• Tidak ada hasil yang ditemukan

Elemen Kerja Mengidentifikasi Buah Matang (Verifikasi: Ve)

PENELITIAN KERJA PRINSIP-PRINSIP PENGATURAN

3.4.3 Tahap Pengolahan Data

4.2.1.1 Elemen Kerja Mengidentifikasi Buah Matang (Verifikasi: Ve)

Elemen kerja ini dilakukan oleh mata. Gerakan ini dimulai ketika mata pemanen mulai mencari tandan buah yang masak dengan melihat jumlah brondolan yang ada di piringan sebanyak 10 buah serta melihat warna tandan buah tersebut dan berakhir ketika buah yang matang telah ditemukan. Elemen kerja mengidentifikasi buah matang dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Elemen kerja mengidentifikasi tandan matang

4.2.1.2Elemen Kerja Menyiapkan Alat Panen (Preparasi: Pr)

Elemen kerja ini dimulai pada saat pemanen mulai menggerakan tangannya mengambil egrek sampai pemanen memegangnya dan menutup jari-jari tangan. Selanjutnya merakit egrek tersebut yaitu memanjangkan/memendekkan fiber egrek tersebut dan mengencangkan penguncinya. Elemen kerja ini terjadi di mana tangan kiri memegang fiber dan tangan kanan memanjangkan/memendekkan fiber

18 tersebut dan mengencangkan penguncinya. Elemen kerja menyiapkan alat panen dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Elemen kerja menyiapkan egrek

4.2.1.3Elemen Kerja Memotong Pelepah dan Tandan (Cutting Egrek:

CuE/Cutting Dodos: CuD)

Elemen kerja ini dimulai ketika pemanen mulai mengarahkan egrek ke pelepah/tandan dan kemudian memotong pelepah/tandan sampai pelepah/tandan tersebut jatuh ke tanah. Dari hasil pengamatan, gerakan ini biasanya tidak hanya dilakukan dalam sekali tarikan, tetapi berulang-ulang sampai pelepah dan tandan benar-benar terpotong. Gerakan ini dilakukan oleh kedua tangan dan termasuk gerakan yang efektif. Ketinggian pohon dibedakan menjadi 4 bagian yaitu ketinggian pohon < 3 m (H1), ketinggian pohon 3-6 m (H2). Elemen kerja memotong tandan dengan egrek dan dodos dapat dilihat pada Gambar 7.

(a) (b)

Gambar 7. (a) Elemen kerja memotong tandan dan pelepah dengan egrek, (b) Elemen kerja memotong tandan dengan dodos.

4.2.1.4Elemen Kerja Mencacah dan Memindahkan Pelepah (Barking: Ba)

Elemen kerja ini dimulai ketika pemanen menggerakan tangannya untuk mengambil tomasun dan mencacah pelepah. Selanjutnya pemanen membawa pelepah tersebut untuk dipindahkan ke gawangan mati dan berakhir ketika pemanen melepas pelepah atau sudah tidak lagi menyentuh pelepah tersebut. Elemen kerja mencacah dan memindahkan pelepah dapat dilihat pada Gambar 8.

19 Gambar 8. Elemen kerja mencacah dan memindahkan pelepah

4.2.1.5Elemen Kerja Memungut Brondolan (Brondolan: Br)

Elemen kerja ini dimulai ketika tangan mulai mengambil karung dan dilanjutkan dengan tangan dan mata mulai bergerak memilih brondolan yang tercampur dengan serasah, tanah, dll yang ada di piringan dan berakhir saat brondolan telah diambil semuanya. Elemen kerja ini dilakukan dengan tangan kanan dan kiri. Tangan kanan memungut brondolan dan tangan kiri memegang karung. Namun ada beberapa pemanen yang memungut brondolan dengan kedua tangan dan karung diletakkan di atas tanah. Elemen kerja ini dirasa kurang baik karena pemanen harus berjongkok untuk memungut brondolan tersebut. Elemen kerja memungut brondolan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Elemen kerja memungut brondolan

4.2.1.6Elemen Kerja Memuat TBS ke Angkong (Loading: Lo)

Elemen kerja ini dimulai ketika pemanen menggerakan tangannya untuk mengambil gancu sampai pemanen menancapkan gancu tersebut ke TBS. Selanjutnya pemanen membawa TBS tersebut unuk dipindahkanke angkong dan berakhir ketika pemanen melepas TBS atau sudah tidak lagi menyentuh TBS tersebut. Elemen kerja ini dilakukan oleh satu tangan. Namun terkadang ketika TBS mempunyai beban yang lebih berat pemanen menggunakan kedua tangannya untuk memindahkan TBS tersebut. Elemen kerja memuat TBS ke angkong dapat dilihat pada Gambar 10.

