerja) 65.20 26.10 8.70

Tinggi (Bekerja) 64.70 29.40 5.90

Tingkat Pendidikan

Rendah (>SMP) 66.70 33.30 0.00

Sedang (>SMA) 72.70 22.70 4.50

Tinggi (>Diploma/ Sarjana) 53.30 33.30 13.30

Tingkat Pengeluaran Rendah (Rp650 000–Rp3 550 000) 66.70 26.70 6.70 Sedang (Rp3 550 001–Rp6 450 000) 80.00 20.00 0.00 Tinggi (>Rp6 450 001) 40.00 40.00 20.00

Tabulasi silang pada Tabel 31 menunjukan hasil presentase hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang pada aspek kognitif. Tabel tabulasi silang pada presentase hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori usia dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif dikelompokan menjadi usia dewasa awal adalah pengunjung yang berusia 18-29 tahun, usia dewasa pertengahan adalah pengunjung yang berusia 30-50 tahun, usia dewasa akhir adalah pengunjung yang berusia diatas 50 tahun. Karakteristik usia mempunyai jumlah hanya pada kategori usia dewasa awal dan kategori usia dewasa pertengahan dengan presentase kognitif yang cenderung rendah, untuk kategori usia dewasa awal denga presentase 66.70 persen, dan untuk kategori usia dewasa pertengahan 62.50 persen. Hal ini menunjukan bahwa untuk semua kategori usia sudah mulai tertarik dan memperhatikan informasi pada saat pelaksanaan komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang yang membuat tingkat pengetahuan mengenai produk dan Lapis Bogor Sangkuriang secara keseluruhan juga bertambah.

Tabulasi silang presentase karakteristik pengunjung dengan kategori jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif dalam Tabel 31 dibedakan menjadi pengunjung yang berjenis kelamin laki-laki dan pengunjung yang berjenis kelamin perempuan. Mayoritas pengunjung baik pengunjung laki laki maupun perempuan kognitifnya cenderung rendah dengan presentase untuk pengunjung laki laki 100 persen dan pengunjung perempuan 53.30 persen. Hal ini menunjukan bahwa pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang sudah mengetahui produk-produk yang ditawarkan, namun pengunjung perempuan lebih mengetahui produk-produk yang ditawarkan Lapis Bogor

74

Sangkuriang karena mayoritas pengunjung yang melakukan kunjungan adalah pengunjung perempuan.

Berdasarkan Tabel 31, presentase karakteristik pengunjung pada kategori status pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif dibedakan menjadi pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang yang bekerja dan pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang yang tidak bekerja. mayoritas pengunjung yang bekerja maupun tidak bekerja kognitifnya rendah dengan presentase untuk pengunjung yang tidak bekerja adalah 65.20 persen dan untuk pengunjung yang bekerja 64.70 persen. Hal ini dikarenakan aktivitas pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang yang berbeda setiap harinya membuat waktu yang dibutuhkan untuk menerima informasi pada saat pelaksanaan Lapis Bogor Sangkuriang tidak cukup banyak.

Tabel 31 juga menunjukan hasil presentase hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori jenis pendidikan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif. Pada kategori jenis pendidikan dibagi kedalam tingkat pendidikan rendah, tingkat pendidikan sedang, dan tingkat pendidikan tinggi. Pada kategori tingkat pendidikan rendah, sedang, dan tinggi kognitifnya cenderung rendah dengan presentase untuk tingkat pendidikan rendah 66.70 persen, untuk tingkat pendidikan sedang 72.70 persen, dan untuk tingkat pendidikan tinggi 53.30 persen. Hal ini dikarenakan mayoritas pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang hanya sekedar tahu mengenai satu sampai dua produk yang ditawarkan namun tidak mengetahui secara keseluruhan dan tidak mencari informasi kembali mengenai produk-produk yang ditawarkan Lapis Bogor Sangkuriang.

Tabel tabulasi silang pada persentase hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori tingkat pengeluaran dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif dibagi kedalam tingkat pengeluaran rendah, tingkat pengeluaran sedang, dan tingkat pengeluaran tinggi. Hasil olahan pada Tabel 31 menunjukan bahwa pada kategori tingkat pengeluaran rendah, tingkat pengeluaran sedang, dan tingkat pengeluaran tinggi kognitifnya rendah dengan presentase 66.70 persen untuk tingkat pengeluarn rendah, 80 persen untuk tingkat pengeluaran sedang, dan 40.00 persen untuk tingkat pengeluaran tinggi. Hal ini dikarenakan kebutuhan pengunjung setiap bulannya berbeda-beda membuat pengunjung belum banyak yang mengakses media untuk memperoleh informasi dan menambah pengetahuan mengenai produk-produk lataupun mengenai Lapis Bogor Sangkuriang secara keseluruhan.

