• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memotret Obyek

Dalam dokumen smk11 TeknikGrafisKomunikasi Pujiyanto (Halaman 117-124)

B. Ilustrasi (Gambar) Wallace Baldinger berpen-

3) Memotret Obyek

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam melakukan pemotretan, adalah sebagai berikut:

xLangkah pertama adalah

memilih obyek atau mem- persiapkan obyek yang akan dipotret. Obyek bisa berupa manusia, binatang, benda dilingkungan kita, atau pe- mandangan alam.

xAtur dan dekatilah obyek

yang akan dipotret sesuai dengan arah posisi pem- bidikan. Atur komposisi gam- bar dalam bingkai penga- matan / jendela pengamat berdasarkan dengan tempat, arah gerak, volume dan kekuatan obyek tampil dalam satu frame.

x Perhatikan dengan arah sinar, karena dapat mem- pengaruhi nilai kehidupan obyek, atau mempengaruhi masuknya sinar pada ka- mera. Arah jatuhnya sinar sangat penting dalam usaha membentuk gambar, karena sinar dapat menampilkan obyek yang sebaik-baiknya.

x Latar belakang sangat pen-

ting dalam pemotretan. Warna putih, seperti tembok, langit, matahari sangat dominan da- lam mempengaruhi kegagalan tampilan obyek, karena sinar sangat menyorot langsung ke kamera sangat kuat. Begitu juga latar belakang yang semrawut, kacau, simpang siur juga mengganggu tampilnya suatu obyek.

x Langkah selanjutnya adalah, mengatur jarak, memfokuskan obyek, dan memilih komposisi yang baik. Jika semua sudah dianggap tepat maka secara pelan tombol penekan sampai terdengar ”krek”.

x Memotret dengan frame lain dengan cara memutar engkol film dengan cara mengge- rakkan ibu jari ke arah kanan sambil melihat penggulung film yang juga ikut berputar.

xLihat angka penunjuk film,

apakah menunjukkan angka 10 atau 24/36 tergantung jumlah film.

x Putarlah engkol pemutar film, bila lancar berarti film masih bisa digunakan, tetapi bila tidak bisa diputar berarti film sudah habis. Bila tidak bisa diputar hal ini jangan dipak- sakan yang mengakibatkan film lepas dari ikalan sehingga sulit di gulung kembali.

x Bila anda sudah mengha-

biskan seluruh rol, gulunglah film dengan cara menekan tombol pemutar baik film lalu putarlah ke kanan penggerak engkol pemutar film sampai terdengat ”krek” hingga pemu- taran terasa ringan. Setelah itu, barulah pintu punggung kamera di belakang kamera dengan cara mengangkat penggerak engkol pemutar film.

x Angat gulungan film dari bodi kamera, masukkan ke tabung film dan simpanlah ke tempat yang jauh dari sinar agar film tidak bereaksi/hangus. Selan- jutnya film siap dicuci dan dicetak.

Ada beberapa teknik dalam pemotretan penekanan suatu obyek, antara lain:

x Long Shot

Pengambilan gambar me- nyeluruh, bila obyeknya orang dari ujung rambut hingga ujung sepatu, maka seluruh tubuh dan latar belakang akan tampak semua.

Gambar 7.164: Pengambilan seluruh tubuh

Gambar 7.165: Menariknya menangkap seluruh obyek bergerak

Gambar 7.166:

Medium shot dengan tampilan anggun

Gambar 7.167:

Ekspresi anak menangis sangat bagus diabadikan dengan teknik medium shot

x Medium Shot

Bila obyeknya orang, maka yang tampak hanya kepala hingga punggung.

Gambar 7.168: Close up dapat mengekspos sebuah obyek untuk penjelas berita

Gambar 7.169: Bagaimana ekspresi seorang penari dan peniup seruling,

close up berperan

Gambar 7.170: Pengambilan high angle mendapatkan foto yang menatik

Gambar 7.171: Pengambilan high angle dari arah belakang x Close Up

Pengambilan obyek yang memfokus secara penuh, sebagai contoh bila obyeknya orang, yang tampak hanya wajah, namun bila obyeknya benda akan kelihatan karak- ternya atau bagian-bagiannya.

x High Angle

Sudut pengambilan dari atas obyek, sehingga kesan obyek jadi mengecil yang memberi kesan dramatis.

x Low Angle

Pengambilan obyek dari arah bawah, sehingga obyek men- jadi kesan besar.