20 Gambar 10. Elemen kerja memuat TBS ke angkong

4.2.1.7Elemen Kerja Perpindahan (Moving: Mo)

Elemen kerja ini dimulai ketika pemanen mulai berjalan menuju pohon berikutnya atau menuju TPH untuk membongkar muatan angkong dan berakhir ketika sudah tidak melakukan perpindahan lagi. Dalam aktivitas pemanenan kelapa sawit, perpindahan ini terbagi menjadi 4 macam yaitu pertama perpindahan dengan membawa angkong kosong (UDA), kedua perpindahan dengan membawa TBS (MoT), ketiga perpindahan dengan membawa angkong dan tandan (MoAT), keempat perpindahan tanpa membawa angkong dan tandan (UDK). Perpindahan dengan membawa angkong kosong (UDA) dan perpindahan tanpa membawa tandan dan angkong (UDK) termasuk kelambatan yang tidak dapat dihindarkan (unavoidable delay). Elemen kerja perpindahan dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Pemanen sedang mengangkong

4.2.1.8 Elemen Kerja Membuang Sisa Tangkai TBS (Cangkam kodok: Ck)

Elemen kerja ini dimulai ketika pemanen mulai mengarahkan tomasun ke tangkai TBS dan kemudian memotong tangkai TBS sampai tangkai tersebut terpotong. Dari hasil pengamatan, gerakan ini biasanya dilakukan dalam sekali ayunan. Namun terkadang tidak hanya dilakukan dalam sekali ayunan, tetapi berulang-ulang sampai tangkai benar-benar terpotong. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran tandan tersebut dan juga ketajaman dari tomasun tersebut. Elemen kerja ini dilakukan oleh kedua tangan dan termasuk gerakan yang efektif. Namun terkadang ada pemanen yang melakukan gerakan ini dengan satu tangan saja. Elemen kerja membuang sisa tangkai TBS dapat dilihat pada Gambar 12.

21 Gambar 12. Elemen kerja membuang sisa tangkai TBS

4.2.1.9Elemen Kerja Membongkar dan Merapikan TBS di TPH (Unloading:

Un)

Elemen kerja ini dimulai ketika pemanen menyiapkan terpal kemudian membongkar muatan tersebut di atas terpal. Selanjutnya menyusun dan merapikan TBS. Elemen kerja ini berakhir ketika TBS sudah tersusun rapi di atas terpal. Elemen kerja membongkar dan merapikan TBS di TPH dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Elemen kerja membongkar dan merapikan TBS di TPH

4.2.2 Waktu Normal

Waktu normal adalah waktu yang dipergunakan oleh seorang pemanen untuk bekerja secara wajar tanpa usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, pada kondisi lahan dan kerja yang wajar, denga prosedur yang umum, dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan kata lain, Waktu normal adalah waktu yang dibutuhkan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam situasi dan kondisi normal (tidak ekstrim). Waktu normal pada aktivitas pemanenan kelapa sawit untuk masing-masing pemanen dapat dilihat pada Tabel 9 hingga Tabel 17.

22 Tabel 9. Waktu normal pemanen A pada aktivitas pemanenan kelapa sawit

Elemen Rata-rata (detik) Sd (detik) Koefisien Min (detik) Mak (detik) Kerja Keragaman Ve 4.02 + 1.17 0.29 2.02 6.30 Pr 8.17 + 3.92 0.48 3.82 13.32 Cu D E1 25.88 + 12.18 0.47 12.33 46.97 E2 20.31 + 12.60 0.62 5.76 27.90 Ba 11.98 + 9.23 0.77 1.84 28.24 Ck 2.47 + 1.28 0.52 0.99 5.40 Br 50.01 + 26.23 0.52 17.64 115.56 Lo 3.91 + 1.66 0.43 1.44 5.89 Mo T AT 12.80 + 10.82 0.85 2.20 34.92 Un 12.12 + 1.09 0.09 11.24 13.75 UD A K AD 8.26 + 8.30 1.00 2.56 20.43

Dari Tabel 9. terlihat waktu normal rata-rata pemanen kelapa sawit untuk masing-masing elemen kerja. Elemen kerja mengidentifikasi tandan matang (Ve) memiliki waktu minimum sebesar 2.02 detik dan waktu maksimum sebesar 6.30 detik. Koefisien keragaman yaitu 0.2, nilai ini menunjukkan bahwa Ve memiliki keragaman data yang relatif baik.

