• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

2.3 Televisi

2.3.2 Elemen-Elemen Acara Televisi

Kesulitan utama bagi pengelola program adalah memastikan apakah suatu program akan sukses ketika ditayangkan. Hingga saat ini tidak ada senjata yang dapat digunakan untuk memperkirakan apakah suatu program yang dibuat saat ini akan sukses pada saat penayangannya nanti. Namun demikian ada beberapa kualitas tertentu yang harus dimiliki suatu acara agar dapat berhasil. Namun demikian semua program yang sukses memiliki elemen-elemen sebagai berikut :

1. Konflik

Salah satu elemen yang paling penting dalam keberhasilan program adalah konflik yaitu adanya benturan kepentingan atau benturan karakter diantara tokoh-tokoh yang terlibat38.

37

Djamal Hidajanto dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran, Kencana Prenda Media Group, Jakarta, 2011, Hal.162.

38

Morissan, Manajemen Media Penyaiaran Strategi Mengelola Radio Dan Televisi, Kencana Prenada Media Group , Jakarta, 2009, Hal. 324.

2. Durasi

Suatu program yang berhasil adalah program yang dapat bertahan selama mungkin. Dengan demikian, ditinjau dari durasi atau lamanya penayangan program, sutau program itu terdiri atas program yang dapat bertahan lama

(durable program) dan program yang tidak dapat bertahan lama

(nondurable program). Sebuah program sebaiknya merancang program

yang mampu bertahan terus menerus, dengan kata lain sebuah program itu memiliki kemampuan untuk mempertahankan daya tariknya selama mungkin39. Dalam penelitian ini acara My Trip My Adventure dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk program yang dapat bertahan lama (durable). Karena cerita yang dikemas secara fresh selalu berganti-ganti setiap penayangannya.

3. Kesukaan

Sebagian audien memilih program yang menampilkan pemain utama atau pembawa acara yang mereka sukai yaitu orang-orang yang membuat audien merasa nyaman, sebagaimana dikemukakan Vane-Gross : mereka adalah orang-orang yang memiliki kepribadian hangat, suka menghibur, sekaligus sensitif dan ramah. Mereka adalah jenis orang yang mungkin kita sukai untuk diundang datang ke rumah kita. Seorang pembawa acara harus memancarkan kegembiraan dan pemikiran yang positif atau memiliki good will40.

39Ibid, Hal. 325 40

4. Konsistensi

Suatu program harus konsisten terhadap tema dari karakter program yang disuguhkannya sejak awal. Menurut Vane-Gross : semua penonton televisi memiliki tingkat antisipasi tertentu terhadap setiap program. Ini berarti, penonton sejak awal sudah mengharapkan sesuatu ketika menonton sesuatu41.

5. Energi

Setiap program harus memiliki energi yang mampu menahan audien untuk tidak mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal lain. Vane-Gross mendefinisikan energi sebagai “ kualitas yang menekankan pada kecepatan cerita dan semangat ke dalam cerita dengan menyajikan gambar-gambar yang tidak bisa ditinggalkan penonton”. Berdasarkan definisi Vane-Gross diatas maka suatu program yang memiliki energi harus memiliki tiga hal yaitu :

1. Kecepatan Cerita

Suatu program harus memiliki cerita yang tidak boleh berjalan lamban apalagi monoton. Setiap program harus memiliki kecepatannya dalam bercerita.

2. Excitement (Daya Tarik)

Secara bahasa excitement berarti kegembiraan, kegemparan atau kehebohan, namun dalam hal ini didefinisikan sebagai kemampuan menimbulkan daya tarik atau kegairahan kepada audien terhadap

41

cerita yang dibangun. Setiap bagian cerita harus memancing rasa ingin tahu atau rasa penasaran audien setiap saat. Excitement tidak sama dengn kegilaan (frenzy) dan juga tidak berarti motion atau sekedar perpindahan gambar tanpa arti.

3. Gambar Yang Kuat

Vane-Gross meletakkan tanggung jawab untuk menciptakan energi pada tiga pihak yaitu : penulis cerita, sutradara dan pemain (pembawa acara). Masing-masing pihak memiliki tanggung jawab untuk menciptakan energi program pertunjukkan. Tanggung jawab itu adalah sebagai berikut :

a. Penulis cerita harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan dialog dan menyusun adegan sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan ketegangan yang terus meningkat hingga akhir acara. b. Sutradara harus mampu mengarahkan pemain sesuai dengan cerita

dan memilih gambar yang mampu membangkitkan kepuasaan penonton.

c. Pemain (pembawa acara) harus mampu melakukan peran mereka sebaik-baiknya, namun aktor (pembawa acara) yang terbaik adalah mereka yang mampu membuat setiap adegan menjadi menarik. Jika salah satu dari tiga pihak tersebut diatas tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik maka akan menyebabkan kecepatan cerita menjadi berkurang, demikian juga dengan energinya, sehingga perhatian audien menjadi tidak fokus dan pikiran penonton akan mengembara kemana-mana pesan yang

disampaikan pun tidak dapat diterima secara baik oleh audiens. Terlebih lagi ini merupakan ancaman dan audien akan meninggalkan acara42.

6. Timing

Programer dalam memilih suatu program siaran (acara) harus mempertimbangkan waktu penayangan (timing) yaitu apakah program bersangkutan itu sudah cocok atau sesuai dengan zamannya. Vane-Gross menilai persoalan timing ini sangat penting : agar suatu acara dapat berhasil maka acara itu haruslah harmonis dengan waktu. Program yang terlalu ketinggalan zaman akan ditinggalkan penonton; namun jika terlalu maju juga kan ditinggalkan penontonnya. Dengan demikian nilai-nilai atau gaya hidup yang diperlihatkan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang masih berlaku dan dipertahankan audien43.

7. Tren

Seorang progrmer dalam memilih program harus memiliki kesadaran terhadap adanya hal-hal yang tengah digandrungi (tren) ditengah masyarakat. Acara yang sejalan dengan tren yang berkembang akan lebih menjamin keberhasilan, sebaliknya program yang tidak seirama dengan tren maka besar kemungkinan akan gagal. Menurut Vane-Gross, acara yang mengikuti tren bukanlah faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan. Menurutnya tren bisa menjadi petunjuk terhadap selera audien secara umum sehingga sedikit banyak membantu

42Ibid, Hal. 329 43

meningkatkan rating acara. Tren dalam program televisi terjadi jika beberapa stasiun televisi memproduksi atau mengembangkan suatu acara yang memiliki tema, format atau isi yang sama44.

Sesuai dengan pemaparan diatas oleh Morissan dalam bukunya Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio Dan TV, peneliti memilih beberapa elemen yang digunakan sebagai tolak ukur yang disesuaikan dengan objek yang diteliti acara My Trip My Adventure yaitu durasi, kesukaan, konsistensi, energi, dan tren.

Dokumen terkait