• Tidak ada hasil yang ditemukan

Elemen Teks

Dalam dokumen smk11 TeknikGrafisKomunikasi Pujiyanto (Halaman 45-56)

Teks merupakan seperangkat tanda yang ditransmisikan dari seorang pengirim pesan ke- pada seorang atau masya- rakat sebagai penerima pesan Gambar 7.70: Sifat cair pada susu

Gambar 7.73: Media grafis komunikasi tahun 1941 yang menampilkan head line (judul), sub head line, taghline, cerita (naskah), caption, blok nama (penerbit) melalui medium tertentu

dengan kodekode tertentu. Pihak penerima yaitu yang menerima tanda-tanda

Tersebut segera mencoba menafsirkannya berdasarkan kodekode yang tepat dan telah tersedia. Kadang kala teks secara sengaja dipertentang- kan dengan desain grafis, karena adanya penyederha- naan kata atau kalimat yang seakan hanya mencukupi dirinya.

Penyerdehanaan teks ini me- ngakibatkan salah persepsi, sehingga pesan yang disam- paikan sering kali terjadi bi- lamana yang menerima pesan tidak berfikir secara dalam apa maksud yang dikandungnya. Walaupun demikian, perbeda- an antara teks dengan desain grafis bukanlah sesuatu yang kaku dan saling terpisah melainkan sekedar penekanan atau pemancing daya tarik . Teks dalam desain grafis, baik secara dua dimensi maupun tiga dimensi diatur sesuai dengan tugasnya diantara elemen teks. Satu elemen dengan elemen lain dalam teks mempunyai satu tujuan dan saling mendukung untuk menginformasikan

(penyampaian pesan) bisa melalui suara, animasi atau- pun warna. Tampilnya desain grafis sebagai penyampai in- formasi dimaksudkan agar pe- san yang disampaikan dapat

diterima melalui pedengaran maupun penglihatan.

Lain halnya media desain grafis yang disampaikan lewat media masa yang hanya menginformasikan pesan le- wat penglihatan (baca). Pe- nampilan teks lebih banyak dengan penekanan pada obyak ilustrasinya. Penggu- naan teks yang banyak dika- renakan media masa memiliki waktu baca yang lama di- banding dengan televisi, diharapkan kalayak dapat membaca dengan mengerti maksud si penyampai.

Pada dasarnya informasi yang disampaikan lewat media masa maupun media elek- tronik mempunyai elemen teks

yang sama, yaitu head line

(judul), sub head line, taghline, cerita (naskah), caption, block nama (penerbit) seperti iklan tahun 1941 di bawah.

a. Head Line

Head line adalah kalimat pen- dek atau frase yang ditem- patkan secara mencolok pada sebuah iklan dengan menggu- nakan huruf yang menonjol. Head line merupakan unsur terpenting dalam persaingan menarik perhatian pembawa atau pemirsa. Tampilnya head line dan ilustrasi untuk mencari penyeselesaian informasi yang terkandungnya, dengan kata lain bahwa headline menpu- nyai peran ganda yaitu sebagai daya tarik kepada kayalak untuk dapat dipahami secara langsung dapat menya- rankan isi pesan.

Dalam kounikasivisual, head line pada media cetak sering ditampilkan di bagian atas dengan ukuran besar dimak- sudkan agar lebih mudah dibaca oleh pembaca. Lain

halnya head line di media

elektronok kadang tampil di tengah, di atas, di bawah, dan di pinggir dengan huruf beru- kuran besar serta warna yang dominan. Perlakuan tempat dalam penelitian ini tentunya sering dihubungkan dengan

tampilan ilustrasi sebagai pendukung informasi.

Sebagai contoh penampilan ilustrasi tepat di tengah- tengah, maka head line ditem- patkan di atasnya. Bila ilus- trasi atau gambar ditampilkan di layar televisi secara penuh,

maka head line ditampilkan

pada bagian yang kosong yang tidak mengganggu pan- dangan pemirsa pada wajah/ obyek inti yang dilihatnya. Head line merupakan rang- kaian kalimat atau kata-kata pendek yang ditampilkan se- cara menyolok bahkan lebih mudah untuk bahkan lebih mudah untuk di lihat para pembaca. Perkembangan pe- nampilan ini kemungkinan disebabkan oleh perkembang- an iklan di televisi yang sangat

menekankan ilustrasi. Head

line selayaknya harus mem-

buat orang ingin tahu dan menimbulkan harapan, begitu juga tidak boleh menyatakan secara lengkap apa yang dipersoalkan melainkan hanya merangsang untuk membaca-

nya. Adapun head line dalam

Himpunan Istilah komunikasi adalah:

x Menolong pembaca agar

cepat mengetahui kejadian yang diberitakan,

x Untuk menonjolkan suatu

berita dengan dukungan yang teknologi,

Gambar 7.74: Head line merupakan kata kunci suatu berita

x Judul harus mencerminkan

isi berita secara keselu- ruhan yang ditulis ringkas, merangsang, mudah dime- ngerti, dan tidak menggu- nakan bahasa klise, serta logis.