Elemen kerja menyiapkan alat panen (Pr) memiliki waktu minimum sebesar 3.82 detik, waktu maksimum 13.32 detik, dan nilai koefisien keragaman yaitu 0.48. Nilai ini menunjukkan bahwa Pr memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu ketika memanjangkan fiber tersebut tergantung dari ketinggian pohon yang akan dipanen dan mengencangkan pengunci pada alat panen tersebut.

Elemen kerja memotong tandan dan pelepah (Cu) pada ketinggian pohon 0-3 meter dan menggunakan egrek (E1) memiliki waktu minimum sebesar 12.33 detik, waktu maksimum sebesar 46.97 detik, dan nilai keragaman yaitu 0.47. Untuk elemen kerja Cu pada ketinggian pohon 3-6 meter dan menggunakan egrek (E2) memiliki waktu minimum sebesar 5.76 detik, waktu maksimum sebesar 27.90 detik, dan koefisien keragaman 0.62 detik. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Cu memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Ada beberapa faktor lingkungan yang menyebabkan lamanya memotong tandan dan pelepah yaitu pemanen memotong pelepah atau tandan dalam beberapa kali tarikan. Kedua ketika memotong tandan yang terjepit diantara pelepah atau tandan yang memiliki tangkai yang pendek. Selain itu ada juga hal yang membuat elemen kerja ini menjadi lebih cepat yaitu pemanen dapat memotong tandan langsung tanpa memotong pelepah terlebih dahulu atau biasa disebut dengan istilah mencuri buah. Namun hal ini tidak sesuai dengan prosedur perusahaan, seharusnya untuk 1 pohon yang akan dipanen tandannya harus memotong pelepah maksimal 2 buah atau dikenal dengan istilah songgo dua. Ketika memanen tandan tanpa memotong pelepah akan mempengaruhi pemanenan tandan berikutnya karena harus memotong pelepah lebih dari dua sehingga mempengaruhi lamanya waktu memotong tandan dan pelepah tersebut.

23 Elemen kerja mencacah memindahkan pelepah (Ba) memiliki waktu minimum sebesar 1.84 detik, waktu maksimum sebesar 28.24 detik, dan koefiesien keragaman sebesar 0.77. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Ba memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu memindahkan pelepah tergantung pada letak gawangan mati yaitu tempat untuk meletakkan pelepah yang sudah dipotong.

Elemen kerja memotong sisa tangkai tandan (Ck) memiliki waktu minimum sebesar 0.99 detik, waktu maksimum sebesar 5.40 detik, koefisien keragaman sebesar 0.52. Nilai ini menunjukan bahwa elemen kerja Ck memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan elemen kerja ini yaitu ketajaman tomasun tersebut dan juga ukuran dari TBS. Ketika tomasun kurang tajam memotong tangkai dilakukan dengan beberapa kali ayunan sehingga mempengaruhi waktu memotong tangkai tersebut.

Elemen kerja memungut brondolan (Br) memiliki waktu minimum sebesar 17.64 detik, waktu maksimum sebesar 115.56 detik, koefisien keragaman sebesar 0.52. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Br memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan elemen kerja ini yaitu tergantung pada tingkat kematangan buah dan juga ukuran tandan tersebut. Ketika tandan sudah melewati fraksi kematangan yang ditetapkan maka jumlah brondolan yang jatuh juga semakin banyak.

Elemen kerja memuat tandan ke angkong (Lo) memiliki waktu minimum sebesar 1.44 detik, waktu maksimum sebesar 5.89 detik, koefisien keragaman sebesar 0.43. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Lo memiliki keragaman data yang relatif baik.

Elemen kerja perpindahan dengan membawa angkong bermuatan tandan (MoAT) memiliki waktu minimum sebesar 2.20 detik, waktu maksimum sebesar 34.92 detik, koefisien keragaman sebesar 0.85 detik. Nilai ini menunjukkan elemen kerja MoAT memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu perpindahan dari satu tempat ke tempat lain tergantung dari jarak antar tempat tersebut dan juga kondisi lahan yang dilalui seperti lahan gambut dan lahan yang terjal menyulitkan dalam membawa angkong.