Tabel 32 Nilai signifikansi hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif

Karekteristik Pengunjung Kognitif

Usia 0.675

Jenis Kelamin 0.006*

Status Pekerjaan 0.975

Tingkat Pendidikan 0.245

Tingkat Pengeluaran 0.550

Tabel 32 menunjukan hasil olahan uji hubungan antara karakteristi pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang

75

pada aspek kognitif. Hasil olahan uji hubungan antara karakteristik usia dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada apek kognitif memiliki nilai signifikansi sebesar 0.675, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Menurut hasil yang didapat bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori usia dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif.

Tabel 32 juga menunjukan hasil olahan uji hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif memiliki nilai signifikansi sebesar 0.006, nilai tersebut lebih kecil dari α (0.05). Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif. Hal ini dikarenakan mayoritas pengunjung yang datang ke outlet Lapis Bogor Sangkuriang adalah perempuan maka dari itu pengunjung perempuan lebih banyak mendapatkan informasi mengenai produk ataupun informasi mengenai Lapis Bogor Sangkuriang secara keseluruhan pada saat pelaksanaan komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang dibandingkan dengan pengunjung laki-laki. Semakin tinggi intensitas responden perempuan untuk berkunjung ke outlet Lapis Bogor Sangkuriang maka semakin tinggi informasi yang didapatkan mengenai produk produk yang ditawarkan Lapis Bogor Sangkuriang. Berbeda dengan pengunjung laki-laki yang biasanya hanya mendampingi pasangan ataupun diminta oleh kerabat dekatnya.

Dalam Tabel 32 menunjukan hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori status pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif mempunyai nilai signifikansi 0.975, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif.

Uji hubungan antara karakteristik pengunjung dengan pada variabel tingkat pendidikan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif pada Tabel 32 memiliki nilai signifikansi sebesar 0.245, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05), artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif.

Adapun untuk melihat uji hubungan antara karakteristik pengunjung pada variabel tingkat pengeluaran dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif pada Tabel 32 mempunyai nilai signifikansi 0.550, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Hal itu menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengeluaran dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek kognitif.

Hubungan antara Karekteristik Pengunjung dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang Pada Aspek Afektif

Pada penelitian ini menggunakan uji tabulasi silang atau cross tab untuk mengetahui hubungan antar variabel yang menghubungkan baris dengan kolom yaitu dengan program Statistical Program for Social Sciences (SPSS version 16.0). Adapun untuk menghubungan variabel ordinal dengan ordinal dan uji chi square untuk menghubungan variabel nominal dengan variabel ordinal. Pengolahan data menggunakan program Statistical Program for Social Sciences

76

efektititas komunikasi pemasaran pada aspek afektif dapat dilihat dalam Tabel berikut

Tabel 33 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif

Karakteristik

Pengunjung Kategori

Afektif (%)

Rendah Sedang Tinggi Usia

Dewasa awal (18-29 tahun) 4.20 58.30 37.50

Dewasa pertengahan (30-50 tahun) 0.00 75.00 25.00

Dewasa tua (>50 tahun) 0.00 0.00 0.00

Jenis Kelamin Laki-laki 10.00 70.00 20.00

Perempuan 0.00 63.30 36.70

Status Pekerjaan

Rendah (Tidak bekerja) 4.30 69.60 26.10

Tinggi (Bekerja) 0.00 58.80 41.20

Tingkat Pendidikan

Rendah (>SMP) 0.00 100.0 0.00

Sedang (>SMA) 4.50 68.20 27.30

Tinggi (>Diploma/ Sarjana) 0.00 53.30 46.70

Tingkat Pengeluaran Rendah (Rp650 000–Rp3 550 000) 3.30 63.30 33.30 Sedang (Rp3 550 001–Rp6 450 000) 0.00 80.00 20.00 Tinggi (>Rp6 450 001) 0.00 60.00 40.00

Tabulasi silang pada Tabel 33 menunjukan hasil presentase hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang pada aspek afektif. Tabel tabulasi silang pada presentase hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori usia dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif dikelompokan menjadi usia dewasa awal adalah pengunjung yang berusia 18-29 tahun, usia dewasa pertengahan adalah pengunjung yang berusia 30-50 tahun, usia dewasa akhir adalah pengunjung yang berusia diatas 50 tahun. Karakteristik usia mempunyai jumlah hanya pada kategori usia dewasa awal dan kategori usia dewasa pertengahan dengan presentase afektif yang cenderung sedang untuk kategori dewasa awal 58.30 persen dan untuk kategori usia dewasa pertengahan 75.00 persen. Hal ini menunjukan bahwa untuk semua kategori jenis usia sudah tertarik dan memberikan respon suka atau tidak terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang.