Bila dihubungkan dengan ben- tuk jenis huruf yang dipakai sebagai tampilan head line,

maka head line harus bisa

menarik perhatian secara visu- al maupun verbal disam-ping dengan tampilan layout yang menarik. Oleh karenanya

dalam menentukan head line

memerlukan waktu dan pikiran yang tidak sedikit dengan melaui proses evolusi. Huruf

yang dipakai dalam head line

harus bisa mengombinasikan fungsi dengan watak huruf, sehingga dapat menyatu dan mendalam.

b. Sub Head Line

Sub head line merupakan kepanjangan dari head line, maksudnya berperan sebagai penjelas head line dan peng- hubung antara head line

dengan pesan (massage).

Tampilnya sub head line di-

maksudkan untuk meman-cing pembaca agar mengikuti jalan- nya cerita hingga selesai. Disamping itu, pembaca sudah bisa menafsirkan isi pesan pada apa yang akan disam- paikan. Tertarik atau tidaknya calon pembaca dapat dipe- ngaruhi oleh cuplikan cerita yang disampaikan pada head line.

Tulisan sub head line ditam- pilkan lebih kecil dari pada head line dengan bentuk huruf yang berbeda. Tulisan kecil yang berbarik panjang namun tegas dapat terbaca dengan jelas akan terkesan merayu bagi pembaca untuk mengi- kutinya. Penempatan sub head line tidak selalu di bawah head line, namun bisa juga ditempatkan di samping ka- nan, kiri atau di bagian bawah.

Penempatan sub head line

dapat juga sebagai pengisi bidang di antara ilustrasi yang ditampilkan engan maksud untuk mencapai komposisi keseimbangan yang harmonis. Agar mudah terbaca oleh pembaca maka perlu tampilan jenis huruf yang tegas dan jelas seperti type san serif,

Gambar 7.75: Sub head line merupakan kunci akan tertariknya membaca semua berita yaitu Arial, Franklin, Frutiger, Futura dan lain-lain. Pemilihan tipe ini agar tulisan lebih mudah dibaca dan tidak kelihatan berdempetan atau bergandengan sehingga sulit dibaca.

Seorang desainer didorong untuk mengonsep berita yang

disampaikan lewat sub head

line dengan membayangkan dan menggambarkan bentuk visual pada desain yang dikerjakan. Penataan yang serasi dengan olah kata dan pemilihan huruf yang sesuai akan menambah tingkat estetik karya sehingga banyak kalayak yang terusik untuk mengikutinya informasi yang disapaikannya.

c. Tagline (Slogan)

Slogan adalah pengungkapan suatu konsep dalam bentuk kalimat singkat padat se- hingga mudah ditangkap dan dimengerti oleh kalayak sa- saran. Slogan merupakan “alpha” dan “omega” yang seringkali diberi penghargaan karena dapat membantu mem- populerkan perusahaan atau produk yang ditawarkan. yang perlu diingat bahwa slogan seringkali jarang menjual pro- duk. Banyak iklan-iklan yang sangat terkenal dan mudah diingat oleh kalayak, namun produk yang ditawarkan ku- rang laku di pasaran, sebagai contoh iklan Sanaflu dengan slogatnya “belum tahu dia”, namun sayang iklan ini di Jawa Tengah produk ini kurang laku.

Penggunaan slogan pada penawaran suatu produk atau jasa tidak diperkenankan lebih dari satu. Bila penggunaan slogan lebih dari satu akan membingungkan kalayak dan perusahaan yang menawar- kan produk/ jasa dianggap plinplan. Slogan juga tidak bo- leh sering bergantiganti yang mengakibatkan bingungnya kalayak dan kurang cepat mengingatnya produk/jasa yang diinformasikan. Namun bila penggantian slogan dise- suaikan dengan masa/trend masyarakat akan dapat membantu dalam pemasaran produknya.