Elemen kerja membongkar dan merapihkan tandan di TPH (Un) memiliki waktu minimum sebesar 11.24 detik, waktu maksimum sebesar 13.75 detik, dan koefisien keragaman sebesar 0.09. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Un memiliki keragaman data yang relatif baik. Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay) memiliki waktu minimum sebesar 2.56 detik, waktu maksimum sebesar 20.43 detik, dan koefisien keragaman sebesar 1.00.

24 Tabel 10. Waktu normal pemanen B pada aktivitas pemanenan kelapa sawit

Elemen Rata-rata (detik) Sd (detik) Koefisien Min (detik) Mak (detik) Kerja Keragaman Ve 4.16 + 1.87 0.45 1.62 10.53 Pr 8.54 + 4.03 0.47 4.09 18.98 Cu D 18.50 + 11.84 0.64 4.50 60.02 E1 37.81 + 26.63 0.70 2.82 136.25 E2 59.13 + 15.66 0.26 32.71 76.90 Ba 14.76 + 10.42 0.71 1.39 40.59 Ck 1.42 + 0.93 0.65 0.40 5.40 Br 58.84 + 50.64 0.86 3.10 247.28 Lo 4.73 + 1.55 0.33 1.62 7.96 Mo T 10.41 + 4.78 0.46 5.35 27.31 AT 20.18 + 27.18 1.35 1.14 168.16 Un 8.67 + 3.88 0.45 4.79 19.80 UD A 8.27 + 3.35 0.40 3.80 13.69 K 13.56 + 15.00 1.11 1.93 51.93 AD 9.05 + 7.30 0.81 1.39 28.84

Dari Tabel 10. terlihat waktu normal rata-rata pemanen kelapa sawit untuk masing-masing elemen kerja. Elemen kerja mengidentifikasi tandan matang (Ve) memiliki waktu minimum sebesar 1.62 detik dan waktu maksimum sebesar 10.53 detik. Koefisien keragaman yaitu 0.45, nilai ini menunjukkan bahwa Ve memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu ketika brondolan yang jatuh kurang dari 10 buah pemanen membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memastikan tandan tersebut.

Elemen kerja menyiapkan alat panen (Pr) memiliki waktu minimum sebesar 4.09 detik, waktu maksimum 18.98 detik, koefisien keragaman yaitu 0.47. Nilai ini menunjukkan bahwa Pr memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu ketika memanjangkan fiber tersebut tergantung dari ketinggian pohon yang akan dipanen dan mengencangkan pengunci pada alat panen tersebut.

Elemen kerja memotong tandan dan pelepah (Cu) pada ketinggian pohon 0-3 meter dengan menggunakan dodos (D) memiliki waktu minimum sebesar 4.50 detik, waktu maksimum sebesar 60.02 detik, dan koefisien keragaman sebesar 0.64. Untuk elemen kerja Cu pada ketinggian pohon 0-3 meter dan menggunakan egrek (E1) memiliki waktu minimum sebesar 2.82 detik, waktu maksimum sebesar 136.25 detik, dan nilai keragaman yaitu 0.70. Untuk elemen kerja Cu pada ketinggian pohon 3-6 meter dan menggunakan egrek (E2) memiliki waktu minimum sebesar 32.71 detik, waktu maksimum sebesar 76.90 detik, dan koefisien keragaman 0.26 detik. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Cu memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Ada beberapa faktor lingkungan yang menyebabkan lamanya memotong tandan dan pelepah yaitu pemanen memotong pelepah atau tandan dalam beberapa kali tarikan. Kedua ketika memotong tandan yang terjepit diantara pelepah atau tandan yang memiliki tangkai yang pendek. Selain itu ada juga hal yang membuat elemen kerja ini menjadi lebih cepat yaitu pemanen dapat memotong tandan langsung tanpa memotong pelepah terlebih dahulu atau biasa disebut dengan istilah mencuri buah. Namun hal

25 ini tidak sesuai dengan prosedur perusahaan, seharusnya untuk 1 pohon yang akan dipanen tandannya harus memotong pelepah maksimal 2 buah atau dikenal dengan istilah songgo dua. Ketika memanen tandan tanpa memotong pelepah akan mempengaruhi pemanenan tandan berikutnya karena harus memotong pelepah lebih dari dua sehingga mempengaruhi lamanya waktu memotong tandan dan pelepah tersebut.

Elemen kerja mencacah dan memindahkan pelepah (Ba) memiliki waktu minimum sebesar 1.39 detik, waktu maksimum sebesar 40.59 detik, dan koefiesien keragaman sebesar 0.71. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Ba memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu memindahkan pelepah tergantung pada letak gawangan mati yaitu tempat untuk meletakkan pelepah yang sudah dipotong.