Dalam Tabel 33 dapat terlihat presentase karakteristik pengunjung dengan kategori jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif dibedakan menjadi pengunjung laki-laki dan pengunjung perempuan. Pengunjung berjenis kelamin laki-laki dan perempuan cenderung afektifnya sedang dengan presentase untuk pengunjung laki-laki 70.00 persen dan untuk pengunjung perempuan 63.30 persen. Hal ini menunjukan bahwa pengunjung laki-laki dan perempuan sudah mulai memahami, mengerti, dan mau menerima pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lapis Bogor Sangkuriang.

77

Berdasarkan Tabel 33, dapat terlihat presentase karakteristik pengunjung pada kategori status pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif dibedakan menjadi pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang yang bekerja dan pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang yang tidak bekerja. Pengunjung yang bekerja dan tidak bekerja afektinya sedang dengan presentase untuk pengunjung yang tidak bekerja adalah 69.60 persen dan untuk kategori pengunjung yang bekerja adalah 58.80 persen. Hal ini dikarenakan pengunjung yang telah melihat profil Lapis Bogor Sangkuriang pada media komunikasi sudah mulai tertarik dengan dengan pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lapis Bogor Sangkuriang.

Tabel 33 juga menunjukan hasil presentase hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori jenis pendidikan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif. Pada kategori jenis pendidikan dibagi kedalam tingkat pendidikan rendah, tingkat pendidikan sedang, dan tingkat pendidikan tinggi. Pada kategori jenis pendidikan afektifnya cenderung sedang, dengan presentase untuk tingkat pendidikan rendah 100 persen, untuk tingkat pendidikan sedang 68.20, dan untuk tingkat pendidikan tinggi 53.30. Hal ini dikarenakan pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang baik yang memiliki tingkat pendidikan rendah, pendidikan sedang, dan pendidikan tinggi sudah mulai tertarik untuk mencari informasi mengenai produk yang ditawarkan dan tertarik mengenai manfaat produk yang dijelaskan pada kemasan produk Lapis Bogor Sangkuriang.

Tabel 33 menunjukkan persentase hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori tingkat pengeluaran dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif dibagi kedalam tingkat pengeluaran rendah, tingkat pengeluaran sedang, dan tingkat pengeluaran tianggi. Hasil olahan pada Tabel 33 menunjukan bahwa pada kategori tingkat pengeluaran rendah, tingkat pengeluaran sedang, dan tingkat pengeluaran tinggi afektifnya sedang dengan presentase 63.30 untuk tingkat pengeluaran rendah, 80.00 persen untuk tingkat pengeluaran tinggi 60 persen. hal ini dikarenakan mayoritas pengunjung sudah mulai menyukai produk-produk olahan pertanian yang ditawarkan oleh Lapis Bogor Sangkuriang.

Tabel 34 Nilai signifikansi hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif

Karekteristik Pengunjung Afektif

Usia 0.557

Jenis Kelamin 0.171

Status Pekerjaan 0.262

Tingkat Pendidikan 0.083

Tingkat Pengeluaran 0.973

Tabel 34 menunjukan hasil olahan uji hubungan antara karakteristi pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang pada aspek afektif. Hasil olahan uji hubungan antara karakteristik usia dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada apek afektif memiliki nilai signifikansi sebesar 0.557, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik usia dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif.

78

Tabel 34 juga menunjukan hasil olahan uji hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif memiliki nilai signifikansi sebesar 0.171, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif.

Dalam Tabel 34 menunjukan hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori status pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif mempunyai nilai signifikansi 0.262, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif.

Uji hubungan antara karakteristik pengunjung dengan pada variabel tingkat pendidikan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif pada Tabel 34 memiliki nilai signifikansi sebesar 0.083, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05), artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif.

Adapun untuk melihat uji hubungan antara karakteristik pengunjung pada variabel tingkat pengeluaran dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif pada Tabel 34 mempunyai nilai signifikansi 0.973, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Hali itu menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengeluaran dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif.

Hubungan Antara Karakteristik Pengunjung dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang Pada Aspek Konatif

Uji korelasi antara karakteristik pengunjung dengan efektititas komunikasi pemasaran pada aspek afektif dapat dilihat dalam Tabel berikut

Tabel 35 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif

Karakteristik

Pengunjung Kategori

Konatif (%)

Rendah Sedang Tinggi

Usia

Dewasa awal (18-29 tahun) 4.20 66.70 29.20 Dewasa pertengahan (30-50 tahun) 0.00 81.20 18.80 Dewasa tua (>50 tahun) 0.00 0.00 0.00

Jenis Kelamin Laki-laki 10.00 70.00 20.00

Perempuan 0.00 73.30 26.70

Status Pekerjaan Rendah (Tidak bekerja) 4.30 73.90 21.70 Tinggi (Bekerja) 0.00 70.60 29.40

Tingkat Pendidikan

Rendah (>SMP) 0.00 66.70 33.30 Sedang (>SMA) 4.50 72.70 22.70 Tinggi (>Diploma/ Sarjana) 0.00 73.30 26.70