Gambar 7.172: Pengambilan low angle Sebuah bangunan yang tampak lebih kokoh

Gambar 7.173: Pengambilan low angle bisa menambah keanggunan

Gambar 7.174 a,b: Pengambilan obyek dengan teknik foreground memberi kesan dramatis

Gambar 7.175 a,b: Teknik background

memberi kesan mempertegas obyek utama x Foreground

Pengambilan obyek utama yang dipadu dengan obyek lain yang letaknya di depan obyek utama, namun fokus tetap pada obyek utama. Hasil foto terkesan bahwa obyek utama terhalangi oleh obyek lain di depannya.

x Background

Kebalikan dengan foreground, bahwa pengambilan obyek utama yang letaknya di depan didukung dengan obyek lain yang letaknya di belakang. Hasil foto akan terlihat obyek fokus terlihat jelas, sedangkan obyek lain sebagai pendam- ping dibelakang terlihat kabur.

Gambar 7.176 a,b: 2 karya di atas menggunakan teknik panning memberi kesan berjalan

Gambar 7.177: Multiple exposure

memberikan obyek gambar yang sama dalam satu foto

x Panning

Pemotretan suatu obyek yang bergerak atau pembekuan obyek dengan cara mengatur kecepatan merekam dalam kamera. Obyek hasil pemo- tretannya kelihatan bergerak sangat cepat. Teknik ini ada- lah menggerakan kamera me- ngikuti obyek dengan menggu- nakan kecepatan rendah di

bawah 1/60. Panning hanya

bisa dilakukan dengan jarak pendek sekitar 2-4 meter agar latar belakang terlihat kabur. Teknik lain adalah membidik obyek yang bergerak dengan menggunakan kecepatan ting- gi di atas 250 (sesuai dengan kece-patan obyek), sehingga obyek dan latar belakang akan kelihatan semua.

x Zooming

Teknik pemotretan dengan cara mengerakkan/memutar

lensa zoom, sehingga kesan

yang didapat adalah obyek mendekat / menjauh. Teknik pemotretan dengan menggu- nakan kecepatan di bawah 1/60 sambil memutar ring

zoom yang melebar atau

memanjang, sehingga menda- patkan kesan obyek berkesan mendekat atau menjauh.

x Multiple exposure

Teknik pemotretan obyek beberapa kali dalam satu frame (bingkai film). Hasil yang didapat adalah tampilnya obyek yang sama dalam posisi beda yang hadir dalam satu frame. Teknik ini akan lebih baik menggunakan tripod agar kamera tidak goyang. Cara yang dilakukan adalah dengan menekan tombol pemutar balik film pada bagian bawah kamera sebagai pembidikan obyek ke dua, begitu juga seterusnya.

Gambar 7.178: Memanfaatkan cahaya dari jendela

Gambar 7.179: Kesan dramatis yang dihasilkan oleh pantulan cahaya lilin

Gambar 7.180: Percampuran cahaya pantulan dan gerak dapat didokumentasi menggunakan teknik window ligh

Gambar 7.181 a,b: Cahaya diwaktu sore hari Sangat bagus didokumentasikan x Window Light

Teknik pemotretan dengan cara memanfaatkan cahaya dari satu sumber, seperti ca- haya dari jendela, caha lilin yang dekat dengan obyek. Hasil yang didapat adalah sebagian obyek yang kena cahaya akan jelas, tetapi yang tidak kena cahaya akan gelap tidak kelihatan.

x Siluet

Teknik pemotretan dengan memanfaatkan cahaya dari sumber langsung baik mata- hari atau bulan. Hasilnya, latar belakang terang sedangkan obyek di depan kelihatan gelap.

Gambar 7.182 a,b: Berekspresilah sewaktu actions menunggu giliran pentas f. Memotret Moment

Moment merupakan kegiatan yang harus didokumentasi agar kejadian yang pernah dilakukan tidak begitu saja hilang dari ingatan, atau ada bukti bahwa masa lalu pernah dilakukan suatu kegiatan. Me- motret moment harus menge- tahui gerak, langkah, ataupun maksud adanya gerakan, mi- mik muka, atau ekspresi.

1) Memotret Close-Up (Pas

Dalam dokumen smk11 TeknikGrafisKomunikasi Pujiyanto (Halaman 117-124)