Elemen kerja memotong sisa tangkai tandan (Ck) memiliki waktu minimum sebesar 0.40 detik, waktu maksimum sebesar 5.40 detik, koefisien keragaman sebesar 0.65. Nilai ini menunjukan bahwa elemen kerja Ck memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Elemen kerja ini tergantung pada ketajaman tomasun tersebut dan juga ukuran dari TBS. Ketika tomasun kurang tajam memotong tangkai dilakukan dengan beberapa kali ayunan sehingga mempengaruhi waktu memotong tangkai tersebut.

Elemen kerja memungut brondolan (Br) memiliki waktu minimum sebesar 3.10 detik, waktu maksimum sebesar 247.28 detik, koefisien keragaman sebesar 0.86. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Br memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Elemen kerja ini tergantung pada tingkat kematangan buah dan juga ukuran tandan tersebut. Ketika tandan sudah melewati fraksi kematangan yang ditetapkan maka jumlah brondolan yang jatuh juga semakin banyak. Elemen kerja memuat tandan ke angkong (Lo) memiliki waktu minimum sebesar 1.62 detik, waktu maksimum sebesar 7.96 detik, koefisien keragaman sebesar 0.33. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Lo memiliki keragaman data yang relatif baik.

Elemen kerja perpindahan dengan membawa angkong kosong merupakan kelambatan yang tidak dapat dihindarkan (unavoidable delay) memiliki waktu minimum sebesar 3.80 detik, waktu maksimum sebesar 13.69 detik, koefisien keragaman data sebesar 0.40. Elemen kerja perpindahan dengan membawa tandan (MoT) memiliki waktu minimum sebesar 5.35 detik, waktu maksimum sebesar 27.31 detik, dan koefisien keragaman sebesar 0.46. Elemen kerja perpindahan dengan membawa angkong bermuatan tandan (MoAT) memiliki waktu minimum sebesar 1.14 detik, waktu maksimum sebesar 168.16 detik, koefisien keragaman sebesar 1.35. Elemen kerja perpindahan tanpa membawa apapun juga termasuk kelambatan yang tidak dapat dihindarkan (unavoidable delay) memiliki waktu minimum sebesar 1.93 detik, waktu maksimum sebesar 51.93 detik, koefisien keragaman sebesar 1.11. Nilai ini menunjukkan elemen kerja ini memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu perpindahan dari satu tempat ke tempat lain tergantung dari jarak antar tempat tersebut dan juga kondisi lahan yang dilalui seperti lahan gambut dan lahan yang terjal menyulitkan dalam membawa angkong.

Elemen kerja membongkar dan merapihkan tandan di TPH (Un) memiliki waktu minimum sebesar 4.79 detik, waktu maksimum sebesar 19.80 detik, dan koefisien keragaman sebesar 0.45. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Un memiliki data yang beragam.

26 Tabel 11. Waktu normal pemanen C pada aktivitas pemanenan kelapa sawit

Elemen Rata-rata (detik) Sd (detik) Koefisien Min (detik) Mak (detik) Kerja Keragaman Ve 3.50 + 1.43 0.41 1.12 7.15 Pr 12.65 + 8.66 0.68 4.45 38.38 Cu D 15.77 + 10.31 0.65 3.33 54.70 E1 38.72 + 22.29 0.58 10.57 95.67 E2 44.66 + 18.21 0.41 20.11 82.17 Ba 18.49 + 18.61 1.01 2.25 114.34 Ck 0.99 + 0.57 0.58 0.31 3.73 Br 37.23 + 25.39 0.68 4.45 123.78 Lo 3.85 + 1.80 0.47 1.26 7.87 Mo T 11.48 + 7.26 0.63 2.11 39.91 AT 14.38 + 12.94 0.90 1.22 50.42 Un 8.74 + 3.65 0.42 3.98 18.31 UD A 14.83 + 11.07 0.75 3.27 43.02 K 19.57 + 18.76 0.96 1.57 89.43 AD 10.62 + 6.49 0.61 2.74 24.66

Dari Tabel 11. terlihat waktu normal rata-rata pemanen kelapa sawit untuk masing-masing elemen kerja. Elemen kerja mengidentifikasi tandan matang (Ve) memiliki waktu minimum sebesar 1.12 detik dan waktu maksimum sebesar 7.15 detik. Koefisien keragaman yaitu 0.41, nilai ini menunjukkan bahwa Ve memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu ketika brondolan yang jatuh kurang dari 10 buah pemanen membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memastikan tandan tersebut.