Gambar 7.76: Slogan merupakan teriakan yang melekat di hati audien Kadang kata slogan kurang

sesuai dengan sub head line, teks atau informasi yang disampaikan. Sebagai contoh iklan Rinso yang mempunyai slogan bahwa “Rinso mencuci lebih bersih”. Namun dalam salah satu iklan Rinso me- nampilkan ibu-ibu yang se- dang membersihkan noda dari bercak kopi, noda lipstick, se- mir sepatu dan bercak darah. Tampaknya iklan ini lupa de- ngan slogannya yang mencuci lebih bersih, mengapa beru- bah menjadi pembersih bekas bercak atau kotoran lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa slogan tidak selalu sesuai dengan informasi yang disam- paikan.

Beberapa slogan yang dilun- curkan suatu perusahaan yang menawarkan produk / jasanya berusaha menguasai ingatan bagi si pembaca atau pen- dengar, sehingga munculnya

slogan yang simpel, jelas menarik, dan mudah diingat, seperti contoh di bawah ini: x “Bukan Basa-basi” (A-Mild) x ”Yamaha nomor satu di

dunia (Yamaha)

x ”Terus terang Philips terang terus” (Philips)

x ”Kenyamanan dalam ketangguhan” (Mitsubishi Kuda)

x ”Multifitamin plus untuk stamina plus” (Supertin) x ”Tanpa Kompas, serasa

belum pas” (Kompas) x ”Siapa takut” (Clear) x ”The Freshmaker”

(Menthos)

d. Body Copy (Teks)

Body copy adalah tuturan yang membentangkan bagai- mana terjadinya suatu hal atau karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang. Dalam

Gambar 7.77: Body copy merupakan penjelas terhadap head line dan sub head line

periklanan, body copy meru-

pakan isi atau kata-kata yang terpilih untuk memperjelas head line dan sub head line terhadap produk/jasa yang di- tawarkan. Dalam masmedia, body copy merupakan artikel yang berisi berita atau tulisan sebagai penjelas head line dan sub head line.

Body copy pada iklan me- rupakan pesan kata-kata, sebagai halnya unsur-unsur yang lain. Fungsi daricerita (naskah) adalah untuk menje- laskan produk atau jasa yang ditawarkan, sekaligus, menga- jak pembaca untuk berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan harapan penyanpai. Body copy merupakan komu- nikasi dengan pengisian kata- kata secara tepat guna berdaarkan gagasan atau da- ya tarik tentang keunggulan, kemajuan, kebutuhan, kegu- naan, keuntungan, dan man- faat bagi produk atau jasa yang ditawarkan.

Body copy merupakan pen- jelasan yang dalam, maka sebagai calon desainer komu- nikasi visual setidaknya me- ngetahui apa yang akan dikerjakan sebelum luar iklan. Untuk itulah sebelum mem- buat suatu iklan atau berita sebaiknya harus mengetahui dan menjawab tiga hal yaitu:

x Apakah yang akan diiklan-

kan atau diberitakan.

x Kepada siapa iklan atau

berita itu ditunjukan.

x Bagaiman cara paling ber-

hasil guna menuangkan pesan atau konsep ke dalam suatu bentuk naskah akhir.

Agar body copy dapat mudah

terbaca, maka perlu dipilihnya jenis huruf yang sesuai yaitu type sans serif atau serif. Penggunaan tipe hufuf dise- suaikan dengan maksud pe- nyampaian atau masalah yang disampaikan, sebagai contoh informasi yang sifatnya pene- rangan sangatlah sesuai

mengguanakan huruf type

body copy yang ditulis meru- pakan suatu bentuk karangan (roman) sangat sesuai meng- gunakan hufur type serif.

Disamping itu penggunaan

type huruf juga disesuaikan

dengan luas bidang yang akan di biberi body copy. Apabila bidangnya sempit lebih sesuai

menggunakan huruf type sans

serif, begitu sebaliknya bila bidangnya luas akan lebih sesuai menggunakan huruf tipe serif. Pemilihan type huruf ini dimaksudkan agar bidang yang dipakai untuk penyampai body copy tidak tambah sempit atau tambah luas, karena huruf type serif yang berkaki tampak bersdesak-desakan bila memakai ruang sempit,

begitu juga bila huruf type

sans serif dipakai pada ruang yang luas sehingga tampak semakin luas.

Dalam desain periklanan ce- tak, elemen iklan (body copy) ini sering dipakai dalam mengemas “advertorial”, yaitu jenis iklan yang dikemas seperti berita, baik layoutnya, gaya bahasanya, maupun

beritanya. Dari segi layout

tampak sama dengan berita yang ada di media cetak, bahasanya halus yang seakan pembaca terbius untuk mem- baca seluruhnya.