Tingkat Pengeluaran

Rendah (Rp650 000–Rp3 550 000) 3.30 70.00 26.70 Sedang (Rp3 550 001–Rp6 450 000) 0.00 100.0 0.00 Tinggi (>Rp6 450 001) 0.00 60.00 40.00

79

Tabel 35 menunjukan hasil presentase hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang pada aspek konatif. Tabel tabulasi silang pada presentase hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori usia dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif dikelompokan menjadi usia dewasa awal adalah pengunjung yang berusia 18-29 tahun, usia dewasa pertengahan adalah pengunjung yang berusia 30-50 tahun, usia dewasa akhir adalah pengunjung yang berusia diatas 50 tahun. Karakteristik usia mempunyai jumlah hanya pada kategori usia dewasa awal dan kategori usia dewasa pertengahan dengan presentase konatif yang cenderung sedang untuk kategori dewasa awal 66.70 persen, sedangkan untuk kategori dewasa pertengahan 81.20 persen. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang sudah mau berkunjung kembali ke outlet Lapis Bogor Sangkuriang.

Berdasarkan Tabel 35 dapat terlihat presentase karakteristik pengunjung dengan kategori jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif dibedakan menjadi pengunjung laki-laki dan pengunjung perempuan. Mayoritas pengunjung laki-laki dan perempuan konatifnya cenderung sedang. Presentase untuk pengunjung laki-laki 70.00 persen dan untuk pengunjung perempuan 73.30 persen. Hal ini menunjukan bahwa produk-produk UKM yang ditawarkan Lapis Bogor Sangkuriang dapat menarik minat pengunjung laki-laki dan pengunjung perempuan.

Berdasarkan Tabel 35, presentase karakteristik pengunjung pada kategori status pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek afektif dibedakan menjadi pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang yang bekerja dan pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang yang tidak bekerja. Mayoritas pengunjung baik pengunjung yang bekerja ataupun yang tidak bekerja konatifnya sedang. Presentase untuk pengunjung yang tidak bekerja adalah 73.90 persen dan untuk yang tidak bekerja 70.60 persen. Hal ini dikarenakan pengunjung yang memiliki pekerjaan ataupun tidak memiliki pekerjaan sudah merasakan keunggulan produk- produk Lapis Bogor Sangkuriang.

Tabel 35 juga menunjukan hasil presentase hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori jenis pendidikan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif. Pada kategori jenis pendidikan dibagi kedalam tingkat pendidikan rendah, tingkat pendidikan sedang, dan tingkat pendidikan tinggi. Pada kategori jenis pendidikan konatifnya cenderung sedang, dengan presentase untuk tingkat pendidikan rendah 66.70 persen, tingkat pendidikan sedang 72.70 persen, dan untuk tingkat pendidikan tinggi 73.30 persen. Hal ini dikarenakan mayoritas pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang sudah mampu memberikan saran untuk pelaksanaan komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang.

Tabel 35 menunjukkan pada persentase hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori tingkat pengeluaran dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif dibagi kedalam tingkat pengeluaran rendah, tingkat pengeluaran sedang, dan tingkat pengeluaran tinggi. Hasil olahan pada Tabel 35 menunjukan bahwa pada kategori tingkat pengeluaran rendah, tingkat pengeluaran sedang, dan tingkat pengeluaran tinggi konatifnya sedang dengan presentase 70.00 persen untuk tingkat pengeluran rendah, 100 persen untuk tingkat pengeluaran sedang, dan 60.00 persen untuk tingkat pengeluaran tinggi. Hal ini

80

dikarenakan mayoritas pengunjung Lapis Bogor Sangkuriang membeli 1-2 produk yang ditawarkan oleh Lapis Bogor Sangkuriang.

Tabel 36 Nilai signifikansi hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif

Karekteristik Pengunjung Konatif

Usia 0.638

Jenis Kelamin 0.232

Status Pekerjaan 0.467

Tingkat Pendidikan 0.842

Tingkat Pengeluaran 0.965

Tabel 36 menunjukan hasil olahan uji hubungan antara karakteristik pengunjung dengan efektivitas komunikasi pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang pada aspek konatif. Hasil olahan uji hubungan antara karakteristik usia dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada apek konatif memiliki nilai signifikansi sebesar 0.638, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik usia dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif.

Tabel 36 menunjukan hasil olahan uji hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif memiliki nilai signifikansi sebesar 0.232, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif.

Dalam Tabel 36 menunjukan hubungan antara karakteristik pengunjung pada kategori status pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif mempunyai nilai signifikansi 0.467, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05). Dapat diartikan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dengan efektivitas komunikasi pemasaran pada aspek konatif.

Uji hubungan antara karakteristik pengunjung dengan pada variabel