• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memotret Pernikahan Pernikahan merupakan upa-

Dalam dokumen smk11 TeknikGrafisKomunikasi Pujiyanto (Halaman 126-131)

B. Ilustrasi (Gambar) Wallace Baldinger berpen-

5) Memotret Pernikahan Pernikahan merupakan upa-

cara sacral yang tidak ter- lupakan. Upacara ini perlu diabadikan agar nantinya anak cucu bisa melihat waktu orang tua atau eyangnya nikah dahulu. Untuk itulah kegiatan ini perlu diabadikan agar nantinya bisa sebagai bukti visual.

Dalam pengabadian atau

pemotretan moment pernikah-

an tersebut bisa di luar gedung atau di dalam gedung. Di luar gedung biasanya dilakukan sebelum resepsi pernikahan, sekaligus gambarnya bisa di- gunakan sebagai penghias undangan pernikahan. Bila dilakukan di dalam ruang tentu perlu pengaturan khusus, se- perti penyinaran, obyek yang ditampak sebagai pendamping mempelai.

Gambar 7.187:

Bagaimana mengabadikan mempelai berdua dengan keluarganya

Gambar 7.188:

Pengambilan outdoor yang sekarang baru trend untuk diabadikan

g. Membuka Film

Berapa kali anda menjepret dengan menekan tombol un- tuk menghabiskan film yang ada dalam kamera. Hal ini tidak usah dihitung, karena sudah tertera dalam angka penghitung pada kamera.

Apabila engkol pemutar film sudah tidak mau lagi diputar, berarti film sudah habis, kalau keadaan ini engkol pemutar film tetap dipaksa maka film akan rusak dan tidak bisa diambil dengan sempurna.

Bila film sudah habis dalam kondisi normal, proses pe- ngambilan adalah dengan cara menekan tombol pemutar balik film terletak di bawah kamera untuk melepas roga gigi film. Tombol masih ditekan sambil memutar penggulung film kearah kanan hingga habis berbunyi ”klek”. Setelah itu tarik engkol pemutar film ke atas, tutup kamera akan terbuka dan rol film bisa diambil dari kamera. Agar film hasil jepretan tetap terjaga, maka simpanlah di tempat yang lelap, hindari dari cuaca dan cahaya, atau film segera dibawa di studio untuk dipro- ses cuci film dan cetak.

h. Pencucian Film 1) Film Analog Hitam Putih a) Kelengkapan yang diper-

lukan dalam mencuci film hitam putih.

x Kamar gelap / Changing

bag: untuk proses mema

sukkan film ke dalam rel/rol penggulung film.

x Alat pencatat waktu: untuk mengukur waktu yang dibutuhkan dalam proses pencucian film.

x Alat pengukur suhu: untuk

mengukur suhu air yang akan dibuat pelarut.

x Gunting: untuk memotong

film agar mudah dimasuk kan ke dalam rel/rol penggulung film.

x Penjepit gantungan: untuk

menggantung film saat film dikeringkan.

x Tangki: sebagai tempat rel/ rol penggulung yang berisi film yang dicuci.

x Rel/rol penggulung film:

sebagai tempat menggu- lung film yang akan dicuci untuk dumasukkan ke dalam tangki.

x Bahan kimia: bahan larut-

an yang terdiri dari deve- loper, fixer, dan wet agent

x Air bersih: merupakan air

tawar yang dipergunakan untuk membersihkan tang- ki atau bahan pelarut.

b) Proses:

x Persiapan (dalam keadaan

terang)

o Menyiapkan film yang akan

di cuci. Film hasil pemo- tretan sudah siap untuk di cuci

oMenyiapkan larutan pe-

nimbul.

Sediakan air 40°C sebanyak 500 cc, lalu masukkan bungkus kecil developer ke dalamnya sambil mengaduk- aduk hingga rata. Selan- jutnya masukkan bungkusan besar sambil diaduk-aduk sampai larut tanpa kelihatan butiran-butiran. Setelah se- lesai tambahkan air hingga sebanyak 1 liter kemudian simpanlah di dalam botol.

o Menyiapkan larutan (stop) penghambat

Buatlah larutan peng-ham- bat (stop bath), dengan cara mencampur air tawar seba- nyak 1 liter dengan 1 sendok makan cuka dapur diaduk pelan-pelan hingga rata. Setelah larutan tersebut dianggap rata lalu simpanlah ke dalam botol, dan tulisi botol tersebut dengan nama bahan larutan agar tidak salam dalam pengambilan. o Menyiapkan (fiksasi)

penutup

Siapkan larutan fiksasi, de- ngan cara mencampur la-

rutan acifix sesuai aturan

yang tertera dalam kemas- annya, atau 1 sendok makan

hypo ke dalam 1 liter air.