Pembaca diajak membaca sampai klimaknya berita yang akhirnya bergabung jadi kon- sumennya terhadap produk

atau jasa yang ditawarkan. Kalau di media elektronik (audio visual), body copy ini dikemas seperti berita infor- masi baru, baik gaya tampilan penyampai berita (orangnya), kemasan berita yang teratur, dan suara maupun nada yang disampaikan seperti adanya berita sungguhan.

e. Caption

Caption adalah tulisan singkat yang menjelaskan gambar di sampinya atau sebelahnya. Caption (keterangan gambar) merupakan keterangan yang biasanya terdiri atas satu atau beberapa baris kalimat yang menjelaskan tentang isi dan maksud gambar yang ber- sangkutan. Caption sangat di- perlukan dalam hadirnya gam- bar agar si pembaca tidak salah tafsir terhadap pesan yang disampaikan.

Penampilan caption ini bia-

sanya diletakkan disamping kanan atau kiri gambar atau di bawah gambar dengan posisi rapat gambar dengan maksud si pembaca lebih cepat ber- pikir untuk menyimpulkannya apa maksud gambar yang ditampilkan itu.

Caption merupakan salah satu unsur komunikasi yang mena- rik yang ditampilkan dengan ukuran huruf yang kecil namun kontras dan mudah terbaca. Caption sangat berperan jika pembaca tidak mengetahui

Gambar 7.78: Caption merupakan pendukung penjelas gambar gambar yang ditampilkan, ke-

rana bisa menjelaskan gambar meskipun hanya 10 hingga 20 kata.

Biasanya caption mengguna-

kan huruf type sans serif yang dekat dengan gambar dan jauh dari tampilan head line, sub head line, slogan maupun cerita. Kesenjangan letak de- ngan beberapa unsur ini dengan maksud agar tiap unsur mempunyai kekuatan dalam menangkap elemen kar- ya grafis dalam hal kehar- monisan.

Dalam cerita yang panjang,

kehadiran gambar dan caption

sangat diperlukan agar si pem- baca tidak bosan dan lelah dalam membaca. Tampilan ini biasanya pada tiap bab atau sub bab, kemungkinan perma- salahan yang ada dibenak pembaca perlu adanya du- kungan dengan cara penjelas lain, yaitu gambar dan caption.

Penempatan caption dan

gambar di antara tulisan seperti pada cerita panjang yaitu dengan cara mereng- gangkan spasi yang sesuai dengan gambar dan caption. Bila pembaca kurang me- mahami terhadap isi pesan

yang disampaikan, maka cap-

tion sebagai penjelas dengan bahasa verbalnya.

Caption dalam grafis komu- nikasi, bisa dijadikan sebagai unsur komunikasi dan dapat memperindah tata letak per-

wajahan. Caption sering di-

jumpai di masmedia yang sedi- kit beritanya tetapi lebih ba- nyak gambar yang ditam- pilkan. Peran caption, antara lain sebagai pengisi ruang ko- song, sebagai pembagi antar gambar, sebagai pemisah arti- kel dengan artikel, gambar dengan artikel, dan sebagai komposisi untuk memperindah tampilan perwajahan halaman.

Gambar 7.79: Corporate Identityyang diambil dari kata initial suatu lembaga

f. Corporate Identity (Identitas Lembaga)

Corporate Identity adalah identitas suatu perusahaan atau lembaga. Elemen ini akan hadir bila diperlukan, mak- sudnya tidak semua jenis media grafis komunikasi menggunakannya. Ada bebe- rapa contoh yang sering menggunakannya adalah per- cetakan atau penerbit buku, tabloid, atau Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang me- nampilkan lembaga yang memberi pesan.

Karya grafis komunikasi yang bersifat mempromosikan su- atu kegiatan yang disponsori oleh beberapa penyandang dana, seperti kegiatan pe- meran seni pertunjukan de- ngan menggunakan media poster, billbord, leaflet, dan sebagainya kadang juga

menggunakan tanda corporate

Identity diletakkan di sisi kanan/kiri atau di atas/bawah. Penampilan corporate Identity dalam media grafis komu- nikasi sangat berperan untuk citra keberadaan kelemba- gaan.

Gambar 7.80: Corporate Identitymerupakan identitas penyampai informasai, yang melaksanakan, sekaligus yang tanggung jawab

Meskipun Corporate Identity

(lembaga) ditampilkan ukuran kecil namun tetap kelihatan dan dominan, karena penem- patannya di pinggir lepas dari desain pokok yang berada di bidang tersendiri.

Corporate Identity dalam suatu perusahaan atau lembaga di- jadikan sebagai ukuran harga diri atau status yang memiliki lambang profesionalisme, wi- bawa, percaya diri dan jamin- an mutu.

B. Ilustrasi (Gambar)

Dalam dokumen smk11 TeknikGrafisKomunikasi Pujiyanto (Halaman 45-56)