Elemen kerja menyiapkan alat panen (Pr) memiliki waktu minimum sebesar 4.45 detik, waktu maksimum 38.38 detik, koefisien keragaman yaitu 0.68. Nilai ini menunjukkan bahwa Pr memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu ketika memanjangkan fiber tersebut tergantung dari ketinggian pohon yang akan dipanen dan mengencangkan pengunci pada alat panen tersebut.

Elemen kerja memotong tandan dan pelepah (Cu) pada ketinggian pohon 0-3 meter dengan menggunakan dodos (D) memiliki waktu minimum sebesar 3.33 detik, waktu maksimum sebesar 54.70 detik, dan koefisien keragaman sebesar 0.65. Untuk elemen kerja Cu pada ketinggian pohon 0-3 meter dan menggunakan egrek (E1) memiliki waktu minimum sebesar 10.57 detik, waktu maksimum sebesar 95.67 detik, dan nilai keragaman yaitu 0.41. Untuk elemen kerja Cu pada ketinggian pohon 3- 6 meter dan menggunakan egrek (E2) memiliki waktu minimum sebesar 20.11 detik, waktu maksimum sebesar 82.17 detik, dan koefisien keragaman 0.41 detik. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Cu memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Ada beberapa faktor lingkungan yang menyebabkan lamanya memotong tandan dan pelepah yaitu pemanen memotong pelepah atau tandan dalam beberapa kali tarikan. Kedua ketika memotong tandan yang terjepit diantara pelepah atau tandan yang memiliki tangkai yang pendek. Selain itu ada juga hal yang membuat elemen kerja ini menjadi lebih cepat yaitu pemanen dapat memotong tandan langsung tanpa memotong pelepah terlebih dahulu atau biasa disebut dengan istilah mencuri buah. Namun hal

27 ini tidak sesuai dengan prosedur perusahaan, seharusnya untuk 1 pohon yang akan dipanen tandannya harus memotong pelepah maksimal 2 buah atau dikenal dengan istilah songgo dua. Ketika memanen tandan tanpa memotong pelepah akan mempengaruhi pemanenan tandan berikutnya karena harus memotong pelepah lebih dari dua sehingga mempengaruhi lamanya waktu memotong tandan dan pelepah tersebut.

Elemen kerja mencacah dan memindahkan pelepah (Ba) memiliki waktu minimum sebesar 2.25 detik, waktu maksimum sebesar 114.34 detik, dan koefiesien keragaman sebesar 1.01. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Ba memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan tersebut yaitu memindahkan pelepah tergantung pada letak gawangan mati yaitu tempat untuk meletakkan pelepah yang sudah dipotong.

Elemen kerja memotong sisa tangkai tandan (Ck) memiliki waktu minimum sebesar 0.31 detik, waktu maksimum sebesar 3.73 detik, koefisien keragaman sebesar 0.58. Nilai ini menunjukan bahwa elemen kerja Ck memiliki keragaman data. Elemen kerja memungut brondolan (Br) memiliki waktu minimum sebesar 4.45 detik, waktu maksimum sebesar 123.78 detik, koefisien keragaman sebesar 0.68. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Br memiliki data yang beragam karena ada faktor yang menyebabkan lamanya elemen kerja ini yaitu faktor lingkungan lebih besar dibandingkan faktor keterampilan pemanen. Faktor lingkungan elemen kerja ini tergantung pada tingkat kematangan buah dan juga ukuran tandan tersebut. Ketika tandan sudah melewati fraksi kematangan yang ditetapkan maka jumlah brondolan yang jatuh juga semakin banyak.

Elemen kerja memuat tandan ke angkong (Lo) memiliki waktu minimum sebesar 1.26 detik, waktu maksimum sebesar 7.87 detik, koefisien keragaman sebesar 0.47. Nilai ini menunjukkan bahwa elemen kerja Lo memiliki keragaman data yang relatif baik.

Elemen kerja perpindahan dengan membawa angkong kosong termasuk kelambatan yang tidak dapat dihindarkan (unavoidable delay) memiliki waktu minimum sebesar 3.27 detik, waktu maksimum sebesar 43.02 detik, koefisien keragaman data sebesar 0.72. Elemen kerja perpindahan dengan membawa tandan (MoT) memiliki waktu minimum sebesar 2.11 detik, waktu maksimum

Dokumen terkait