Aduk hingga rata, lalu simpan di dalam botol, serta menulisi botol sesuai de- ngan nama larutan.

o Mengukur suhu larutan-

larutan

Sediakan pengukur suhu untuk mengetahui sejauh- mana panas air yang akan dibutuhkan dalam pembu- atan larutan.

o Memasang timer

Menyediakan alat pengukur waktu adalah untuk memba- tasi tahapan proses pencu- cian film.

x Penimbulan/ pengembang-

an (dalam keadaan gelap)

Larutan penimbul berfungsi untuk memproses (menim- bulkan) gambar pada film, sehingga menjadi tampak dan jelas gambarnya.

o Memasang film ke dalam

rel.

Guntinglah di bagian lidah film secara sejajar agar mudah dimasukkan ke dalam rel penggulung film di kamar gelap. Bila film masih di dalam kamera, maka semuanya dimasuk-

kan ke dalam Changing

bag lalu dimasukkan ke

dalam rel penggulung film. Cara memasukkan film ke rel penggulung adalah dengan cara memutar ke kanan kembali ke kiri dan kenan lagi begitu sete- rusnya sampai film sudah masuk semua.

o Memasukkan rel berisi film ke dalam tangki

Setelah semua film masuk ke dalam rel penggulung, selanjutnya masukkan ke dalam tangki dan tutup sampai rapat agar tidak terkena cahaya.

o Setelah dianggap rapat

dan siap, masukkan air tawar (kran) ke dalam tangki berisi film sebanyak dua kali dimasukkan dan dibuang, sambil tangki digoyang-goyang, setelah itu air dikeluarkan/dibuang. o Setelah air dikeluarkan dari

pengembang (developer) ke dalam tangki. Pada saat ini Pasang penunjuk waktu (bisa menggunakan jam), perhatikan mulainya me- nunjukkan jam berapa, bila perlu dicatat. Ditandai timer tersebut dari tanda dimulai hingga diakhirinya. Goncang-guncanglah tang- ki dan putarlah rel peng- gulung film arah jarum jam hingga waktu yang di- butuhkan kurang lebih 30 detik.

o Setelah selesai tuangkan/

keluarkan larutan penimbul dari tangki sampai bersih. Ingat tuangkan larutan ter- sebut pada tempat yang benar jangan sampai ter- tukar pada tempat larutan yang lain.

x Penghambatan (Tangki

tertutup)

Larutan penghambat atau stop bath berfungsi meng- hentikan sekaligus mem- bersihkan film dari sisa- sisa larutan pengembang.

o Agar tangki bersih dari

larutan penimbulan / pe- ngembangan, maka ma- sukkan air tawar (kran) ke dalam tangki berisi film sebanyak dua kali dima- sukkan dan dibuang, sambil tangki digoyang- goyang, setelah itu air dikeluarkan/dibuang.

o Isilah tangki dengan la-

rutan stop (penghambat), setelah itu goyang-go- yangkan tangki dan putar- lah rel penggulung film arah jarum jam hingga waktu yang dibutuhkan kurang lebih 2 – 3 menit.

o Keluarkan larutan stop

(penghambat) dari tangki ke tempat yang telah disediakan dan masukkan ke botol larutan peng- hambat atau stop bath. x Penutupan (tangki tertutup)

Larutan penutup atau pe- netap berfungsi untuk penyetop pengembangan (fixer).

o Bersihkan tangki larutan

penghambat atau stop

bath, lalu masukkan air

tawar (kran) ke dalam tangki sebanyak dua kali dimasukkan dan dibuang, sambil tangki digoyang- goyang, setelah itu air dikeluarkan/ dibuang sampai bersih.

o Setelah tangki bersih, isi tangki dengan larutan fik- sasi (penutup) yang sudah disediakan. Setelah larut- an dimasukkan, putar rel penggulung film arah jarum jam berulang-ulang sambil menggoyang - goyangkan tangki selama 10 – 15 menit.

o Keluarkan larutan fiksasi dari tangki ke tempat la- rutan fiksasi. Ingat jangan samai tertukar tempat lain, karena larutan ini bisa digunakan kembali.

x Pembilasan (tangki

tertutup)

o Setelah selesai film diberi larutan penghambat atau stop bath, proses selan- jutnya adalah membersih- kan film dengan cara memasukkan air tawar mengalir (kran) ke dalam tangki secara perlahan- lahan sampai kedalam lu- bang disela-sela rel peng- gulung film. Goyang dan putar tangki berkali-kali hingga waktu 15 – 30 menit.

o Setelah selesai dan diang- gap cukup, tangki bisa dibuka dan film bisa diambil.

x Pengeringan

o Ambil film dari tangki, bila kurang bersih bisa diber- sihkan di tempat yang lebih besar dengan cara me- ngusap film dengan spon.

o Setelah dianggap bersih,

proses selanjutnya adalah mengeringkan film dengan cara menjepit ujung film lalu digantung pada tem- pat yang telah disediakan.

o Keringkan film tanpa

menggunakan sinar mata- hari. Agar cepat kering bisa menggunakan alat dengan kipas angin/AC. c) Hasil

Setelah film bisa dikatakan kering secara sungguh- sungguh, maka film siap untuk di cetak.

2) Film Warna

Dalam dokumen smk11 TeknikGrafisKomunikasi Pujiyanto (Halaman 126-131)