gambar Proyeks
D. Dasar-dasar Menggam bar Perspektif
4. Obyek dalam Tampilan Perspektif
Pandangan perspektif ini dise- babkan oleh penarikan bebe- rapa garis yang memusat ke tiga titik lenyap, maka dika- takan perspektif tiga titik mata. Penggunaan tiga buah titik pusat pandangan (sudut) se- buah segitiga merupakan titik lenyap kubus dalam perspektif tiga titik mata.
Kedua sudut titik lenyap yang dihubungkan dengan garis- garis horisontal baik ke kanan maupun ke kiri, sedangkan sa- tu titik lenyap menghubungkan garis-garis vertikal ke arah bawah, tergantung pada titik pandangan kita. Menjauhkan ketiga titik lenyap yang berarti akan memperpanjang garis- garis vertikal dan horisontal sehingga akan mempengaruhi gambar perspektif.
4. Obyek dalam Tampilan Perspektif
Bila kita bisa membayangkan dan menguraikan apa saja benda yang kita dilihat, maka kita akan lebih mudah meng- gambar dan mempelajari satu sama yang lain. Kita bisa
A
B
C
D
Gambar 8.27a,b: Perlu penambahan bidang dan volume dalam perspektif untuk mendapatkan kesan dimensi
Gambar 8.28: Bentuk pengurangan meupakan cara alternatif dalam menggambar obyek, asal dalam pengurangan ini tidak mempengaruhi karakter dan ketajaman obyek
mengatur dengan cara me- nambahkan, pengurangi, pe- najaman benda, penyajian, maupun memberi cahaya agar lebih menarik dan bisa mem- beri penekanan suatu obyek.
a. Bentuk Penambahan Sebuah kubus dapat diper- besar kearah horisontal dan vertikal yang menjauh pada gambar perspektif. Kursi akan berubah menjadi unit ukuran tiga dimensi yang dapat digu- nakan untuk membentuk dan mengatur berbagai macam komposisi turunannya. Peng- gunaan cara ini, kita dapat menggunakan elemen-elemen formal seperti garis, bidang, dan volume untuk membuat struktur benda yang akan kita gambar.
b. Bentuk Pengurangan Memulai dari gambar bentuk yang sederhana dan bera- turan, kita secara selektif bisa mengurangi bagian-bagian tertentu yang dianggap tidak perlu tanpa menghilangkan identitas dan keutuhannya. Dalam proses pengurangan ini, yang harus kita perhatikan adalah penggunaan hubungan antara padat-hampa pada ruang dan benda sebagai dasar penciptaan gambar. Dalam prakteknya, kita harus mencoba menggunakan bebe- rapa titik pandang yang ber- beda untuk melihat beberapa kombinasi dari gambar grafis perspektif yang paling sesuai dengan bentuk dan proporsi.
c. Penajaman Imaj
Mempertajam imej sebuah gambar merupakan cara unutk mempertegas bentuk atau ruang, seperti tata letak bentuk-bentuk dalam ruang atau struktur ruang yang dibentuk oleh benda.
Gambar 8.29: Mempertajam imaj merupakan cara memperdalam bobot dan kualitasgambar
Dalam mempertajam imej, kita mulai yang umum ke yang spesifik, mulai memperjelas kualitas bentuk, ruang, tekstur, dan cahaya tanpa mengurangi kualitas keutuhannya.
Dalam menggambar obyek benda, kita tidak perlu menye- lesaikan gambar seperti ben- tuk nyata dalam foto, tetapi kita harus berusaha meng- komunikasikan kualitas spe- sifik dan mempertajam bentuk dan ruang.
Gambar tidak selalu selesai secara penuh, namun bila penajaman kualitas bentuk dan ruang sudah dianggap selesai, karena gambar terse- but dapat mengundang untuk berpartisipasi dan penyempur- naannya.
Cara ini sebagai mempercepat proses berkarya tanpa harus menyelesaikan seluruh detail obyek, namun sudah bisa dianggap mewakili dari semua obyek yang dikomunikasikan.
d. Penyajian Ruang
Bila menggambar pandangan ruang eksterior mapun interior, maka harus berusaha mem- berikan adanya perasaan seolah-olah berada pada su- atu tempat yang mempunyai karakteristik yang istimewa. Sebelum menampilkan gam- bar, sebaiknya kita memen- tukan bentuk, skala, dan batas yang melingkupi ruang ter- sebut, barulah mempertajam bagian permukaan, material, warna, tekstur, dan cahaya.
Gambar 8.30: Daya tarik sebuah gambar salah satunya hadirnya ruang yang memberi kesan Pilih salah satu titik pandang yang membingkai obyek, te- gaskan bahwa obyek tersebut mempunyai ruang dan keda- laman, seakan orang yang melihat berada dalam ruangan atau luar ruangan. Dalam suasana ini, kita harus mema- sukkan elemen-elemen latar depan-belakang, atas-bawah, samping kanan-kiri yang dapat durasakan adanya suasana ruang.
e. Penampilan Cahaya Cahaya membuat benda akan terkesan berat, tampil volu- menya, kelihatan permukaan, dan teksturnya. Adanya caha- ya gelap-terang adalah untuk menegaskan persepsi kita tentang benda, membedakan suatu bentuk yang satu de- ngan bentuk yang lain, meng- hubungkan hubungan spasi / arak antar benda, dan me- nunjukkan kesan kedalaman benda.
Ketika menggambar benda yang kita lihat, akan menemui cahaya-gelap terang yang sebenarnya, baru kemudian sebagai pedoman untuk me- nampilkan asiran nada gelap- terang dan tekstur. Karena sudah menjadi kebiasaan me- nampilkan gelap-terang pada benda, maka ketika meng- gambar suatu benda tidak kelihatannya cahaya yang me- mancarkan benda tersebut, maka pikiran kita sudah dapat membayangkan mana yang harus kita berikan bayangan gelap-terang tersebut. Oleh karena itu kita harus mem- perhatikan prinsip-prinsip ter- tentu untuk mengarahkan dalam penggunaan cahaya bayangan, yaitu:
x Jika tujuannya untuk mem-
batasi rupa dan bentuk, maka pembentukkan ba- yang-bayang nyata tidaklah penting (hanya global saja).
Gambar 8.32: (Kanan bawah)
Gelap-terang dalam bangunan memberikan kesan
ada kedalaman atau ruang Gambar 8.31
(Kiri bawah) Bayangan akan membuahkan karya tampak tiga dimensi dan berbobot
x Kekontrasan gelap-terang
sangat penting, karena untuk memperoleh persepsi sisi- sisi dan sudut-sudut.
x Permukaan yang terkena
bayangan, biasanya tidak padat agar terjadi adanya gelap-terang.
D. Pendalaman
1. Gambarlah sebuah kubus dengan lebar sisi 5 cm bersudut pandang 30º da- lam perspektif satu titik mata dan dua titik mata.
2. Gambarlah sebuah balok dengan lebar sisi 5 cm, panjang 7 cm, tebal 5 cm bersudut pandang 60º dalam perspektif tiga titik mata.
A. Sekilas Tentang Sablon